a
TOPIK BAHASAN: Debt Investments – klasifikasi dan perlakuan akuntansi
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1 KELAS 4-12 PRODI DIII AKUNTANSI TA 2020/2021, dengan anggota:
No. Urut
No Nama Mahasiswa Foto setengah badan Paraf
Daftar Hadir
1 Akhmad Wahid Maulana 02
2 Firhad Finandar 10
3 Fitroh Kamila 11
1
BAGIAN I
SOAL DAN KASUS
A. LATIHAN SOAL
Latih Soal: KIESO, IFRS ed. 2
QUESTION (1-3, 8, 10-13)
1. Describe the two criteria for determining the valuation of financial assets.
2. Which types of investments are valued at amortized cost? Explain tha rationale for
this accounting.
3. What is amortized cost? What is fair value?
8. Indicate how unrealized holding gains and losses should be reported for investments
classified as trading and held-for-collection.
10. What is the fair value option? Briefly describe its application to debt investments.
11. Fraklin Corp. has an investments that it has held for several years. When it
purchased the investment, Franklin accounted for the investment at amortized cost.
Can Franklin use the fair value option for this investment? Explain.
12. Identify and explain the different types of classifications for equity investments.
13. Why is the held-for-collection classifications not applicable to equity investments?
Terjemahan Soal:
1. Jelaskan dua kriteria untuk menentukan penilaian aset keuangan.
2. Jenis investasi apa yang dinilai pada biaya diamortisasi? Jelaskan alasan untuk
akuntansi ini.
3. Apakah biaya perolehan diamortisasi? Apakah nilai wajar itu?
8. Tunjukkan bagaimana keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi harus
dilaporkan untuk investasi yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan dimiliki
untuk dikumpulkan.
10. Apa opsi nilai wajar? Jelaskan secara singkat penerapannya pada investasi utang.
11. Franklin Corp memiliki investasi yang telah dipegangnya selama beberapa tahun.
Ketika membeli investasi tersebut, Franklin memperhitungkan investasi tersebut
pada biaya perolehan diamortisasi. Dapatkah Franklin menggunakan opsi nilai wajar
untuk investasi ini? Jelaskan.
12. Identifikasi dan jelaskan berbagai jenis klasifikasi untuk investasi ekuitas.
13. Mengapa klasifikasi held-for-collection tidak berlaku untuk investasi ekuitas?
The following schedule presents a comparison of the amortized cost and fair value of the
bonds at year-end.
Instructions
(a) Prepare the journal entry to record the purchase of these bonds on December 31,
2012, assuming the bonds are classified as held-for-collection investments.
(b) Prepare the journal entry(ies) related to the held-for-collection bonds for 2013.
2
(c) Prepare the journal entry(ies) related to the held-for-collection bonds for 2015.
(d) Prepare the journal entry(ies) to record the purchase of these bonds, assuming they
are classified as trading.
(e) Prepare the journal entry(ies) related to the trading bonds for 2013.
(f) Prepare the journal entry(ies) related to the trading bonds for 2015.
Terjemahan Soal:
P17-1 (Investasi Hutang) Di bawah ini adalah tabel amortisasi yang terkait dengan
obligasi 5 tahun Perusahaan Spangler senilai $100.000 dengan tingkat bunga 7% dan
hasil 5%, yang dibeli pada tanggal 31 Desember 2012, seharga $108.660.
Tabel berikut menyajikan perbandingan antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai
wajar obligasi pada akhir tahun.
Instruksi
(a) Buat jurnal untuk mencatat pembelian obligasi ini pada tanggal 31 Desember 2012,
dengan asumsi obligasi tersebut diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki untuk
dikumpulkan.
(b) Siapkan entri jurnal terkait dengan obligasi yang dimiliki untuk koleksi tahun 2013.
(c) Mempersiapkan entri jurnal terkait dengan obligasi yang dimiliki untuk ditagih untuk
tahun 2015.
(d) Buat jurnal untuk mencatat pembelian obligasi ini, dengan asumsi obligasi
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan.
(e) Siapkan entri jurnal terkait perdagangan obligasi untuk tahun 2013.
(f) Siapkan ayat jurnal terkait perdagangan obligasi untuk tahun 2015.
P17-2 (Debt Investments, Fair Value Option) On January 1, 2015, Novotna Company
purchased €400,000, 8% bonds of Aguirre Co. for €369,114. The bonds were purchased
to yield 10% interest. Interest is payable semiannually on July 1 and January 1. The
bonds mature on January 1, 2020. Novotna Company plans to hold the bonds to collect
contractual cash flows. On January 1, 2017, after receiving interest, Novotna Company
sold the bonds for €370,726 after receiving interest to meet its liquidity needs.
Instructions
(a) Prepare the journal entry to record the purchase of bonds on January 1.
(b) Prepare the amortization schedule for the bonds.
(c) Prepare the journal entries to record the semiannual interest on July 1, 2015, and
December 31, 2015.
(d) Prepare the journal entry to record the sale of the bonds on January 1, 2017.
(e) Assume that Novotna elected the fair value option for this investment. If the fair value
of Aguirre bonds is €368,000 on December 31, 2015, prepare the necessary
adjusting entry.
Terjemahan Soal:
P17-2 (Investasi Hutang, Opsi Nilai Wajar) Pada tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan
Novotna membeli € 400.000, 8% obligasi Aguirre Co. seharga € 369.114. Obligasi
tersebut dibeli untuk menghasilkan bunga 10%. Bunga akan dibayarkan setengah
tahunan pada tanggal 1 Juli dan 1 Januari. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1
Januari 2020. Perusahaan Novotna berencana untuk memegang obligasi tersebut untuk
mengumpulkan arus kas kontraktual. Pada tanggal 1 Januari 2017, setelah menerima
3
bunga, Perusahaan Novotna menjual obligasi tersebut seharga € 370.726 setelah
menerima bunga untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya.
Instruksi
(a) Siapkan jurnal untuk mencatat pembelian obligasi pada 1 Januari.
(b) Siapkan tabel amortisasi obligasi.
(c) Siapkan ayat jurnal untuk mencatat bunga tengah tahunan pada tanggal 1 Juli 2015
dan 31 Desember 2015.
(d) Buat jurnal untuk mencatat penjualan obligasi pada 1 Januari 2017.
(e) Asumsikan bahwa Novotna memilih opsi nilai wajar untuk investasi ini. Jika nilai
wajar obligasi Aguirre adalah € 368.000 pada tanggal 31 Desember 2015, buat jurnal
penyesuaian yang diperlukan.
B. RESUME MATERI
C. PRAKTIK LAPANGAN
1. Cari profil perusahaan, lalu jelaskan motif mereka melakukan investasi sekuritas
utang.
2. Cari struktur aset keuangan perusahan (mencakup DEBT investment), lalu rinci jenis,
dan metode penilaian yang dipakainya.
3. Cari referensi tentang nilai wajar, apa definisi, cara menentukannya, dan mengapa
penting dalam investasi, penggunaan nilai wajar dan dari mana investor tahu
informasi nilai wajar.
4. Sertakan sumber literatur pengambilan tugas, termasuk gambar/foto
jika foto diambil sendiri maka dituliskan waktu take (nama pemotret lalu info tgl-
bl-th)
5. Sumber internet atau lainnya harus disertakan.
BAGIAN II
PEMBAHASAN
A. JAWABAN LATIHAN SOAL
Latih Soal: KIESO, IFRS ed. 2
QUESTION (1-3, 8, 10-13)
1. Dua kriteria untuk menentukan penilaian aset keuangan adalah
(1) model bisnis perusahaan dalam mengelola aset keuangan mereka, dan
(2) karakteristik arus kas kontraktual aset keuangan tersebut.
2. Hanya investasi utang seperti pinjaman dan investasi obligasi yang dinilai dengan
biaya perolehan diamortisasi. Perusahaan harus menggunakan biaya perolehan
diamortisasi jika memiliki model bisnis yang tujuannya adalah untuk memegang aset
untuk mengumpulkan arus kas kontraktual dan ketentuan kontrak aset keuangan
memberikan tanggal yang ditentukan untuk arus kas.
3. Biaya perolehan diamortisasi adalah jumlah pengakuan awal dari investasi dikurangi
pembayaran, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif dan setelah dikurangi
pengurangan untuk tidak tertagih.
4
Nilai wajar adalah jumlah aset yang dapat ditukar antara pihak-pihak yang bersedia
berpengetahuan luas dalam transaksi wajar.
8. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi untuk investasi trading harus
dimasukkan dalam laba bersih untuk periode berjalan.
Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi tidak diakui untuk investasi yang
held-for-collection.
10. Opsi nilai wajar memungkinkan pilihan perusahaan untuk melaporkan investasi utang
pada nilai wajar. Jika opsi ini dipilih, perusahaan mencatat laba bersih keuntungan
dan kerugian yang belum direalisasi dengan kenaikan/penurunan investasi hutang.
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi adalah selisih antara biaya perolehan
diamortisasi investasi dan nilai wajarnya.
11. Tidak, Franklin tidak dapat menggunakan opsi nilai wajar untuk investasi ini. Opsi ini
umumnya hanya tersedia pada saat perusahaan pertama kali membeli investasi.
12. Investasi dalam efek ekuitas dapat diklasifikas sebagai berikut:
a. Kepemilikan kurang dari 20% (metode nilai wajar) – investor memiliki
kepentingan pasif.
b. Kepemilikan antara 20% dan 50% (metode ekuitas) – investor memiliki pengaruh
signifikan.
c. Kepemilikan lebih dari 50% (laporan kosolidasi) – investor memiliki kepentingan
pengendali.
Kepemilikan kurang dari 20% kemudian diklasifikasikan ke dalam perdagangan dan
non-perdagangan, dengan asumsi nilai wajar dapat ditentukan.
13. Investasi dalam saham tidak memiliki arus kas kontraktual (atau tanggal jatuh tempo)
dan karenanya tidak dapat diklasifikasikan sebagai held-for-collection.
(b)
Date Accounts Dr. Cr.
31/12/2015 Cash $7,000
Debt Investments $1,567
Interest Revenue $5,433
(c)
Date Accounts Dr. Cr.
31/12/2015 Cash $7,000
Debt Investments $1,728
Interest Revenue $5,272
(d)
Date Accounts Dr. Cr.
31/12/2012 Debt Investments $108,660
Cash $108,660
(e)
5
Date Accounts Dr. Cr.
31/12/2013 Cash $7,000
Debt Investments $1,567
Interest Revenue $5,433
Unrealized Holding Gain or Loss-Income $593
($107,093 - $106,500)
Fair Value Adjustment $593
(f)
Date Accounts Dr. Cr.
31/12/2015 Cash $7,000
Debt Investments $1,728
Interest Revenue $5,272
Unrealized Holding Gain or Loss-Income $122
Fair Value Adjustment $122
($105,650-$103,719)–($107,500-
$105,447)
P17-2
(a)
Date Accounts Dr. Cr.
31/12/2015 Debt Investments €369,114
Cash €369,114
(a)
Cash Interest Carrying Amount of
Date Amortization
Received Revenue Bonds
01-Jan-15 - - - € 369.114
01-Jul-15 € 16.000 € 18.456 € 2.456 € 371.570
31-Dec-15 16.000 18.579 2.579 374.149
01-Jul-16 16.000 18.707 2.707 376.856
31-Dec-16 16.000 18.843 2.843 379.699
01-Jul-17 16.000 18.985 2.985 382.684
31-Dec-17 16.000 19.134 3.134 385.818
01-Jul-18 16.000 19.291 3.291 389.109
31-Dec-18 16.000 19.455 3.455 392.564
01-Jul-19 16.000 19.628 3.628 396.192
31-Dec-19 16.000 19.808 3.808 400.000
Tabel Amortisasi Discount:
6
(b)
Date Accounts Dr. Cr.
01/07/2015 Cash €16,000
Debt Investments €2,456
Interest Revenue €18,456
9
Referensi resume:
- PPT Pak Ali Tafriji Biswan
- Audio Pembelajaran Pak Ali Tafriji Biswan
10
C. PRAKTIK LAPANGAN
1. Cari struktur profil perusahaan, lalu jelaskan motif mereka melakukan investasi
sekuritas utang.
Profil Perusahaan Dan Motif Berinvestasi Hutang
A. Profil Perusahaan
Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Jasa_Marga#:~:text=Jasa%20Marga%20(IDX%3A
%20JSMR),menghubungkan%20Jakarta%2DBogor%20selesai%20dibangun.
12
penjualan akan dilakukan di atas nilai buku atau aset yang dinyatakan dalam
pembukuan.
2. Cari struktur aset keuangan perusahan (mencakup DEBT investment), lalu rinci
jenis, dan metode penilaian yang dipakainya.
Stuktur Aset Keuangan Perusahaan
Sumber: https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/
13
3. Cari referensi tentang nilai wajar, apa definisi, cara menentukannya, dan
mengapa penting dalam investasi, penggunaan nilai wajar dan dari mana
investor tahu informasi nilai wajar.
Nilai Wajar
Nilai wajar (fair value) adalah harga yang akan diterima untuk menjual
suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam
transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
PSAK 68 menetapkan hirarki nilai wajar yang mengelompokkan input untuk teknik
penilaian yang digunakan dalam pengukuran nilai wajar menjadi tiga level input.
Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif
untuk aset atau liabilities yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal
pengukuran.
Input Level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1
yang dapat di observasi untuk aset atau liabilities, baik secara langsung atau
tidak langsung.
Input Level 3 adalah input yang tidak dapat di observasi
untuk aset atau liabilities.
Cara Menghitung Nilai Wajar
1. Pendekatan Pasar. Dalam pendekatan ini, nilai wajar diukur berdasarkan harga
pasar atau informasi relevan lain yang dihasilkan dari transaksi di pasar. Hal ini
termasuk harga aset (liabilitas) sejenis yang ada di pasar, dan metode penilaian
lain yang konsisten dengan pendekatan pasar. Urutan yang digunakan jika nilai
wajar menggunakan pendekatan pasar adalah, pertama harga pasar aset
(liabilitas) pada saat pelaporan, jika tidak terdapat harga pasar aset (liabilitas)
maka menggunakan harga pasar aset (liabilitas) sejenis, jika tidak terdapat harga
pasar aset (liabilitas) sejenis maka menggunakan model yang konsisten dengan
pendekatan pasar (contohnya model matrix pricing, dll)
2. Pendekatan Penghasilan. Pendekatan ini menggunakan teknik penilaian untuk
mengubah nilai masa depan (contohnya aliran kas atau laba) ke nilai kininya
terdiskonto (discounted). Pengukuran nilai wajar dalam pendekatan ini
menggunakan dasar nilai yang dilihat dari harapan pasar kini atas nilai aset
(liabilitas) masa depan. Pendekatan ini termasuk menggunakan nilai kini (present
value, option pricing).
3. Pendekatan Cost. Pendekatan cost disebut juga pendekatan cost pengganti kini
(current replacement cost). Kos pengganti ini adalah jumlah yang diperlukan
untuk menggantikan suatu aset.
Pentingnya Nilai Wajar saat melakukan ivestasi
Keunggulan menggunakan nilai wajar, yaitu memiliki sifat relevan, standar
akuntansi nilai buku telah banyak kehilangan relevansinya karena kegagalannya
mengukur realitas ekonomi. Hampir semua orang setuju bahwa peristiwa ekonomi,
yaitu: kejadian yang mengubah waktu kapan arus kas diterima dan jumlahnya yang
akan datang harus tercermin (terungkap) dalam laporan keuangan lembaga. Akan
tetapi, seringkali model nilai buku hanya mengukur transaksi sudah selesai dan
gagal mengakui adanya perubahan nilai riil lain yang dapat terjadi. Kemudian, dapat
diandalkan (reliability), masalah yang selalu ada yang tidak dapat dihindari adalah
bahwa model akuntansi berdasarkan historical cost tidak mengakui adanya
perubahan nilai bersifat ekonomis, dan cenderung membiarkan perusahaan memilih
sendiri apakah dan kapan mengakui adanya perubahan tersebut. Ini mendorong
adanya bias dalam pemilihan apa yang dilaporkan, dan memperburuk kompromi
kenetralan dan dipercayainya informasi keuangan.
14
Nilai wajar memiliki laporan keuangan lebih transparan, nilai wajar berusaha
meningkatkan penyediaan informasi yang lebih transparan bagi semua pihak. Selain
itu, nilai wajar meningkatkan keterbandingan (comparability), dengan penerapan
konsep nilai wajar disemua perusahaan di dunia, maka semua laporan keuangan
memiliki keterbandingan yang sangat tinggi dan akan menghasilkan keputusan-
keputusan usaha yang lebih mendasar. Kekurangan nilai wajar adalah nilai wajar
berusaha menyediakan informasi yang transparan dengan menilai aset pada tingkat
harga yang dihasilkan jika segera dilikuidasi-sehingga sangat sensitif terhadap
pasar.
Selain itu, akuntansi fair value bekerja melalui akuntansi mark-to-market
(MTM), yaitu aset dicantumkan pada harga pasar mereka jika diperdagangkan
secara terbuka. Menggunakan akuntansi mark-to-market akan berakibat perubahan
yang terus-menerus pada laporan keuangan perusahaan ketika nilai aset mengalami
kenaikan dan penurunan serta laba dan rugi yang dicatat. Hal ini membuat semakin
sulit untuk memastikan apakah laba dan rugi diakibatkan oleh keputusan bisnis yang
dibuat manajemen atau oleh perubahan yang terjadi di pasar. Konsep Nilai Wajar
(Fair Value)…… (Heri Sukendar W.) 103
Nilai wajar bersifat volatility, lembaga keuangan mengatakan bahwa mereka
takut akuntansi berdasarkan pasar akan menyebabkan volatility kinerja lembaga
(karena semakin mudahnya nilai item-item aktiva dan pasiva berfluktuasi). Walaupun
sebenarnya lembaga keuangan yang senantiasa mengelola bahaya yang
mengancam aset dan liabilitas, hanya sedikit takut dengan market value accounting.
Laporan keuangan lembaga keuangan yang kurang efektif dalam mengelola risiko
akan tercermin pada volatility yang selalu ada dalam setiap usahanya. Para investor
dan kreditur akan memiliki informasi yang lebih berguna dan relevan dalam
membedakan risiko antar perusahaan, ketika mengambil keputusan investasi dan
keputusan pemberian kredit (jika menggunakan MVA).
Fair value akan membuat perbedaan penilaian pihak manajemen
perusahaan, sehingga kalau ada kontrol yang kurang baik akan memungkinkan
peluang earning management. Adanya biaya tambahan yang ditanggung
perusahaan dan kebutuhan sumber daya manusia (SDM). Biaya penerapan
akuntansi nilai wajar berbeda untuk perusahaan yang berbeda. Hal-hal yang
berpengaruh terhadap besaran biaya adalah, antara lain, jenis transaksi dan besaran
akun yang ada di perusahaan, kompetensi dari SDM, kecanggihan teknologi
informasi, program yang diinginkan, serta jumlah user yang harus memahami dan
menerapkan akuntansi nilai wajar. Bila menggunakan konsultan, biaya konsultan
juga harus diperhitungkan.
Cara Tahu Seorang Investor tentang Nilai Wajar
Dalam menentukan dan mengetahui nilai wajar perusahaan, para investor
harus menilai sendiri perusahaan tersebut, dengan menggunakan layanan data yang
diberikan oleh sekuritas.
16
REFERENSI
Dewan Standar Ikatan Akuntan Indonesia. t.thn. “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
68 (PSAK 68) Pengukuran Nilai Wajar, Lampiran A.”
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 2018. Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31
Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta
laporan auditor independen. PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
—. t.thn. Visi dan Misi.
https://www.jasamarga.com/public/id/infoperusahaan/ProfilPerusahaan/VisiMisi.aspx.
Situmorang, Anggun P. 2021. Ini Manfaat Lembaga Pengelola Investasi Bagi Jasa Marga. 8
Maret. https://www.merdeka.com/uang/ini-manfaat-lembaga-pengelola-investasi-
bagi-jasa-marga.html.
W., Heri Sukendar. 2012. “KONSEP NILAI WAJAR (FAIR VALUE) DALAM STANDAR
AKUNTANSI BERBASIS IFRS DI INDONESIA APA DAN BAGAIMANA?”
Warsidi. 2015. Nilai wajar (fair value): definisi menurut PSAK 68/IFRS 13. 14 November.
https://www.warsidi.com/2016/03/nilai-wajar-psak-68-ifrs-13-definisi-pengertian-arti-
contoh-apa-maksud.html.
17