Anda di halaman 1dari 26

Forecastin

g Budget

Contents
I. Pengertian Forecasting Budget
II. Operating Budget
III. Financial Budget
IV. Metode Forecasting untuk
Penyusunan Budget

I. Pengertian Forecasting
Budget
Forecasting Budget adalah Anggaran yang
memuat seluruh taksiran (forecast), baik
tentang kegiatan perusahaan dalam
jangka waktu tertentu yang akan datang,
maupun taksiran tentang keadaan
keuangan perusahaan pada waktu
tertentu yang akan datang.

Forecasting Budget
Forecasting Budget

II. Operating Budget


Budget Operasional merencanakan
kegiatan perusahaan di masa yang akan
datang.
Kegiatan Perusahaan meliputi dua sektor :
1. Sektor Penghasilan
a.
b.

Subsektor Penghasilan Utama


Subsektor Penghasilan Bukan Utama

2. Sektor Biaya
a.

Subsektor Biaya Utama


o
o
o

b.

Biaya Produksi
Biaya Administrasi
Biaya Pemasaran

Subsektor Biaya Bukan Utama

Operating Budget
Operating Budget disebut juga budget Rugi/Laba, yang
dibagi menjadi
1.
2.

Master Budget Rugi/Laba


Supporting Budget Rugi/Laba, yang terdiri dari :
a.
b.

Budget Penjualan
Budget Produksi, terdiri dari :
1.
2.

3.
4.

c.
d.
e.
f.

Budget unit yang akan diproduksi


Budget Bahan mentah, yang terdiri dari :

Budget unit kebutuhan bahan mentah

Budget pembelian bahan mentah

Budget biaya bahan mentah


Budget Upah Tenaga Kerja Langsung
Budget Overhead Pabrik

Budget
Budget
Budget
Budget

Biaya Administrasi
Biaya Pemasaran
non-operating revenues
non-operating expenses

III. Financial Budget


Budget Keuangan merencanakan
tentang keadaan atau posisi
keuangan perusahaan pada suatu
saat tertentu yang akan datang.
Posisi Keuangan perusahaan adalah
keadaan Aktiva (harta), keadaan
Hutang, dan Keadaan Modal

Financial Budget
Budget Keuangan disebut juga
Budget Neraca, yang terdiri dari :
1. Master Budget Neraca
2. Supporting Budget Neraca
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Budget
Budget
Budget
Budget
Budget
Budget

Kas
Piutang
Persediaan Barang
Perubahan Aktiva Tetap
Hutang
Modal Sendiri

IV. Metode Forecasting

Metode Kualitatif
Metode Kualitatif (nonstatistical method
atau opinion method) adalah cara
forecasting berdasarkan pendapat
seseorang.
Metode kualitatif meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.

Pendapat
Pendapat
Pendapat
Pendapat
Pendapat

manajer marketing
salesman
distributor
konsumen
Konsultan

Metode Kuantitatif
Metode Kuantitatif (statistical method) adalah cara
forecating yang berdasarkan pada perhitungan yang
menggunakan berbagai metode statistika
Metode kuantitatif meliputi :
1. Analisis Trend
a.
b.

Metode Trend Bebas


Metode Trend Garis lurus
-

c.

2.
3.

Metode Kuadrat Terkecil


Metode Moment

Metode Trend bukan Garis Lurus

Analisis Korelasi dengan menggunakan Metode Regresi


Analisis Khusus
a.
b.
c.

Analisa industri
Analisa jenis produk
Analisa end-user produk

Metode Trend Bebas


Metode trend bebas menentukan grafik yang dibentuk oleh
data historis diganti menjadi garis lurus dengan cara bebas
berdasarkan instuisi seseorang
Berikut ini adalah data historis dalam bentuk grafik :

Menarik
Garis
Lurus
untuk
mengetahui trend
bulan
berikutnya

Metode Trend Garis Lurus


Trend Garis lurus adalah suatu tren yang
diramalkan naik atau turun secara garis
lurus
Garis tren pada dasarnya garis regresi dan
variabel bebas (X) merupakan variabel
waktu
Analisis trend garis lurus terdiri atas :
1. Metode Trend Momen
2. Metode Kuadratik Terkecil

Metode Trend Momen


Metode forecasting menggunakan metode
momen dapat dihitung dengan rumus
berikut

Contoh Kasus 1 :
Berikut ini adalah data penjualan dari produk
mobil SUV PT. INDOCAR :
Tahun

Penjualan
(unit)

2006

13.250

2007

14.150

2008

15.300

2009

15.900

2010

16.450

Tentukanlah taksiran penjualan (unit) untuk tahun


2011 dengan menggunakan metode Trend
Momen
Sumber : Sri Rahayu & Andry A. Rachman,
Penyusunan Anggaran Perusahaan

Metode Kuadratik Terkecil


Metode forecasting menggunakan metode
kuadrat terkecil dapat dihitung dengan rumus
berikut :
Y = Variabel terikat
X = Variabel Bebas
a = Nilai Koefisien
b = Koefisien arah regresi
n = banyaknya data

Dengan menggunakan data pada contoh kasus di


atas hitunglah taksiran untuk tahun 2011 dengan
menggunakan metode kuadratik terkecil

Analisis Korelasi dengan


Metode Regresi
Analisis korelasi adalah analisis yang
digunakan untuk mengetahui hubungan
sebab akibat antara beberapa variabel
Analisis regresi sederhana adalah analisis
yang digunakan untuk menganalisa satu
variabel (Y) terikat dengan menggunakan
satu variabel bebas (X)
Variabel bebas yang dipilih adalah variabel
yang mempunyai hubungan (korelasi)
dengan
variabel terikat

Metode Regresi Tunggal


Persamaan dalam metode regresi tunggal
adalah sebagai berikut :

Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi adalah angka yang menunjukkan tinggi
rendahnya tingkat hubungan antara suatu variabel dengan
variabel lainnya.
Perhitungan koefisien korelasi dapat dihitung dengan rumus
berikut :

Tiga alternatif nilai R :


R mendekati angka positif 1 berarti variabel X mempunyai
pengaruh kuat dan positif terhadap perkembangan variabel Y
R mendekati angka negatif1 berarti variabel X mempunyai
pengaruh kuat dan negatif terhadap perkembangan variabel Y
R mendekati angka nol berarti variabel X kurang berpengaruh
terhadap perkembangan variabel Y

Contoh Kasus 2
Berikut ini data kuantitas penjualan sepatu dan
penjualan kulit sepatu selama 5 tahun :

Hitung koefisien korelasi antara dua variabel di


atas,
dan jika terdapat korelasi hitunglah taksiran
penjualan kulit sepatu pada tahun 2016 dengan
Sumber menggunakan
: M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan
metode tren garis lurus

Analisis Khusus
Analisis khusus yang dapat dilakukan oleh
perusahaan antara lain :
Analisis industri dilakukan untuk mengetahui
posisi perusahaan dalam lingkungan industri
secara keseluruhan
Analisis jenis produk diperlukan untuk
perusahaan yang memproduksi lebih dari satu
jenis produk
Analisis end-user dari produk diperlukan oleh
perusahaan yang memproduksi barang yang
menjadi input bagi produk lain.

Analisis Industri
Pangsa pasar adalah persentase dari pasar yang
dapat dilayani oleh suatu perusahaan.
Penjualan perusahaan sering kali dipengaruhi
oleh pertumbuhan penjualan industri tempat
perusahaan berada
Pangsa pasar dapat diformulasikan sebagai
berikut :

Contoh Kasus 3
Berikut ini adalah data penjualan dari
produk mobil SUV PT. INDOCAR :
Tahun

Penjualan (unit)

Permintaan Industri
(unit)

2006

13.250

145.150

2007

14.150

149.250

2008

15.300

150.850

2009

15.900

152.750

2010

16.450

153.250

Hitunglah jumlah penjualan mobil SUV


tahun 2011, jika pangsa pasar tahun 2010
menggunakan rata-rata pangsa pasar 5
tahun.

Latihan 1
Berikut ini adalah data penjualan produk A tahun
2000 2005
:
Tahun
Penjualan
2000

100.000

2001

110.000

2002

135.000

2003

160.000

2004

175.000

2005

182.000

Hitunglah taksiran penjualan untuk tahun 2006


dengan menggunakan metode :
a. Trend Momen
b. Kuadratik Terkecil

Latihan 2
PT. ABC selalu menggunakan metode regresi dalam
memprediksi penjualan dalam satu periode anggaran.
Berdasarkan pengalaman selama in, tingkat penjualan
perusahaan selalu dipengaruhi oleh belanja iklan.
Berikut ini adalah nilai penjualan dan belanja iklan
perusahaan
selama
5 tahun terakhir
:
Tahun
Penjualan (Rp.)
Belanja Iklan
(Rp)
2003

10.000

300

2004

10.850

480

2005

12.200

700

2006

12.500

725

2007

13.000

850

Tentukan penjualan PT. ABC untuk tahun 2008 jika


belanja iklan diperkirakan naik sebesar 20% dari
belanja
2007
Sumber : Catur
Sasongkoiklan
& Safridatahun
Rumondang
Parulian,,

Latihan 3
PT. EFG menggunakan pendekatan pangsa pasar
dalam memperkirakan target penjualan dalam
menyusun anggaran induk. Berikut ini adalah
penjualan PT. EFG dan industri selama kurun
waktu 2004
Tahun 2008 : Penjualan
Penjualan PT.
industri (unit)

EFG (unit)

2004

2.400.000

360.000

2005

3.000.000

600.000

2006

4.000.000

1.000.000

2007

4.400.000

1.100.000

2008

5.000.000

1.500.000

Hitunglah jumlah penjualan PT. EFG tahun 2009,


jika pangsa pasar tahun 2009 naik 10% dari ratarata

Anda mungkin juga menyukai