Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

“Implementasi Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling (POAC)


serta aspek manajemen dalam Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)”

Oleh :
Kelompok 3
Aghuts Muhammad Asy’ad Baydlowi (612010122131)
Chika Aprilya (612010122200)
Citra Amanda (612010122126)
Husnul Khotimah (612010122128)
Muhammad Wahid Hidayat (612010122222)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIRALODRA
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wr. wb.

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt. Atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Implementasi Planning, Organizing, Actuating,
dan Controlling (POAC) serta aspek manajemen dalam Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM)” dapat kami selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang implementasi POAC dan aspek manajemen
yang terjadi pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Dengan begitu juga atas limpahan
kesehatan dan kesempatan yang Allah swt berkahi kepada kami sehingga makalah ini dapat kami
susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas ini. Harapan kami, informasi
dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang
sempurna di dunia, melainkan Allah swt. Tuhan yang maha sempurna, karena itu kami memohon
kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi ini kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis
menerima kritik seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik
pada kesempatan berikutnya.
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG 4
1.2 RUMUSAN MASALAH 5
1.3 TUJUAN 5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................................................
2.1 PROFIL PERUSAHAAN 5
2.2 IMPLEMENTASI POAC PERUSAHAAN 6
2.3 ASPEK MANAJEMEN PERUSAHAAN 8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................................
3.1 KESIMPULAN 10
3.2 SARAN 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manajemen memiliki arti yang begitu luas, sehingga pada kenyataanya tidak ada definisi
yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Pembahasan di makalah ini akan
mengambil dari definisi manajemen yang paling kompleks dan mencakup aspek-aspek
penting pengelolaan. Definisi manajemen yang paling kompleks tersebut yaitu, Manajemen
merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha
yang dilakukan organisasi serta penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya
agar mencapai tujuan yang diharapkan. Dari definisi tersebut manajemen diartikan sebagai
proses. Proses yang dimaksud disini terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen, yaitu empat
hal yang berdasarkan definisi diatas tadi yaitu mencakup perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan. “Siapa saja yang membutuhkan manajemen?“ Jawabannya
adalah perusahaan atau bisnis dan segala kegiatan yang mencakup organisasi yang mencakup
banyak orang, kegiatan itu sendiri diupayakan berjalan sesuai dengan konsep dan berjalan
sesuai ketetapan awal demi lancarnya kegiatan usaha.
PDAM Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu salah satu perusahaan milik Pemerintah
Kabupaten Indramayu yang bergerak pada bidang penyediaan air higienis khususnya warga
di daerah Kabupaten Indramayu. Seperti yang telah diketahui bahwa air merupakan sumber
kehiduapn yang sangat dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup terutama bagi manusia untuk
memenuhi keberlangsungan hidupnya. Posisi inilah yang kemudian PDAM Tirta Darma Ayu
Kabupaten Indramayu harus lebih peka terhadap pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat sehingga pihak perusahaan dituntut untuk mempunyai kemampuan yang tinggi
sehingga memenuhi kebutuhan pelanggan agar kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.
Maka dari itu kita bisa menyimpulkan bahwa setiap perusahan atau organisasi membutuhkan
suatu manajemen yang menurut uraian diatas dapat didefinisikan sebagai upaya bersama
dalam mencapai tujuan organisasi dengan menerapkan fungsi POAC (Planing, Organizing,
Actuating, Controling) di perusahaan. Berdasarkan informasi diatas, maka penulis membuat
makalah ini untuk menguraikan mengenai penerapan POAC serta fungsi dari POAC itu
sendiri pada manajemen perusahaan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang seperti yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah ini:
1. Bagaimana Planning, Organizing, Actuating dan Controlling yang diterapkan oleh
Perusaahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Indramayu?
2. Bagaimana apek-aspek manajemen yang diterapkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kabupaten Indramayu?

1.3 TUJUAN
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan ini:
1. Untuk mengetahui Planning, Organizing, Actuating dan Controlling yang diterapkan oleh
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Indramayu.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek manajemen yang diterapkan oleh Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Kabupaten Indramayu.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PROFIL PERUSAHAAN
PDAM Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu merupakan perusahaan milik Pemerintah
Kabupaten Indramayu yang bergerak dalam bidang penyediaan air bersih khususnya untuk
warga di daerah Kabupaten Indramayu. Seperti yang telah diketahui bahwa air merupakan
sumber kehidupan yang sangat dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup terutama bagi manusia
untuk memenuhi kelangsungan hidupnya. Posisi inilah yang kemudian membuat PDAM
Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu harus lebih peka terhadap pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat sehingga pihak perusahaan dituntut untuk mempunyai kemampuan yang
tinggi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan agar kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.

Indramayu memiliki Perusahaan Daerah Air Minum atau yang biasa disingkat dengan
PDAM, namanya Tirta Darma Ayu, Tirta sendiri secara bahasa bermaksud air (Bahasa Jawa
Kuno) adapun Darma Ayu adalah salah satu nama dari tokoh pendiri Indramayu. Adanya
instalasi pengelolaan air di Indramayu dimulai pada zaman Belanda, adapun adanya PDAM
Indramayu yang dinamakan Tirta Darma Ayu sebenarnya baru ada pada tahun 2000,
perubahan dari Instalasi penelolaan Air minum kota menjadi perusahaan air minum milik
pemda ini melalui perjalanan panjang. Adapun urian singkat dari perjalanan sejarahnya
adalah sebagai berikut:

1. Pada tahun 1932 di kota Indramayu dibangun Instalasi Pengolahan Air Bersih dengan
kapasitas 20 I/det. Sumber air baku saat itu diambil dari saluran irigasi kali Sindu Praja.
Pada massa itu yang dapat menikmati air bersih masih terbatas dikalangan tertentu yaitu
bangsa Belanda.
2. pada tahun 1945 setelah bangsa Indonesia merdeka, pengolahan air minum yang selama
ini dikelola bangsa Belanda diserahkan kepada Pemerintah Indonesia dalam hal ini Dinas
Air Minum Kabupaten Indramayu. Kemudian dalam perkembangannya, kebutuhan air
bersih bagi masyarakat senantiasa terus meningkat, maka pada tahun 1979 di kabupaten
Indramayu dibangun lagi Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 70I/det.
Pengolahan air bersih ini dalam perkembangannya kemudian menjadi tanggung jawab da
wewenang PDAM Kabupaten Dati II Indramayu sesuai dnegan Keputusan Bersama
Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Dalam Negeri Nomor 552/KPTS/1988, tanggal 17
Nopember 1988.
3. Pada tahun 1995 dibangun instalasi pengolahan air berkapasitas 80 I/det di Kelurahan
Kepandean Kecamatan Indramayu, kemudian disusul dengan instalasiinstalasi lainnya
dengan sumber dana baik pinjaman dari pemerintah pusat maupun bantuan hibah dari
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Sampai dengan bulan Juli 2005, kapasitas
produksi total PDAM Kabupaten Indramayu adalah sebesar 657,5 I/det yang melayani
sejumlah 45.872 SL diw ilayah tersebar. Sesuai dengan SK Direksi PDAM Kabupaten
Indramayu No. 065/SK.06. Adm.HK/2000 tentang pengesahan logo dan nama, maka
nama PDAM Indramayu pada 12 Juni tahun 2000 berubah menjadi PDAM Tirta Darma
Ayu Kabupaten Indramayu.

2.2 IMPLEMENTASI POAC PERUSAHAAN


A. Planning (Perencanaan)
Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), perencanaan yang mereka terapkan dalam
upaya mancapai tujuan usaha adalah salah satunya dengan penerapan suatu program,
program tersebut salah satunya yaitu menyediakan sumber daya manusia yang kompeten,
bukan hanya menyediakan lapangan kerja kepada orang – orang sekitar atau orang –
orang yang membutuhkan sumber penghasilan, tetapi perusahaan ini berusaha membuat
sumber daya manusia yang telah disedikan tersebut dapat melakukan apa yang
ditugaskan dengan hasil yang memuaskan.

B. Organizing (Pengorganisasian)
Karena Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ini merupakan Perusahaan Outsourching
atau penyalur jasa maka sumber daya nya berasal dari masyarakat atau orang – orang
sekitar itu sendiri. Organizing sendiri berarti organisasi. Pengorganisasian yang dilakukan
oleh perusahaan ini dalam hal pembagian tugas dan wewenang guna menyelesaikan
tugasnya masing – masing.
C. Actuating (Penggerakan)
Di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Pengarahan yang dilakukan oleh manajer
sangat baik sebagai contohnya yaitu selalu diadakannya briefing dua kali seminggu oleh
manajer umum kepada semua karyawan , untuk menyampaikan mengenai informasi -
informasi perusahaan yang perlu diketahui oleh semua anggota organisasi dan penegasan
mengenai kedisiplinan dan target yang harus dicapai perusahaan sehingga karyawan
harus mengerjakan tugas – tugasnya dengan tidak lalai dan sebaik – baiknya , agar usaha
tersebut dapat berjalan dengan seefektiv dan seefisien mungkin.
D. Controlling (Pengawasan)
Manajer SDM merupakan salah satu yang melakukan pengawasan secara langsung
kepada para security yang akan disalurkan, karena setiap keluhan atau rendahnya rating
dari client atas pekerjaan yang dilakukan security tersebut akan mengharuskan manajer
SDM mempertanggung jawabkannya kepada direktur. Karena perusahaan ini bergerak
dibidang jasa atau pelayanan maka manajer SDM perlu mengawasi untuk memastikan
bahwa pekerja melakukan pekerjaan sebaik mungkin agar tidak mengecewakan client.
Pengawasan juga dilakukan oleh manajer Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ini ke
setiap kepala bagian untuk memastikan setiap pekerjaan yang mereka lakukan sesuai
dengan kebijakan kebijakan yang telah ditetapkan. Sebagai manajer ia juga harus
mengkoreksi kesalahan yang sesekali dilakukan oleh seluruh karyawan. Karena manajer
sendiri harus mempertanggung jawabkan kinerja karyawan dan hasil usaha kepada
direktur nantinya.
2.3 ASPEK MANAJEMEN PERUSAHAAN
A. Manajemen SDM
Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif. Menurut Sugiyono
(2015: 11), menyatakan bahwa penelitian asosiatif merupakan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Sugiyono (2015:55)
mengungkapkan:Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian populasi dalam
penelitian ini adalah karyawan pada Kantor Pusat PDAM Tirta Dharma Ayu
Indramayu.yang berjumlah 130orang. Sementara menurut 60ISSN 1693-7945Vol 9
No1April 2018 Sugiyono (2015:56) mengungkapkan pengertian sampel sebagai
berikut:Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Dalam penelitian ini, setelah dihitung menggunakan rumus slovin, maka didapat
sampel sebanyak 76 orang karyawan.Analisis instrumen penelitian ini digunakan teknik
analisis deskriptif dan analisis asosiatif. Menurut Sugiyono (2015:11)“Penelitian
diskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri,
baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan dengan variabel yang lain”. Hasil pengumpulan data yang
dilakukan kemudian memberikan skor atas jawaban responden tersebut, langkah
selanjutnya adalah mengolah data untuk mengetahui tanggapan responden tiap
indikator variabel. Validitas instrumen penelitian, validitas mempunyai arti sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakanfungsi
ukurnya, dan kaitannya dengan tujuan pengukuran. Validitas menunjukkan
sejauhmana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.Menurut
Sugiyono (2015:352-353) menyatakan bahwa: “Terdapat tiga cara pengujian validitas,
yaitu: validitas konstruksi (construct validity), validitas isi (content validity) dan validitas
eksternal”.
B. Manajemen Operasional
Menurut Machintosh dan Williams (1992) dalam (Syakhroza, 2000) mendefinisikan
anggaran sebagai alat utama bagi manajer untuk menjalankan fungsi manajemen
planning, organizing, coordinating dan controlling dengan mengacu kepada target dan
strategi perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
Menurut munandar (2000: 23) Anggaran Operasional (Operation Budget) yaitu anggaran
yang berisi taksiran-taksiran tentang kegitan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu
tertentu. Anggaran Operasional merencanakan tentang kegiatan-kegiatan perusahaan
selama periode tertentu dimasa yang akan datang, pada dasarnya kegiatan-kegiatan
perusahaan selama periode tertentu meliputi dua sektor, yaitu :
1. Sektor Penghasilan (Pendapatan)
Sektor penghasilan ialah pertambahan aktiva perusahaan yang mengakibatkan
bertambahnya modal sendiri tetapi bukan karena penambahan setoran modal
baru dari para pemiliknya, dan bukan pula merupakan penambahan aktiva
perusahaan yang disebabkan karena bertambahnya hutang.
2. Sektor Biaya
Sektor Biaya adalah pengurangan aktiva perusahaan yang mengkibatkan
berkurangnya modal sendiri, tetapi bukan karena pengurangan (pengambilan)
modal oleh para pemiliknya dan bukan pula merupakan pengurangan aktiva
perusahaan yang disebabkan berkurangnya hutang. Anggaran merupakan alat
manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi anggaran bukan tujuan dan tidak
dapat menggantikan manajemen. Selanjutnya mulyadi (2001, 19) menyatakan
bahwa biaya operasi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka untuk
membiayai aktivitas operasi perusahaan baik administrasi maupun penjualan.
C. Manajemen Keuangan
Perusahaan Daerah Air Minum sebagai salah satu Badan Usaha milik daerah yang
diharapkan memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah dituntut untuk
senantiasa meningkatkan pelayanan pada masyarakat dalam hal penyediaan air bersih
sekaligus mendapatkan keuntungan dari aktivitasnya. Adanya dualisme peran itu
merupakan tantangan bagi perusahaan untuk mampu menjalankan kegiatan operasional
secara efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan
tingkat kinerja keuangan berdasarkan SK Mendagri No.47 Tahun 1999. Rasio-rasio
keuangan yang digunakan berdasarkan SK Mendagri No.47 sebagai pedoman penilaian
dan pemantauan kinerja PDAM menunjukkan bahwa kinerja aspek keuangan PDAM
Salatiga selama periode 1995-2002 berfluktuasi dengan tiga kategori yaitu kinerja baik
sekali, baik dan cukup. Kinerja perusahaan yang dinilai baik sekali adalah kinerja
keuangan pada tahun 1998. Kinerja perusahaan yang dinilai baik adalah kinerja keuangan
pada tahun 1995, 1997 dan 2001. Sedangkan kinerja keuangan perusahaan yang dinilai
cukup adalah kinerja tahun 1996, 1999, 2000 dan 2002. Untuk dapat meningkatkan nilai
kinerja sehingga memiliki kategori kinerja baik sekali perlu adanya efisiensi dalam
kegiatan operasional perusahaan karena yang sering terjadi adalah peningkatan laba
usaha namun diikuti oleh peningkatan biaya yang sangat besar. Pemanfaatan dan
pendayagunaan modal secara optimal akan dapat meningkatkan laba usaha yang
selanjutnya dapat diinvestasikan kembali untuk pengembangan cakupan pelayanan
seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang harus dilayani.

D. Manajemen Pemasaran
PDAM dalam menarik pelanggan baru diharapkan mampu memberikan layanan dalam
berbagai bentuk fasilitas dan pelayanan jasa yang ditawarkan kepada pelanggan adalah
daya tarik dari PDAM kepada para pelanggan. Salah satu kunci untuk mempertahankan
kesuksesan PDAM adalah terletak pada strategi pemasaran. Keberhasilan suatu PDAM
juga sangat bergantung dari siapa pelanggannya, bagaimana karakteristik pelanggan yang
akan mempengaruhi proses pembelian, sampai bagaimana daya beli konsumen. Yang
diterapkan oleh PDAM strategi ialah : Strategi Pemasaran SWOT, Strategi SAP, Strategi
ETOP. Kesimpulan, PDAM merupakan perusahaan yang melayani penyediaan air bagi
masyarakat luas. PDAM diatur oleh negara dikarenakan menyangkut harkat hidup orang
banyak, sehingga tidak ada persaingan yang terjadi.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian kami terhadap perusahaan yang bergerak di bidang penyaluran jasa
penyediaan air tersebut. Kami menyimpulkan bahwa perusahaan memang sangat
memerlukan manajemen POAC dalam menjalankan usahanya, karena POAC sendiri bisa
diartikan sebagai garis besar dari apa – apa saja yang harus dilakukan dan sudah
dilaksanakan perusahaan. Mulai dari perencanaan awal yang memang setiap usaha pasti
lakukan, pengorganisasian untuk mengatur setiap fungsi – fungsi karyawan, pengarahan
untuk mengarahkan karyawan ke tugasnya masing – masing, dan pengawasan yang memang
diperlukan untuk memastikan semua berjalan sesuai kebijakan. Perushaan Daerah Air
Minum (PDAM) ini sudah menerapkan fungsi POAC sebagai mana mestinya, sehingga
segala kegiatan dapat terstruktur dengan sangat baik untuk memperlancar jalannya kegiatan
perusahaan.

3.2 SARAN
Saran penulis kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah dalam hal
penerapan actuating perusahaan atau pengarahan. Manusia adalah mahluk yang sensitif
dalam hal perasaan, sehingga jika manajer meemberikan pemotivasian kepada karyawan agar
mereka melakukan pekerjaan bukan hanya karena rutinitas tapi untuk berusaha bersama
mencapai tujuan perusahaan, maka karyawan akan memiliki semangat kerja yang lebih tinggi
dan bersama – sama berusaha mencapai target perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai