Anda di halaman 1dari 18

ANGGARAN BIAYA

OVERHEAD PABRIK
MATA KULIAH : ANGGARAN PERUSAHAAN
DOSEN PENGAMPU : KHUSNUL KHOTIMAH, SE., MM.
DEFINISI

Adalah suatu perencanaan yang terperinci mengenai biaya-biaya


tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan proses
produksi selama periode yang akan datang, meliputi jenis biaya,
waktu serta tempat di mana biaya tersebut terjadi.
*biaya produksi selain BBB dan BKL
Tujuan penyusunan anggaran biaya overhead
pabrik:

• Mengetahui penggunaan biaya secara lebih efesien


• Menentukan harga pokok produk lebih tepat
• Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik
sesuai dengan tempat (departemen) di mana biaya
dibebankan
• Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik
Penggolongan Biaya Overhead Pabrik
1. Menurut jenisnya

- Biaya bahan penolong


- Biaya tenaga kerja tidak langsung
- Biaya reparasi dan pemeliharaan
- Biaya mengaktifkan (peralatan kantor)
- Biaya asuransi
- Biaya Listrik
- Dan lainnya
2. Menurut Perilakunya dalam hubungan perubahan volume kegiatan

1. BOP Tetap
Biaya overhead yang tetap konstan dalam perubahan volume kegiatan tertentu.
Harus dipenuhi setiap bulannya. Seperti pembayaran sewa, depresiasi aset, biaya gaji
manajer, biaya asuransi, iuran keanggotaan, biaya jasa hukum.
2. BOP Variabel
Biaya overhead yang jumlah totalnya berubah secara proporsional dengan perubahan
volume kegiatan.
Misalnya, biaya pemasaran, biaya telepon, perlengkapan kantor dsb.
3. BOP Semi variabel
Biaya overhead yang jumlah totalnya berubah tidak proporsional dengan perubahan
volume kegiatan.
Contohnya, tinta printer (bisa tetap secara berbulan-bulan, lebih besar penggunaan
ketika tutup buku)
Langkah-Langkah Pembebanan tarif BOP
1. Menyusun anggaran BOP
Disusun berdasarkan tingkat Volume kegiatan pada masa yang akan datang

2. Memilih dan menaksir dasar pembebanan BOP


Satuan produk
Biaya bahan baku
Jam tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja langsung
Jam mesin

3. Menghitung Tarif BOP


Biasanya biaya overhead pabrik dibagi berdasarkan bulan, lalu dibagi total
dengan semua penjualan bulanan.
Dalam penyusunan BOP ada beberapa hal yang perlu diper-
hatikan :
1. Jumlah departemen produksi dan departemen service
2. Metode alokasi BOP
a) Clean cost concept adalah cara alokasi biaya dimana overhead pada de-
partemen jasa secara langsung dialokasikan ke bagian produksi berdasarkan
proporsi pemakaian jasa oleh masing-masing bagian produksi
b) Metode aljabar adalah alokasi BOP dimana biaya overhead departemen ser-
vice selain dialokasikan ke departemen produksi juga dialokasikan ke de-
partemen service lainnya.
3. Satuan kegiatan (activity base)
Adalah satuan yang dipakai untuk mengetahui jumlah kegiatan yang telah dilakukan
oleh bagian produksi dan bagian jasa dalam rangka proses produksi
Contoh clean cost concept
Direncanakan BOP yang akan timbul adalah sebagai berikut:
Bagian produksi:
I Rp. 10.000.000
II Rp. 15.000.000

Bagian service
I Rp. 6.000.000
II Rp. 5.000.000
Bagian service dialokasikan ke bagian produksi dengan alokasi se-
bagai berikut:
Bagian produksi Bagian service I service II
I 60 % 55%
II 40% 45%

Berdasarkan data diatas hitunglah biaya overhead pada masing-


masing bagian.
Jawaban clean cost concept

Ket Dept Produksi I Dept Produksi II Bagian Service I Bagian Service II


Anggaran BOP 10.000.000 15.000.000 6.000.000 5.000.000
Alokasi BOP :
Prod I 3.600.000 2.400.000 - 6.000.000
Prod II 2.750.000 2.250.000 - 5.000.000
BOP netto 16.350.000 19.650.000 - -
Contoh metode aljabar
PT. Dumai memiliki biaya overhead sebagai berikut

Bagian Biaya overhead


Produksi:
I 15.000.000
II 10.000.000
Jasa:
I 4.000.000
II 5.000.000
Proporsi pemakaiannya adalah sebagai berikut:

Pemberi jasa
Pemakai jasa
Jasa I Jasa II
Produksi I 50% 55%
Produksi II 40% 30%
Jasa I - 15%
Jasa II 10% -
Jawaban metode aljabar

Metode Aljabar
Persamaan = X = 4.000.000 + 0,15 Y ---- dr BOP Jasa I + pemakaian Jasa II
Y = 5.000.000 + 0,10 X ---- dr BOP Jasa II + pemakaian Jasa II

X = 4.000.000 + 0,15 (5.000.000 + 0,10 X)


X = 4.000.000 + 750.000 + 0,015 X
0,985 X = 4.750.000
X = 4. 822.335

Y = 5.000.000 + 0,10 (4.822.335)


Y = 5.000.000 + 482.233,5
Y = 5.482.234

Ket Dept Produksi I Dept Produksi II Jasa I Jasa II


Anggaran BOP 15.000.000 10.000.000 4.000.000 5.000.000
Alokasi BOP :
Prod I (% x X) 2.411.168 1.928.934 - 482.234 4.822.335
Prod II (% x Y) 3.015.229 1.644.670 822.335 - 5.482.234
BOP netto 4.822.335 5.482.234
LATIHAN SOAL - ACTIVITY BASE
PT. Tegel Abadi
- memproduksi 2 jenis produk yaitu tegel abu-abu dan tegel teraso.
- Tegel diproses melalui 2 departemen produksi (dept. I dan dept II)
- dan dua departemen jasa (dept. III dan dept. IV).
- Tarif overhead untuk departemen 1 didasarkan pada DMH dan departemen II di-
dasarkan pada DLH.
- Data yang tersedia sebagai berikut:
a. Anggaran BOP setahun:
Departemen I = Rp. 85.000
Departemen II = Rp. 72.500
Departemen III = Rp. 20.000
Departemen IV = Rp. 15.000
b. Jumlah tegel yang dihasilkan : Abu-abu 50.000 m2 dan teraso 30.000 m2
c. Biaya bahan mentah yang dianggarkan Rp. 4 per m2 untuk tegel abu-abu dan Rp. 5
per m2 untuk tegel teraso.
d. Standar penggunaan waktu:

Jenis Departemen 1 (DMH) Departemen 2 (DLH)

Tegel Abu-abu 1,5 2,0


Tegel Teraso 1,0 2,5
e. Tingkat upah tenaga kerja untuk Tegel Abu-abu Rp. 2,4 dan untuk tegel Teraso Rp. 2,5
f. Alokasi biaya departemen service pada departemen produksi:
Departemen III : ½ ke departemen I dan ½ ke departemen II
Departemen IV : 2/3 ke departemen I dan 1/3 ke departemen II

Dengan data diatas hitunglah :


1. Tarif BOP per jam untuk Departemen I dan Departemen II
2. Hitunglah harga pokok per m2 masing-masing jenis tegel.
Petunjuk mengerjakan

1. Hitung tingkat kegiatan


2. Hitung tarif BOP
3. Hitung HPP
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai