I. LATAR BELAKANG
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh
semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut. Riskesdas 2018 menunjukan
bahwa anemia pada anak usia 5-14 tahun tercatat sebesar 26,8% dan usia 15-24 tahun sebesar 32%. Hal ini
berarti sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia. Masih tingginya kasus anemia erat kaitannya
dengan kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), khususnya pada remaja putri dan ibu hamil.
Melihat masih rendahnya kepatuhan konsumsi TTD pada remaja putri, UNICEF menginisiasi kegiatan
#AksiBergizi yang mulai dilaksanakan tahun 2018 di Kabupaten Klaten dan Kabupaten Lombok Barat
melalui advokasi, mobilisasi sekolah dan masyarakat, koordinasi multi sektor, penguatan kapasitas serta
pemantauan dan evaluasi. Kegiatan dilaksanakan dengan tiga intervensi utama, yaitu (1) Sarapan
dan Minum TTD bersama di sekolah/madrasah sederajat setiap minggu sekali sebagai satu kesatuan
kegiatan; (2) Edukasi gizi yang bersifat multi-sektor dengan tujuan mempromosikan asupan makan
yang sehat dan aktivitas fisik; (3) Komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan
komprehensif.Program Aksi Bergizi diimplementasikan dalam mewujudkan sekolah dan madrasah sehat
melalui TRIAS UKS/M, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan
sekolah sehat. Berdasarkan evaluasi Program #AksiBergizi terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku (PSP)
pada remaja yang dilakukan di 30 sekolah di Klaten dan 30 sekolah di Lombok Barat (540 siswa),
didapatkan hasil (1) Peningkatan pengetahuan mengenai gizi sebelum dan sesudah intervensi; (2)
Peningkatan proporsi semua remaja memiliki sikap positif terhadap TTD dan rematri yg mengkonsumsi
TTD setiap minggu; (3) Peningkatan remaja yang melakukan aktivitas fisik 60 menit/hari dan mengonsumsi
buah dan sayur setelah dilakukan intervensi; serta (4) Proporsi remaja putri yang mengonsumsi
TTD mingguan 12 kali lebih mungkin naik setelah intervensi.
Sejalan dengan rangkaian kegiatan gerakan tersebut, dalam rangka memperingati Hari Sumpah
Pemuda dan Hari Kesehatan Nasional Ke-58. Kementerian Kesehatan bermaksud mengadakan Gerakan
Nasional Aksi Bergizi melalui kampanye #AksiBergizi. Kegiatan ini melibatkan lintas sektor di tingkat
pusat dan daerah serta seluruh warga sekolah, khususnya remaja putri sebagai penerima manfaat langsung
dari kegiatan ini. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memotivasi sekolah-sekolah lain untuk ikut
melaksanakan kegiatan#AksiBergizi secara rutin sebagai bentuk upaya meningkatkan gizi remaja serta
mencegah anemia pada remaja putri, sehingga mendukungpencegahan stunting secara nasional
III. TEMA KEGIATAN
Wujudkan Remaja Sehat Berprestasi
Panitia Penyelenggara terdiri dari siswa dan siswi SMA NEGERI 1 LELEA.
Hari : Rabu
Tanggal : 26 Oktober 2022
Pukul : 07.00 – Selesai
Tempat : Lapangan dan aula SMA NEGERI 1 LELEA
VIII. SASARAN KEGIATAN
IX. ACARA
1. Senam Bahagia
2. Aksi Makan Bekal Bergizi bersama sama
3. Materi Gizi
4. Minum Vitamin Tambah Darah bersama sama
5. Cek siswa putra dari pengaruh Rokok
X. KEPANITIAAN
XII. SUMBER DANA
Dana yang akan kita gunakan bersumber dari : SMA NEGERI 1 LELEA
XIII. PENUTUP
Demikian Laporan Kegiatan Gerakan Nasional Aksi Brgizi. Harapan kami agar
kegiatan ini mampu menjadikan motivasi dan inspirasi untuk kita semua.
Motivasi agar generasi mendatang menjadi lebih baik dari sekarang dan selalu
berusaha meningkatkan diri dan berusaha untuk menjaga kesehatan pribadi.
Akhirnya hanya kepada Allah semata semua urusan diserahkan dan hanya
kepada-Nyalah hamba mengharap pertolongan. Semoga segala apa yang kita
lakukan mendapatkan kemudahan dan kesuksesan serta dengan harapan agar
kegiatan ini dicatat di sisi Allah sebagai amal ibadah yang senantiasa diridhoi-
Nya. Amin
Panitia Gerakan Nasional Aksi Bregizi
SMA NEGERI 1 LELEA
Trisyanto Ismawati