Anda di halaman 1dari 74

PERTEMUAN 1

PENDAHULUAN
Pengertian Analisa Laporan Keuangan
Laporan Keuangan

Analisis Laporan Keuangan adalah evaluasi posisi keuangan


serta kinerja suatu perusahaan dengan menggunakan
laporan keuangan.

Analisis Laporan Keuangan adalah mencakup penerapan


metode dan tehnik analisis atas laporan keuangan dan data
lainnya untuk melihat ukuran dan hubungan tertentu yang
berguna dalam pengambilan keputusan(Bernstein;1983)

Analisa Laporan Keuangan adalah alat yang dapat dipergunakan


dalam memahami masalah serta peluang yang terdapat pada
laporan keuangan( Halfert;1982)
Arti Penting Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat untuk mengetahui gambaran


tentang posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-
hasil yang telah diperoleh perusahaan.

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil proses


akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi
data keuangan antara pengelola perusahaan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data
tersebut.
Kegunaan Analisa Laporan Keuangan

Kegunaan dari ALK adalah:


1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas dari pada
laporan biasa.
2. Dapat mengetahui kesalahan dari laporan keuangan
3. Mengetahui sifat hubungan dan dapat melahirkan model
atau teori yang terdapat dilapangan seperti prediksi atau
peningkatan usaha
4. Dapat mengetahui atau membongkar kesalahan yang
terdapat dalam laporan keuangan dalam hubungannya
dengan fihak internal maupun eksternal
Tujuan Analisa Laporan Keuangan

1. Membantu dalam menilai posisi dan kinerja


perusahaan
2. Membandingkan posisi dan kinerja keuangan
perusahaan dengan posisi dan kinerja
keuangan perusahaan yang bersangkutan di
masa lalu, perusahaan lain dan industri
3. Membantu pemakai laporan keuangan dalam
mengambil keputusan
Fihak Yang Terlibat Terhadap laporan
Keuangan

Pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data


keuangan perusahaan antara lain:
1. Pemilik perusahaan/Komisaris
2. Manager perusahaan/Direktur
3. Para investor/Penanam Modal
4. Pemerintah/Kantor Pajak
5. Serikat Pekerja perusahaan
6. Kreditor/Pemberi pinjaman dan
7. Kurator/Fihak yang diberi kuasa saat pailit
Sifat Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan kemajuan secara
periodik yang dibuat oleh manajemen mempunyai sifat
historis dan menyeluruh dengan data-data yang berasal
dari kombinasi :
1. Fakta yang telah dicatat
2.Prinsip-prinsip dan kebiasaan kebiasaan dlm
Akuntansi
3. Pendapat pribadi
Keterbatasan Laporan Keuangan
Lap. Keuangan dibuat secara periodik bersifat interim/
sementara report dan bukan laporan yang bersifat final.

Lap. Keuangan menunjukkan angka rupiah yang


kelihatannya pasti dan tepat tetapi sebenarnya
penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin
berbeda atau berubah-rubah.

Lap. Keuangan disusun berdasar catatan transaksi


keuangan dengan nilai rupiah waktu atau tanggal lalu
tanpa memperhatikan daya beli uang yang semakin
menurun

Lap. Keuangan tidak memcerminkan berbagai faktor yang


tidak dapat diyatakan dengan uang tetapi mempengaruhi
posisi dan keadaan perusahaan,seperti prestasi dan
reputasi perusahaan.
Perlunya Pemeriksaan oleh Akuntan Publik

1. Laporan keuangan adalah ringkasan transaksi


keuangan sehingga datanya tidak terperinci bahkan
mungkin tidak asli lagi karena sudah diolah sedemikian
rupa sehingga kelihatan baik karena itu perlu
pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang akuntan
umum yang independent agar dapat dipercaya
keasliannya
2. Laporan keuangan supaya wajar dan tidak terjadi
kesalahan seharusnya dilakukan audit yang
independen terutama bagi perusahaan terbuka (Tbk)
atau perusahaan yang sudah go publik
PERTEMUAN II

BENTUK LAPORAN
KEUANGAN
Bentuk Laporan Keuangan

1. Neraca/Balance Sheet
Neraca adalah laporan yang sistematis tentang Aktiva,
Hutang serta Modal dari suatu perusahaan pada suatu
saat tertentu.
Pengertian Aktiva, Hutang dan Modal
Aktiva : Kekayaan perusahaan, baik yang mempunyai
wujud maupun tidak berwujud, pengeluaran-pengeluaran
yang belum dialokasikan serta yang harus dialokasikan.
Aktiva lancar/current assets
Aktiva
(Assets) Aktiva tidak lancar/tetap/fixed
assets
Rekening Neraca

Macam-Macam Aktiva
Aktiva Lancar Aktiva Tetap
Kas Investasi Jangka Panjang
Investasi Jangka Panjang Aktiva Tetap Berwujud
Piutang Dagang Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Piutang Wesel Beban Yang Ditangguhkan
Persediaan Aktiva Lainnya
Piutang Penghasilan Good will
Biaya Dibayar Dimuka Hak Paten
Macam-Macam Hutang
Hutang Lancar Hutang Jangka Panjang
Hutang Dagang/Niaga Hutang Obligasi
Hutang Pajak Hutan Hipotik
Hutang Wesel Pinjaman Jangka Panjang
Lainnya
Biaya Yang Masih Harus
Dibayar
Hutang Jangka Panjang
yang Sudah Jatuh
Tempo
Penghasilan yang
Diterima Dimuka
Hutang Gaji
BENTUK NERACA
1. Skontro (Account Form) : Aktiva tercatat sebelah kiri
(debet) dan hutang serta modal tercantum di sebelah
kanan (Kredit)
2. Vertikal (Report Form) : Semua aktiva nampak di
bagian atas diikuti kelompok Hutang kemudian
kelompok modal

Bentuk neraca yang disesuaikan dengan kedudukan atau


posisi keuangan perusahaan
Hutang/Liability
Hutang adalah Kewajiban keuangan perusahaan kepada
pihak lain yang belum terpenuhi
Hutang Lancar/current liability
Hutang
Hutang Jangka Panjang/Hipotik

Modal/Equity
Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh
pemilik perusahaan

Modal dapat berupa saham, laba ditahan setoran modal


serta akumulasi depresiasi
Bentuk Sconto
PT. BSI
NERACA
31 Desember 20XX
----------------------------------------------------------------------------------------------
AKTIVA LANCAR HUTANG LANCAR
Kas xxx Hutang Dagang xxx
Hutang Dagang xxx Hutang Wesel xxx
Hutang Wesel xxx Hutang Pajak xxx
Hutang Pajak xxx Total Hutang Lancar xxx
Surat Berharga xxx
Piutang Wesel xxx HUTANG JANGKA PANJANG
Piutang Dagang xxx Hutang Obligasi xxx
Persediaan Barang Dagangan xxx Hutang Hipotik xxx
Total Aktiva Lancar xxx Total Hutang Jk Panjang xxx

AKTIVA TETAP MODAL


Tanah xxx Modal Saham xxx
Gedung xxx Laba Ditahan xxx
Mesin xxx Total Modal xxx
Kendaraan xxx
Inventaris xxx
Total Aktiva Tetap xxx
TOTAL AKTIVA xxx Total Hutang dan Modal xxx
Bentuk Vertikal/Stefel
PT. BSI
NERACA
31 Desember 20XX
AKTIVA LANCAR
Kas xxx
Surat Berharga xxx
Piutang Wesel xxx
Piutang Dagang xxx
Persediaan Barang Dagangan xxx
Total Aktiva Lancar xxx
AKTIVA TETAP
Tanah xxx
Gedung xxx
Mesin xxx
Kendaraan xxx
Inventaris xxx
Total Aktiva Tetap xxx
TOTAL AKTIVA xxx
Laporan Laba-Rugi/Income Statement

Laporan laba-rugi merupakan suatu laporan yang


sistematik tentang penghasilan, Biaya-biaya,serta
laba-rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama
periode tertentu

Isi laporan Laba Rugi


1. Pendapatan atau penghasilan
2. Biaya Operasional
3. Pendapatan Non Operasional
4. Posisi laba atau rugi
Bentuk Laporan Rugi Laba
1. Single Step: dengan menggabungkan semua penghasilan
menjadi satu kelompok dan biaya-biaya dalam satu kelompok
sehingga untuk menghitung laba-rugi hanya mengurangi total
penghasilan dengan total biaya.
2. Multiple Step : bentuk ini terdiri dari beberapa bagian yaitu:
 Bagian pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh
dari usaha pokok perusahaan diikuti oleh Harga pokok
penjualan sehingga didapat laba kotor
 Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasi sehingga
laba kotor dikurang total biaya operasi disebut laba-rugi
operasi
 Bagian tiga menunjukkan pendapatan dan biaya-biaya
diluar operasi pokok perusahaan
 Bagian empat menunjukan Laba-rugi perusahaan
Bentuk Single Steep
PT. BSI
LAPORAN LABA RUGI
TAHUN 20XX

Penghasilan Operasi xxx


Penghasilan Non Operasi xxx
Total Penghasilan xxx

Harga Pokok Penjualan xxx


Biaya Operasional xxx
Biaya non Operasional xxx
Total Biaya xxx
Laba (Rugi) xxx
Bentuk Multiple Steep
PT. BSI
LAPORAN LABA RUGI
TAHUN 20XX
Penjualan kotor xxx
Potongan Penjualan xxx
Penjualan Bersih xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Laba Kotor xxx
Biaya-Biaya Operasi:
Biaya Pemasaran xxx
Biaya Administrasi dan Umum xxx
Total Biaya Operasi xxx
Laba Bersih Operasi xxx
Penghasilan dan Biaya non Operasi:
Penghasilan non operasi xxx
Biaya non operasi xxx
xxx
Laba (Rugi) xxx
PERTEMUAN III
ANALISA PEMBANDING LAPORAN
KEUANGAN
ANALISA PEMBANDING LAPORAN
KEUANGAN
Tujuan Analisa :
Menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan-kemajuan
perusahaan
Faktor-faktor yang paling utama untuk mendapatkan
perhatian oleh penganalisa adalah :
1. Likuiditas: Menunjukkan kemampuan suatu perusahaan,
untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera
dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban pada saat ditagih/kuwajiban jangka pendek
( kurang dari satu tahun )
Jenis kewajiban
Jenis kewajiban keuangan tersebut adalah berhubungan:
a. Dengan pihak luar atau kreditor
b. Dengan proses produksi (pihak intern)

Aktiva Lancar
Likuiditas = ---------------------- x 100%
Hutang Lancar

Hasil Perhitungan:
a. Likuid  Likuiditas > 100%
b. Illikuid  Likuiditas < 100%
Jenis Rasio
2. Solvabilitas: Menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk
memenuhi kewajiban keuangannya apabila
perusahaan tersebut dilikuidasi.
Total Aktiva
Solvabilitas = ------------------- x 100%
Total Hutang

Hasil Perhitungan:
a. Solvabel  Solvabiltas > 100%
b. Insolvabel  Solvabilitas < 100%
Jenis Rasio (Lanjutan)
3. Rentabilitas:Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba saham periode tertentu.
Laba
Rentabilitas = --------------- x 100%
Modal
Macam – Macam Rentabilitas
a. Rentabilitas Ekonomi
Merupakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan
laba dengan semua modal yang bekerja di dalamnya baik
modal sendiri maupun modal asing
EBIT
RE = ----------------------------------------- x 100%
Modal Sendiri + Modal Asing
Macam- macam rentabilitas (lanjutan)

b. Rentabilitas Modal Sendiri


Merupakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan
laba dengan hanya modal sendiri yang bekerja didalamnya

EAT
RE = ------------------------ x 100%
Modal Sendiri
Susunan L/R
Struktur Laporan Rugi Laba
Penjualan xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Laba Kotor xxx
Biaya Operasi xxx
Earning Before Intersest & Tax xxx  EBIT
Bunga xxx
Earning Before Tax xxx  EBT
Bunga xxx
Earning After Tax xxx  EAT

Keterangan:
EBIT = Laba sebelum bunga dan pajak
EBT = Laba sebelum Pajak
EAT = Laba Setelah pajak
Contoh:
PT. BSI mempunyai data keuangan sebagai berikut:
Neraca per 31 Desember 2012
----------------------------------------------------------------------------------------------
Kas 20.000 Hutang Dagang 75.000
Efek 60.000 Hutang Pajak 15.000
Piutang Dagang 80.000
Persediaan Brg Dag 65.000 Hutang Jk Pjg 130.000

Aktiva Tetap 275.000 Modal saham 280.000


Total Aktiva 500.000 Total Pasiva 500.000

Hitunglah:
Berapakah besarnya/tingkat likuiditas,solvabilitas serta rentabilitas jika:
Penjualan tahun 2012 sebesar Rp 750.000.000,-, besarnya HPP 75%
biaya operasi sebesar Rp 135.000.000,- dan bunga 10% dari hutang
jangka panjang, dan pajak 15%
Pertanyaan:
Hitunglah:
HitungBerapakah tingkat likuiditas,solvabilitas serta
rentabilitas jika:
Penjualan tahun 2012 sebesar Rp 750.000.000,-, besarnya
HPP 75% ,biaya operasi sebesar Rp 135.000.000,- dan bunga
10% dari hutang jangka panjang, dan pajak 15%

4. Stabilitas Usaha: Menunjukkan kemampuan perusahaan


untuk melakukan usahanya dan stabil
Prosedur Analisis
Dimulai dengan memahami laporan keuangan karena
bentuk dan isi laporan keuangan antara perusahaan
akan berbeda-beda.

Mengadakan analisa dan interprestasi dengan metode


dan teknik analisa yang tepat untuk tujuan analisa.

Metode & Teknik Analisa


a.Digunakan untuk menentukan dan mengatur
hubungan pos-pos yang ada dalam laporan.
b.Bertujuan untuk menyederhanakan data sehingga
dapat lebih dimengerti
Metode dan Teknik Analisa
1. Metode analisa :
a. Analisa Horizontal : Membandingkan laporan
keuangan untuk beberapa periode, sehingga akan
diketahui perkembangannya ( Dinamis )
b. Analisa Vertikal : Laporan yang dianalisa hanya
meliputi satu periode atau satu saat saja ( Statis )

2. Teknik Analisa yang biasa digunakan


a. Analisa pembanding laporan keuangan
b. Trend dan kemajuan keuangan perusahaan
c. Laporan dengan prosentase per komponen
d. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja
e. Analisa sumber dan penggunaan kas
f. Analisa ratio
Analisa Perbandingan Laporan Keuangan
Dilakukan dengan cara melakukan pembandingan neraca
untuk dua tanggal atau lebih akan dapat diketahui
perubahan-perubahan yang terjadi.

Keuntungan utama dapat diketahuinya pertambahan atau


pengurangan ini adalah bahwa perubahan yang besar
akan terlihat dengan jelas dan dapat segera diadakan
penyelidikan atau analisa lebih lanjut

Tujuannya adalah untuk mengetahui perkembangan


keuangan perusahaan dari tahun ke tahun
Prosedur
Sebelum mengadakan analisa, penganalisa harus:
• 1. Benar-benar memahami laporan keuangan ybs
• 2. Dapat menggambarkan aktivitas perush dalam LK
• 3. Mempunyai kemampuan/ kebijakan dalam pengambilan
• kesimpulan
4. Memperhatikan perubahan-perubahan kondisi perusahaan

Tehnik Analisa
• Analisas Perbandingan laporan keuangan yaitu teknik yang
membandingkan dua laporan keuangan atau lebih
– 1. Data Absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah
– 2. Kenaikan atau penurunan dalam rupiah
– 3. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
– 4. Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio
– 5. Prosentase dari total
Tahun Pembanding
Jika dua periode yang dibandingkan maka tahun awal
sebagai tahun pembanding

Jika lebih dari dua periode maka dapat digunakan cara


sebagai berikut:
1. Tahun paling awal digunakan sebagai tahun
pembanding
2. Perbandingan dapat dilakukan dg data keuangan dari
tahun sebelumnya
3. Dasar pembanding adalah rata-rata dari jumlah
kumulatif seluruh periode yang bersangkutan
Trend atau tendensi

Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan yang


dinyatakan dalam prosentase

Laporan dengan prosentase per komponen atau common


size statement.
1. Analisa sumber dan penggunakan kas
2. Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
3. Analisa Ratio
4. Analisa Break Even
5. Analisa Laba Kotor
Analisi Laporan Keuangan

Analisis Pembanding Laporan Keuangan

Dengan pembandingan LK akan diperoleh data tentang


perkembangan perusahaan, yang mungkin disebabkan:
1. Laba atau rugi operasional atau insidentil
2. Diperolehnya aktiva baru atau perubahan bentuk aktiva
3. Timbulnya atau lunasnya hutang
4. Adanya penambahan atau pengurangan modal
Contoh:

31 Desember Kenaikan dan % dari total


Pos-pos penurunan Ratio
Neraca
2011 (Rp) 2012 Rp % 2011 2012
(Rp)
(A) (B) (C) (D) (E) (F) (F)
Kas 8.000 16.000 8.000 100 2,0 3 6
Brg Dagangan 40.000 30.000 10.000* 25* 0,75 17 11
Piutang 20.000 5.000 15.000* 75* 0,25 9 2
Tanah 75.000 90.000 15.000 20 1,20 32 34
Bangunan 50.000 75.000 25.000 50 1,50 22 28
Aktiva tetap 40.000 50.000 10.000 25 1,25 17 19
lain
Jumlah aktiva 233.000 266.000 33.000 14 1,14 100 100
Keterangan:

C = Perubahan yang terjadi dalam absolutnya (dalam rupiah)


D = Perubahan atau pengurangan yang dinyatakan dalam %
E = Dihitung dg membagi jumlah rupiah, tiap pos dari tahun
yang dibandingkan dengan tahun pembanding
F = % dari total dihitung dengan membagi masing-masing pos
aktiva dengan jumlah aktiva
PERTEMUAN IV

ANALISA PEMBANDING LAPORAN


KEUANGAN LANJUTAN
TREND DALAM PROSENTASE

Jika Analis akan melakukan pembandingan


laporan keuangan yang lebih dari 3 tahun
lebih baik jika menggunakan angka index
Semua data keuangan yang dianalisa
dihubungkan dg angka index dalam bentuk
prosentase
Dengan menganalisa lebih dari 3 tahun maka
akan diketahui kecenderungan atau trend dari
posisi keuangan apakah meningkat, tetap
atau menurun
Contoh

Pos-pos 31 Des 20XX (000) Tren dalam prosentase


2008 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012
Rp Rp Rp Rp Rp % % % %
Aktiva Lancar
Kas 100 120 130 90 140 120 130 90 140

Piutang neto 860 880 790 860 840 102 92 100 98


Persediaan 620 760 900 1000 1060 123 145 161 171
Aktiva lcr lainnya 20 30 10 10 20
Jumlah aktiva lcr 1600 1790 1830 1960 2060 112 114 123 129

Aktiva tdk lcr neto 2780 2780 2830 2890 2910 100 102 104 105

Jumlah aktiva 4380 4570 4660 4850 4970 104 106 111 113
Lanjutan
Pos-pos 31 Des 20XX (000) Tren dalam prosentase

2008 2009 2010 2011 2012 2009 201 2011 201


0 2
Rp Rp Rp Rp Rp % % % %
Hutang lancar 460 480 500 520 510 104 109 113 111
Htg jk panjang 250 250 250 250 100 100 100 100 100
Jumlah hutang 710 730 750 770 760 103 106 108 107

Modal saham 2800 3000 3000 3000 3000 107 107 107 107
Laba di tahan 870 840 910 1080 1210 99 105 124 139

Jumlah modal 3670 3840 3910 4080 4210 105 107 111 115

Jumlah pasiva 4380 4570 4660 4850 4970 104 106 111 113
Lanjutan
Pos-pos 31 Des 20xx(000) Tren dalam prosentase

2008 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012

Rp Rp Rp Rp Rp % % % %
Penjualan netto 2800 2860 3310 3740 4260 102 118 134 152
HPP 1940 1970 2200 2550 2830 102 113 131 146

Laba penjualan 860 890 1110 1190 1430 103 129 138 166

Biaya penjualan 430 430 460 500 550 100 107 116 128

Bi. Administrasi 190 200 230 250 260 105 121 132 137
Biaya operasi 620 630 690 750 810 101 111 121 131

Laba operasi 240 260 420 440 620 108 175 183 258

Pendapatan lain 50 60 70 100 70


Pendapatan 290 320 490 540 690 110 169 186 238
neto
Keterangan
Untuk menghitung trend perlu ditetapkan tahun dasar sebagai
dasar penilaian (dlm contoh tahun dasar 2008
Cara penghitungan trend kas tahun 2009 adalah:
Kas tahun dasar (2008) adalah 100.000 dengan angka
index 100, sedang saldo kas tahun 2009 sebesar 120.000,
maka indexnya adalah 120.000/100.000 x 100% = 120 %
ini berarti :
a,. Kas tersedia tahun 2009 adalah 120 % dari uang
kas tahun 2008
b. Kas tahun 2009 naik 20 % dari kas th 2008
c. Uang kas ’2009 20% lebih besar dari uang kas 2008
Trend dapat diperbandingkan apabila memenuhi syarat sebagai
berikut :
1. Prinsip-prinsip akuntansi diterapkan secara konsisten dlm
pencatatan akuntansi pd. periode bersangkutan
2. Tidak terjadi perubahan nilai uang dan harga yang berbeda
(I/D)
Laporan Dengan Prosentase Per Komponen
Laporan yg disajikan dalam persentase seperti persentase dari
masing-masing pos aktiva, terhadap total aktivanya masing-
masing pos. pasiva thd total pasiva serta pos-pos laba rugi
terhadap total penjualan nettonya, sehingga diperoleh dasar atau
ukuran umum sebagai pembanding disebut laporan dengan
persentase per komponen.
Pembuatan persentase tsb dpt dilakukan :
1. Nyatakan total aktiva, total pasiva serta total penjualan netto
masing-masing dan 100 %
2. Hitung ratio dari tiap-tiap pos dg cara membagi jumlah rupiah
masing-masing pos aktiva dg total aktivanya, jumlah rupiah
pos-pos pasiva dan total pasivanya, dan masing-masing pos
laba/rugi dg total penjualan nettonya dikalikan 100 %
Contoh :
Saldo piutang 31 Des’77 Rp. 1.324.200, total aktiva 31 Des’77
Rp. 5.488.400 maka persentase = 1.324.200/5.488.400 x 100
% = 24 %
Evaluasi terhadap Common Size
Statement
Laporan dengan persentase per komponen dari total aktiva
yg telah diinvestasikan dalam masing-masing jenis
aktiva, dengan membandingkan persentase tersebut dg
persentase rata-rata industri akan diketahui apakah
investasi kita telah kurang/melebihi batas-batas yang
umum berlaku.
Laporan dg cara ini menunjukkan sumber-sumber dari mana
dana yang diinvestasikan dlm aktiva tsb.
persentase perkomponen hanya menunjukkan trend dan
tidak menunjukkan ada tidaknya perubahan secara
absolut.
PERTEMUAN V

ANALISA RATIO
ANALISA RATIO
• Analisa Ratio : menggambarkan suatu
hubungan atau perimbangan antara
jumlah tertentu dengan jumlah yang
lainnya.
• Analisa ratio dapat menjelaskan kepada
penganalisa tentang baik dan buruknya
keadaan atau posisi keuangan suatu
perusahaan terutama jika dibandingkan
dengan ratio pembanding standar
Dasar pembanding angka ratio
• Untuk menentukan baik buruknya angka ratio Likuiditas,
Solvabilitas dan Rentabilitas suatu perusahaan diperlukan alat
pembanding yaitu ratio standar

• Ratio Standar : Ratio rata-rata dari seluruh perusahaan yang


ada pada industri
• Jika ratio standar tidak ada dalam bentuk yang tetap maka
ratio standar dapat dibuat dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
– Mengumpulkan Lap. Keuangan dari perusahaan-
perusahaan yang ada pada industri kemudian menghitung
angka Ratio masing-masing perusahaan
– Menyusun angka ratio itu dari yang tertinggi sampai yang
terendah dan menghapus ratio yang extrem (terlalu rendah
atau tinggi )kemudian menghitung ratio rata-ratanya dan
ratio ini yang digunakan sebagai ratio standar
• Standar ratio bukan merupakan angka pembanding yang pasti
tetapi dapat digunakan sebagai pedoman bagi penganalisa
Penggolongan Angka Ratio
• Berdasarkan sumber datanya maka angka ratio dapat
digolongkan menjadi :
– Ratio-ratio Neraca semua datanya dari neraca
– Ratio-ratio Laba-rugi Semua datanya dari laba-
rugi
– Ratio-ratio antar laporan  datanya berasal dari
neraca dan laporan laba-rugi
• Dilihat dari tujuan penganalisa pada umumnya, angka
ratio dapat dibedakan :
– Ratio-ratio Likuiditas
– Ratio-ratio Solvabilitas
– Ratio-ratio Rentabilitas
Ratio modal kerja atau Likuiditas
• Ratio modal kerja digunakan untuk menganalisa dan
menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek
• Bagi manajemen perusahaan dapat digunakan untuk
mengecek efisiensi modal kerja yang digunakan dalam
perusahaan
• Bagi pemegang saham dan kreditor jangka panjang
digunakan untuk mengetahui prospek deviden dan
pembayaran bunga masa datang
• Kriteria perusahaan yang mempunyai posisi keuangan
yang kuat adalah :
– Dapat memenuhi kewajibannya tepat waktu
– Dapat memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi
yang normal
– Membayar bunga dan deviden yang dibutuhkan
– Memelihara tingkat kredit yang menguntungkan
Ratio-Ratio Likuiditas
• Current Ratio
– Digunakan untuk menganalisa posisi modal kerja suatu
perusahaan
Aktiva lancar
Current ratio : x 100%
Hutang Lancar
– Curent ratio menunjukkan tingkat keamanan kreditor
jangka pendek atau kemampuan untuk membayar hutang
jangka pendek
– Curren ratio yang tinggi menunjukkan kelebihan uang atau
aktiva lancar lainnya dibandingkan kebutuhan sekarang,
dan jika current ratio rendah kondisinya sebaliknya
Acid Test Ratio

• sering juga disebut Quick ratio yaitu kemampuan


perusahaan memenuhi kewajiban tanpa
memperhitungkan persediaaan
Aktiva lancar - persediaan
• Acid test ratio : X 100 %
Hutang lancar
Perputaran Piutang
• Piutang yang dimiliki perusahaan mempunyai hubungan
yang erat dengan penjualan kredit ( piutang berasal dari
penjualan kredit)
• Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulan dapat
dimulai dengan menghitung tingkat perputaran piutang

Total penjualan kredit


• Tingkat perputaran piutang : X100%
Rata-rata Piutang

• Rata-rata piutang (Bln) : Saldo piutang tiap akhir tahun


dibagi Dua belas
Perputaran Piutang (Lanjutan)

• Rata-rata piutang (tahunan) : Saldo piutang awal tahun


ditambah saldo akhir tahun dibagi dua
• Makin tinggi ratio ini menunjukkan modal kerja yang
ditanamkan dalam piutang rendah dan keadaan
sebaliknya jika ratio ini rendah
• Waktu rata-rata pengumpulan piutang = jumlah hari
dalam satu tahun (360 hari) dibagi dengan tingkat
perputaran piutang
Perputaran persediaan
Harga pokok penjualan
• Perputaran persediaan : X 100%
Rata-rata persediaan
Rata-rata persediaan : persediaan awal tahun ditambah
persediaan akhir tahun dibagi dua
Perputaran persediaan menujukkan berapa kali jumlah
persediaan barang dagangan diganti atau dijual dalan
satu tahun
• Rata-rata persediaan tersimpan digudang dapat dihitung
dengan membagi jumlah hari dalam satu tahun (360 hari)
dengan perputaran persediaan
Perputaran Modal Kerja

• Menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan


penjualan dan juga menunjukkan banyaknya penjualan
yang diperoleh perusahaan untuk setiap rupiah modal
kerja

Total penjualan
• Perputaran modal kerja : X100%
Modal kerja rata-rata
PERTEMUAN 6

RATIO SOLVABILITAS, RENTABILITAS DAN


RATIO LAIN-LAIN
RATIO SOLVABILITAS
• Para kreditor jangka panjang atau pemegang saham
walaupun berminat terhadap posisi keuangan jangka
pendek tetapi mereka lebih berminat dengan kondisi
jangka panjang karena kondisi yang baik dalam jangka
pendek tidak menjamin adanya kondisi yang baik pula
untuk jangka panjang karena itu perlu diadakan analisa
ratio solvabilitas
• Ratio-ratio solvabilitas terdiri dari :
Ratio Modal Sendiri Dengan Total Aktiva
I Modal sendiri
• Rumus : x 100%
Total aktiva
• Ratio ini menunjukkan tingkat keamanan yang dimiliki
kreditor, makin tinggi ratio ini berarti semakin kecil
jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk
membiayai aktiva perusahaan
• Ratio ini disebut juga Preprietory ratio atau
Stockholder’s equity ratio
Ratio Modal Sendiri Dengan Aktiva Tetap
Modal sendiri
• Rumus : x 100%
Total aktiva tetap
• Jika ratio ini lebih besar dari 100% berarti aktiva
tetap dibiayai seluruhnya oleh pemilik
perusahaan dan sebagian aktiva lancar juga
dibiayai oleh pemilik
• Jika ratio ini dibawah 100% berarti aktiva
tetapnya sebagian dibiayai oleh pinjaman dan
seluruh aktiva lancar dibiayai dengan pinjaman
Ratio Aktiva Tetap Dengan Hutang Tetap
Total aktiva tetap
• Rumus : x100%
Total hutang jangka panjang

• Ratio ini menunjukkan tingkat keamanan yang dimiliki


kreditor jangka panjang karena itu semakin tinggi ratio
ini berarti semakin besar jaminan dan keamanan
memberikan pinjaman kepada perusahaan
• Ratio ini juga menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memperoleh pinjaman dengan jaminan aktiva
tetap
RATIO RENTABILITAS
• Rasio-rasio Rentabilitas digunakan untuk mengukur
profit yang diperoleh dari modal-modal yang digunakan
untuk operasi perusahaan atau mengukur kemampuan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan

• Rasio Rentabilitas terdiri dari :


Ratio Operating Income
Dengan Operating Assets
• Ratio ini menghubungkan antara keuntungan yang
diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan (Operating
Income) dengan kekayaan yang digunakan untuk
menghasilkan keuntungan (operating assets)

Laba usaha (Operating income)


• Rumus = x100%
Aktiva Usaha ( Operating assets)

– Operating assets = Semua aktiva kecuali investasi jk


panjang dan aktiva lain yang tidak digunakan dalam
kegiatan usaha untuk memperoleh penghasilan
Dengan Operating Assets (Lanjutan)

• Jika ratio ini rendah menunjukkan adanya kemungkinan :


– Adanya Over investment dalam aktiva operasi
– Merupakan cermin rendahnya volume penjualan
dibanding ongkos-ongkos yang diperlukan
– Adanya inefisiensi
– Adanya kegiatan ekonomi yang menurun
Turn Over dari Operating Asssets
Penjualan
Rumus =
Operating assets
• Ratio ini menunjukkan berapakali Operating assets
berputar dalam satu periode yang biasanya selama
satu tahun
• Dalam menganalisa ratio ini sebaiknya
diperbandingkan selama beberapa tahun sehingga
diketahui trend dari penggunaan operating assets ,
jika trend ini cendrung naik berarti perusahaaan
semakin efisien
Return on Investment (ROI)
• Ratio ini digunakan untuk mengukur efektifitas dari
keseluruhan operasi perusahaan yaitu dengan
mengukur kemampuan perusahaan dengan semua
dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan
untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan laba

• Besarnya ROI dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :


– Turn over dari operating assets (Tingkat perputaran
aktiva yang digunakan untuk operasi)
– Profit Margin (Besarnya keuntungan operasi
dibanding jumlah penjualan yang diyatakan dalam
prosentase)
Return on Investment (ROI) lanjutan
• Rumus = Operating assets turn over x Profit
margin

Penjualan Laba Usaha


atau : x
Operating assets Penjualan

• Kegunaan ROI
– Dapat mengukur efisiensi penggunaan modal
yang bekerja, efisiensi produksi, efisiensi bagian
penjualan
– Dapat mengukur efisiensi dari tindakan yang
diambil oleh bagian atau devisi
– Dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas
masing-masing produk yang dihasilkan
– Dapat digunakan untuk keperluan perencanaan
Return on Investment (ROI) lanjutan

• Kelemaham ROI
– Sukar untuk membandingkan ROI antar
perusahan satu dgn yang lain karena kadang
terdapat perbedaan praktek akuntansi
– Metode ini tidak memperhatikan nilai waktu uang
atau fluktuasi dari nilai uang
– Tidak dapat digunakan untuk membandingkan
dua perusahaan atau lebih.
Ratio Lain-lain
• Disamping ratio likuiditas,solvabilitas dan
rentabilitas masih ada ratio lain yaitu:
– Ratio Laba Kotor
• Ratio ini menggambarkan laba kotor yang
dapat dicapai setiap rupiah penjualan dan
apabila ratio ini dikurangi dengan 100% maka
akan menunjukkan jumlah yang tersisa untuk
menutup biaya operasi dan laba bersih
Penjualan - HPP
– Rumus = x100%
Penjualan

Laba kotor
atau = x100 %
Penjualan
Operating Ratio
Operating Ratio
Operating ratio mencerminkan tingkat efisiensi
perusahaan dan ratio yang tinggi menunjukkan
keadaan yang kurang baik karena setiap rupiah
penjualan, yang terserap dalam biaya juga tinggi
HPP + Biaya Operasi
Rumus = x 100 %
Penjualan bersih
Perputaran
• Perputaran Hutang Dagang

Pembelian
– Rumus =
Rata-rata hutang dagang

• Rata-rata Hutang = Hutang dagang awal


tahun ditambah hutang dagang akhir tahun
dibagi dua
• Periode rata-rata pembayaran hutang = 360
hari dibagi tingkat perputaran piutang
PERTEMUAN 9
LATIHAN SOAL
Analisa Ratio

Anda mungkin juga menyukai