OLEH:
i
REKAPITULASI PELAKSANAAN
(PKPM)
NIM : 1822030005
2021
ii
HALAMAN PENGESAHAN
REKAPITULASI PELAKSANAAN
PENGALAMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA
(PKPM)
NAMA : ALFIAN SAPOETRA
NIM : 1822030005
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui :
iii
DATA MAHASISWA
Agama : Islam
Kab. Pangkep
No Kartu Mahasiswa :
Golongan Darah :-
Alamat/Tlp : Bantaeng/081343897551
Nama : Sartina
Alamat/Tlp :Bantaeng/-
MandallePangkep Sulsel
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan rekapitulasi ini dapat
diselesaikan berdasarkan hasil praktek kerja lapangan di BKIPM Gorontalo,
“Rekapitulasi” yang dilaksanakan mulai tanggal 14 Januari sampai dengan tanggal
10 April 2021.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan rekapitulasi ini kemungkinan
ada kendala yang dihadapi, berkat Doa Ayahanda Rustam dan Ibunda Sartina
tercintadan seluruh keluarga yang telah mencurahkan kasih sayang yang tulus dan
ikhlas sehingga rekapitulasi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Maka dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada :
1. Dr. Ir. Dermawan M.Si selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Pangkajene Kepulauan.
2. Dr. Andi Ridwan Makkulawu, ST. M. Si. selaku Ketua Jurusan Teknologi
Pengolahan Hasil Perikanan . Bapak Ir.Tasir , M.Si selaku dosen
pembimbing I dan Ibu Dr.Rosmaladewi ,S.Pd,M selaku dosen
pembimbing II.
3. Rahmawati Saleh , S.Si , M.Si selaku penasehat akademik (PA) yang
merupakan sang motivator yang sangat saya banggakan dan telah
memberikan banyak pengetahuan berharga dalam kehidupan penulis.
4. Hamzah , S.Pi,M.Si Selaku kepala BKIPM Gorontalo yang telah
memberikan izin kepada kami untuk melaksanakan praktek di BKIPM
Gorontalo.
5. Ibu Sitti Rosnany , S.Pi sebagai pembimbing lapangan yang memberikan
banyak arahan dan bimbingan selama melakukan PKPM.
v
6. Seluruh staf serta karyawan BKIPM GORONTALO yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada kami.
7. Rekan–rekan seperjuangan JurusanTeknologi Pengolahan Hasil
Perikanan angkatan XXXI dan seluruh rekan mahasiswa Politeknik
Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan yang telah membantu dan
memberi motivasi dalam penyelesaian laporan rekapitulasi ini.
Maret 2021
Alfian Sapoetra
vi
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
REKAPITULASI PELAKSANAAN.........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................iii
DATA MAHASISWA...............................................................................................iv
KATA PENGANTAR................................................................................................v
DAFTAR ISI..............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL......................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
vii
3.3 URAIAN KEGIATAN...........................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................31
LAMPIRAN..................................................................................................................32
viii
DAFTAR TABEL
Hal.
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal.
GAMBAR 2.1 BKIPM GORONTALO…………………………………………....5
x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Tujuan dan Kegunaan
2
BAB II
3
kepada masyarakat dan merupakan bagian dari system perdagangan , menjadi suatu
organisasi sebagai bentuk yang dianggap ideal guna mengembang misi dan tugas
yang semakin berkembang
BKIPM Gorontalo adalah salah satu unit pelaksana tekanis (UPT) pada badan
karantina ikan pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan dibawah naungan
kementrian Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia.
Motto pelayanan BKIPM Gorontalo : PADETI Pelayanan Dengan Hati (diambil dari
bahasa local dimana padeti yang berarti tuntaskan)
VISI
Hasil perikanan yang sehat , bermutu , aman konsumsi dan terpercaya.
MISI
Mewujudkan pencegahan penyebaran HPIK serta pengendalian mutu dan keamanan
hasil perikanan sahingga mampu menjamin lalulintas hasil perikanan yang sehat ,
bermutu , aman konsumsi dan terpercaya.
4
2.4 Keadaan Lokasi
E-Mail : skipm.gorontalo@gmail.com
gorontalo@bkipm.kkp.go.id
5
BAB III
METODOLOGI
3.3.1 Pengujian Salmonella sp pada ikan tuna loin dan ikan tongkol SNI 01-
2332.2-2006
ALAT :
6
− Jarum inokulasi
−Autoclave
− Alat pengocok (Vortex mixer)
−Bunsen
−Spatula
−Hot plate dan stirrer
−Tabung reaksi
−Cawan
−Gelas beaker dan gelas ukur
BAHAN :
7
−SalmonellaPolyvalent Somatic O Antiserum
−Salmonella Polyvalent Flagellar H Antiserum
−Ikan bandeng
−ikan tuna loin
Preparasi Sampel
Preparasi contoh uji dengan cara dipotong-potong kecil.
Ditimbang contoh uji yang sudah dipotong kecil-kecil sebanyak 25 g,
kemudian dimasukkan ke dalam plastikstomacher dan ditambahkan 225 ml
larutan LB dihomongengkan selama 2 menit menggunakan alat stomacherlalu
di inkubasi selama 24 jam, suhu 35℃.
Tahap Pengenceran
Identifikasi Salmonella
Kultur Murni
8
Uji Urease dapat dilakukan dengan salah satu cara sebagai berikut: a) Uji
urease (konvesional). Pindahkan 1 ose penuh dari masing-masing presumtif
positif TSI Agar miring ke dalam Urea Broth. Inkubasikan selama 24 jam ± 2
jam pada suhu 35°C ± 1°C.
Pengujian Kultur Urease Negativ
a) LDBUji ini dilakukan hanya jika reaksi LIA meragukan. Pindahkan 1 ose
dari TSI ke dalam media LDB. Kendurkan tutupnya dan inkubasi selama
48 jam ± 2 jam pada suhu 35°C ±1°C, tetapi amati setelah 24 jam.
Salmonella memberikan reaksi alkalin ditandai dengan warna ungu pada
seluruh media. Reaksi negatif ditunjukkan dengan warna kuning pada
seluruh media. Jika hasil reaksi tidak menunjukkan warna kuning atau
ungu, tambahkan beberapa tetes 0,2% bromocresol purpledye dan amati
perubahan warnanya.
b) c) TBPindahkan 1 ose dari TSI ke dalam media TryptoneBroth. Inkubasi
selama 24 jam pada suhu 35°C ± 1°C dan selanjutnya ikuti prosedur di
bawah ini: - Potasium Cyanida (KCN) BrothPindahkan 1 ose dari TB 24
jam kedalam media KCN Broth. Tutup tabung rapat-rapat dan lapisi
dengan kertas parafilm. Inkubasikan selama 48 jam ± 2 jam pada suhu
35°C ± 1°C tetapi amati setelah 24 jam. Hasil positif ditunjukkan dengan
adanya pertumbuhan (ditandai dengan adanya kekeruhan). Umumnya
Salmonella tidak tumbuh pada media ini yang ditandai dengan tidak
terjadinya kekeruhan. - Malonate BrothPindahkan 1 ose dari TB 24 jam
kedalam media Malonate Broth. Inkubasikan selama 48 jam ± 2 jam pada
suhu 35°C ± 1°C, tetapi amati setelah 24 jam. Kadang-kadang tabung
Malonate Broth yang tidak diinok ulasi berubah menjadi biru. Oleh karena
itu gunakan Malonate Broth sebagai kontrol. Reaksi positif ditandai
dengan perubahan warna menjadi biru. Umumnya Salmonella
memberikan reaksi negatif (hijau atau tidak ada perubahan warna) pada
9
Broth ini. - Uji IndolPindahkan 5 ml TB 24 jam kedalam tabung kosong
dan tambahkan 0,2 ml – 0,3 ml Reagent kovacs’. Amati segera setelah
penambahan Reagen. Reaksi positif ditandai dengan terbentuknya cincin
merah pada permukaan media. Umumnya Salmonella memberikan reaksi
negatif (tidak terbentuk cincin merah pada permukaan media). Reaksi
yang warnanya berada antara orange dan pink dinyatakan sebagai ±.
Pengujian serologi polyvalen somatic (o)
Ambil 1 ose kultur dari TSI (dari butir 8.3f) yang telah diinkubasikan selama
24 jam – 48 jam dan letakkan diatas gelas preparat, kemudian tetesi dengan
larutan saline 0,85% steril dan emulsikan. Letakkan 1 tetes Salmonella
Polyvalent Somatic (O) Antiserum disa mping suspensi koloni. Campurkan
koloni Antiserum sedikit demi sedikit dengan suspensi koloni sampai
tercampur sempurna. Lakukan kontrol dengan menggunakan larutan saline
dan Antiserum. Miringkan campuran tersebut ke kiri dan ke kanan, dan amati
segera pada latar belakang yang gelap. Amati hasil uji sebagai berikut: Positif
apabila terjadi penggumpalan pada larutan kultur dan tidak terjadi
penggumpalan pada larutan kontrol. Negatif apabila tidak terjadi
penggumpalan baik pada larutan kultur maupun larutan kontrol.
Pengujian Biokimia Tambahan
A. Phenol red lactose atau purpleLactose Broth.
− Pindahkan 1 ose dari TSI Agar miring yang telah diinkubasi selama 24
jam – 48 jam kedalam phenol red lactose atau purpleLactose Broth.
Inkubasi selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 35°C ± 1°C, tetapi amati
setelah 24 jam. Positif, apabila terjadi pembentukan asam (kuning) dan
gas pada tabung durham. Apabila hanya terjadi pembentukan asam, maka
dapat dinyatakan positif. Umumnya Salmonella memberikan hasil negatif
ditunjukkan dengan tidak terbentuknya gas pada tabung durham dan
10
warna merah (phenol red sebagai indikator) atau ungu (bromcresolpurple
sebagai indikator) pada seluruh media.
− Nyatakan sebagai bukan Salmonella jika kultur memberikan reaksi
lactose positif, kecuali kultur yang memberikan reaksi asam pada tusukan
agar tegak TSI dan reaksi alkalin pada tusukan agar tegak LIA, atau reaksi
positif pada Malonate Broth.
B. Phenol red sucrose atau purple sucrose Broth.
− Pindahkan 1 ose dari TSI Agar miring yang telah diinkubasi selama 24
jam – 48 jam kedalam Phenol red sucrose atau purplesucroseBroth.
Inkubasi selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 35°C ± 1°C, tetapi amati
setelah 24 jam. Positif, apabila terjadi pembentukan asam (kuning) dan
gas pada tabung durham. Apabila hanya terjadi pembentukan asam, maka
dapat dinyatakan positif. Umumnya Salmonella memberikan hasil negatif,
ditunjukkan dengan tidak terbentuknya gas pada tabung durham dan
warna merah (phenol red sebagai indikator) atau ungu (bromcresolpurple
sebagai indikator) pada seluruh media.
− Nyatakan sebagai bukan Salmonella jika kultur memberikan reaksi
sucrose positif, kecuali kultur yang memberikan reaksi asam pada tusukan
agar tegak TSI dan reaksi alkalin pada LIA.
C. Methyl Red - Voges-Proskauer (MR – VP) Broth
Pindahkan 1 ose dari TSI Agar miring ke dalam media MR-VP Broth dan
inkubasikan selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 35°C ± 1°C.
− Lakukan uji Voges-Proskauer (VP) pada suhu ruang sebagai berikut:
Pindahkan 1 ml MR-VP Broth yang telah diinkubasi selama 48 jam ± 2
jam pada suhu 35°C ± 1°C ke dalam tabung reaksi steril dan inkubasikan
kembali MR-VPBroth selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 35°C ± 1°Cuntuk
pengujian Methyl Red. Tambahkan 0,6 ml AlphaAlphanaphtol dan kocok.
Tambahkan 0,2 ml larutan 40% KOH dan kocok kembali. Untuk
mempercepat reaksi tambahkan sedikit kristal kreatin, dan amati hasilnya
11
setelah 4 jam. Perubahan warna menjadi merah muda eosin sampai merah
mirah delima (ruby) pada media menunjukkan reaksi positif. Umumnya
Salmonella memberikan reaksi VP negatif.
− Uji Methyl Red (MR) Tambahkan 5 tetes - 6 tetes indikator Methyl Red
kedalam media MR - VP yang telah diinkubasi selama 96 jam. Amati
hasilnya dengan segera. Umumnya Salmonella memberikan reaksi positif,
ditandai dengan terjadinya difusi warna merah pada media. Terjadinya
warna kuning menunjukkan reaksi negatif. Nyatakan sebagai
bukanSalmonella kultur yang memberikan reaksi KCN dan VP positif
serta MR negatif.
D. Simmons citrate Agar
Pindahkan 1 ose dari TSI Agar miring kedalam media Simmon Citrate
Agar miring dengan cara menggores agar miring dan menusuk agar tegak.
Inkubasikan selama 96 jam ± 2 jam pada suhu 35°C ± 1°C. Positif, apabila
terjadi pertumbuhan yang biasanya diikuti dengan perubahan warna dari
hijau menjadi biru. Umumnya Salmonella memberikan hasil citrate
positif. Negatif, apabila tidak ada atau sedikit sekali pertumbuhan dan
tidak terjadi perubahan warna.
12
E T S S T
O E E
L
K M I O H
C E N
N L D
O O
N L
A
T
E
LIA K K
LIA K K
B Coklat,metalik TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +
S / /
A - -
LIA K K
13
2 K(+) T H Hijau,hitam TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +
T E
B
LIA K K
X Pink,hitam TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +
L
D
LIA K K
LIA K K
LIA K K
14
D
LIA K K
LIA K K
LIA K K
LIA K K
B Krem TSIA A A + + - + + - - - - - + - - -
S
A
LIA A K
15
/
R
V
LIA K K
LIA K K
B Krem TSIA A A + + - + + - - - - - + - - -
S
A
LIA A K
Pembahasan
Dari hasil pengamatan diatas setelah sampel di masukkan ke dalam media
TTB dan SCB maka setelah itu dilakukan isolasi mnggunakan media HE , XLD , dan
BSA . Cawan yang berisi media HE dikatakan positif apabila terdapat koloni pada
cawan yang berwarna hijau dengan titik hitam ditengahnya , XLD apabila di cawan
terdapat koloni yang berwarrna pink dangan hitam di tengah dan BSA dengan cirri
koloni berwarna coklat metalik .
Kemudian dilanjutkan dengan metode penanaman ke media TSIA dan LIA
dengan ciri bahwa media TSIA dengan agar miring berwarna merah berarti
meengandung alkalin (K) , agar tegak berwarna kuning berarti mengandung asam (A)
. Sedangkan ciri pada media LIA dengan warna merah/ungu berarti alkalin(K) ,
warna kuning/hitam yang berarti asam(A). Dilanjutkan lagi dengan uji urease dimana
16
media urea yang awal berwarna putih kekuning kuningan , jika berubah warna itu
menandakan adanya bakteri terduga salmonella .Kemudian dilanjutkan ke pengujian
biokimia apabila rx indol dan flagellar H negative(-) atau KCN(+) dan LDB (-) maka
itu dinyatakan kultur bukan salmonella sp
Hasil pengujian diatas didapatkan hasil yang sangat berbeda dengan
pereaksi positifnya sehingga dinyatakan bahwa tidak ditemukannya bakteri terduga
salmonella sp.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian pada produk ikan tuna loin tidak ada ditemukan
bakteri terduga salmonella sp.
Saran
Dalam proses pengujian harus teliti agar tidak terjadi kesalahan pada proses
pengujian tersebut.
17
K M I O H
C E N
N L D
O O
N L
A
T
E
LIA K K
LIA K K
B Coklat,metalik TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +
S / /
A - -
LIA K K
18
B
LIA K K
X Pink,hitam TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +
L
D
LIA K K
LIA K K
LIA K K
19
LIA K K
LIA K K
LIA K A
X Krem TSIA A A + + - + + - - - - - + - - -
L
D
LIA K A
LIA K A
S H Krem TSIA A A + + - + + - - - - - + - - -
C E
B
/
R
V
20
LIA K A
X Krem TSIA A A + + - + + - - - - - + - - -
L
D
LIA K A
B Krem TSIA A A + + - + + - - - - - + - - -
S
A
LIA K A
Pembahasan
Dari hasil pengamatan diatas setelah sampel di masukkan ke dalam media
TTB dan SCB maka setelah itu dilakukan isolasi mnggunakan media HE , XLD , dan
BSA . Cawan yang berisi media HE dikatakan positif apabila terdapat koloni pada
cawan yang berwarna hijau dengan titik hitam ditengahnya , XLD apabila di cawan
terdapat koloni yang berwarrna pink dangan hitam di tengah dan BSA dengan cirri
koloni berwarna coklat metalik .
21
Kemudian dilanjutkan dengan metode penanaman ke media TSIA dan LIA
dengan ciri bahwa media TSIA dengan agar miring berwarna merah berarti
meengandung alkalin (K) , agar tegak berwarna kuning berarti mengandung asam (A)
. Sedangkan ciri pada media LIA dengan warna merah/ungu berarti alkalin(K) ,
warna kuning/hitam yang berarti asam(A). Dilanjutkan lagi dengan uji urease dimana
media urea yang awal berwarna putih kekuning kuningan , jika berubah warna itu
menandakan adanya bakteri terduga salmonella .Kemudian dilanjutkan ke pengujian
biokimia apabila rx indol dan flagellar H negative(-) atau KCN(+) dan LDB (-) maka
itu dinyatakan kultur bukan salmonella sp
Hasil pengujian diatas didapatkan hasil yang sangat berbeda dengan
pereaksi positifnya sehingga dinyatakan bahwa tidak ditemukannya bakteri terduga
salmonella sp.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian pada produk ikan tongkol tidak ada ditemukan
bakteri terduga salmonella spp,
Saran
Dalam proses pengujian harus teliti agar tidak terjadi kesalahan pada proses
pengujian tersebut.
3.3.2 Pengujian Angka Lempeng Total (ALT) Pada Ikan Tuna Loin Dan ikan
Ikan Tongkol SNI 01-2332.2-2006
22
Alat
- Timbangan
- Tabung reaksi
- Vortex
- Stomacher
- Rak tabung
- Tip
- Mikropipet
- Bunsen
- Anaerob jam
- Botol Pengencer
- Cawan Petri
- Inkubator
- Laminari air flow
Bahan
Preparasi Sampel
1. Sampel uji di preparasi dengan cara di potong potong kecil dan diambil secara
acak
23
2. Sampel uji di timbang sebanyak 25gr
3. Kemudian masukka kedalam plastic steril
4. Tambahkan larutan BPW 225 ml , kemudia homogenkan dengan
menggunakan stomacher selama 1 menit.
Tahap pengenceran
A B
24
10-3 26 31 koloni/g
10-4 0 0
Pembahasan
Metode penentuan Angka Lempeng Total ini untuk menentukan jumlah total
mikroorganisme pada produk perikanan. Berdasarkan hasil pengujian sampel yaitu
Ikan Tuna Loin pada tabel 3.3. menunjukkan hasil perhitungan Angka Lempeng Total
(ALT) yaitu 1,99 x 10-4 koloni/g dengan mengacu pada metode SNI 01-2332.2-2006
Ikan Tuna Loin dengan metode tuang dapat diterima karena kontaminan dari
pengencer dan media sangat kecil.
Kesimpulan
Dari hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa sampel yang diuji itu
sudah memenuhi standar koloni dengan hasil 1,99 x 104.
Saran
Pada pengujian Angka Lempeng Total Aerob harus teliti dalam perhitungan
koloni.
25
NO SAMPEL PENGENCERAN ULANGAN RATA-RATA
A B
10-3 7 8
10-4 0 2
Metode penentuan Angka Lempeng Total ini untuk menentukan jumlah total
mikroorganisme pada produk perikanan. Berdasarkan hasil pengujian sampel yaitu
Ikan Tuna Loin pada tabel 3.4. menunjukkan hasil perhitungan Angka Lempeng Total
(ALT) yaitu 1,13 x 10-4 koloni/g dengan mengacu pada metode SNI 01-2332.2-2006
Ikan tongkol dengan metode tuang dapat diterima karena kontaminan dari pengencer
dan media sangat kecil.
Kesimpulan
Dari hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa sampel yang diuji itu
sudah memenuhi standar koloni dengan hasil 1,13 x 104.
Saran
Pada pengujian Angka Lempeng Total Aerob harus teliti dalam perhitungan
koloni.
26
3.3.4 Pengujian Escherichia Coli Pada Ikan tuna loin , Ikan bandeng (chanos-
chanos) , dan ikan tongkol ISO 16649-3.2015
Alat
- Gelas beaker
- Vortex
- Stomacher
- Tabung reaksi
- Rak tabung
- Mikropipet
- Bunsen
- Jarum ose
- Cawan petri
- Incubator
- Gelas ukur
- Plastic steril
Bahan
Preparasi Sampel
Pra Pengkayaan
27
- Tambahkan larutan BPW sebanyak 225 ml dengan perbandingan 1:9 ke dalam
plastic sampel
- Masukka ke dalam alat stomacher selama 1 menit
- Sampel yang telah homogeny , masukka ke gelas beaker dan di bawah ke
laminary
Tahap Pengkayaan
Tahap isolasi
28
POSITIF
1 K(+) 10-2 A kuning + Hijau 3 >11,0
kebiruan
B kuning + Hijau
kebiruan
C kuning + Hijau
kebiruan
10-2 A kuning + Hijau 3
kebiruan
B kuning + Hijau
kebiruan
C kuning + Hijau
kebiruan
10-3 A kuning + Hijau 3
kebiruan
B kuning + Hijau
kebiruan
C kuning + Hijau
kebiruan
2 TL 1621 10-1 A kuning + Krem 0 <0,30
B kuning + Krem
C ungu - Krem
B kuning + Krem
C kuning - Krem
B kuning + Krem
C kuning + Krem
Pembahasan
Dari hasil pengamatan pada pengujian bakteri E.coli yang dilakukan pada
tabung yang berisi media MMGM double streng yang positif ditandai dengan adanya
perubahan arna menjadi warna hijau kuning begitupun pada media MMGM single
29
streng mempunyai tanda-tanda positif yang sama. Pada penanaman di media TBX
agar ciri-ciri (typical), yaitu hijau kebiruan
Hasil pengujian bakteri E.coli pada tahap MMGM hasilnya positif pada
pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 pada setiap tabung reaksi menunjukkan adanya
perubahan warna menjadi warna kuning . Pada tahap MMGM seri 3 tabung hasil
yang menunjukkan positif terdapat pada pengenceran 10-1 pada tabung a dan b dalam
tabung reaksi menunjukkan perubahan warna menjadi kuning , pada pengenceran 10-2
pada tabung b dan c dan pengenceran 10-3 pada 3 tabung menunnjukka hasil positif
semua yaitu terjadi perubahan warna menjadi kuning .
Tahap penegasan bakteri E.coli pada media TBX yang terduga memberikan
ciri (triycal), yaitu perubahan warna menjadi hijau kebiruan
Dan dari hasil pengujian di atas tidak ada yang memberikan ciri seperti itu , jadi
hasilnya adalah negatif E-Coli.
Kesimpulan Dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian pada produk ikan domersal tidak adanya bakteri
E.coli
Saran
Pada proses pengujian E.coli harus benar-benar agar tidak terjadi kesalahan.
30
B kuning + Hijau
kebiruan
C kuning + Hijau
kebiruan
10-2 A kuning + Hijau 3
kebiruan
B kuning + Hijau
kebiruan
C kuning + Hijau
kebiruan
10-3 A kuning + Hijau 3
kebiruan
B kuning + Hijau
kebiruan
C kuning + Hijau
kebiruan
2 TK 2180 10-1 A kuning + Krem 0 <0,30
B kuning + Krem
C ungu - Krem
B ungu - Krem
C kuning + Krem
B ungu - Krem
C kuning + Krem
Pembahasan
Dari hasil pengamatan pada pengujian bakteri E.coli yang dilakukan pada
tabung yang berisi media MMGM double streng yang positif ditandai dengan adanya
perubahan arna menjadi warna hijau kuning begitupun pada media MMGM single
streng mempunyai tanda-tanda positif yang sama. Pada penanaman di media TBX
agar ciri-ciri (typical), yaitu hijau kebiruan
31
Hasil pengujian bakteri E.coli pada tahap MMGM hasilnya positif pada
pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 pada setiap tabung reaksi menunjukkan adanya
perubahan warna menjadi warna kuning . Pada tahap MMGM seri 3 tabung hasil
yang menunjukkan positif terdapat pada pengenceran 10-1 pada tabung a dan b dalam
tabung reaksi menunjukkan perubahan warna menjadi kuning , pada pengenceran 10-2
pada tabung a dan c dan pengenceran 10-3 pada tabung c menunjukkan hasil positif
semua yaitu terjadi perubahan warna menjadi kuning .
Tahap penegasan bakteri E.coli pada media TBX yang terduga memberikan
ciri (triycal), yaitu perubahan warna menjadi hijau kebiruan
Dan dari hasil pengujian di atas tidak ada yang memberikan ciri seperti itu , jadi
hasilnya adalah negatif E-Coli.
Kesimpulan Dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian pada produk ikan domersal tidak adanya bakteri
E.coli
Saran
Pada proses pengujian E.coli harus benar-benar agar tidak terjadi kesalahan.
32
DAFTAR PUSTAKA
gorontalo@bkipm.kkp.go.id
ISO 16649-3.2015 Cara uji mikrobiologi – pengujian Esccherichia Coli pada produk
perikanan
33
LAMPIRAN
34
Gambar 5. Penuangan media TSIA dan LIA Gambar 6. Penggoresan ke HE
35
Gambar 9. Perhitungan ALT Gambar 10. Penanaman terduga e.coli
36
Gambar 15. Positif E. coli Gambar 16. Negatif E.coli
37