Anda di halaman 1dari 48

REKAPITULASI PELAKSANAAN

PENGALAMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA


(PKPM)

OLEH:

NAMA MAHASIWA : ALFIAN SAPOETRA


NIM : 1822030005
BIDANG PKP : PENGUJIAN HASIL PERIKANAN
LOKASI : BKIPM GORONTALO
( JL.Achmad Nadjamuddin,Dulaluwo
Timur,Central Kota,Kota Gorontalo,Gorontalo
96138)

JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
2021

i
REKAPITULASI PELAKSANAAN

PENGALAMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

(PKPM)

MAHASISWA ANGKATAN XXXI

BIDANG PKP : PENGUJIAN

NAMA :ALFIAN SAPOETRA

NIM : 1822030005

LOKASI PKPM : BKIPM GORONTALO


( JL.Achmad Nadjamuddin,Dulaluwo
Timur,Central Kota,Kota Gorontalo,Gorontalo
96138)

TIBA DI LOKASI TANGGAL :14 JANUARI 2021

PEMBIMBING LAPANGAN : SITTI ROSNANY , S.Pi

JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

2021

ii
HALAMAN PENGESAHAN
REKAPITULASI PELAKSANAAN
PENGALAMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA
(PKPM)
NAMA : ALFIAN SAPOETRA

NIM : 1822030005

LOKASI PKPM : BALAI BKIPM GORONTALO

WAKTU PELAKSANAAN : SELASA, 14 JANUARI 2020

Laporan ini telah diterima dan disetujui oleh :

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Ir. Tasir, M. Si Dr.Rosmaladei , S.Pd,M

NIP. 19631213 199403 1 014 NIP. 19750506 200812 2

Kepala BKIPM GORONTALO

Hamzah , S.Pi, M.Si


NIP. 190700701 1999031 003

Mengetahui :

Ketua Jurusan Ketua Prodi

Dr. Andi Ridwan Makkulawu, ST. M. Si Ir. Mursida, M. Si

NIP. 197506262001121001 NIP. 19640312199903 2 003

iii
DATA MAHASISWA

Nama :ALFIAN SAPOETRA

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tgl Lahir : Pangkep,07 Agustus 2000

Agama : Islam

Alamat Rumah/Tlp : Enrekeng , Desa Tamarupa , Kec.Mandalle,

Kab. Pangkep

No Kartu Penduduk : 7303010708000001

No Kartu Mahasiswa :

Golongan Darah :-

Bila Terjadi Sesuatu, Dapat Dihubungi :

Nama : Rustam Thalib

Alamat/Tlp : Bantaeng/081343897551

Nama : Sartina

Alamat/Tlp :Bantaeng/-

Nama Kampus Kuliah : Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Alamat Kampus : Jl. Poros Makassar-Pare KM. 83

MandallePangkep Sulsel

Telepon/Fax : 0410 2312704 Fax 041023127

iv
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan rekapitulasi ini dapat
diselesaikan berdasarkan hasil praktek kerja lapangan di BKIPM Gorontalo,
“Rekapitulasi” yang dilaksanakan mulai tanggal 14 Januari sampai dengan tanggal
10 April 2021.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan rekapitulasi ini kemungkinan
ada kendala yang dihadapi, berkat Doa Ayahanda Rustam dan Ibunda Sartina
tercintadan seluruh keluarga yang telah mencurahkan kasih sayang yang tulus dan
ikhlas sehingga rekapitulasi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Maka dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada :
1. Dr. Ir. Dermawan M.Si selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Pangkajene Kepulauan.
2. Dr. Andi Ridwan Makkulawu, ST. M. Si. selaku Ketua Jurusan Teknologi
Pengolahan Hasil Perikanan . Bapak Ir.Tasir , M.Si selaku dosen
pembimbing I dan Ibu Dr.Rosmaladewi ,S.Pd,M selaku dosen
pembimbing II.
3. Rahmawati Saleh , S.Si , M.Si selaku penasehat akademik (PA) yang
merupakan sang motivator yang sangat saya banggakan dan telah
memberikan banyak pengetahuan berharga dalam kehidupan penulis.
4. Hamzah , S.Pi,M.Si Selaku kepala BKIPM Gorontalo yang telah
memberikan izin kepada kami untuk melaksanakan praktek di BKIPM
Gorontalo.
5. Ibu Sitti Rosnany , S.Pi sebagai pembimbing lapangan yang memberikan
banyak arahan dan bimbingan selama melakukan PKPM.

v
6. Seluruh staf serta karyawan BKIPM GORONTALO yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada kami.
7. Rekan–rekan seperjuangan JurusanTeknologi Pengolahan Hasil
Perikanan angkatan XXXI dan seluruh rekan mahasiswa Politeknik
Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan yang telah membantu dan
memberi motivasi dalam penyelesaian laporan rekapitulasi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan laporan rekapitulasi ini


masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan rekapitulasi.
Semoga laporan rekapitulasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya penulis
serta menjadi sumber informasi terutama dalam pengembangan dunia perikanan yang
akan datang. Amin..

Maret 2021

Alfian Sapoetra

vi
DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i

REKAPITULASI PELAKSANAAN.........................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................iii

DATA MAHASISWA...............................................................................................iv

KATA PENGANTAR................................................................................................v

DAFTAR ISI..............................................................................................................vii

DAFTAR TABEL......................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................1


1.2 TUJUAN DAN KEGUNAAN............................................................................2

BAB II INFORMASI UMUM LOKASI....................................................................3

2.1 KEDUDUKAN DAN DASAR HUKUM BKIPM GORONTALO....................3

2.2 TUGAS DAN FUNGSI SUMBER DAYA BKIPM GORONTALO..................3

2.3 SEJARAH BKIPM GORONTALO.....................................................................3

2.4 KEADAAN LOKASI...........................................................................................5

BAB III METODELOGI............................................................................................6

3.1 WAKTU DAN TEMPAT....................................................................................6

3.2 METODE PELAKSANAAN...............................................................................6

vii
3.3 URAIAN KEGIATAN...........................................................................................6

3.3.1 PENGUJIAN SALMONELLA.....................................................................6

3.3.2 PENGUJIAN ALT.........................................................................................20

3.3.3 PENGUJIAN ESCHEICHIA COLI..............................................................24

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................31

LAMPIRAN..................................................................................................................32

viii
DAFTAR TABEL

Hal.

TABEL 3.1 HASIL PENGUJIAN Salmonella sp PADA SAMPEL IKAN TUNA


LOIN………………………………………………………………………………………..12
TABEL 3.2 HASIL PENGUJIAN Salmonella sp PADA SAMPEL IKAN
TONGKOL………………………………………………………………………………….16
TABEL 3.3 HASIL PENGUJIAN Angka Lempeng Total (ALT) PADA SAMPEL IKAN
TUNA LOIN………………………………………………………………………………..22
TABEL 3.4 HASIL PENGUJIAN Angka Lempeng Total (ALT) PADA SAMPEL IKAN
TONGKOL………………………………………………………………………………….23
TABEL 3.5 HASIL PENGUJIAN Escherichia Coli PADA SAMPEL IKAN TUNA
LOIN………………………………………………………………………………………..26
TABEL 3.6 HASIL PENGUJIAN Escherichia Coli PADA SAMPEL IKAN
TONGKOL………………………………………………………………………………….28

ix
DAFTAR GAMBAR
Hal.
GAMBAR 2.1 BKIPM GORONTALO…………………………………………....5

x
xi
BAB I
PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang


Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) sebaiknya diperoleh melalui
peningkatan kemampuan soft skill termasuk pada jalur pendidikan yang diterapkan di
Indonesia.
Perguruan tinggi sebagai instutusi pendidikan memiliki peran yang sangat
besar dalam upaya pengmbangan SDM dan peningkatan daya saing bangsa. Agar
peran dan strategi dapat dijalankan dengan baik , maka SDM perguruan tinggi
haruslah memiliki kualitas yang unggul . Berbagai macam usaha dilakukan oleh
perguruan tinggi untuk menghasilkan SDM yang memiliki kemampuan professional
pengetahuan , keterampilan serta wawasan yang luas untuk mengembangkan dan
menguatkan soft skill kepada para mahasiswa ini melalui optimalisasi proses
pembelajaran serta pelaksanaan PKPM.
PKPM merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa
untuk terjun dilapangan sesuai dengan bidang ilmu yg dimilikinya . PKPM
merupakan salah satu bentuk kuliah kerja lapangan bagi mahasiswa . PKPM
memberikan manfaat yang sangat besar bagi mahasiswa karena program yang
dilaksanakan pada dunia usaha atau industry dapat memberikan bekal pengalaman
yang dapat mengubah dan membentuk pribadi mahasiswa yang mempunyai keahlian
professional .
Pelaksanaan kegiatan PKPM di BKIPM Gorontalo dengan jangka waktu 60
hari dimulai tanggal 14 januari 2021 – 15 maret 2021 . Dimana BKIPM Gorontalo
merupakan sebuah instansi di provinsi Gorontalo yang memiliki laboratorium
pengujian. Hal inilah yang mendasari pemilihan lokasi PKPM oleh mahasiswa.

1
1.2. Tujuan dan Kegunaan

Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa ini bertujuan untuk memahami


penerapan ilmu teknologi serta metode yang digunakan dalam meningkatkan kualitas
hasil perikanan di era revolusi industri 4.0.
Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa ini berguna untuk menambah
pengetahuan dalam melakukan metode pengujian bakteri Salmonella pada sampel
ikan tongkol , pengujian salmonella sp pada tuna loin , pengujian Euchrichia Coli
pada ikan tongkol , pengujian Eucherihia Coli pada tuna loin , pengujian ALT pada
tuna loin , dan pengujian ALT pada ikan tongkol .

2
BAB II

INFORMASI UMUM LOKASI

2.1 Kedudukan Dan Dasar Hukum BKIPM Gorontalo


2.1.1 Kedudukan
Berdasarkan peraturan mentri kelautan dan perikanan Nomor 54/PERMEN-
KP/2017 tentang organisasi dan Tata Kerja Unit Teknis Karantina Ikan Pengendalian
Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan . BKIPM GORONTALO adalah unit pelaksana
teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Badan Karantina Ikan
Pengendalian Mutu Hasil Perikanan.
2.1.2 Dasar Hukum
Adapun dasar hokum yang menjadi pedoman BKIPM Gorontalo adalah
sebagai berikut:
1. UU No.21 Tahun 2019 Tentang Karantina Hewan , Ikan , dan Tumbuhan
2. UU No.31 Tahun 2004 Tentang Perikanan
3. UU No.45 Tahun 2009 Perubahan atas UU No.31 Tahun 2004
4. UU No.18 Tahun 2012 Tentang Pangan
5. PP No.15 Tahun 2002 Tentang Karantina Ikan
2.2 Tugas , Fungsi Sumber Daya Manusia BKIPM Gorontalo
2.2.1 Tugas BKIPM Gorontalo
Unit pelaksana teknis pelayanan operasional karantina ikan , pengendalian
mutu dan keamanan hasil perikanan memounyai tugas melaksankan pencegah masuk
dan tersebarnya Hama dan Penyakit Ikan karantina dari luar negeri dan dari satu area
ke area lain di dalam negeri , atau kluarnya dari dalam wilayah Negara Republik
Indonesia .

2.3 Sejarah BKIPM Gorontalo


Pembentukan Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Keamanan Hasil
Perikanan merupakan simplifikasi dari pelaksanaan implementasi peraturan
perundangan .
Dilatarbelakangi terdapatnya permasalahan dalam kegiatan ekspor hasil
perikanan yang menyangkut aspeek persyaratan Negara tujuan ekspor dalam hal
mutu , lemahnya pengawasan dan pengendalian mutu suatu produk perikanan .
Tujuan ekspor yang masih terdapatnya penolakan produk perikanan asal Indonesia
oleh Negara tujuan , diperlukan langkah dan strategi untuk menciptakan sinegritas
dua institusi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi yang masing masing
beriorentasi kepada keamanan pangan , perlindungan sumber daya , pelayanan

3
kepada masyarakat dan merupakan bagian dari system perdagangan , menjadi suatu
organisasi sebagai bentuk yang dianggap ideal guna mengembang misi dan tugas
yang semakin berkembang
BKIPM Gorontalo adalah salah satu unit pelaksana tekanis (UPT) pada badan
karantina ikan pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan dibawah naungan
kementrian Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia.

Perkembangan organisasi (perubahan nomenklatur) UPT BKIPM Gorontalo dari


tahun 2002 sd sekarang :

 2002 POS KARANTINAN IKAN GORONTALO (surat keputusan mentri


kelautan dan perikanan No.Kep29/MEN/2002)
 2004 STASIUN KARANTINA IKAN KLAS II GORONTALO (surat
keputusan menteri kelautan dan perikanan No.Kep32/MEN/2004)
 2008 STASIUN KARANTINA IKAN KELAS I DJALALUDDIN
GORONTALO (surat keputusan menteri kelautan dan perikanan
No.PER21/MEN/2008)
 2011 STASIUN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN
KEAMANAN HASIL PERIKANAN KELAS I GORONTALO (surat
keputusan menteri kelautan dan perikanan No.PER25/MEN/2011)
 2017 STASIUN KARANNTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN
KEAMANAN HASIL PERIKANAN GORONTALO (surat keputusan
menteri kelautan dan perikanan No.PER54/MEN/2017)

Motto pelayanan BKIPM Gorontalo : PADETI Pelayanan Dengan Hati (diambil dari
bahasa local dimana padeti yang berarti tuntaskan)

VISI
Hasil perikanan yang sehat , bermutu , aman konsumsi dan terpercaya.

MISI
Mewujudkan pencegahan penyebaran HPIK serta pengendalian mutu dan keamanan
hasil perikanan sahingga mampu menjamin lalulintas hasil perikanan yang sehat ,
bermutu , aman konsumsi dan terpercaya.

4
2.4 Keadaan Lokasi

Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu


dan Keamanan Hasil Perikanan Gorontalo

Gambar 2.1 BKIPM Gorontalo

Kantor                  :        Stasiun KIPM Gorontalo

Alamat                 :        Jl. Achmad Nadjamuddin No. 20 Kota Gorontalo

Telp. / Fax.           :        (0435) 824071

E-Mail                   :        skipm.gorontalo@gmail.com

gorontalo@bkipm.kkp.go.id

5
BAB III
METODOLOGI

3.1. WAKTU DAN TEMPAT


Pelaksanaan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM), mulai Januari
hingga April 2021 di Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan Makassar.
3.2. METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan dalam Pelaksanaan Pengalaman Kerja Praktek
Mahasiswa yaitu :
 Mengikuti dan melaksanakan semua pengujian mikrobiologi khususnya
pengujian Salmonella.
 Mengamati dan mencatat langsung objek-objek yang berhubungan
dengan pengujian mikrobiologi khususnya pengujian Salmonella.
 Melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
secara langsung pada narasumber yang memiliki kompotensi dalam
bidang pengujian mikrobiologi khususnya pengujian Salmonella.
3.3. URAIAN KEGIATAN
Dalam melakukan pengujian, kegiatan yang dilakukan di Balai Besar KIPM
Makassar sebagai berikut :

3.3.1 Pengujian Salmonella sp pada ikan tuna loin dan ikan tongkol SNI 01-
2332.2-2006
ALAT :

− Rak tabung reaksi


− Timbangan dengan ketelitian 0,1 g
− Inkubator 35°C ± 1°C
−Waterbath 43°C ± 0,2°C

6
− Jarum inokulasi
−Autoclave
− Alat pengocok (Vortex mixer)
−Bunsen
−Spatula
−Hot plate dan stirrer
−Tabung reaksi
−Cawan
−Gelas beaker dan gelas ukur

BAHAN :

−Bismuth sulfite Agar (BSA) (A.1)


−Hectoen Enteric (HE) Agar (A.3)
−Lactose Broth (A.4)
−Lysine IronAgar (LIA) (A.6)
−MR-VP Broth (A.9)
−Phenol red Carbohydrate Broth (A.10)
−Potasium Cyanide (KCN) Broth (A.11)
−Rappaport-Vassiliadis (RV) medium (A.13)
−Selenite CystineBroth (SCB) (A.14)
−Simmon Citrate Agar (A.15)
−TetrathionateBroth (TTB) (A.16)
−Triple Sugar Iron (TSI) Agar (A.17)
−Urea Broth (A.20)
−Xylose Lysine Desoxycholate (XLD) Agar (A.22)
−Aquadest
− Indikator Methyl Red (B.4)
−Reagen VP (B.7)

7
−SalmonellaPolyvalent Somatic O Antiserum
−Salmonella Polyvalent Flagellar H Antiserum
−Ikan bandeng
−ikan tuna loin

Preparasi Sampel
 Preparasi contoh uji dengan cara dipotong-potong kecil.
 Ditimbang contoh uji yang sudah dipotong kecil-kecil sebanyak 25 g,
kemudian dimasukkan ke dalam plastikstomacher dan ditambahkan 225 ml
larutan LB dihomongengkan selama 2 menit menggunakan alat stomacherlalu
di inkubasi selama 24 jam, suhu 35℃.

Tahap Pengenceran

 Dari LB dipipet ke SCB 1 ml dan TTB 1 ml inkubasi di waterbath 42-43℃


selama 24 jam
 Dari SCB dan TTB masing-masing diinokulasikan pada media selektif XLD,
HE dan BSA. Inkubasi pada suhu 35℃ selama 24 jam
 Diamati kemungkinan adanya koloni Salmonella spp pada media selektif
( XLD,BSA, dan HE ). HE koloni hijau kebiruan sampai biru dengan atau
tanpa inti hitam, XLD koloni merah jambu pink dengan atau tanpa inti hitam,
BSA koloni coklat, abu-abu, atau hitam kadang-kadang metalik.
 Diambil koloni pada media agar selektif ( XLD, HE , dan BSA ) kemudian di
gores dan di tusuk ke media agar miring TSIA dan LIA, lalu diinkubasi
dengan suhu 35℃ selama 24 jam.

Identifikasi Salmonella
 Kultur Murni

8
Uji Urease dapat dilakukan dengan salah satu cara sebagai berikut: a) Uji
urease (konvesional). Pindahkan 1 ose penuh dari masing-masing presumtif
positif TSI Agar miring ke dalam Urea Broth. Inkubasikan selama 24 jam ± 2
jam pada suhu 35°C ± 1°C.
 Pengujian Kultur Urease Negativ
a) LDBUji ini dilakukan hanya jika reaksi LIA meragukan. Pindahkan 1 ose
dari TSI ke dalam media LDB. Kendurkan tutupnya dan inkubasi selama
48 jam ± 2 jam pada suhu 35°C ±1°C, tetapi amati setelah 24 jam.
Salmonella memberikan reaksi alkalin ditandai dengan warna ungu pada
seluruh media. Reaksi negatif ditunjukkan dengan warna kuning pada
seluruh media. Jika hasil reaksi tidak menunjukkan warna kuning atau
ungu, tambahkan beberapa tetes 0,2% bromocresol purpledye dan amati
perubahan warnanya.
b) c) TBPindahkan 1 ose dari TSI ke dalam media TryptoneBroth. Inkubasi
selama 24 jam pada suhu 35°C ± 1°C dan selanjutnya ikuti prosedur di
bawah ini: - Potasium Cyanida (KCN) BrothPindahkan 1 ose dari TB 24
jam kedalam media KCN Broth. Tutup tabung rapat-rapat dan lapisi
dengan kertas parafilm. Inkubasikan selama 48 jam ± 2 jam pada suhu
35°C ± 1°C tetapi amati setelah 24 jam. Hasil positif ditunjukkan dengan
adanya pertumbuhan (ditandai dengan adanya kekeruhan). Umumnya
Salmonella tidak tumbuh pada media ini yang ditandai dengan tidak
terjadinya kekeruhan. - Malonate BrothPindahkan 1 ose dari TB 24 jam
kedalam media Malonate Broth. Inkubasikan selama 48 jam ± 2 jam pada
suhu 35°C ± 1°C, tetapi amati setelah 24 jam. Kadang-kadang tabung
Malonate Broth yang tidak diinok ulasi berubah menjadi biru. Oleh karena
itu gunakan Malonate Broth sebagai kontrol. Reaksi positif ditandai
dengan perubahan warna menjadi biru. Umumnya Salmonella
memberikan reaksi negatif (hijau atau tidak ada perubahan warna) pada

9
Broth ini. - Uji IndolPindahkan 5 ml TB 24 jam kedalam tabung kosong
dan tambahkan 0,2 ml – 0,3 ml Reagent kovacs’. Amati segera setelah
penambahan Reagen. Reaksi positif ditandai dengan terbentuknya cincin
merah pada permukaan media. Umumnya Salmonella memberikan reaksi
negatif (tidak terbentuk cincin merah pada permukaan media). Reaksi
yang warnanya berada antara orange dan pink dinyatakan sebagai ±.
 Pengujian serologi polyvalen somatic (o)
Ambil 1 ose kultur dari TSI (dari butir 8.3f) yang telah diinkubasikan selama
24 jam – 48 jam dan letakkan diatas gelas preparat, kemudian tetesi dengan
larutan saline 0,85% steril dan emulsikan. Letakkan 1 tetes Salmonella
Polyvalent Somatic (O) Antiserum disa mping suspensi koloni. Campurkan
koloni Antiserum sedikit demi sedikit dengan suspensi koloni sampai
tercampur sempurna. Lakukan kontrol dengan menggunakan larutan saline
dan Antiserum. Miringkan campuran tersebut ke kiri dan ke kanan, dan amati
segera pada latar belakang yang gelap. Amati hasil uji sebagai berikut: Positif
apabila terjadi penggumpalan pada larutan kultur dan tidak terjadi
penggumpalan pada larutan kontrol. Negatif apabila tidak terjadi
penggumpalan baik pada larutan kultur maupun larutan kontrol.
 Pengujian Biokimia Tambahan
A. Phenol red lactose atau purpleLactose Broth.
− Pindahkan 1 ose dari TSI Agar miring yang telah diinkubasi selama 24
jam – 48 jam kedalam phenol red lactose atau purpleLactose Broth.
Inkubasi selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 35°C ± 1°C, tetapi amati
setelah 24 jam. Positif, apabila terjadi pembentukan asam (kuning) dan
gas pada tabung durham. Apabila hanya terjadi pembentukan asam, maka
dapat dinyatakan positif. Umumnya Salmonella memberikan hasil negatif
ditunjukkan dengan tidak terbentuknya gas pada tabung durham dan

10
warna merah (phenol red sebagai indikator) atau ungu (bromcresolpurple
sebagai indikator) pada seluruh media.
− Nyatakan sebagai bukan Salmonella jika kultur memberikan reaksi
lactose positif, kecuali kultur yang memberikan reaksi asam pada tusukan
agar tegak TSI dan reaksi alkalin pada tusukan agar tegak LIA, atau reaksi
positif pada Malonate Broth.
B. Phenol red sucrose atau purple sucrose Broth.
− Pindahkan 1 ose dari TSI Agar miring yang telah diinkubasi selama 24
jam – 48 jam kedalam Phenol red sucrose atau purplesucroseBroth.
Inkubasi selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 35°C ± 1°C, tetapi amati
setelah 24 jam. Positif, apabila terjadi pembentukan asam (kuning) dan
gas pada tabung durham. Apabila hanya terjadi pembentukan asam, maka
dapat dinyatakan positif. Umumnya Salmonella memberikan hasil negatif,
ditunjukkan dengan tidak terbentuknya gas pada tabung durham dan
warna merah (phenol red sebagai indikator) atau ungu (bromcresolpurple
sebagai indikator) pada seluruh media.
− Nyatakan sebagai bukan Salmonella jika kultur memberikan reaksi
sucrose positif, kecuali kultur yang memberikan reaksi asam pada tusukan
agar tegak TSI dan reaksi alkalin pada LIA.
C. Methyl Red - Voges-Proskauer (MR – VP) Broth
Pindahkan 1 ose dari TSI Agar miring ke dalam media MR-VP Broth dan
inkubasikan selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 35°C ± 1°C.
− Lakukan uji Voges-Proskauer (VP) pada suhu ruang sebagai berikut:
Pindahkan 1 ml MR-VP Broth yang telah diinkubasi selama 48 jam ± 2
jam pada suhu 35°C ± 1°C ke dalam tabung reaksi steril dan inkubasikan
kembali MR-VPBroth selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 35°C ± 1°Cuntuk
pengujian Methyl Red. Tambahkan 0,6 ml AlphaAlphanaphtol dan kocok.
Tambahkan 0,2 ml larutan 40% KOH dan kocok kembali. Untuk
mempercepat reaksi tambahkan sedikit kristal kreatin, dan amati hasilnya

11
setelah 4 jam. Perubahan warna menjadi merah muda eosin sampai merah
mirah delima (ruby) pada media menunjukkan reaksi positif. Umumnya
Salmonella memberikan reaksi VP negatif.
− Uji Methyl Red (MR) Tambahkan 5 tetes - 6 tetes indikator Methyl Red
kedalam media MR - VP yang telah diinkubasi selama 96 jam. Amati
hasilnya dengan segera. Umumnya Salmonella memberikan reaksi positif,
ditandai dengan terjadinya difusi warna merah pada media. Terjadinya
warna kuning menunjukkan reaksi negatif. Nyatakan sebagai
bukanSalmonella kultur yang memberikan reaksi KCN dan VP positif
serta MR negatif.
D. Simmons citrate Agar
Pindahkan 1 ose dari TSI Agar miring kedalam media Simmon Citrate
Agar miring dengan cara menggores agar miring dan menusuk agar tegak.
Inkubasikan selama 96 jam ± 2 jam pada suhu 35°C ± 1°C. Positif, apabila
terjadi pertumbuhan yang biasanya diikuti dengan perubahan warna dari
hijau menjadi biru. Umumnya Salmonella memberikan hasil citrate
positif. Negatif, apabila tidak ada atau sedikit sekali pertumbuhan dan
tidak terjadi perubahan warna.

Hasil Dan Pembahasan

TABEL 3.1 HASIL PENGUJIAN BAKTERI Salmonella sp PADA


IKAN TUNA LOIN

N KODE MEDI KOLONI MEDIA M T H U L D TB L S M V C SER HASIL


SAMPEL A 2 R D U A U R P I OL
O
S E B L C K T OGI
/ A C T R R
G S I O O A

12
E T S S T
O E E
L

K M I O H
C E N
N L D
O O
N L
A
T
E

1 REAKSI(+) T H Hijau , Hitam TSIA K A + - + + - - - - - + - + + + POSITI


Salmonella T E / / F (+)
sp B - - Salmon
S eella sp
C
B
R
V

LIA K K

X Pink, hitam TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +


L / /
D - -

LIA K K

B Coklat,metalik TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +
S / /
A - -

LIA K K

13
2 K(+) T H Hijau,hitam TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +
T E
B

LIA K K

X Pink,hitam TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +
L
D

LIA K K

B Coklat metalik TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +


S
A

LIA K K

S H Hijau hitam TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +


C E
B
/
R
V

LIA K K

X Pink hitam TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +


L

14
D

LIA K K

B Coklat metalik TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +


S
A

LIA K K

3 TL2321 T H Hijau hitam TSIA K A + + - + + - - - - - + - - -


T E
B

LIA K K

X Pink hitam TSIA K A + + - + + - - - - - + - - -


L
D

LIA K K

B Krem TSIA A A + + - + + - - - - - + - - -
S
A

LIA A K

S H Hijau hitam TSIA K A + + - + + - - - - - + - - -


C E
B

15
/
R
V

LIA K K

X Pink hitam TSIA K A + + - + + - - - - - + - - -


L
D

LIA K K

B Krem TSIA A A + + - + + - - - - - + - - -
S
A

LIA A K

Pembahasan
Dari hasil pengamatan diatas setelah sampel di masukkan ke dalam media
TTB dan SCB maka setelah itu dilakukan isolasi mnggunakan media HE , XLD , dan
BSA . Cawan yang berisi media HE dikatakan positif apabila terdapat koloni pada
cawan yang berwarna hijau dengan titik hitam ditengahnya , XLD apabila di cawan
terdapat koloni yang berwarrna pink dangan hitam di tengah dan BSA dengan cirri
koloni berwarna coklat metalik .
Kemudian dilanjutkan dengan metode penanaman ke media TSIA dan LIA
dengan ciri bahwa media TSIA dengan agar miring berwarna merah berarti
meengandung alkalin (K) , agar tegak berwarna kuning berarti mengandung asam (A)
. Sedangkan ciri pada media LIA dengan warna merah/ungu berarti alkalin(K) ,
warna kuning/hitam yang berarti asam(A). Dilanjutkan lagi dengan uji urease dimana

16
media urea yang awal berwarna putih kekuning kuningan , jika berubah warna itu
menandakan adanya bakteri terduga salmonella .Kemudian dilanjutkan ke pengujian
biokimia apabila rx indol dan flagellar H negative(-) atau KCN(+) dan LDB (-) maka
itu dinyatakan kultur bukan salmonella sp
Hasil pengujian diatas didapatkan hasil yang sangat berbeda dengan
pereaksi positifnya sehingga dinyatakan bahwa tidak ditemukannya bakteri terduga
salmonella sp.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian pada produk ikan tuna loin tidak ada ditemukan
bakteri terduga salmonella sp.

Saran

Dalam proses pengujian harus teliti agar tidak terjadi kesalahan pada proses

pengujian tersebut.

TABEL 3.2 HASIL PENGUJIAN BAKTERI Salmonella sp PADA


IKAN TONGKOL

N KODE MEDI KOLONI MEDIA M T H U L D TB L S M V C SER HASIL


SAMPEL A 2 R D U A U R P I OL
O
S E B L C K T OGI
/ A C T R R
G S I O O A
E T S S T
O E E
L

17
K M I O H
C E N
N L D
O O
N L
A
T
E

1 REAKSI(+) T H Hijau , Hitam TSIA K A + - + + - - - - - + - + + + POSITI


Salmonella T E / / F (+)
sp B - - Salmon
S eella sp
C
B
R
V

LIA K K

X Pink, hitam TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +


L / /
D - -

LIA K K

B Coklat,metalik TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +
S / /
A - -

LIA K K

2 K(+) T H Hijau,hitam TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +


T E

18
B

LIA K K

X Pink,hitam TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +
L
D

LIA K K

B Coklat metalik TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +


S
A

LIA K K

S H Hijau hitam TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +


C E
B
/
R
V

LIA K K

X Pink hitam TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +


L
D

19
LIA K K

B Coklat metalik TSIA K A + - + + - - - - - + - + + +


S
A

LIA K K

3 TK 21820 T H Hijau hitam TSIA A A + + - + + - - - - - + - - -


T E
B

LIA K A

X Krem TSIA A A + + - + + - - - - - + - - -
L
D

LIA K A

B Coklat metalik TSIA A A + + - + + - - - - - + - - -


S
A

LIA K A

S H Krem TSIA A A + + - + + - - - - - + - - -
C E
B
/
R
V

20
LIA K A

X Krem TSIA A A + + - + + - - - - - + - - -
L
D

LIA K A

B Krem TSIA A A + + - + + - - - - - + - - -
S
A

LIA K A

Pembahasan
Dari hasil pengamatan diatas setelah sampel di masukkan ke dalam media
TTB dan SCB maka setelah itu dilakukan isolasi mnggunakan media HE , XLD , dan
BSA . Cawan yang berisi media HE dikatakan positif apabila terdapat koloni pada
cawan yang berwarna hijau dengan titik hitam ditengahnya , XLD apabila di cawan
terdapat koloni yang berwarrna pink dangan hitam di tengah dan BSA dengan cirri
koloni berwarna coklat metalik .

21
Kemudian dilanjutkan dengan metode penanaman ke media TSIA dan LIA
dengan ciri bahwa media TSIA dengan agar miring berwarna merah berarti
meengandung alkalin (K) , agar tegak berwarna kuning berarti mengandung asam (A)
. Sedangkan ciri pada media LIA dengan warna merah/ungu berarti alkalin(K) ,
warna kuning/hitam yang berarti asam(A). Dilanjutkan lagi dengan uji urease dimana
media urea yang awal berwarna putih kekuning kuningan , jika berubah warna itu
menandakan adanya bakteri terduga salmonella .Kemudian dilanjutkan ke pengujian
biokimia apabila rx indol dan flagellar H negative(-) atau KCN(+) dan LDB (-) maka
itu dinyatakan kultur bukan salmonella sp
Hasil pengujian diatas didapatkan hasil yang sangat berbeda dengan
pereaksi positifnya sehingga dinyatakan bahwa tidak ditemukannya bakteri terduga
salmonella sp.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian pada produk ikan tongkol tidak ada ditemukan
bakteri terduga salmonella spp,

Saran

Dalam proses pengujian harus teliti agar tidak terjadi kesalahan pada proses

pengujian tersebut.

3.3.2 Pengujian Angka Lempeng Total (ALT) Pada Ikan Tuna Loin Dan ikan
Ikan Tongkol SNI 01-2332.2-2006

22
Alat
- Timbangan
- Tabung reaksi
- Vortex
- Stomacher
- Rak tabung
- Tip
- Mikropipet
- Bunsen
- Anaerob jam
- Botol Pengencer
- Cawan Petri
- Inkubator
- Laminari air flow

Bahan

- PCA / Plate Count Agar


- Larutan BPB
- Gas Pack dan indicator anaerob
- Ikan tuna loin
- Ikan bandeng
- Plastic steril

Preparasi Sampel

1. Sampel uji di preparasi dengan cara di potong potong kecil dan diambil secara
acak

23
2. Sampel uji di timbang sebanyak 25gr
3. Kemudian masukka kedalam plastic steril
4. Tambahkan larutan BPW 225 ml , kemudia homogenkan dengan
menggunakan stomacher selama 1 menit.

Tahap pengenceran

1. Pipet 1ml pengenceran 10-1 ,10-2 , 10-3 menggunakan mikropipet , lalu


masukkan 9ml BPW , kemudian homogenkan menggunakan vortex selama 1
menit
2. Pipet 1ml pengenceran 10-2 ,10-3 , 10-4 , masukka kedalam cawan petri secara
duplo , tambahkan PCA kemudian homogenkan dengan cara menggeser
cawan membentuk angka 8 sebanyak 12 kali.
3. Setelah PCA memadat , inkubasi dengan cawan petri terbalik di incubator
dengan suhu 35 +/- 1̊ C selama 24 +/- 1 jam
4. Setlah diingkubasi , hitung jumlah koloni yang tumbuh baik secara manual
maupun dengan cara menggukan coloni caunter

Hasil Dan Pembahasan

TABEL 3.3 HASIL PENGUJIAN ANGKA LEMPENG TOTAL


(ALT) PADA TUNA LOIN 1

NO SAMPEL PENGENCERAN ULANGAN RATA-RATA

A B

1 TL 1621 10-2 197 185 1,99x104

24
10-3 26 31 koloni/g

10-4 0 0

Pembahasan

Metode penentuan Angka Lempeng Total ini untuk menentukan jumlah total
mikroorganisme pada produk perikanan. Berdasarkan hasil pengujian sampel yaitu
Ikan Tuna Loin pada tabel 3.3. menunjukkan hasil perhitungan Angka Lempeng Total
(ALT) yaitu 1,99 x 10-4 koloni/g dengan mengacu pada metode SNI 01-2332.2-2006
Ikan Tuna Loin dengan metode tuang dapat diterima karena kontaminan dari
pengencer dan media sangat kecil.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Dari hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa sampel yang diuji itu
sudah memenuhi standar koloni dengan hasil 1,99 x 104.

Saran

Pada pengujian Angka Lempeng Total Aerob harus teliti dalam perhitungan
koloni.

TABEL 3.4 HASIL PENGUJIAN ANGKA LEMPENG TOTAL


(ALT) PADA IKAN TONGKOL

25
NO SAMPEL PENGENCERAN ULANGAN RATA-RATA

A B

1 TK 21820 10-2 105 121 1,13x104

10-3 7 8

10-4 0 2

Metode penentuan Angka Lempeng Total ini untuk menentukan jumlah total
mikroorganisme pada produk perikanan. Berdasarkan hasil pengujian sampel yaitu
Ikan Tuna Loin pada tabel 3.4. menunjukkan hasil perhitungan Angka Lempeng Total
(ALT) yaitu 1,13 x 10-4 koloni/g dengan mengacu pada metode SNI 01-2332.2-2006
Ikan tongkol dengan metode tuang dapat diterima karena kontaminan dari pengencer
dan media sangat kecil.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Dari hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa sampel yang diuji itu
sudah memenuhi standar koloni dengan hasil 1,13 x 104.

Saran

Pada pengujian Angka Lempeng Total Aerob harus teliti dalam perhitungan
koloni.

26
3.3.4 Pengujian Escherichia Coli Pada Ikan tuna loin , Ikan bandeng (chanos-
chanos) , dan ikan tongkol ISO 16649-3.2015

Alat

- Gelas beaker
- Vortex
- Stomacher
- Tabung reaksi
- Rak tabung
- Mikropipet
- Bunsen
- Jarum ose
- Cawan petri
- Incubator
- Gelas ukur
- Plastic steril

Bahan

- BPW (Buffer Pepton Water)


- MMGM double streng
- MMGM single streng
- TBX (Tryptone Bile X-Glutamate)
- Ikan Tuna Loin
- Ikan bandeng
- Ikan Tenggiri

Preparasi Sampel

- Sampel diambil secara acak dan di potong potong


- Timbang sampel sebanyak 25 gr
- Kemudian sampel tersebut dimasukka kedalam plastic steril dan dibawa ke
ruangan lab bakteriologi untuk pengujian selanjutnya

Pra Pengkayaan

- Ambil sampel yang telah disiapkan

27
- Tambahkan larutan BPW sebanyak 225 ml dengan perbandingan 1:9 ke dalam
plastic sampel
- Masukka ke dalam alat stomacher selama 1 menit
- Sampel yang telah homogeny , masukka ke gelas beaker dan di bawah ke
laminary

Tahap Pengkayaan

- Kondisikan laminary dan incubator dalam keadaan steril


- Ambil masing-masing 5 ml sampel menggunakan makropipet kemudian di
tambahkan ke dalam media MMGM double streng berisi 5 ml untuk 3 seri
tabung ( pengencceran 10-2)
- Ambil 1 ml sampel yang sudah ditambahkan ke dalam larutan BPW berisi 9
ml
- Pengenceran terakhir yaitu , mengambil masing masing 1 ml campuran BPW
dan sampel kemudian ditambahkan ke dalam media MMGM single streng
berisi 9 ml lainnya untuk seri 3 tabung (pengencran 10-3)
- Sampel yang di tambahkan pada media kemudian inkubasi pada suhu 37̊C
selama 24 +/- 2 jam.

Tahap isolasi

- Kondisikan laminary dan incubator dalam keadaan steril


- Ambil satu lop pada setiap tabung yang menunjukka hasil Positif dengan
ditandai perubahan warna menjadi warna kuning dan adanya gelembung pada
tabung tersebut menggunakan jarum ose
- Inokulasi pada media TBX dengan cara goreskan
- Inkubasi kedalam incubator selama (22+/-2 jam) pada suhu 44̊C
- Hasil positif ditandai dengan koloi yang berwarna biru atau hijau keebiruan
- Catat semua hasil positif pada setiap cawan petri berdasarkan kode seri tabung
- Tentukan Nilai APM E-coli

Hasil Dan Pembahasan

TABEL 3.5 HASIL PENGUJIAN Escherichia Coli PADA SAMPEL


IKAN TUNA LOIN
NO KODE PENGENCERAN TBX HASI JUMLAH E-COLI
SAMPEL MMGB(+) L TABUNG (APM/g)

28
POSITIF
1 K(+) 10-2 A kuning + Hijau 3 >11,0
kebiruan
B kuning + Hijau
kebiruan
C kuning + Hijau
kebiruan
10-2 A kuning + Hijau 3
kebiruan
B kuning + Hijau
kebiruan
C kuning + Hijau
kebiruan
10-3 A kuning + Hijau 3
kebiruan
B kuning + Hijau
kebiruan
C kuning + Hijau
kebiruan
2 TL 1621 10-1 A kuning + Krem 0 <0,30

B kuning + Krem

C ungu - Krem

10-2 A ungu + Krem 0

B kuning + Krem

C kuning - Krem

10-3 A kuning + Krem 0

B kuning + Krem

C kuning + Krem

Pembahasan

Dari hasil pengamatan pada pengujian bakteri E.coli yang dilakukan pada
tabung yang berisi media MMGM double streng yang positif ditandai dengan adanya
perubahan arna menjadi warna hijau kuning begitupun pada media MMGM single

29
streng mempunyai tanda-tanda positif yang sama. Pada penanaman di media TBX
agar ciri-ciri (typical), yaitu hijau kebiruan

Hasil pengujian bakteri E.coli pada tahap MMGM hasilnya positif pada
pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 pada setiap tabung reaksi menunjukkan adanya
perubahan warna menjadi warna kuning . Pada tahap MMGM seri 3 tabung hasil
yang menunjukkan positif terdapat pada pengenceran 10-1 pada tabung a dan b dalam
tabung reaksi menunjukkan perubahan warna menjadi kuning , pada pengenceran 10-2
pada tabung b dan c dan pengenceran 10-3 pada 3 tabung menunnjukka hasil positif
semua yaitu terjadi perubahan warna menjadi kuning .

Tahap penegasan bakteri E.coli pada media TBX yang terduga memberikan
ciri (triycal), yaitu perubahan warna menjadi hijau kebiruan
Dan dari hasil pengujian di atas tidak ada yang memberikan ciri seperti itu , jadi
hasilnya adalah negatif E-Coli.
Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian pada produk ikan domersal tidak adanya bakteri
E.coli
Saran

Pada proses pengujian E.coli harus benar-benar agar tidak terjadi kesalahan.

TABEL 3.6 HASIL PENGUJIAN Escherichia Coli PADA SAMPEL


IKAN TONGKOL
NO KODE PENGENCERAN TBX HASI JUMLAH E-COLI
SAMPEL MMGB(+) L TABUNG (APM/g)
POSITIF
1 K(+) 10-2 A kuning + Hijau 3 >11,0
kebiruan

30
B kuning + Hijau
kebiruan
C kuning + Hijau
kebiruan
10-2 A kuning + Hijau 3
kebiruan
B kuning + Hijau
kebiruan
C kuning + Hijau
kebiruan
10-3 A kuning + Hijau 3
kebiruan
B kuning + Hijau
kebiruan
C kuning + Hijau
kebiruan
2 TK 2180 10-1 A kuning + Krem 0 <0,30

B kuning + Krem

C ungu - Krem

10-2 A kuning + Krem 0

B ungu - Krem

C kuning + Krem

10-3 A ungu + Krem 0

B ungu - Krem

C kuning + Krem

Pembahasan

Dari hasil pengamatan pada pengujian bakteri E.coli yang dilakukan pada
tabung yang berisi media MMGM double streng yang positif ditandai dengan adanya
perubahan arna menjadi warna hijau kuning begitupun pada media MMGM single
streng mempunyai tanda-tanda positif yang sama. Pada penanaman di media TBX
agar ciri-ciri (typical), yaitu hijau kebiruan

31
Hasil pengujian bakteri E.coli pada tahap MMGM hasilnya positif pada
pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 pada setiap tabung reaksi menunjukkan adanya
perubahan warna menjadi warna kuning . Pada tahap MMGM seri 3 tabung hasil
yang menunjukkan positif terdapat pada pengenceran 10-1 pada tabung a dan b dalam
tabung reaksi menunjukkan perubahan warna menjadi kuning , pada pengenceran 10-2
pada tabung a dan c dan pengenceran 10-3 pada tabung c menunjukkan hasil positif
semua yaitu terjadi perubahan warna menjadi kuning .

Tahap penegasan bakteri E.coli pada media TBX yang terduga memberikan
ciri (triycal), yaitu perubahan warna menjadi hijau kebiruan
Dan dari hasil pengujian di atas tidak ada yang memberikan ciri seperti itu , jadi
hasilnya adalah negatif E-Coli.
Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian pada produk ikan domersal tidak adanya bakteri
E.coli
Saran

Pada proses pengujian E.coli harus benar-benar agar tidak terjadi kesalahan.

32
DAFTAR PUSTAKA

Web BKIPM gorontalo :        skipm.gorontalo@gmail.com

gorontalo@bkipm.kkp.go.id

SNI 01-2332.2-2006 Cara uji mikrobiologi – bagian 2 penentuan salmonella sp pada


produk perikanan

SNI 01-2332.2-2006 Cara uji mikrobiologi – pengujian Angkat Lempeng Total


(ALT) pada produk perikanan

ISO 16649-3.2015 Cara uji mikrobiologi – pengujian Esccherichia Coli pada produk
perikanan

33
LAMPIRAN

Gambar 1. Sampel tuna loin Gambar 2. Preparasi Sampel

Gambar 3. Penuangan media Lb Gambar 4. Homogen Sampel

34
Gambar 5. Penuangan media TSIA dan LIA Gambar 6. Penggoresan ke HE

Gambar 7. Homogen MMGM Gambar 8. Penanaman terduga e. coli

35
Gambar 9. Perhitungan ALT Gambar 10. Penanaman terduga e.coli

Gambar 11. Uji Biokimia Gambar 12. Uji Urease

Gambar 13. MMGM Positif Gambar 14. MMGM Negatif

36
Gambar 15. Positif E. coli Gambar 16. Negatif E.coli

37

Anda mungkin juga menyukai