Anda di halaman 1dari 55

Perkembangan Perekonomian Indonesia

dan
Sistem Ekonomi Indonesia

Oleh :
Dr. Drs. Sumarsono, M.H, Ak, CA.

1
Perkembangan Perekonomian Indonesia

Oleh :
Dr. Drs. Sumarsono, M.H, Ak, CA.

2
Pengantar
1. Ekonomi dan Politik : Dua sisi satu mata uang
yang tidak dapat dipisahkan.

2. Kebijakan Ekonomi adalah hasil dari proses


politik dan pelaksanaannya sangat dipengaruhi
oleh suasana politik pada waktu tertentu.

3. Kebijakan ekonomi adalah penjabaran


operasional dari tujuan politik yang lebih luas.

4. Dalam kondisi tertentu, perkembangan kondisi


ekonomi melahirkan perubahan politik.
3
Presiden Fokus Kebijakan Pencapaian Dominan Kelemahan Dominan

Soekarno Pasca 1. Perumuasan visi Sistem 1. Pertumbuhan ekonomi


Kemerdekaan, Ekonomi Indonesia : Adil rata-rata +/- 1,9% selama
situasi di dalam dan Makmur. dekade 1960 an.
negeri kurang 2. Perumusan strategi untuk 2. APBN selalu deficit dan
kondusif. Fokus mencapai visi. ditutup dengan mencetak
kebijakan adalah 3. Pertumbuhan Ekonomi +/- uang.
konsolidasi politik 7% selama dekade 1950 3. Kegiatan produksi sektor
dan wilayah, an. pertanian dan industri
pemadaman 4. Reformasi moneter. sangat rendah, karena
pemberontakan, 5. Pembuatan perencanaan tidak didukung
perbaikan pasca pembangunan ekonomi : infrastruktur.
penjajahan serta Rencana Urgensi 4. Akibatnya inflasi tinggi
perang. Perekonomian (RUP) tanpa terkendali dan
6. Nasionalisasi De Javasche pernah menyentuh angka
Bank menjadi Bank 650%.
Sentral Indonesia, Bank 5. Keluarnya Indonesia dari
Indonesia. lembaga-lembaga dunia
7. Nasionalisasi perusahaan- termasuk lembaga
perusahaan Belanda. ekonomi dunia seperti
Bank Dunia dan IMF.

4
Soeharto Trilogi 1. Masuknya kembali 1. Kesenjangan besar.
Pembangunan : Indonesia ke lembaga 2. Korupsi
Pertumbuhan ekonomi dunia seperti 3. Kolusi
Ekonomi, Bank Dunia dan IMF. 4. Nepotisme
Pemerataan Pembentukan IGGI (Inter
Ekonomi dan Government Group
Stabilisasi Politik. Indonesia), kumpulan
Prioritas ketiganya Negara-negara yang
dapat diubah memberi pinjaman kepada
sesuai kondisi pada Indonesia.
masanya. 2. Rehabilitasi ekonomi
dengan menekan laju
inflasi, mengurangi deficit
APBN, menghidupkan
industri, peningkatan
eksport.
3. Penyusunan Rencana
Jangka Panjang
Pembangunan dan
Rencana Pembangunan
Lima Tahun dengan
memakai teori Rostow.
4. Pertumbuhan Ekonomi
baik dan inflasi terkendali.
5. Kemiskinan mengalami
penurunan.
5
BJ Habibie Pemulihan dari 1. Program stabilisasi pasar Pemerintahan Habibie
krisis ekonomi uang untuk mencegah tidak terlepas dari
1997/1998. hyperinflasi. Pemerintahan Soeharto,
2. Restrukturisasi perbankan karena orang yang mengisi
untuk penyehatan system di Pemerintahan hampir
perbankan nasional. sama, sehingga image KKN
3. Reformasi structural sangat besar meskipun
ekonomi. pencapaian pemulihan
4. Penyelesaian utang luar krisis ekonomi 1997/1998
negeri swasta dengan terealisir dengan baik.
keterlibatan pemerintah.
5. Bantuan untuk rakyat kecil.
6. Inflasi dapat diturunkan.
7. Kurs rupiah yang semula
diatas Rp. 16.000 per 1 Usd
dapat diturunkan dibawah
Rp. 10.000 per 1 Usd.
8. Pertumbuhan ekonomi 5%,
inflasi dan suku bunga
rendah.

6
Abdurahman Pemulihan dari 1. Amandemen UU BI 5. Kebijakan ekonomi tidak
Wahid krisis ekonomi menjadi Bank Sentral berjalan karena
1997/1998 dan independen. dukungan politik sangat
kestabilan politik 2. Desentralisasi fiscal. rendag karena
dalam negeri. 3. Restrukturisasi hutang. ketidakmampuan
4. Divestasi BUMN untuk melaksanakan
pendanaan deficit APBN. manajemen
perpolitikan.
6. Hubungan dengan IMF
tidak baik.
7. Kurs rupiah melemah.
8. IHSG merosot.
9. Inflasi meningkat.
10. Cadangan devisa
turun.

Megawati Pemulihan dari 1. Pertumbuhan ekonoimi 1. Neraca perdagangan


Soekarno Putri krisis ekonomi baik meskipun masih dan transaksi berjalan
1997/1998 dan dibawah 5%. terhadap PDB
kestabilan politik 2. Pendapatan perkapita mengalami penurunan.
dalam negeri. naik. 2. Kenaikan BBM.
3. Pertumbuhan eksport.
4. Divestasi BUMN untuk
pendanaan deficit APBN.

7
Susilo Bambang 1. Melanjutkan 1. Penerapatn ITF (Inflation 1. Kurs rupiah melemah.
Yudoyono Pemulihan dari Targeting Framework). 2. Peningkatan inflasi.
krisis ekonomi 2. Disiplin fiscal. 3. Peningkatan
1997/1998 dan 3. Terjadi peningkatan kesenjangan.
kestabilan politik eksport yang besar.
dalam negeri. 4. Pertumbuhan Ekonomi
2. Menghadapi krisis rata-rata diatas 5%.
ekonomi global 5. Tingkat pengangguran
tahun 2008-2009 menurun.
dan krisis zona 6. Tingkat kemiskinan
Eropa 2009-2014. menurun.

Joko Widodo Melanjutkan 1. Disiplin fiscal 1. Pertumbuhan ekonomi


Pemulihan dari 2. Kebijakan Moneter sekitar 5% dan selalu
krisis ekonomi zona memakai ITF tidak tercapai target.
Eropa 2009-2014 3. Pembangunan infastruktur
dan kestabilan dan pembangunan dari
politik dalam daerah terluar.
negeri. 4. Entrepneurship dalam
pemerintahan.
5. Inflasi rendah
6. Kesenjangan turun.

8
Sistem Ekonomi

Oleh :
Dr. Drs. Sumarsono, M.H, Ak, CA.

9
PERTANYAAN BESAR

1. Mengapa sebagian negara


menjadi kaya, sementara
sebagian lainnya miskin ?

2. Semenjak Adam Smith


menerbitkan buku
termasyurnya : An Inquiry into
the Wealth of Nations, pada
tahun 1776, persoalan ini telah
menjadi pertanyaan besar
dalam Ilmu Ekonomi, sebuah
disiplin ilmu yang lebih kurang
dia dirikan melalui bukunya
tersebut. 10
Kenapa Kita Harus Mempelajari Politik dan Sistem Ekonomi
Dalam Bisnis Lingkungan Global

• Pemahaman Politik
– Negara Demokrasi
• Pemilu fair
• Kebebasan media
• Pembagian kekuasaan executive,
legislatif & yudikatif
• Kebebasan warga negara berorganisasi
– Diktator Militer/Satu Partai Politik
• Pemahaman Culture/Religi
• Pemahaman System ekonomi
– Free enterprise system
– Central state control
– Mixed Economy System

11
System Ekonomi

Pendapat Dumairy :

1. System ekonomi adalah suatu system yang mengatur serta menjalin


hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan
dalam suatu tatanan kehidupan.

2. Sebuah system ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia sebagai


subyek, barang-barang / jasa ekonomi sebagai obyek, serta
seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam
kegiatan ekonomi.

3. Perangkat kelembagaan tersebut meliputi lembaga-lembaga ekonomi,


cara kerja, mekanisme hubungan, hukum dan peraturan-peraturan
perekonomian, serta kaidah dan norma-norma lain yang dipilih atau
diterima atau ditetapkan oleh masyarakat di tempat tatanan kehidupan
yang bersangkutan berlangsung.
12
System Ekonomi

Pendapat Dumairy (Cont) :

4. Jadi dalam perangkat kelembagaan ini termasuk juga kebiasaan,


perilaku dan etika masyarakat, sebagaimana mereka terapkan dalam
berbagai aktivitas yang berkenaan dengan pemanfaatan sumber daya
bagi pemenuhan kebutuhan.

13
Jenis – Jenis System Ekonomi

1. System Ekonomi Kapitalis

2. System Ekonomi Sosialis

3. System Ekonomi Campuran

4. System Ekonomi Indonesia

14
VS

Adam Smith Karl Marx

15
Hubungan Sistem Ekonomi dengan Sistem Politik

16
Kriteria Penilaian Sistem Ekonomi

1. Kepemilikan Sumber Daya. Sistem kepemilikan


sumber daya atau faktor produksi.
2. Proses atau mekanisme bekerja
a. Keleluasaan masyarakat untuk saling berkompetisi
satu sama lain dan untuk menerima imbalan atas
prestasi kerjanya.
b. Kadar peranan pemerintah dalam mengatur,
mengarahkan dan merencanakan kehidupan bisnis
dan perekonomian pada umumnya.
3. Pelaku atau Partisipan
17
System Ekonomi Kapitalis

1. Suatu system ekonomi dimana kekayaan yang


produktif terutama dimiliki secara pribadi dan
produksi terutama dilakukan untuk dijual.

2. Tujuan kepemilikan secara pribadi ialah untuk


memperoleh suatu keuntungan/laba yang cukup
besar dari hasil menggunakan kekayaan yang
produktif.

3. Motif mencari keuntungan/laba bersama-sama


dipupuk oleh hukum perjanjian sebagai mesin
kapitalisme yang besar.
18
System Ekonomi Kapitalis (Cont)

Enam Azas dalam System Ekonomi Kapitalis :

1. Hak milik pribadi


2. Kebebasan berusaha dan kebebasan memilih
3. Motif kepentingan diri sendiri
4. Persaingan
5. Harga ditentukan oleh mekanisme pasar
6. Peranan terbatas pemerintah

19
System Ekonomi Sosialis

1. System ekonomi sosialis kebalikan dari system ekonomi


kapitalis.

2. Bagi kalangan sosialis, pasar justru harus dikendalikan


melalui perencanaan terpusat.

3. Adanya berbagai distorsi dan mekanisme pasar,


menyebabkan tidak mungkin bekerja sama efisien, oleh
karena itu, pemerintah atau negara harus turut aktif
bermain dalam perekonomian.

4. Satu hal yang penting untuk dicatat berkenaan dengan


system ekonomi sosialis bahwa system ini bukanlah
ekonomi yang tidak memandang penting peranan kapital.20
System Ekonomi Sosialis (Cont)

System Ekonomi Sosialis Dua Sub-Sistem :

1. System ekonomi sosialis dari Marxis / Sistem Ekonomi


Komando

2. System ekonomi sosialisme demokrat.


a. Ada kebebasan individu dan sekaligus kebijaksanaan
perlindungan usaha, persaingan diantara perusahaan-
perusahaan kecil maupun menengah harus
dikembangkan.
b. Prinsip-prinsip kemerataan sosial menjadi tekad warga
masyarakat.
c. Kebijaksanaan siklus bisnis dan kaitannya dengan
pertumbuhan ekonomi.
21
System Ekonomi Sosialis (Cont)
System ekonomi sosialisme demokrat (cont).

d. Kebijaksanaan pertumbuhan menciptakan kerangka


hukum dan prasarana / sosial yang terkait dengan
pembangunan ekonomi.

e. Kebijaksanaan struktural

f. Konformitas pasar dan persaingan.

22
System Ekonomi Campuran

a. System yang mengandung beberapa elemen dari sistem ekonomi


kapitalis dan system ekonomi sosialis.

b. System ekonomi campuran dimana kekuasaan serta kebebasan


berjalan secara bersamaan walau dalam kadar yang berbeda-
beda.

c. Ada system ekonomi campuran yang mendekati system


kapitalis/liberalis karena kadar kebebasan yang relatif besar atau
prosentase dari system kapitalisnya sangat besar.

d. Ada pula system ekonomi campuran yang mendekati system


ekonomi sosialis dimana peran kekuasaan pemerintah relatif besar
terutama dalam menjalankan berbagai kebijakan ekonomi,
moneter/fiskal dan lain-lain.

23
System Ekonomi Campuran (Cont)

e. Di dalam system ekonomi campuran, adanya campur


tangan pemerintah terutama untuk mengendalikan
kehidupan/pertumbuhan ekonomi akan mencegah adanya
konsentrasi yang terlalu besar di tangan satu orang atau
kelompok swasta, juga untuk melakukan stabilisasi
perekonomian, mengatur tata tertip serta membantu
golongan ekonomi lemah.

24
Neoliberalisme
1.Paham neoliberal muncul dari Ekonom
yang berada di Washinton DC untuk
menyikapi krisis ekonomi di Amerika Latin
(Meksiko, Brasil & Argentina) pada
pertengahan tahun 1980 an dan berulang
pada tahun 1994.

2.Dari serangkaian diskusi, tercapailah


semacam konsensus yang dirumuskan
menjadi 10 elemen.
25
Neoliberalisme (Cont)
# Elemen Pertama : Disiplin Fiskal
1.Pemerintah Negara-Negara
berkembang diminta untuk menjaga
anggarannya agar tetap surplus.

2.Bila disisi fiscal tertekan hebat,


masih ditoleransi mengalami deficit,
asalkan tidak lebih dari 2% dari PDB.
26
Neoliberalisme (Cont)
# Elemen Kedua : Belanja Pemerintah
1.Diprioritaskan untuk memperbaiki
pendapatan.

2.Pemerintah disarankan banyak


membiayai proyek dan program
untuk menaikan pendapatan
kelompok miskin agar indeks gini
turun. 27
Neoliberalisme (Cont)
# Elemen Ketiga : Sektor Perpajakan
1.Perpajakan perlu direformasi
terutama dengan melakukan
perluasan obyek pajak dan wajib
pajak.

28
Neoliberalisme (Cont)
# Elemen Keempat : Sektor Finansial
1.Sektor finansial perlu diliberalisasi.

2.Para penabung harus tetap


mendapatkan suku bunga riel positif
dan dihindari perlakuan suku bunga
khusus kepada debitur.

29
Neoliberalisme (Cont)
# Elemen Kelima : Kurs Mata Uang.
1.Mempertimbangkan daya saing dan
kredibilitas.
2.Kurs yang kuat kelihatan kredible
namun tidak membantu daya saing
produk ekspor.
3.Kurs terlalu lemah maka kredibilitas
perekonomian akan runtuh.
30
Neoliberalisme (Cont)
# Elemen Keenam : Perdagangan.
1.Perdagangan di liberalisasi.

2.Pemerintah harus menghapus


hambatan-hambatan yang bersifat
kuantitatif supaya arus perdagangan
dapat lancer dan efisien.

31
Neoliberalisme (Cont)
# Elemen Ketujuh : Investasi Asing.
1.Investasi asing tidak didiskriminasi.

2.Investasi asing samakan dengan


investasi domestic karena sama-
sama diperlukan untuk mendorong
perekonomian dan menciptakan
lapangan pekerjaan.
32
Neoliberalisme (Cont)
# Elemen Kedelapan : Privatisasi BUMN.
1.Privatisasi BUMN untuk menaikan
efisiensi.

2.Privatisasi BUMN untuk pembiayaan


deficit APBN.

33
Neoliberalisme (Cont)
# Elemen Kesembilan : Deregulasi.
1.Hilangkan segala macam retriksi
bagi perusahaan baru yang masuk
ke pasar.

2.Ciptakan iklim kompetisi pasar.

34
Neoliberalisme (Cont)
# Elemen Kesepuluh : Hak Cipta.
1.Pemerintah menghormati dan
melindungi hak cipta supaya
menumbuhkan iklim inovatif.

35
Neoliberalisme (Cont)
# Dari kesepuluh elemen, dapat diringkas
bahwa neoliberalisme :

1. Kebijakan fiscal yang disiplin dan


konservatif.

2. Privatisasi BUMN.

3. Liberalisasi pasar.

36
Sistem Ekonomi Indonesia

Oleh :
Dr. Drs. Sumarsono, M.H, Ak, CA.

37
Sistem Ekonomi Indonesia
Visi Sistem Ekonomi Indonesia :

1. Memajukan kesejahteraan umum


(Pembukaan UUD 1945).
Kemakmuran.

2. Negara hendak mewujudkan keadilan


sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
(Pembukaan UUD 1945).
Pemerataan
38
Sistem Ekonomi Indonesia (Cont)
Strategi Mencapai Visi Sistem Ekonomi Indonesia :

1. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan serta


penghidupan yang layak (Pasal 27 ayat 2 UUD 1945).

2. Masyarakat miskin dan anak-anak terlantar dipelihara


negara (pasal 34 UUD 1945).

3. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama


berdasarkan atas asas kekeluargaan (Pasal 33 ayat 1
UUD 1945).

39
Sistem Ekonomi Indonesia (Cont)

4. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan


menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara (Pasal
33 ayat 2 UUD 1945).

5. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya


dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat (Pasal 33 ayat 3 UUD 1945).

6. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan


demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
keadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan
dan kesatuan ekonomi nasional (Pasal 33 ayat 4 UUD 1945)

40
1

Bangun
3 Sistem Ekonomi
Indonesia
4

5 6 7

8
# 1 : Landasan Sistem Ekonomi Indonesia

1.Landasan Idiil : Pancasila

2.Konstitusional : UUD 45
# 2 : Azas Kebersamaan dan Kekeluargaan

1. Kepentingan dan kesejahteraan bersamalah yang harus


diutamakan dan bukan kepentingan atau kesejahteraan orang
perorang.

2. Antara kepala sebagai pimpinannya dan para anggota


masyarakat sebagai yang dipimpin, ada persatuan dan kesatuan
di dalam rasa dan karya untuk melakukan segala sesuatu oleh
semua dan untuk semua.

3. Dalam semua usaha dan karya, kasih sayang dan kewajibanlah


yang menjadi pendorong dan penggeraknya dan bukan hak serta
nafsu yang berkuasa.
# 3 : Sendi – Sendi Sistem Ekonomi Indonesia

1. Sendi Ketuhanan.
Kegiatan ekonomi harus diselenggarakan tidak hanya dengan
cara yang benar tetapi juga tidak bertentangan dengan nilai
agama.

2. Sendi Kemanusiaan.

a. Sebagai sarana ekonomi, manusia tidak hanya dihargai dari


kontribusinya, tetapi juga dihargai karena kemanusiannya.
b. Sebagai tujuan, sistem ekonomi Indonesia harus
beroreintasi kesejahteraan manusia.
c. Kepemilikan pribadi menjadi tanggungjawab sosial, karena
harta yang diperoleh juga kontribusi orang lain.
d. Ada ketergantungan antara pelaku ekonomi, maka harus
ada kerjasama dengan saling menguntungkan.
# 3 : Sendi – Sendi Sistem Ekonomi Indonesia

3. Sendi Persatuan / Kebangsaan.

a. Penyelenggaraan ekonomi harus merupakan partisipasi


seluruh penduduk dan perekonomian Indonesia menjadi
rumah bagi semua masyarakat Indonesia.

b. Penyelenggaraan pembangunan ekonomi harus


dilaksanakan secara integral.

c. Kegiatan ekonomi terselenggara secara merata di semua


sektor, semua wilayah, dan semua lapisan ekonomi.

d. Penguasaan sumber daya ekonomi dan keuangan harus


terdistribusi secara merata dan adil di antara pelaku
ekonomi dan tersebar si seluruh wilayah Indonesia.
# 3 : Sendi – Sendi Sistem Ekonomi Indonesia

4. Sendi Kerakyatan.

a. Tegaknya demokrasi ekonomi, yaitu bentuk sistem ekonomi


yang berdasarkan pada kedaulatan rakyat.

b. Dengan pertimbangan bahwa satu sisi kemampuan setiap


pelaku ekonomi tidak sama dan disisi lain demi terwujudnya
kesejahteraan bersama, maka cabang-cabang ekonomi yang
penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.

c. Peranan negara yang strategis dalam demokrasi ekonomi


tidak menghilangkan peran swasta dan koperasi.
# 4 : Prinsip Penyelenggaraan Kehidupan Ekonomi

1. Prinsip Keadilan.

Proporsional terhadap : kebutuhan, kemampuan, pengorbanan,


tanggungjawab, kedudukan dan kontribusi.

2. Prinsip Kemanfaatan

Kemanfaatan multidimensi : kemanfaatan dunia dan


kemanfaatan sesudahnya, kemanfaatan generasi sekarang dan
kemanfaatan generasi mendatang, kemanfaatan bagi manusia
dan kemanfaatan seluruh alam.
# 5 : Tatanan Kepemilikan Sumber Daya

1. Bentuk Kepemikian
a. Kepemilikan swasta, kepemilikan publik dan kepemilikan
negara.
b. Kepemilikan publik tetap memiliki tanggung jawab
sosial.

2. Kepemilikian Sumber Daya Alam


Sumber daya alam dikuasai oleh negara. Negara memiliki
kekuasaan untuk mengatur, mengurus, mengelola damn
mengawasi sumber daya alam.
# 5 : Tatanan Kepemilikan Sumber Daya

3. Distribusi Kepemilikan Sumber daya Hasil Karya Manusia

a. Konpensasi terhadap faktor produksi manusia


b. Kepemilikan atas barang diberikan kepada mereka yang
benar-benar bekerja dalam menghasilkan barang
tersebut.
c. Hasil produksi yang menyertakan bahan baku yang
sudah dimiliki seseorang menjadi hak milik pemilik
bahan.
# 6 : Tatanan Mekanisme Penyelenggaraan

1. Landasaan Pengelolaan/Penyelenggaran
a. Pengaturan ekonomi melalui mekanisme perencanaan
demokratis yang berazaskan kekeluargaan dan
kebersamaan.
b. Pengelolaan ekonomi mengenal kompetisi antar pelaku
ekonomi selama tidak menghancurkan asas kekeluargaan
dan kebersamaan.

2. Perencanaan Peran Negara


a. Keterkaitan kegiatan ekonomi dengan kebutuhan hidup
orang banyak.
b. Ketergantungan kegiatan ekonomi terhadap pemanfaatan
sumber daya alam.
c. Penggunaan besarnya modal (skala produksi)
d. Kebutuhan tekhnologi.
# 7 : Tatanan Pelaku Ekonomi

1. Pelaku dan Peranananya

Tiga pelaku ekonomi : Perusahaan negara, swasta dan koperasi.

2. Dinamisasi Pelaku Ekonomi

a. Tuntutan efisiensi usaha menjadi kebutuhan dalam rangka


meraih daya saing.
b. Pengelolaan usaha milik negara perlu meningkatkan
efisiensinya.
c. Kepemilikan saham milik swasta perlu diperluas baik oleh
karyawan maupun masyarakat.
d. Perbaikan kerjasama dengan pelaku ekonomi.
e. Model-model pengelolaan perusahaan yang berazaskan
kekeluargaan perlu didorong.
# 7 : Tatanan Pelaku Ekonomi

3. Desain Regulasi

a. Desain regulasi untuk meminimumkan terjadinya efek


negatif persaingan.

b. Desain regulasi untuk pengembangan sektor strategis.


# 8 : Tatanan Kesajahteraan

1. Definisi dan Unsur Kesejahteraan

a. Unsur pokok kesejahteraan : Terbebas dari rasa takut dan


kwatir, terbebas dari kesukaran, tercukupi semua
kebutuhan lahir dan batin.
b. Kesejahteraan orang perorang dan bersama.
c. Kesejahteraan : Adil dan Makmur.

2. Distribusi Tanggung Jawab Kesejahteraan

a. Kesejahteraan menjadi tanggung jawab semua elemen.


b. Elemen terakhir yang bertanggungjawab adalah negara.
# 8 : Tatanan Kesajahteraan

3. Instrumen Kesejahteraan : Berkerja dan Jaminan Sosial

a. Bekerja merupakan instrumen mendasar dari


kesejahteraan.

b. Karena alasan tertentu tidak semua orang dapat bekerja


(anak terlantar, orang jompo, dll). Untuk menjamin
kesejahteraan diberikan jaminan sosial, yang dilaksanakan
oleh negara dan masyarakat.
Daftar Pustaka
1. Boediono (2010). Ekonomi Indonesia Mau ke Mana ? Kumpulan Esai Ekonomi. Edisi
Ketiga. Kepustakaan Popular Gramedia (KPG), Jakarta.

2. Boediono (2016). Ekonomi Indonesia Dalam Lintasan Sejarah. Mizan Publishing. Jakarta.

3. Dumairy (1996). Perekonomian Indonesia. Penerbit Erlangga, Jakarta.

4. Ismail, M. Santosa, D.B dan Yustika, A.E (2014). Sistem Ekonomi Indonesia, Tafsiran
Pancasila dan UUD 1945. Penerbit Erlangga. Jakarta.

5. Tambunan, T. T.H (2015). Perekonomian Indonesia, Era Orde Lama Hingga Jokowi.
Ghalia Indonesia. Jakarta.

6. Zanden, J.L dan Marks. D (2012). Ekonomi Indonesia 1800-2010, Antara Drama dan
Keajaiban Pertumbuhan. Kompas Media Nusantara. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai