Anda di halaman 1dari 17

COVER DEPAN TUGAS MAKALAH KELOMPOK MATA KULIAH PAKM II

a
TOPIK BAHASAN: Debt Investments – klasifikasi dan perlakuan akuntansi
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1 KELAS 4-12 PRODI DIII AKUNTANSI TA 2020/2021, dengan anggota:
No. Urut
No Nama Mahasiswa Foto setengah badan Paraf
Daftar Hadir
1 Akhmad Wahid Maulana 02

2 Firhad Finandar 10

3 Fitroh Kamila 11

4 Michael Sandy Anggara 15

5 Refwetika Rozyfa P.R 23

1
BAGIAN I
SOAL DAN KASUS
A. LATIHAN SOAL
Latih Soal: KIESO, IFRS ed. 2
QUESTION (1-3, 8, 10-13)
1. Describe the two criteria for determining the valuation of financial assets.
2. Which types of investments are valued at amortized cost? Explain tha rationale for
this accounting.
3. What is amortized cost? What is fair value?
8. Indicate how unrealized holding gains and losses should be reported for investments
classified as trading and held-for-collection.
10. What is the fair value option? Briefly describe its application to debt investments.
11. Fraklin Corp. has an investments that it has held for several years. When it
purchased the investment, Franklin accounted for the investment at amortized cost.
Can Franklin use the fair value option for this investment? Explain.
12. Identify and explain the different types of classifications for equity investments.
13. Why is the held-for-collection classifications not applicable to equity investments?
Terjemahan Soal:
1. Jelaskan dua kriteria untuk menentukan penilaian aset keuangan.
2. Jenis investasi apa yang dinilai pada biaya diamortisasi? Jelaskan alasan untuk
akuntansi ini.
3. Apakah biaya perolehan diamortisasi? Apakah nilai wajar itu?
8. Tunjukkan bagaimana keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi harus
dilaporkan untuk investasi yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan dimiliki
untuk dikumpulkan.
10. Apa opsi nilai wajar? Jelaskan secara singkat penerapannya pada investasi utang.
11. Franklin Corp memiliki investasi yang telah dipegangnya selama beberapa tahun.
Ketika membeli investasi tersebut, Franklin memperhitungkan investasi tersebut
pada biaya perolehan diamortisasi. Dapatkah Franklin menggunakan opsi nilai wajar
untuk investasi ini? Jelaskan.
12. Identifikasi dan jelaskan berbagai jenis klasifikasi untuk investasi ekuitas.
13. Mengapa klasifikasi held-for-collection tidak berlaku untuk investasi ekuitas?

SOAL KIESO: P17-1, P17-2


P17-1 (Debt Investments) Presented below is an amortization schedule related to
Spangler Company’s 5-year, $100,000 bond with a 7% interest rate and a 5% yield,
purchased on December 31, 2012, for $108,660.

The following schedule presents a comparison of the amortized cost and fair value of the
bonds at year-end.

Instructions
(a) Prepare the journal entry to record the purchase of these bonds on December 31,
2012, assuming the bonds are classified as held-for-collection investments.
(b) Prepare the journal entry(ies) related to the held-for-collection bonds for 2013.
2
(c) Prepare the journal entry(ies) related to the held-for-collection bonds for 2015.
(d) Prepare the journal entry(ies) to record the purchase of these bonds, assuming they
are classified as trading.
(e) Prepare the journal entry(ies) related to the trading bonds for 2013.
(f) Prepare the journal entry(ies) related to the trading bonds for 2015.

Terjemahan Soal:
P17-1 (Investasi Hutang) Di bawah ini adalah tabel amortisasi yang terkait dengan
obligasi 5 tahun Perusahaan Spangler senilai $100.000 dengan tingkat bunga 7% dan
hasil 5%, yang dibeli pada tanggal 31 Desember 2012, seharga $108.660.

Tabel berikut menyajikan perbandingan antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai
wajar obligasi pada akhir tahun.

Instruksi
(a) Buat jurnal untuk mencatat pembelian obligasi ini pada tanggal 31 Desember 2012,
dengan asumsi obligasi tersebut diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki untuk
dikumpulkan.
(b) Siapkan entri jurnal terkait dengan obligasi yang dimiliki untuk koleksi tahun 2013.
(c) Mempersiapkan entri jurnal terkait dengan obligasi yang dimiliki untuk ditagih untuk
tahun 2015.
(d) Buat jurnal untuk mencatat pembelian obligasi ini, dengan asumsi obligasi
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan.
(e) Siapkan entri jurnal terkait perdagangan obligasi untuk tahun 2013.
(f) Siapkan ayat jurnal terkait perdagangan obligasi untuk tahun 2015.

P17-2 (Debt Investments, Fair Value Option) On January 1, 2015, Novotna Company
purchased €400,000, 8% bonds of Aguirre Co. for €369,114. The bonds were purchased
to yield 10% interest. Interest is payable semiannually on July 1 and January 1. The
bonds mature on January 1, 2020. Novotna Company plans to hold the bonds to collect
contractual cash flows. On January 1, 2017, after receiving interest, Novotna Company
sold the bonds for €370,726 after receiving interest to meet its liquidity needs.
Instructions
(a) Prepare the journal entry to record the purchase of bonds on January 1.
(b) Prepare the amortization schedule for the bonds.
(c) Prepare the journal entries to record the semiannual interest on July 1, 2015, and
December 31, 2015.
(d) Prepare the journal entry to record the sale of the bonds on January 1, 2017.
(e) Assume that Novotna elected the fair value option for this investment. If the fair value
of Aguirre bonds is €368,000 on December 31, 2015, prepare the necessary
adjusting entry.
Terjemahan Soal:
P17-2 (Investasi Hutang, Opsi Nilai Wajar) Pada tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan
Novotna membeli € 400.000, 8% obligasi Aguirre Co. seharga € 369.114. Obligasi
tersebut dibeli untuk menghasilkan bunga 10%. Bunga akan dibayarkan setengah
tahunan pada tanggal 1 Juli dan 1 Januari. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1
Januari 2020. Perusahaan Novotna berencana untuk memegang obligasi tersebut untuk
mengumpulkan arus kas kontraktual. Pada tanggal 1 Januari 2017, setelah menerima

3
bunga, Perusahaan Novotna menjual obligasi tersebut seharga € 370.726 setelah
menerima bunga untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya.
Instruksi
(a) Siapkan jurnal untuk mencatat pembelian obligasi pada 1 Januari.
(b) Siapkan tabel amortisasi obligasi.
(c) Siapkan ayat jurnal untuk mencatat bunga tengah tahunan pada tanggal 1 Juli 2015
dan 31 Desember 2015.
(d) Buat jurnal untuk mencatat penjualan obligasi pada 1 Januari 2017.
(e) Asumsikan bahwa Novotna memilih opsi nilai wajar untuk investasi ini. Jika nilai
wajar obligasi Aguirre adalah € 368.000 pada tanggal 31 Desember 2015, buat jurnal
penyesuaian yang diperlukan.

B. RESUME MATERI

C. PRAKTIK LAPANGAN
1. Cari profil perusahaan, lalu jelaskan motif mereka melakukan investasi sekuritas
utang.
2. Cari struktur aset keuangan perusahan (mencakup DEBT investment), lalu rinci jenis,
dan metode penilaian yang dipakainya.
3. Cari referensi tentang nilai wajar, apa definisi, cara menentukannya, dan mengapa
penting dalam investasi, penggunaan nilai wajar dan dari mana investor tahu
informasi nilai wajar.
4. Sertakan sumber literatur pengambilan tugas, termasuk gambar/foto
 jika foto diambil sendiri maka dituliskan waktu take (nama pemotret lalu info tgl-
bl-th)
5. Sumber internet atau lainnya harus disertakan.

D. SOAL: Karakteristik Bonds Investment


1. Simak video sisipan di materi Audio-Live Learning
2. Sebutkan dan jelaskan karkateristik investasi utang (bonds)
 Akan lebih bagus jika kelompok membuat subtitle dulu dari video tersebut, lalu
menjelaskannya dalam bahasa Indonesia
3. Bandingkan dengan investasi saham

BAGIAN II
PEMBAHASAN
A. JAWABAN LATIHAN SOAL
Latih Soal: KIESO, IFRS ed. 2
QUESTION (1-3, 8, 10-13)
1. Dua kriteria untuk menentukan penilaian aset keuangan adalah
(1) model bisnis perusahaan dalam mengelola aset keuangan mereka, dan
(2) karakteristik arus kas kontraktual aset keuangan tersebut.
2. Hanya investasi utang seperti pinjaman dan investasi obligasi yang dinilai dengan
biaya perolehan diamortisasi. Perusahaan harus menggunakan biaya perolehan
diamortisasi jika memiliki model bisnis yang tujuannya adalah untuk memegang aset
untuk mengumpulkan arus kas kontraktual dan ketentuan kontrak aset keuangan
memberikan tanggal yang ditentukan untuk arus kas.
3. Biaya perolehan diamortisasi adalah jumlah pengakuan awal dari investasi dikurangi
pembayaran, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif dan setelah dikurangi
pengurangan untuk tidak tertagih.

4
Nilai wajar adalah jumlah aset yang dapat ditukar antara pihak-pihak yang bersedia
berpengetahuan luas dalam transaksi wajar.
8. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi untuk investasi trading harus
dimasukkan dalam laba bersih untuk periode berjalan.
Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi tidak diakui untuk investasi yang
held-for-collection.
10. Opsi nilai wajar memungkinkan pilihan perusahaan untuk melaporkan investasi utang
pada nilai wajar. Jika opsi ini dipilih, perusahaan mencatat laba bersih keuntungan
dan kerugian yang belum direalisasi dengan kenaikan/penurunan investasi hutang.
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi adalah selisih antara biaya perolehan
diamortisasi investasi dan nilai wajarnya.
11. Tidak, Franklin tidak dapat menggunakan opsi nilai wajar untuk investasi ini. Opsi ini
umumnya hanya tersedia pada saat perusahaan pertama kali membeli investasi.
12. Investasi dalam efek ekuitas dapat diklasifikas sebagai berikut:
a. Kepemilikan kurang dari 20% (metode nilai wajar) – investor memiliki
kepentingan pasif.
b. Kepemilikan antara 20% dan 50% (metode ekuitas) – investor memiliki pengaruh
signifikan.
c. Kepemilikan lebih dari 50% (laporan kosolidasi) – investor memiliki kepentingan
pengendali.
Kepemilikan kurang dari 20% kemudian diklasifikasikan ke dalam perdagangan dan
non-perdagangan, dengan asumsi nilai wajar dapat ditentukan.
13. Investasi dalam saham tidak memiliki arus kas kontraktual (atau tanggal jatuh tempo)
dan karenanya tidak dapat diklasifikasikan sebagai held-for-collection.

SOAL KIESO: P17-1, P17-2


P17-1
(a)
Date Accounts Dr. Cr.
31/12/2012 Debt Investments $108,660
Bonds Payable $108,660

(b)
Date Accounts Dr. Cr.
31/12/2015 Cash $7,000
Debt Investments $1,567
Interest Revenue $5,433

(c)
Date Accounts Dr. Cr.
31/12/2015 Cash $7,000
Debt Investments $1,728
Interest Revenue $5,272

(d)
Date Accounts Dr. Cr.
31/12/2012 Debt Investments $108,660
Cash $108,660

(e)
5
Date Accounts Dr. Cr.
31/12/2013 Cash $7,000
Debt Investments $1,567
Interest Revenue $5,433
Unrealized Holding Gain or Loss-Income $593
($107,093 - $106,500)
Fair Value Adjustment $593

(f)
Date Accounts Dr. Cr.
31/12/2015 Cash $7,000
Debt Investments $1,728
Interest Revenue $5,272
Unrealized Holding Gain or Loss-Income $122
Fair Value Adjustment $122
($105,650-$103,719)–($107,500-
$105,447)

P17-2

(a)
Date Accounts Dr. Cr.
31/12/2015 Debt Investments €369,114
Cash €369,114

(a)
Cash Interest Carrying Amount of
Date Amortization
Received Revenue Bonds
01-Jan-15 - - - € 369.114
01-Jul-15 € 16.000 € 18.456 € 2.456 € 371.570
31-Dec-15 16.000 18.579 2.579 374.149
01-Jul-16 16.000 18.707 2.707 376.856
31-Dec-16 16.000 18.843 2.843 379.699
01-Jul-17 16.000 18.985 2.985 382.684
31-Dec-17 16.000 19.134 3.134 385.818
01-Jul-18 16.000 19.291 3.291 389.109
31-Dec-18 16.000 19.455 3.455 392.564
01-Jul-19 16.000 19.628 3.628 396.192
31-Dec-19 16.000 19.808 3.808 400.000
Tabel Amortisasi Discount:

6
(b)
Date Accounts Dr. Cr.
01/07/2015 Cash €16,000
Debt Investments €2,456
Interest Revenue €18,456

31/12/2015 Interest Receivable €16,000


Debt Investments €2,579
Interest Revenue €18,579

(c) January 1, 2016 sale entry:


Selling price of bonds €370,726
Less: Amortized cost 379,699
Realized loss on sale of investment € (8,973)
Date Accounts Dr. Cr.
01/01/2017 Cash €370,726
Loss on Sale of Debt Investments €8,973
Debt Investment €379,699

(d) Adjusting entry:


Date Accounts Dr. Cr.
31/12/2015 Unrealized Holding gain or Loss-Income €6,149
(€374,149 - €368,000)
Debt Investments (Aquirre) €6,149

B. RESUME MATERI: Debt Investments – klasifikasi dan perlakuan akuntansi


1. Definisi dan Klasifikasi Aset Keuangan
 Definisi
Aset keuangan (financial asset): kas, equity investment (saham biasa, preferen),
atau hak kontraktual terima aset dari pihak lain (loans, receivables, bonds)
Konsep dari debt investments sama dengan bonds payable hanya saja dibalik
sudut pandangnya. Jika bonds payable memakai sudut pandang perusahaan dari
sisinya penjual maka dalam debt investments menggunakan sudut pandang
perusahaan dari sisi pembeli.
 Klasifikasi
Investor company memperhatikan:
 Business model: tujuannya adalah menahan aset untuk mendapatkan
arus kas kontraktual.
 Arus kas kontraktual: memberikan suatu kepastian pada tanggal
penerimaan kas (prinsipal + bunga).
Pendekatan aset keuangan:
Klasifikasi Kriteri Akuntansi Kategori Sekuritas Pengukuran
Debt Jika memenuhi tes Held-for-collection Amortized cost
business model dan (HFC)
contractual cash flow
Jika tidak memenuhi Trading Fair Value
tes business model Held-for-collection
(HFC)
Equity Jika tidak memenuhi Equity Fair Value
tes contractual cash
flow
7
Motif (hal yang mendorong) dan kategori Investasi
 Safety Cushion  sandaran karena memiliki pegangan di investasi
seperti tabungan.
 Iseng karena memiliki banyak uang berlebih.
 Memperoleh return (pendapatan bunga) dan capital gain (nilai investasi
bertambah).
 Dapat mempengaruhi bursa saham yang ada.
 Mengamankan kondisi operasional dan pembiayaan dengan pihak lain.

Ada 3 Jenis debt investment


 Held-for-collection
 Held-for-collection and selling (avaible for sale)
 Trading
Kategori Penilaian Unrealized Gains or Other Income
losses
Held-for- Amortized Cost Tidak diakui Bunga pada umumnya
collection jika dijual : gain/loss
(HFC)
Held-for- Fair Value Diakui : bagian dari Bunga pada umumnya
collection Other Comprehensive jika dijual : gain/loss
and Income (OCI)
selling
(HFCS)
Trading Fair Value Diakui : bagian dari Bunga pada umumnya
securitie other income/expense jika dijual : gain/loss
s

 Held-for-collection (HFC) : jangka panjang


 Held-for-collection and selling (HFCS) : jangka menengah/panjang
 Trading securities : jangka pendek
2. Debt Investment-Amortized Cost
Perusahan membeli bonds dengan tujuan untuk dipegang sampai jatuh tempo.
Diukur pada Amortized cost.
Konsepnya sama dengan bonds payable:
 Sudut pandang lain akun bonds payable adalah debt investment.
 Sudut pandang lain akun interest expense adalah interest revenue.
 Sudut pandang lain akun interest payable adalah interest receivable.
3. Held-for-collection and Selling (HFCS) / FV-OCI
o Pengukuran menggunakan amortized cost, namun perlu disesuaikan dengan
fair value-nya di tiap tanggal pelaporan keuangan
o Unrealized gain or loss yang dihasilkan akibat penyesuaian dilaporkan dalam
Other Comprehensive Income (komponen equity), bukan dalam Income
Statament
4. Trading (FV-TPL)
o Diniatkan memang untuk diperdagangkan (dijual dalam jangka pendek)
o Dilaporkan pada fair value
o Unrealized gain or loss yang disebabkan karena fair value, akan diakui dalam
income statament
5. Fair Value Option
Perusahaan diberikan opsi untuk mengukur finacial asset-nya pada fair value
8
Unrealized gain or loss akan diakui dalam income statement
Karakteristik:
o Diterapkan berdasarkan instrument-by-instrument basis (tidak dalam
model protofolio, tetapi satu per satu debt)
o Umumnya dilakukan saat perusahaan pertama kali membeli financial
asset
o Perusahaan harus menggunakan fair value terus sampai tidak
memiliki aset tersebut lagi
o Tidak memakai akun fair value adjustment, tetapi langsung ke debt
investment
o Perusahaan tidak perlu repot-repot mengamortisasi bonds tiap tahun
 Fair Value Option berbasis individual (instrument-by-instrument), bukan portofolio
 Tersedia pada saat pembelian aset keu pertama kali atau muncul financial
liability (amortized cost, tetapi mengakui selisih NW shg mengatasi mismatch yg
tidak mengakui perubahan NW
 Fair Value Option diharapkan diterapkan konsisten s.d. tdk dimiliki lagi
 Contoh :
HD Co. beli bonds GM yang akan ditahan s.d. 5 tahun, diketahui pada 31 Des
2020 amortized cost €100.000 dan NW €113.000 (Debt Investment naik €13.000)
HD milih Fair Value Option

 FVOCI (with recycling): Unrealized HGL–Equity, lalu jika direalisasikan masuk ke


Laba Rugi
 FVOCI (no recycling): Unrealized HGL–Equity, jika direalisasikan masuk ke R/E
Impairment untuk Debt Investment yang diukur dengan Amortized Cost
 Perusahaan mengevaluasi tiap tanggal pelaporan, apakah investasinya
mengalami impairment atau tidak
 Impairment loss dilaporkan pada income statement sebagai other income and
expense
Impairment untuk Debt Investment HFCS
 Karena HFCS dilaporkan pada fair value, maka perubahannya akan masuk ke
AOCI.
 Defaultnya, perubahan nilai disebabkan oleh market sehingga tidak akan pernah
memakai akun loss on impairment
 Akun loss on impairment baru akan dipakai ketika turunnya
nilai disebabkan oleh credit risk.

9
Referensi resume:
- PPT Pak Ali Tafriji Biswan
- Audio Pembelajaran Pak Ali Tafriji Biswan

10
C. PRAKTIK LAPANGAN
1. Cari struktur profil perusahaan, lalu jelaskan motif mereka melakukan investasi
sekuritas utang.
Profil Perusahaan Dan Motif Berinvestasi Hutang
A. Profil Perusahaan

Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Jasa_Marga#:~:text=Jasa%20Marga%20(IDX%3A
%20JSMR),menghubungkan%20Jakarta%2DBogor%20selesai%20dibangun.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 04 Tahun 1978, didirikan perusahaan


yang bergerak di bidang penyelenggara jasa jalan tol dengan nama PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. Kantor pusat Jasa Marga beralamat di Plaza Tol Taman Mini
Indonesia Indah Jakarta, 13550.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Jasa
Marga adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program
Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya,
khususnya pembangunan dibidang pengusahaan jalan tol dengan sarana
penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perusahaan terbatas.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perseroan, maksud dan tujuan
Perseroan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan
program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya,
khususnya pembangunan di bidang pengusahaan jalan tol dengan sarana
penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.
Untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan di atas, Perseroan dapat
melaksanakan kegiatan usaha utama Perseroan sebagai berikut:
a. Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian
dan/atau pemeliharaan jalan tol
b. Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang
berbatasan dengan Rumijatol untuk tempat istirahat dan pelayanan, berikut
dengan fasilitas-fasilitas dan usaha lainnya
c. Melakukan kegiatan pengembangan kawasan jalan yang terintegrasi dengan
pengembangan jaringan jalan tol
d. Melakukan kegiatan di bidang jasa layanan pemeliharaan dan pengoperasian
jalan tol
e. Aktivitas jalan tol, mencakup pelayanan lalu lintas kendaraan melalui jalan atau
jembatan tol
f. Melakukan investasi termasuk penyertaan modal pada perusahaan lainnya
sejalan dengan dan untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan. Selain
kegiatan usaha yang disebutkan di atas, Perseroan dapat menjalankan kegiatan
usaha penunjang di bidang pengembangan jasa untuk usaha-usaha yang terkait
dengan moda/sarana transportasi, pendistribusian material cair/padat/gas,
jaringan sarana informasi, teknologi dan komunikasi, terkait dengan koridor jalan
tol, dengan memperhatikan peraturan perundangan. Seluruh kegiatan usaha
utama dan kegiatan usaha penunjang tersebut merupakan kegiatan usaha yang
dijalankan oleh Perseroan saat ini.
Terhitung hingga saat ini, Jasa Marga tercatat telah mengelola lebih dari 531
km jalan tol atau 76% dari total jalan tol di Indonesia dan mengoperasikan 13 hak
11
pengusahaan (konsesi) jalan tol melalui delapan kantor cabang dan satu anak
perusahaan yaitu :
 Jalan tol Jagorawi
 Jalan Tol Jakarta-Tangerang
 Jalan Tol Jakarta- Cikampek
 Jalan Tol Dalam Kota Jakarta
 Jalan Tol Prof. Dr.Ir. Sedyatmo
 Jalan Tol Serpong-Pondok Aren (dioperasikan oleh JLJ)
 Jalan Tol Cikampek -Purwakarta-Cileunyi
 Jalan Tol Padalarang –Cileunyi
 Jalan Tol Palimanan-Kanci
 Jalan Tol Semarang
 Jalan Tol Surabaya Gempol
 Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa
 Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (dioperasikan oleh JLJ)
JSMR memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK pada tanggal 1
Nopember 2007 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham JSMR (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 2.040.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal
Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp1.700,- per saham. Saham-saham
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Nopember
2007.
Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Menjadi perusahaan jalan tol nasional terbesar, terpercaya dan berkesinambungan
Misi
1. Memimpin usaha jalan tol di seluruh rantai nilai secara profesional
2. Mengoptimalkan pengembangan kawasan untuk kemajuan masyarakat
3. Meningkatkan nilai bagi pemegang saham
4. Meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pelayanan prima
5. Mendorong pengembangan dan peningkatan kinerja karyawan dalam lingkungan
yang harmoni

Motif Melakukan investasi


Setiap perusahaan memiliki tujuan dalam melakukan investasi khususnya
pada obligasi. PT Jasa Marga salah satu perusahaan di bidang kontraktor khususnya
dalam bidang pembangunan jalan tol tentunya akan membutuhkan dana yang cukup
besar di dalam menjalankan usahanya. Isu terbaru dari pemerintah adalah menteri
BUMN akan membentuk sebuah lembaga yang menampung investasi di Indonesia.
lembaga tersebut adalah Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth
Fund (SWF).
Berikut ini merupakan Motif dari perusahaan jasa marga dari dampak SWF:
a. Meningkatkan Likuiditas, dengan adanya dana investasi tersebut akan
menjadikan perusahaan jasa marga akan semakin mudah dalam menjalankan
operasional perusahaan
b. Mendorong perusahaan Jasa Marga mencapai pendanaan dalam jangka
panjang. Langkah menjadi alternatif baru bagi ketersediaan dana yang bisa
masuk dalam investasi jalan tol
c. Memperbaiki struktur perusahaan permodalan perusahaan. Dengan begitu
perusahaan akan memperbaiki DER
d. memungkinkan perusahaan memperoleh dana untuk melakukan recycle dari
proyek yang ada. Hal ini dinilai mampu meningkatkan kinerja perusahaan karena

12
penjualan akan dilakukan di atas nilai buku atau aset yang dinyatakan dalam
pembukuan.

2. Cari struktur aset keuangan perusahan (mencakup DEBT investment), lalu rinci
jenis, dan metode penilaian yang dipakainya.
 Stuktur Aset Keuangan Perusahaan

Sumber: https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/

Dari gambar tersebut menjelaskan jenis-jenis investasi pada perusahaan


Jasa Marga tersebut ialah investasi dalam sekuritas dan lainnya (tidak terlalu
signifikan) dan investasi dalam tingkat advance dalam perusahaan terafiliasi
(signifikan dalam bisa mengontrol perusahaan yang lain atau anak perusahaan
tersebut. Metode penilaian yang dipakai ialah metode ekuitas sesuai dengan IFRS.

13
3. Cari referensi tentang nilai wajar, apa definisi, cara menentukannya, dan
mengapa penting dalam investasi, penggunaan nilai wajar dan dari mana
investor tahu informasi nilai wajar.
 Nilai Wajar
Nilai wajar (fair value) adalah harga yang akan diterima untuk menjual
suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam
transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
PSAK 68 menetapkan hirarki nilai wajar yang mengelompokkan input untuk teknik
penilaian yang digunakan dalam pengukuran nilai wajar menjadi tiga level input.
 Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif
untuk aset atau liabilities yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal
pengukuran.
 Input Level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1
yang dapat di observasi untuk aset atau liabilities, baik secara langsung atau
tidak langsung.
 Input Level 3 adalah input yang tidak dapat di observasi
untuk aset atau liabilities.
Cara Menghitung Nilai Wajar
1. Pendekatan Pasar. Dalam pendekatan ini, nilai wajar diukur berdasarkan harga
pasar atau informasi relevan lain yang dihasilkan dari transaksi di pasar. Hal ini
termasuk harga aset (liabilitas) sejenis yang ada di pasar, dan metode penilaian
lain yang konsisten dengan pendekatan pasar. Urutan yang digunakan jika nilai
wajar menggunakan pendekatan pasar adalah, pertama harga pasar aset
(liabilitas) pada saat pelaporan, jika tidak terdapat harga pasar aset (liabilitas)
maka menggunakan harga pasar aset (liabilitas) sejenis, jika tidak terdapat harga
pasar aset (liabilitas) sejenis maka menggunakan model yang konsisten dengan
pendekatan pasar (contohnya model matrix pricing, dll)
2. Pendekatan Penghasilan. Pendekatan ini menggunakan teknik penilaian untuk
mengubah nilai masa depan (contohnya aliran kas atau laba) ke nilai kininya
terdiskonto (discounted). Pengukuran nilai wajar dalam pendekatan ini
menggunakan dasar nilai yang dilihat dari harapan pasar kini atas nilai aset
(liabilitas) masa depan. Pendekatan ini termasuk menggunakan nilai kini (present
value, option pricing).
3. Pendekatan Cost. Pendekatan cost disebut juga pendekatan cost pengganti kini
(current replacement cost). Kos pengganti ini adalah jumlah yang diperlukan
untuk menggantikan suatu aset.
Pentingnya Nilai Wajar saat melakukan ivestasi
Keunggulan menggunakan nilai wajar, yaitu memiliki sifat relevan, standar
akuntansi nilai buku telah banyak kehilangan relevansinya karena kegagalannya
mengukur realitas ekonomi. Hampir semua orang setuju bahwa peristiwa ekonomi,
yaitu: kejadian yang mengubah waktu kapan arus kas diterima dan jumlahnya yang
akan datang harus tercermin (terungkap) dalam laporan keuangan lembaga. Akan
tetapi, seringkali model nilai buku hanya mengukur transaksi sudah selesai dan
gagal mengakui adanya perubahan nilai riil lain yang dapat terjadi. Kemudian, dapat
diandalkan (reliability), masalah yang selalu ada yang tidak dapat dihindari adalah
bahwa model akuntansi berdasarkan historical cost tidak mengakui adanya
perubahan nilai bersifat ekonomis, dan cenderung membiarkan perusahaan memilih
sendiri apakah dan kapan mengakui adanya perubahan tersebut. Ini mendorong
adanya bias dalam pemilihan apa yang dilaporkan, dan memperburuk kompromi
kenetralan dan dipercayainya informasi keuangan.

14
Nilai wajar memiliki laporan keuangan lebih transparan, nilai wajar berusaha
meningkatkan penyediaan informasi yang lebih transparan bagi semua pihak. Selain
itu, nilai wajar meningkatkan keterbandingan (comparability), dengan penerapan
konsep nilai wajar disemua perusahaan di dunia, maka semua laporan keuangan
memiliki keterbandingan yang sangat tinggi dan akan menghasilkan keputusan-
keputusan usaha yang lebih mendasar. Kekurangan nilai wajar adalah nilai wajar
berusaha menyediakan informasi yang transparan dengan menilai aset pada tingkat
harga yang dihasilkan jika segera dilikuidasi-sehingga sangat sensitif terhadap
pasar.
Selain itu, akuntansi fair value bekerja melalui akuntansi mark-to-market
(MTM), yaitu aset dicantumkan pada harga pasar mereka jika diperdagangkan
secara terbuka. Menggunakan akuntansi mark-to-market akan berakibat perubahan
yang terus-menerus pada laporan keuangan perusahaan ketika nilai aset mengalami
kenaikan dan penurunan serta laba dan rugi yang dicatat. Hal ini membuat semakin
sulit untuk memastikan apakah laba dan rugi diakibatkan oleh keputusan bisnis yang
dibuat manajemen atau oleh perubahan yang terjadi di pasar. Konsep Nilai Wajar
(Fair Value)…… (Heri Sukendar W.) 103
Nilai wajar bersifat volatility, lembaga keuangan mengatakan bahwa mereka
takut akuntansi berdasarkan pasar akan menyebabkan volatility kinerja lembaga
(karena semakin mudahnya nilai item-item aktiva dan pasiva berfluktuasi). Walaupun
sebenarnya lembaga keuangan yang senantiasa mengelola bahaya yang
mengancam aset dan liabilitas, hanya sedikit takut dengan market value accounting.
Laporan keuangan lembaga keuangan yang kurang efektif dalam mengelola risiko
akan tercermin pada volatility yang selalu ada dalam setiap usahanya. Para investor
dan kreditur akan memiliki informasi yang lebih berguna dan relevan dalam
membedakan risiko antar perusahaan, ketika mengambil keputusan investasi dan
keputusan pemberian kredit (jika menggunakan MVA).
Fair value akan membuat perbedaan penilaian pihak manajemen
perusahaan, sehingga kalau ada kontrol yang kurang baik akan memungkinkan
peluang earning management. Adanya biaya tambahan yang ditanggung
perusahaan dan kebutuhan sumber daya manusia (SDM). Biaya penerapan
akuntansi nilai wajar berbeda untuk perusahaan yang berbeda. Hal-hal yang
berpengaruh terhadap besaran biaya adalah, antara lain, jenis transaksi dan besaran
akun yang ada di perusahaan, kompetensi dari SDM, kecanggihan teknologi
informasi, program yang diinginkan, serta jumlah user yang harus memahami dan
menerapkan akuntansi nilai wajar. Bila menggunakan konsultan, biaya konsultan
juga harus diperhitungkan.
Cara Tahu Seorang Investor tentang Nilai Wajar
Dalam menentukan dan mengetahui nilai wajar perusahaan, para investor
harus menilai sendiri perusahaan tersebut, dengan menggunakan layanan data yang
diberikan oleh sekuritas.

D. SOAL: Karakteristik Bonds Investment


1. Simak video sisipan di materi Audio-Live Learning
 Subtitle:
What Are Bonds? Large institutions also have huge capital requirements and so they
take debt periodically with a promise to pay back, and that guarantee assuring that
promise is known as a bond. Unlike a stock, debt involves borrowing money with the
promise or obligation to pay it back in full on maturity along with interest over time.
That’s why that instruments are also called fixed income instruments. Most diversified
investment portofolios contains some allocation each to stocks and bonds. Where
bonds are often considered the more conservative choice of the two.
 Terjemahan Subtitle:
15
Apakah Obligasi Itu? Institusi besar juga memiliki kebutuhan modal yang besar
sehingga mereka mengambil hutang secara berkala dengan janji untuk membayar
kembali, dan jaminan yang menjamin kontrak tersebut dikenal sebagai obligasi.
Tidak seperti saham, hutang melibatkan peminjaman uang dengan janji atau obligasi
untuk membayarnya kembali secara penuh pada saat jatuh tempo bersamaan
dengan bunga dari waktu ke waktu. Itu sebabnya instrumen itu disebut juga fixed
income instruments. Sebagian besar portofolio investasi yang terdiversifikasi berisi
beberapa alokasi untuk masing-masing saham dan obligasi. Dimana obligasi sering
dianggap sebagai pilihan yang lebih konservatif daripada saham.

2. Sebutkan dan jelaskan karakteristik investasi utang (bonds)


 Karakteristik Investasi Utang:
1. Memiliki Kontrak yang Mengikat
Terdapat hak dan kewajiban antara pemberi dan peminjam dalam kontrak
yang disepakati.
2. Terdapat Tanggal Jatuh Tempo
Tanggal maturity disepakati saat awal perjanjian kontrak, dan pada saat
tanggal maturity tiba, maka investor berhak mendapat pelunasan utang
sekaligus bersama bunganya.
3. Keuntungan Bunga
Investor akan mendapat bunga sesuai tingkat yang telah disepakati.
4. Tidak Memiliki Risiko Tinggi
Obligasi biasa dianggap sebagai pilihan yang konservatif karena risiko yang
dimiliki lebih kecil dibandingkan saham. Jika perusahaan bangkrut maka
pemegang obligasi akan menjadi prioritas untuk mendapatkan haknya

3. Bandingkan dengan investasi saham


 Karakteristik Investasi Saham:
1. Sebagai Bentuk Representasi Kepemilikan Perusahaan
Jika seseorang memiliki sebuah saham di suatu perusahaan, maka orang
tersebut sudah menjadi bagian dari kepemilikan perusahaan tersebut.
2. Imbal Hasil Berupa Dividen
Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham
berdasarkan banyaknya jumlah saham yang dimiliki. Pembagian ini akan
mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tetapi
distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama
suatu bisnis.
3. Risiko yang Lebih Besar Namun Imbal Hasil yang Lebih Besar Juga
Sesuai prinsip There is a Risk-Return Tradeoff, terdapat hubungan timbal
balik antara resiko dan keuntungan. Semakin besar risiko yang dihadapi,
maka akan semakin besar juga imbalan keuntungannya.

16
REFERENSI
Dewan Standar Ikatan Akuntan Indonesia. t.thn. “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
68 (PSAK 68) Pengukuran Nilai Wajar, Lampiran A.”
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2018. Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31
Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta
laporan auditor independen. PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
—. t.thn. Visi dan Misi.
https://www.jasamarga.com/public/id/infoperusahaan/ProfilPerusahaan/VisiMisi.aspx.
Situmorang, Anggun P. 2021. Ini Manfaat Lembaga Pengelola Investasi Bagi Jasa Marga. 8
Maret. https://www.merdeka.com/uang/ini-manfaat-lembaga-pengelola-investasi-
bagi-jasa-marga.html.
W., Heri Sukendar. 2012. “KONSEP NILAI WAJAR (FAIR VALUE) DALAM STANDAR
AKUNTANSI BERBASIS IFRS DI INDONESIA APA DAN BAGAIMANA?”
Warsidi. 2015. Nilai wajar (fair value): definisi menurut PSAK 68/IFRS 13. 14 November.
https://www.warsidi.com/2016/03/nilai-wajar-psak-68-ifrs-13-definisi-pengertian-arti-
contoh-apa-maksud.html.

17

Anda mungkin juga menyukai