Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN KE – 10

PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA KONVERSI DAN ANGGARAN BIAYA USAHA


(TENAGA KERJA LANGSUNG)

A. TUJUAN :
Diharapkan setelah menyelesaikan praktikum di pertemuan ke 10 ini mahasiswa mampu
membuat melakukan penyusunan anggaran biaya konversi dan anggaran biaya usaha.

B. TEORI SINGKAT

Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung


Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang bekerja langsung mengolah produk. Untuk
perusahaan yang memproduksi kursi rotan yang disebut tenaga kerja langsung adalah tukang potong
rotan, tukang rakit kursi rotan, tukang melamine, dan karyawan-karyawan yang terlibat secara langsung
dalam pembuatan kursi tersebut.
Upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsung disebut biaya tenaga kerja langsung. Biaya
tenaga kerja untuk karyawan yang tidak terlibat langsung dalam pembuatan produk akan dicatat dalam
biaya tenaga kerja tidak langsung dan digolongkan sebagai biaya overhead pabrik.
Anggaran biaya tenaga kerja langsung meliputi taksiran-taksiran keperluan tenaga kerja yang
diperlukan untuk memproduksi barang yang direncanakan dalam anggaran produksi. Untuk menyusun
anggaran biaya tenaga kerja langsung terlebih dahulu ditetapkan standar tenaga kerja langsung. Standar
tenaga kerja langsung meliputi standar jam tenaga kerja langsung dan standar tarif upah tenaga kerja
langsung. Setelah standar tenaga kerja langsung ditetapkan, kemudian disusun anggaran pemakaian
jam tenaga kerja langsung. Pada waktu menyusun anggaran pemakaian jam tenaga kerja lagsung,
informasi dari anggaran produksi sangat menentukan. Setelah anggaran pemakaian jam tenaga kerja
langsung dibuat barulah anggaran biaya tenaga kerja lagsung disusun.
Formula untuk menetapkan pemakaian jam tenaga kerja langsung didapatkan dari Jumlah yang
diproduksi dikalikan dengan standar jam tenaga kerja langsung. Sedangkan formula yang digunakan
untuk menghitung biaya tenaga kerja langsung diperoleh dari pemakaian jam tenaga kerja langsung
dikalikan dengan standar tarif upah tenaga kerja langsung.

Anggaran Beban Usaha


Beban usaha adalah beban usaha pokok perusahaan selain harga pokok penjualan.
Harga Pokok penjualan (HPP):
Persediaan awal Rp xx
Pembelian Rp xx +
Barang siap unt diproduksi Rp xx
Persediaan Akhir Rp xx -
HPP Rp xx
Beban usaha terdiri dari :
1. beban penjualan, terdiri dari :
a. Beban penjualan variabel, seperti :
 Beban komisi penjualan
 Beban angkut penjualan
b. Beban penjualan tetap, seperti :
 Beban depresiasi alat penjualan
 Beban penghapusan piutang
 Beban gaji pegawai tetap bagian penjualan
c. Beban penjualan semi variabel, seperti :
 Beban suplies penjualan
 Beban promosi penjualan
2. beban administrasi dan umum, seperti :
 Beban gaji pemimpin dan staf
 Beban depresiasi peralatan kantor
 Beban peme;iharaan kantor
 Beban umum lainnya.

PRAKTIK :

Praktik 1

PT. Wijaya memproduksi pada masing-masing triwulan sebagai berikut :


- Triwulan I = 400 unit - Triwulan III = 700 unit
- Triwulan II = 500 unit - Triwulan IV = 1.000 unit
Apabila standar jam tenaga kerja langsung untuk membuat satu produk adalah 0,5 jam

Penyelesaian

PT. Wijaya
Anggaran Pemakaian Jam Tenaga Kerja Langsung
Tahun 2014
Triwulan Jumlah Produksi Standar Jam TKL Total Jam Produksi
I 400 0.5 200
II 500 0.5 250
III 700 0.5 350
IV 1.000 0.5 500
Setahun 2.600 0.5 1.300
Apabila standar tarif upah tenaga kerja langsung ditetapkan Rp 3.000 per jam maka anggaran biaya
tenaga kerja langsung PT. Wijaya adalah:

PT. Wijaya
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tahun 2014

Jumlah Standar Jam


Triwulan Produksi TKL Total Jam Produksi Upah per jam Total
I 400 0.5 200 Rp 3.000 Rp 600.000
II 500 0.5 250 Rp 3.000 Rp 750.000
III 700 0.5 350 Rp 3.000 Rp 1.050.000
IV 1.000 0.5 500 Rp 3.000 Rp 1.500.000
Setahun 2.600 0.5 1.300 Rp 3.000 Rp 3.900.000

Praktik 2

Perusahaan Wijaya akan menyusun anggaran beban usaha selama tahun 2014 dengan data
sebagai berikut :
1. Aktiva tetap : di bagian umum senilai Rp 25.000.000 dan di bagian penjualan senilai Rp
20.000.000, Depresiasi dengan metode garis lurus 20 % setahun
2. Rencana penjualan Triwulan : I = Rp 15.000.000, II = Rp 17.000.000, III = Rp 17.000.000 dan IV =
Rp 20.000.000
3. Komisi penjualan 5% dari penjualan dan biaya angkut penjualan diperkirakan 1 % dari penjualan
4. Suplies penjualan ditaksir Triwulan : I = Rp 500.000, II = Rp 500.000, III = Rp 700.000 dan IV = Rp
800.000.
5. Gaji penjualan tiap Triwulan sebesar Rp 1.500.000
6. Beban advertensi variabel tiap triwulan sebesar 2 % dari penjualan
7. Beban administrasi ditaksir tiap triwulan sebagai berikut :
 Gaji pimpinan dan staf Rp 2.000.000
 Pemeliharaan kantor Rp 300.000
 Asuransi kantor Rp 50.000
Penyelesaian

Perusahaan Wijaya
Anggaran Beban Usaha
Tahun 2014
Elemen Beban Usaha Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Setahun
I II III IV
1. Beban penjualan :
 Depresiasi alat 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 4.000.000
 Komisi penjualan 750.000 850.000 850.000 1.000.000 3.450.000
 Bi. Angkut penjualan 150.000 170.000 170.000 200.000 690.000
 Suplies penjualan 500.000 500.000 700.000 800.000 2.500.000
 Gaji penjualan 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 6.000.000
 Advertensi 300.000 340.000 340.000 400.000 1.380.000
Jumlah 1 4.200.000 4.360.000 4.560.000 4.900.000 18.020.000
2. Beban Administrasi :
 Depresiasi alat 1.250.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000 5.000.000
 Gaji pimpinan & staf 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 8.000.000
 Pemeliharaan kantor 300.000 300.000 300.000 300.000 1.200.000
 Asuransi kantor 50.000 50.000 50.000 50.000 200.000
Jumlah 2 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 14.400.000
Total Beban Usaha 7.800.000 7.960.000 8.160.000 8.500.000 32.420.000

Soal Praktikum
1. PT. Angkasa memproduksi pada masing-masing triwulan sebagai berikut :
- Triwulan I = 600 unit - Triwulan III = 900 unit
- Triwulan II = 800 unit - Triwulan IV = 1.100 unit
Apabila standar jam tenaga kerja langsung untuk membuat satu produk adalah 0,5 jam dengan
standar tarif upah tenaga kerja langsung ditetapkan Rp 5.000 per jam maka anggaran biaya tenaga kerja
langsung PT. Angkasa adalah:
Buatlah :
1. Anggaran Pemakaian Jam Tenaga Kerja Langsung
2. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
2. Perusahaan MEKAR akan menyusun anggaran beban usaha selama tahun 2020 dengan data;
 Aktiva tetap dibagian umum senilai Rp. 80.000.000. dan dibagian penjualan senilai Rp.
65.000.000. Depresiasi dengan metode garis lurus 25% setahun.
 Rencana penjualan triwulan I Rp. 31.000.000. triwulan II Rp. 29.000.000. triwulan III
Rp. 33.000.000. dan triwulan IV Rp. 34.000.000.
 Komisi penjualan 2,5% dari penjualan dan biaya angkut penjualan diperkirakan 1,5%
dari penjualan.
 Suplies penjualan ditaksur triwulan I Rp. 700.000. triwulan II Rp. 900.000. triwulan III
Rp. 950.000. dan triwulan IV Rp. 750.000.
 Gaji penjualan tiap triwulan sebesar Rp. 1.500.000.
 Beban advertensi variable tiap triwulan sebesar 2,5 % dari penjualan
 Beban adminisitrasi ditaksir tiap triwulan sebagai berikut;
Gaji pimpinan dan staf Rp. 4.000.000.
Pemeliharaan kantor Rp. 1.500.000.
Asuransi kantor Rp. 125.000.

Berdasarkan data tersebut buatlah anggaran beban usaha tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai