Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PELAKSANAAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN TERPADU (PKLT)

Desa : Rantau Alai

Kecamatan : Rantau Alai

Kabupaten : Ogan Ilir

Provinsi : Sumatera Selatan

Disusun Oleh Kelompok 1 (Satu):

1. Della Amelia Nur Saleha NIM : 22221026


2. Della Apriyanti NIM : 22221027
3. Dessy Astuti NIM : 22221028
4. Dede Setiawan NIM : 22221025
5. Eva Novitasari NIM : 10019019
6. Fenny Paramita NIM : 10019020
7. Fitri Zahera NIM : 40019013
8. Fitria NIM : 40019014
9. Fina Sadepah NIM : 20019011
10. Helnia Sari NIM : 51118013
11. Ryndha Trie Novita S NIM : 30019023
12. Zainal Arifin NIM : 30019034

INSTITUSI ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


MUHAMMADIYAH PALEMBANG
PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
IKesT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Di Desa Rantau Alai, Kecamatan Rantau Alai, Kabupatan Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan
telah dilaksanakan pada tanggal 17 Januari sampai dengan tanggal 4 Februari 2022

Kepala desa Palembang, 02 Februari 2022

Ketua Kelompok

Dede Setiawan

NIM : 22221025

Mengetahui/Menyetujui

Dosen Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing Lapangan

Riska Marlin ,SST.,M.Kes Dewi Pujiana, M.Bmd

NBM : 1094700

Rektor

Heri Shatriadi C.P., M.Kes

NIDN : 0209097901
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil kegiatan Praktik Kerja
Lapangan Terpadu (PKLT) tahun 2022 ditengah masa pandemi Covid-19. Laporan ini disusun
sebagai bentuk pertanggungjawaban atas terlaksananya kegiatan PKLT di Desa Rantau Alai
Kecamatan Rantau Alai Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan dari tanggal 17 Januari
sampai dengan 4 Februari 2022.

Kegiatan PKLT tahun 2022 merupakan wahana bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan
ilmu selama di bangku kuliah kedalam kehidupan masyarakat secara langsung. Sehingga
terlaksananya program PKLT dan tersusunnya laporan hasil kegiatan PKLT ini tidak lepas dari
dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada:

1. Bapak Bupati Ogan Ilir


2. Bapak Camat Lubuk Keliat dan Rantau Alai
3. Bapak Kepala Desa Rantau Alai
4. Bapak Heri Shatriadi CP, M.Kes. selaku Rektor IKesT Muhammadiyah Palembang.
5. Ibu Maya Fadlillah, S.Kep., Ns., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Ibu
Zairinayati, SKM., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Saint dan Teknologi IKesT
Muhammadiyah Palembang.
6. Ketua Program Studi di Lingkungan IKesT Muhammadiyah Palembang.
7. Ibu Selvy Apriany, SST., M.Kes. selaku dosen pembimbing lapangan PKLT IKesT
Muhammadiyah Palembang.
8. Para dosen dan seluruh staf karyawan IKesT Muhammadiyah Palembang serta semua pihak
yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama pelaksanaan PKLT.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan PKLT ini masih jauh dari sempurna
sehingga masukan yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Selanjutnya penulis
mohon maaf kepada seluruh pihak atas segala kekurangan dan kekhilafan penulis selama
menjalankan program PKLT. Harapan iv penulis semoga dengan adanya program PKLT ini
dapat menjadi pengalaman masa depan dan bermanfaat bagi penulis khususya dan bagi
masyarakat Desa Betung Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir pada umumnya.

Palembang, 4 Februari 2022

Penulis,
RINGKASAN

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan terpadu (PKLT) dilaksanakan dari tanggal 17 Januari
sampai dengan 4 Februari 2022 dan diikuti oleh 6 Program Studi yaitu: Program Profesi Ners, D-
IV Teknologi Laboratorium Medis, DIII Kebidanan, DIII Perawat, DIII Fisioterapi, DIII
Kesehatan Lingkungan. Kegiatan PKLT tahun 2022 dilakukan di Kabupaten Ogan Ilir di
Sumatera Selatan. Pada saat pelaksanaan PKLT pada Masyarakat Kabupaten Ogan Ilir telah
dilakukan survei kesehatan melalui pengisian kuisioner dan didapatkan beberapa masalah yang
terjadi di Desa X Kecamatan X Kabupaten Ogan Ilir, yaitu: Kurangnya Pengetahuan Masyarakat
mengenai Gambaran Umum Covid-19, Mencuci Tangan dengan Benar, Pentingnya
menggunakan Masker, Pentingnya Menjaga Jarak, dan Pentingnya Menerapkan Protokol
Kesehatan di Masjid.

Untuk mengatasi masalah yang dialami oleh masyarakat, mahasiswa dengan melibatkan
peran serta pemerintah setempat melakukan beberapa program kegiatan yaitu: Penyuluhan
Pendidikan Kesehatan mengenai Pencegahan Penyebaran Infeksi Covid-19 dengan 3M (Mencuci
Tangan, Menggunakan Masker, dan Menjaga Jarak) dan Penyuluhan Pendidikan Kesehatan
mengenai Pentingnya Penerapan Protokol Kesehatan di Masjid.

Kegiatan yang dilakukan selama pelaksanan kegiatan PKLT, selalu diikuti oleh
masyarakat dan masyarakat Desa X Kecamatan X Kabupaten Ogan Ilir sangat mendukung dan
antusias mengikuti kegiatan tersebut. Tokoh masyarakat dan perangkat desa juga sangat
membantu dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa. Masyarakat Desa X Kematan
X Kabupaten Ogan Ilir memiliki daya sosial yang cukup tinggi, hubungan antar tetangga yang
baik dan saling membantu dalam kegiatan sosial yang ada di masyarakat.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi (IKesT) Muhammadiyah Palembang
merupakan salah satu perguruan tinggi di Sumatera Selatan. Kewajiban setiap perguruan
Tinggi Muhammadiyah, sebagaimana dijelaskan dalam Catur Dharma Perguruan Tinggi
adalah pembinaan keimanan dan akhlakul karimah melaksanakan pendidikan, penelitian,
dan pemgabdian Masyarakat. Implemenrtasi pengabdian masyarakat dilaksanakan
sebagai salah satu wujud kepedulian institusi kepada masyarakat. Sebagai salah satu
institusi kesehatan yang ada di Palembang telah melaksanakan peran aktif dalam berbagai
program pengabdian masyarakat khususnya di bidang kesehatan di setiap tahunnya.
Praktik Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) adalah suatu bentuk pendidikan dengan
cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah
masyarakat di luar kampus dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani
masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. PKLT dilaksanakan oleh perguruan tinggi
program studi dalam upaya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa dan
untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar pada perguruan tinggi.
Kegiatan PKLT dilaksanakan diluar kampus dengan maksud meningkatkan
relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni untuk melaksanakan pembangunan yang semakin
meningkat, serta meningkatkan persepsi mahaiswa tentang relevansi antara kurikulum
yang dipelajari di kampus dengan realita dalam masyarakat. Bagi mahasiswa, kegiatan
PKLT harus dilaksanakan sebagai pemahaman belajar yang baru dan yang tidak akan
pernah diperoleh di dalam kampus. PKLT harus menekankan aspek pengalaman belajar
yang menghubungkan konsep akademik dengan realita kehidupan masyarakat. Program
PKLT ini merefleksikan pengetahuan teoritik yang disinergikan dengan pengalaman di
lapangan serta diharapkan mampu meningkatkan kepribadian 1 2 mahasiswa dan
menumbuhkan rasa percaya diri dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Pelaksanaan
PKL terpadu tahun akademik 2022/2023 dilaskankan di Kabupaten Ogan Ilir kecamatan
Rantau Alai.
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) menyebutkan bahwa upaya penyelenggaraan
kesehatan masyarakat dilakukan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat secara
menyeluruh, terpadu, merata terjangkau dan dapat diterima oleh semua lapisan
masyarakat yang dilaksanakan melalui upaya Promotif, preventif, Kuratif dan
Rehabilitatif. Aktivitas dan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan harus disesuaikan dengan masalah- masalah kesehatan yang ada
dimasyarakat. Perencanaan kegiatan hendaknya memperhatikan skala prioritas baik
masalah kesehatan dan jenis kegiatan yang dipilih.
Masyarakat merupakan salah satu unsur utama dalam berdirinya suatu Negara.
Banyak faktor yang mendukung kemakmuran diantaranya adalah kesehatan masyarakat
disuatu Negara tersebut. Kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang bertujuan untuk
mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-
usaha pengorganisasian masyarakat (Tejokusumo, 2014).
Coronavirus disease atau Covid-19 merupakan penyakit infeksi pernapasan yang
disebabkan oleh coronavirus. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar
ke hampir semua Negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.
Sehingga WHO menyatakan bahwa saat kini telah terjadi pandemic COVID-19 yang
mengancam jiwa manusia dan dapat menyebar secara massif apabila tidak ada tindakan
pencegahan secara menyeluruh di semua Negara termasuk Indonesia (Harapan et al.
(2020).
Covid-19 dapat menular dari satu individu ke individu lainnya melalui percikan
batuk/bersin (droplet). Disamping itu, orang juga dapat terinfeksi karena menyentuh
permukaan yang telah terkontaminasi virus covid-19 lalu menyentuh wajah (minsalnya
mata, hidung, dan mulut). Melalui penerapan physical distancing seperti menjauhi
perkumpulan atau kerumunan, menghindari pertemuan masal, dan menjaga jarak dengan
orang lain dapat mengurangi risiko untuk terinfeksi covid19 (Islam et al., 2020; Chu et
al.,2020)
Berbagai upaya diketahui dapat dilakukan untuk pencegahan penyebaran COVID-
19 ini, antara lain selalu menggunakan masker wajah di area terbuka, juga salah satunya
adalah selalu menggunakan hand sanitizer yang merupakan cairan antiseptic yang mampu
untuk membunnuh virus, Hs sangat dibutuhkan oleh masyarakat baik dirumah sakit,
klinik, kantor, sekolah dll. Sebagai upaya pencegahan mandiri terhadap paparan virus
COVID-19 ini, namun dengan banyakmya permintaan sementara ketersediaan barangnya
sedikit menjadikan harganyya terus meningkat tajam bahkan sangat sulit ditemui
dipasaran (Harapan et al. (2020).
PKLT yang dilaksanakan oleh mahasiwa Program Profesi Ners, Diploma IV
Teknologi Laboratorium Medis, Diploma III Kesehatan Lingkungan, Diploma III
Kebidanan, Diploma III Keperawatan, Diploma III Fisioterapi. Adapun kegiatan PKL
yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap kegiatan meliputi survey wilayah binaan,
kemudian melakukan Pertemuan Tingkat Desa dengan perangkat desa setempat.
Selanjutnya melakukan Pengambilan data (observasi lokasi pengabdian dan pengumpulan
data) dan kemudian dilakukan analisa data (pengolahan data), setelah didapatkan hasil
dari analisa data, selanjutnya melakukan Musyawarah Masyarakat Daerah untuk
melaksanakan intervensi dari masalah yang didapatkan, maka dilakukan perencanaan
intervensi, melaksanakan implementasi dengan melakukan kegiatan meliputi Promosi
kesehatan, vaksinasi, olahraga, Al-Islam Kemuhammadiyahan, pembuatan Handsanitizer
berbahan alami, evaluasi dan rencana tindak lanjut.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui kondisi status kesehatan masyarakat dan berperan aktif dalam
Program Pemerintah dengan melakukan tindakan pencegahan Covid 19 dengan
mengimplentasikan konsep kesehatan masyarakat melalui promosi kesehatan dan
vaksinasi, olahraga, handsanitizer, dan AlIslam Kemuhammadiyahan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dengan melakukan pendataan kesehatan di
masyarakat Desa Rantau Alai Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2022.
b. Menganalisa prioritas masalah kesehatan yang ada di masyarakat di masyarakat
Desa Rantau Alai Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2022.
c. Menyusun rencana tindakan (Planning Of Action) yang akan dilaksanakan di
masyarakat Desa Rantau Alai Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2022.
d. Mengimplementasikan kegiatan berdasarkan rencana tindakan di masyarakat Desa
Rantau Alai Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2022.
e. Mengevaluasi pelaksanan kegiatan yang telah dilaksanakan di masyarakat Desa
Rantau Alai Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2022.

C. Tempat dan Waktu

1. Tempat
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) yang dilakukan oleh
mahasiswa Program Profesi Ners, Diploma IV Teknologi Laboratorium Medis,
Diploma DIII Kesehatan Lingkungan, Diploma III Kebidanan, Diploma III
Keperawatan, dan Diploma III Fisioterapi IKesT Muhammadiyah Palembang pada
masyarakat di Desa Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan.
2. Waktu
Adapun kegiatan Praktik Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) ini dilaksanakan pada
tanggal 10 Januari – 04 Februari 2022.

D. Manfaat
1. Bagi Pemerintah Kecamatan
Memberikan informasi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat dalam
membantu meningkatkan derajat kesehatan yang optimal melalui pengembangan
fasilitas sarana dan prasarana kesehatan, serta kerjasama 5 dengan petugas
kesehatan dalam melaksanakan program kerja guna meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai bahan referensi dan bahan evaluasi tentang rangkaian
kegiatan proses pembelajaran terhadap penerapan yang diberikan dan akan
digunakan untuk perbaikan dalam mutu pendidikan.
BAB II
KEADAAN UMUM DAN LOKASI

A. Letak Geografis
Kabupaten Ogan ilir merupakan hasil pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ilir
yang dibentuk melalui Undang-Undang Nomor : 37 Tahun 2003 dan d iresmikan pada
tanggal 07 Januari 2004. Secara Keseluruhan luas wilayah Kabupaten Ogan ilir adalah :
2.666,07 Km 2 yang terdiri dari 65% daratan dan 35% Rawa. Wilayah Kabupaten Ogan
Ilir terbagi dalam 16 kecamatan, dan masing-masing kecamatan terbagi atas 2 27 desa-
desa dan 14 kelurahan Sedangkan setiap desa- desa dan kelurahan didalamnya terdiri atas
dusun, lingkungan maupun rukun warga. Jarak ibukota Kabupaten Ogan Ilir yaitu Kota
Indralaya hanya berjarak 35 Km dari Ibukota Provinsi Sumatera Selatan, kawasa n inilah
merupakan kawasan kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan yang sangat
strategis, yang terus perlu dikembangkan menjadi kota metropolitan, karena terdapat
Universitas Sriwijaya.
Secara geografis terletak diantara 3 0 02' LS sampai 3 0 48' LS dan diantara 1040
20' BT sampai 1040 48' BT. Luas wilayah 2.666,07 Km2 atau seluas 266.607 hektar.
Ibukota Kabupaten Ogan Ilir berada di Kecamatan Inderalaya yang terletak + 35 KM dari
Ibukota Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten Ogan Ilir mempunyai batas administrasi
sebagai berikut :
 Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin, Kota Palembang dan
Kabupaten Muara Enim
 Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten OKU dan OKU Timur
 Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten OKI dan OK U Timur
 Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim dan Kota Prabumulih
Untuk melihat letak wilayah admintra tif Kabupaten Ogan Ilir dapat dilihat pada Gambar
1.1. dibawah ini.

B. D
e
m
o
g
r
a
f
i
s

Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan, Keberhasilan


pembangunan suatu daerah tidak terlepas dari pengaruh faktor kualitas sumber daya
manusianya. Jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir sejak pemekaran Kabupaten ini
tahun 2011 yang lalu terus bertambah dari 432.449 mencapai 442.073 jiwa pada tahun 20
12, jumlah ini akan s anantiasa bertambah setiap tahunnya seiring dengan perkembangan
Kabupaten Ogan Ilir.
Rasio jenis kelamin merupakan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki
dan penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin kabupaten Ogan Ilir tahun 20 12 tercatat
sebesar 97.823 hal ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki dengan penduduk
perempuan hampir berimbang.
Berdasarkan komposisi penduduk menurut usia, penduduk kabupaten Ogan Ilir di
dominasi oleh penduduk usia 25-54 ta hun sebanyak 193.101 jiwa 43,68% dan penduduk
usia muda 0-14 tahun sebanyak 11 7.263 jiwa atau 26,53%. Jumlah Penduduk Kabupaten
Ogan Ilir Tahun 20 12 tercatat sebesar 442.073 Jiwa dengan komposisi penduduk
perempuan sebesar 219.215 jiwa dan penduduk laki-l aki berjumlah 222.858 Jiwa.
Pertumbuhan penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Pemulutan 49.139 dan
Kecamatan Tanjung Batu 48.893, Hal ini disebabkan karena Kecamatan Indralaya Utara
merupakan daerah tujuan Transmigrasi di Ogan Ilir, sedangkan Kecamatan Indralaya
merupakan ibukota Kabupaten Ogan Ilir dan daerah pendidikan yang banyak dijadikan
tempat tinggal baik pegawai yang bekerja di pemerintah Kabupaten Ogan Ilir serta
mahasiswa yang kuliah di Universitas Sriwijaya maupun yang menuntut ilmu di pondok-
pondok pesantren yang tersebar di Kecamatan Indralaya.
Berdasarkan sebarannya penduduk Kabupaten Ogan Ilir terbanyak terdapat pada
Kecamatan Pemulutan, Tanjung Batu, Tanjung Raja dan Indralaya. Penduduk lebih
banyak tersebar di empat kecamatan ini karena keempat kecamatan ini merupakan
kecamatan induk yang telah lama berkembang dan memiliki sarana dan prasarana lebih
baik serta di lalui oleh jalan negara dan jalan provinsi yang memud ahkan akses
penduduk ke ibukota provinsi dan kabupaten. Sementara itu kepadatan penduduk
tertinggi di kecamatan Sungai Pinang 663 , Tanjung Raja 651 dan Indralaya 400.
Kecamatan Indralaya memiliki jumlah penduduk cukup banyak sementara itu luas
wilayah keca matan relatif sempit. Sedangkan Kecamatan Tanjung Raja dan Kecamatan
Sungai Pinang sangat padat karena kedua kecamatan ini merupakan Kecamatan Induk
yang memiliki banyak fasilitas yang dibutuhkan masyarakat.

C. Gambaran Sosial Ekonomi


Kabupaten Ogan Ilir terbagi atas beberapa suku bangsa baik suku asli Ogan Ilir
maupun pendatang dari Jawa dan Sunda . Adapun suku asli Penduduk Kabupaten Ogan
Ilir dibagi atas:
1. Suku Ogan: meliputi penduduk di sepanjang sungai Ogan mulai dari Desa Munggu
sampai ke Embacang Kecamatan Muara Kuang dan Lubuk Keliat. Bahasa yang
dipergunakan adalah bahasa Ogan.
2. Suku Pegagan : meliputi penduduk di Kecamatan Tanjung Raja, Rantau Panjang,
Sungai Pinang, Rantau Alai, Kandis, Pemulutan, Pemulutan Barat, Pemulutan
Selatan, Indralaya dan Indralaya Selatan. Bahasa yang terkenal adalah bahasa
Pegagan.
3. Suku Penesak: meliputi penduduk di Kecamatan Tanjung Batu dan Payaraman serta
sebagian Kecamatan Lubuk Keliat (desa ex Kecamatan Tanjung Batu) berbahasa
Melayu Palembang atau dikenal dengan bahasa Meranjat.

Suku pendatang seperti suku jawa dan sunda kebanyakan berada di Kecamatan
Inderalaya Utara dan Rantau Alai.

Pada tahun 2010 Nilai PDRB Kabupaten Ogan Ilir dengan migas atas dasar harga
berlaku mencapai Rp 3.738.509 juta rupiah, pada tahun 2011 Rp 4.332.348 juta rupiah
dan pada tahun 2012 Rp 5.006.584 juta rupiah. Terlihat bahwa sektor pertanian masih
memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan PD RB Kabupaten Ogan Ilir tah
un 2012 , yaitu sebesar 2 6,71 persen (dengan migas), atau 29,66 persen (tanpa migas).
Berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar harga konstan, perekonomian
Kabupaten Ogan Ilir tahun 20 12 tumbuh sekitar 6,84 persen (dengan Migas) dan 6,98 %
(tanpa Migas) , meningkat dengan pertumbuhan di tahun sebelumnya yang mencapai
6,68 persen (dengan Migas) dan 6,78 % (tanpa Migas). Dari semua sektor yang tercakup,
sektor pertambangan dan penggalian menunjukkan terjadinya perlambatan pertumbuhan
yang cukup besar dibanding tahun 20 11, yakni dari 4,82 persen menjadi 4,47 persen di
tahun 2012. Salah satu penyebabnya adalah dikarenakan masih kurangnya tenaga SDM
untuk pengawasan pelaksanaan Galian C. Selain sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor
lainnya mengalami peningkatan pertumbuhan adalah sektor perdagangan, hotel dan
restoran (dari 6,49 di tahun 20 11 menjadi 8,04 di tahun 2012 ).
Struktur perekonomian Kabu paten Ogan Ilir tidak mengalami perubahan, tetap
berciri struktur berbasis sumberdaya alam, atau berciri struktur primer. Hal ini ditandai
dengan peranan sektor pertanian dan sector pertambangan yang masih tetap tinggi dalam
pembentukan PDRB atas dasar harga berlaku. Secara struktur, perekonomian didominasi
oleh sektor Pertanian yang berdampak pada struktur mata pencaharian penduduk. Pada
sektor pertanian, sebanyak 62,75 % penduduk masih mengandalkan sektor pertanian
sebagai mata pencahariannya baik sebaga i pemilik, penggarap maupun buruh tani.
Sektor Industri Pengolahan meliputi usaha kegiatan pengolahan bahan organik ataupun
an-organik menjadi produk baru yang lebih tinggi mutunya, baik dilakukan dengan
tangan, mesin atau proses kimiawi yang diproses di pabrik atau industri rumah tangga.
Melihat perkembangannya, sektor Industri Pengolahan terlihat masih akan mendominasi
perekonomian Kabupaten Ogan Ilir di tahun-tahun mendatang.

D. Gambaran Kesehatan
Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat
memperoleh pelayanan kesehatan secara merata dan murah. Dengan tujuan tersebut
diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang baik, yang pada gilirannya
memperoleh kehidupan yang sehat dan produktif. Pada tahun 2013, jumlah tenaga
kesehatan yang meliputi dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat, sanitarian dan lainnya
sebanyak 815 orang meningkat menjadi 837 orang pada tahun 2014, kemudian
mengalami kenaikan di tahun 2015 menjadi 900 orang. Walaupun rumah sakit sebagai
sarana kesehatan yang vital bagi masyarakat belum tersedia. Akan tetapi, pemerintah
daerah telah berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan dengan cara meningkatkan
status puskesmas dari puskesmas rawat jalan menjadi puskesmas rawat inap.

Anda mungkin juga menyukai