DI
PT.RAJA MARGA
ALUE RAMBOT - NAGAN RAYA
Disusun Oleh
NAMA : SAID AFRIZAL
NIM : 1804102010075
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan
karuania-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Kerja Praktek di PMKS PT. Raja Marga
pada tanggal 22 Februari s/d 21 Maret 2021 serta menyelesaikan penulisan laporan kerja praktek
ini dengan judul “Maintenance Tabung Sterilizer Pada Proses Minyak Kelapa Sawit PT.
Raja Marga”.
Adapun penulisan Laporan Kerja Praktek ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala.
Ucapan terima kasih juga penulis persembahkan kepada berbagai pihak atas bimbingan dan
bantuannya di dalam pengerjaan Laporan Kerja Praktek ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu dan Bapak tercinta, Saudara/I serta seluruh keluarga yang selalu memberikan
dukungan dalam proses belajar penulis.
2. Bapak Dr. Irwansyah, ST, M.Eng, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin dan Industri
Fakultas Universitas Syiah Kuala.
3. Bapak Dr. Muhammad Rizal, S.T., M.Sc, selaku koordinator Program Studi Teknik
Mesin.
4. Bapak Akram, ST, MT selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek Penulis.
5. Bapak Amir Zaki Mubarak, S.T., M.Sc, selaku koordinator Kerja Praktek.
iii
6. PT. Raja Marga yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk melaksanakan
Kerja Praktek.
7. Bapak Suyanto, S, Mill Manajer di PMKS PT. Raja Marga, yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan kegiatan kerja praktek.
8. Bapak Mario Suhendri, selaku Pembimbing kerja praktek yang sangat banyak membantu
penulis selama kerja praktek dan juga dalam pembuatan serta penyelesaian laporan ini.
9. Seluruh Staf dan Karyawan PMKS PT. Raja Marga yang telah memberikan pengalaman
dan bimbingan yang berharga kepada penulis selama melakukan Kerja Praktek ini.
10. Rekan-rekan Kerja Praktek atas waktu yang sangat berkesan, bantuan sarana dan
prasarana, dukungan dan saran yang diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna dan penulis
sangat berharap adanya kritik dan saran yang membangun sehingga laporan ini nantinya dapat
dibuat lebih baik.Terakhir, semoga laporan Kerja Praktek ini bermanfaat bagi pembaca.
SAID AFRIZAL
NIM. 1804102010075
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN......................................................Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR............................................................................................................v
DAFTAR ISI.........................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................x
DAFTAR TABEL.................................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
v
2.1 Praktek Perencanaan Kegiatan Kerja.................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................................2
1.4 Manfaat...............................................................................................................................3
2.3.1 Visi..........................................................................................................................6
2.3.2 Misi..........................................................................................................................6
2.4 Ketenagakerjaan.................................................................................................................6
vi
2.4.12 Mandor Proses.....................................................................................................10
3.3.13 Laboratorium...........................................................................................................41
BAB IVPEMBAHASAN......................................................................................................43
vii
4.3.1 Kegiatan Minggu Pertama.............................................................................................46
BAB VPENUTUP.................................................................................................................54
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................................54
5.2 Saran.................................................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................55
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Pada zaman sekarang ini persaingan di dunia kerja sangatlah ketat, sehingga menuntut kita
untuk memiliki keahlian dan keterampilan serta wawasan yang luas.Untuk mencapai semua itu,
selain mengikuti materi kuliah dan praktikum di Universitas, perlu dilakukan kegiatan
pengembangan wawasan di luar lingkungan kampus, khususnya dalam dunia perindustrian,
kegiatan ini berupa Kerja Praktek pada suatu Industri.
Kerja Praktek adalah aktivitas kurikuler yang dilakukan di perusahaan oleh mahasiswa
untuk memperoleh hal-hal baru tentang ilmu, keterampilan, pengalaman serta budaya kerja dan
industri sebagai laboratorium yang berada di luar lingkungan kampus, tempat yang nyata untuk
beraktivitas belajar baik dari segi pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan
bidang akademik maupun keterampilan menhadapi situasi kerja dan manusia lain.
Pelaksanaan Kerja Praktek merupakan perpaduan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan
mahasiswa baik teori maupun praktikum selama masa perkuliahan. Namun seluruh ilmu yang
didapatkan dibangku perkuliahan tentunya akan jauh berbeda jika dibandingkan pada saat kita
telah berada didunia kerja. Dimana dunia kerja kita akan menumukan berbagai permasalahan dan
persoalan. Untuk itu kta harus menyelesaikan dengan menerapkan berbagai ilmu yang sudah kita
dapatkan.
Pada saat kuliah kita dituntut untuk menguasai ilmu yang diberikan untuk mendapatkan
prestasi yang baik, sedangkan di dunia kerja kita diharapkan mampu menerapkan ilmu yang kita
miliki tersebut dalam melaksanakan pekerjaaan yang kita lakukan.
PT. Raja Marga merupakan wadah bagi mahasiswa untuk menggali ilmu dari apa yang
telah dipelajari di bangku perkuliahan sebagai wujud bentuk dunia kerja sungguhan sebelum
1
2
mahasiswa memasuki dunia kerja nantinya. PT. Raja Marga juga dapat membina sikap dan
mental mahasiswa selama pelaksanaan kegiatan kerja praktek agar mahasiswa memiliki sikap
dan mental yang baik, mapan dan tidak canggung jika nantinya memasuki dunia industri.
Untuk memenuhi kriteria yang dibutuhkan di dunia industri maka penulis melaksanakan
Kerja Praktek di PT. Raja Marga, guna untuk mengetahui lebih dalam tentang proses pengolahan
minyak kelapa sawit.
Terkait dengan pemilihan PT. Raja Marga sebagai tempat pelaksanaan Kerja Praktek, penulis
berharap mendapatkan dan mempelajari hal-hal berikut.
a. Proses produksi minyak kelapa sawit di PT. Raja Marga.
b. Pemeliharaan mesin.
c. Prinsip kerja mesin-mesin yang terkait dengan proses produksi.
d. Peraturan dan kedisiplinan kerja di industri.
e. Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
1.3Tujuan
Dalam melaksanakan kerja praktek lapangan ini ada beberapa tujuan yang harus dicapai,
yaitu:
1. Melihat, mengetahui dan memahami secara langsung penerapan ilmu yang didapat di
bangku kuliah.
2. Mengetahui permasalahan-permasalahan yang timbul di dunia industri serta mencari
solusi untuk penyelesaiannya.
3. Belajar disiplin dan bermasyarakat sesuai dengan tuntutan dunia industri.
4. Melatih katerampilan mahasiswa didalam menghadapi dunia kerja.
3
5. Melatih kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain (human
relation) yang mempunyai karakter yang berbeda.
6. Menjalin kerja sama yang baik antara Universitas Syiah Kuala dengan dunia industri.
1.4 Manfaat
Dari pelaksanaan Kerja Praktek ini manfaat yang dapat diperoleh yaitu:
1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang dunia kerja.
2. Memahami aplikasi ilmu-ilmu keteknikan dalam dunia industri.
3. Menumbuhkan sikap displin dan tanggungjawab terhadap tugas atau pekerjaan yang
diberikan.
4. Membantu indusri dalam penyelesaian masalah.
Dalam penulisan laporan ini, penulis akan membahas masalah tentang: “Tinjauan
Maintenance Terhadap Tabung Sterilizer Pada Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sawit di
(PMKS) PT. Raja Marga”.
Metode pengumpulan data merupakan faktor yang sangat penting dalam penyusunan laporan,
dalam hal ini metode pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu:
a. Observasi lapangan yang bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi tentang
Tinjauan MaintenanceTerhadap Tabung Sterilizer Pada Proses Pengolahan Minyak
Kelapa Sawit di (PMKS) PT. Raja Marga
b. Diskusi dan konsultasi dengan praktisi ahli yang berpengalaman serta dengan
pembimbing lapangan dalam menangani masalah tersebut.
c. Study Literatur ataupun buku petunjuk yang berhubungan dengan topik laporan.
BAB II
TINJAUAN UMUM LOKASI KERJA PRAKTEK
PT. Raja Marga Perusahaan Perseroan Terbatas Yang Bergerak Di Bidang Teknologi
Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Cpo. Pendiri Perusahaan Adalah Tn Willian Tan,Tn Tanto
Efendy,Ny Weng Huang.Pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit Diatas Areal Seluas ±14.13
Ha.Yang Di Bangun Pada Tahun 2014 Dan Mulai Beroperasi Tahun 2015.Pabrik Kelapa Sawit
Raja Marga Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi CPO, Dengan Kapasitas Olah 30 Ton/Jam.
Pabrik kelapa sawit Raja Marga merupakan suatu daerah sterategis yang berada di
Gampong Alue Rambot, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya lokasi Usaha atau
kegiatan Pabrik Kelapa Sawit berjarak ± 450 m dari jalan Kabupaten. Pemasaran Hasil Produksi
CPO di kernel ke PT.smart, PT.Permata Hijau palm Oil, PT. Buana Wira Lestari Mas, PT.Multi
Nabati Asahan.
4
5
Berdasarkan struktur organisasi PT. Raja Marga memiliki struktur sebagai berikut Mill
Manager, KTU, Humas dan terdiri dari beberapa personil asisten antara lain : Asisten Electrik,
Asisten Bengkel, Asisten Laboratorium, Asisten Proses I dan Asisten II dan ka.Sortasi. Setiap
Asisten membawahi Mandor, untuk bagian kantor terdiri dari Krani timbang, krani produksi,
Personalia dan Kasir. Secara keseluruhan Karyawan di PT. Raja Marga terdiri dari 102
orang.Adapun struktur organisasi terdapat pada lampiran.
PT. Raja Marga yang bergerak dibidang industri kelapa sawit memiliki logo seperti
berikut.
2.3.1 Visi
2.3.2 Misi
Menjadi produksen kelapa sawit kompotetif protebel dan berguna bagi bangsa dan
Negara
Menciptakan lingkugan yang berkualitas dan aman bagi karyawan dan masyarakat
2.4Ketenagakerjaan
b. Mempersiapkan dan melaporkan rencana kerja dan program kegiatan dibidang teknik dan
teknologi.
Melaksanakan kegiatan adminitasi PMKS sebagi suatu unit atau dari bagian dari
perusahaan, surat menyurat, laporan berkala, pembayaran gaji dan upah para pekerja PMKS,
pengarsipan sentral PMKS dan kanttor PMKS, adminitrasi persediaan barang gudang material,
melaksanakan K3 dalam ruang lingkup kerja, adminitrasi dari petugas satpam, baik bersifat
internal maupun eksternal Perusahaan dan sesuai dengan Policy Perusahaan.
a. Menjalankan dan mengiput data penimbangan (expedisi) sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
b. Berkordinasi dengan kepala bagian, security yang ada di PMKS dan estate.
c. Menjaga keutuhan mesin-mesin dan perkakas kerja pada bagian kantor agar tetap dapat
dipergunakan dangan baik dan waktu yang lama.
c. Menjaga keutuhan mesin-mesin dan perkakas kerja pada bagian kantor agar tetap dapat
dipergunakan dangan baik dan waktu yang lama.
b. Membuat laporan harian kegiatan karyawan dan berkoordinasi dengan kepala bagian
yang ada di PMKS.
c. Menjaga keutuhan mesin-mesin dan perkakas kerja pada bagian kantor agar tetap dapat
dipergunakan dangan baik dan waktu yang lama.
8
b. Membuatlaporan harian kegiatan karyawan dan berkoordinasi dengan kepala bagian yang
ada di PMKS.
c. Menjaga keutuhan mesin-mesin dan perkakas kerja pada bagian kantor agar tetap dapat
dipergunakan dangan baik dan waktu yang lama.
c. Menjaga keutuhan mesin-mesin dan perkakas kerja pada bagian electrical agar tetap
dapat dipergunakan dangan baik dan waktu yang lama.
b. Efisiensi biaya maintenance, memonitoring stok sparepart yang ada di gudang PMKS.
c. Menjaga hubungan harmonis antara bagian terhadap bagian lain atau antara atasan
dengan bawahan.
d. Memonitoring sparepart yang ada di gudang PMKS agar tidakterjadi barang slow
moving.
b. Efisiensi biaya maintenance, memonitoring stok sparepart yang ada di gudang PMKS.
c. Menjaga hubungan harmonis antara bagian terhadap bagian lain atau antara atasan
dengan bawahan.
a. Menjalankan pengambilan sample pengolahan TBS baik cairan atau padatan sesuai
dengan SOP.
c. Menjaga keutuhan mesin-mesin dan perkakas kerja pada bagian laboratorium agar tetap
dapat dipergunakan dengan baik dan dalam waktu yang lama.
b. Efisiensi biaya pengolahan dan pencapaian target produksi serta meminimalkan oil losses
atau kernel losses dan menjaga kebersihan dan keasrian ruang lingkup kerja.
d. Menjaga hubungan harmonis antara bagian terhadap bagian lain atau antara atasan
dengan bawahan.
10
e. Memonitor dan memastikan kualitas bahan baku TBS yang masuk ke PMKS sebelum
dilaksanakan pengolahan.
g. Menjaga hubungan harmonis antara bagian terhadap bagian lain atau antara atasan
dengan bawahan.
b. Berkoordinasi dengan kepala bagian yang ada di PMKS dan pihak keamanan yang ada di
masing-masing kebun.
Kelapa sawit (Elaeis guineensis jack) adalah merupakan tanaman golongan plasma yang
menghasilkan minyak. Proses pembentukan minyak dalam kelapa sawit berlangsung selama 3 –
4 minggu sampai tingkat matang morpologis, yaitu buah telah matang dan kandungan minyak
sudah optimal.
Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial
dengan perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet, seorang Belgia, yang lalu diikuti
oleh K. Schadt.Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan
Aceh.Luas areal perkebunan mencapai 5.123 ha.Pusat pemuliaan dan penangkaran kemudian
didirikan di Marihat (terkenal sebagai AVROS), Sumatera Utara dan di Rantau Panjang, Kuala
Selangor, Malaya pada 1911-1912.
Baru semenjak era Orde Baru perluasan areal penanaman digalakkan, dipadukan dengan
sistem PIR Perkebunan.Perluasan areal perkebunan kelapa sawit terus berlanjut akibat
meningkatnya harga minyak bumi sehingga peran minyak nabati meningkat sebagai energi
alternatif.
Beberapa pohon kelapa sawit yang ditanam di Kebun Botani Bogor hingga sekarang masih
hidup, dengan ketinggian sekitar 12 m, dan merupakan kelapa sawit tertua di Asia Tenggara
yang berasal dari Afrika.
11
12
Habitat asli kelapa sawit adalah daerah semak belukar.Sawit dapat tumbuh dengan baik di
daerah tropis (15° LU - 15° LS).Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0 – 500 m dari
permukaan laut dengan kelembaban 80 – 90 %.Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan
stabil, 2000-2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak
kekeringan saat kemarau.Pola curah hujan tahunan mempengaruhi perilaku pembungaan dan
produksi buah sawit.
Pengolahan kelapa sawit merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usaha
perkebunan kelapa sawit. Kualitas produksi pada pengolahan kelapa sawit sangat berpengaruh
terhadap rendement yang dihasilkan Proses pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi crude
palm oil dan palm kernel melalui banyak perlakuan dan tahapan. Proses pengolahan kelapa sawit
dibagi menjadi beberapa tahapan dan stasiun, yaitu sebagai berikut :
1.Stasiun Jembatan Timbang (Weigh Bridge)
2. Stasiun Sortasi
3. Stasiun Penimbunan Tandan Buah Segar (Loading Ramp station)
4. Stasiun perebusan (sterilizing station)
5. Stasiun perontokan (threshing station)
6. Stasiun pengempaan/pengepresan (pressing station)
7. Stasiun Klarifikasi (clarification station)
8. Stasiun Kernel (kernel station)
9. Bounch Press
10. Stasiun Kamar Mesin (Engine Room Station)
11. Stasiun Boiler ( Boiler Station)
12. Water Treatment
13. Laboratorium
14 . Gudang
15. Stasiun Limbah ( Effluent Station)
13
Tandan Buah Segar (TBS) yang berasal dari kebun-kebun warga diangkat ke pabrik
dengan menggunakan truk pengangkut untuk diolah atau diproses selanjutnya.Sebelum
melakukan penimbangan, satpam dan mandor melakukan pemeriksaan pada setiap truk tangki
CPO, truk TBS dan inti sawit.Khusus kendaraan yang mengangkut CPO/inti sawit, kelengkapan
standard seperti 1 unit ban serap, dongkrak dan kunci roda boleh tidak diturunkan saat
penimbangan.Terdapat 2 kali penimbangan TBS, pertama saat truk membawa TBS, kemudian
yang kedua selesai pembokaran TBS atau memuat hasil produksi, maka truk melakukan
penimbangan kedua.
Jembatan timbang merupakan alat ukur berat yang berfungsi untuk mengetahui jumlah
berat dari kendaraan pengangkut , tandan buah segar(TBS), minyak kelapa sawit (CPO), inti
sawit, janjangan, cangkang dan fibre. Pada PMKS Raja Marga buah kelapa sawit yang akan
ditimbang diperoleh dari kebun-kebun milik masyarakat, hal ini dikarenakan PT. Raja Marga
belum memiliki kebun sendiri. Jembatan timbang adalah suatu stasiun untuk mendapatkan berat
bruto, tarra,dan netto. Pada PMKS Raja Marga timbangan yang digunakan adalah alat elektronik
yang terdiri dari jembatan timbang, monitor load cell dan printer yang berfungsi untuk
menentukan tonase setiap barang yang keluar masuk pabrik. Stasiun jembatan timbang (Weigh
Bridge) bisa dilihat pada gambar 3.2
Adapun proses soratasi ini dilakukan agar tidak ada kerugian saat pengolahan kelapa
sawit dilakukan.sortasi adalah kegiatan pemilihan buah yang bertujuan untuk mengamati mutu
buah yang diterima.Fungsi sortasi Tandan Buah Segar(TBS) ialah untuk memberikan penilaian
mutu hasil panen dan memberikan pengambilan diluar kreteria matang panen. Buah yang
dikategorikan pembagian buah pada saat sortasi ada 3 kategori yaitu Buah Normal dan buah
busuk.
Buah kurang matang(Fraksi I), brondolan yang lepas lebih besara dari 3 brondolan tetapi
belum mencapai standard minimu 1 berondolan /kg terdapat 2 berondolan lepas. Buah matang
brondolan lepas mencapai standard minimum 1 brondolan/kg ada 2 brondolan sampai 50%
brondolan lepas dari totol brondolan perpanjangan. Buah terlalu matang brondolan lepas dari
janjangan mencapai 50- 75%. Proses ini dilakukan oleh karyawan yang sudah sangat ahli melihat
tingkat kematangan buah sawit. Proses sortasi ini dilalukan dengan cara manual yaitu dengan
hanya melihat TBS yang tidak layak olah dan kemudian akan dipisahkan dari TBS yang
laindengan mengunakan alat yang bernama “tojok”. Alat ini sangat berguna saat pengambilan
buah sawit kerna kalo tidak mempunyai alat ini para karyawan sangat kesulitan saat mengankat
buah sawit yang memiliki duri yang tajam.Bagaian ujung tonjok runcing sehingga dengan
menancap ujung runcing tonjok kebuah tersebut maka dengan mudah masuk. Selanjutnya pada
proses sortasi memakain alat”gancu”, alat ini untuk mengangakat janjangan terbuat dari besi
bulat panjang berujung runcing yang berbentuk setengah lingkaran. Proses penyotiran buah
kelapa sawit dapat dilihat pada gambar 3.3
Loading ramp merupakan rangkai proses awal dari pengolahan kelapa sawit sebelum
memasuki proses selanjutnya. Fungsi dari loading ramp adalah sebagia tempat penampungan
sementara tanda buah segar sebelum masuk ke stasiun perebusan.loading ramp ini dilakukan
setelah proses sortasi. Pebutan peran yang miring bertujuan untuk memermudah turunnya buah
ke conveyor yang terletak pada bagian bawah.Conveyor adalah area lantai yang dikelilingi oleh
rantai untuk mengantarkan TBS kedalam tabung sterilizer. Loading ramp dan conveyor bisa
dilihat pada gambar 3.4 dan gambar 3.5
Loading ramp ini dilengkapi dengan pintu loading yang bekerja dengan sistem
hiderolik,dimana sistem pintu dipasang untuk memindahkan TBS kedalam conveyor yang
menuju kedalam tabung perebusan.TBS dari loading ramp ini kemudian dimasukan kedalam
conveyor perebusan yang berkapasitas 18,600 kg TBS setiap sterilizer. Pada PMKS Raja Marga
terdiri dari 4 unik tabung perebusan.
Sterilizer merupakan proses perebusan buah kelapa sawit dalam sebuah bejana vartikal.
Setelah TBS dimasukan kedalam Sterilizer, ada 4 unit Sterilizer di PMKS Raja Marga yang
berkapasitas 18,600 kg TBS/Unit. Pintu Sterilizer ditutup rapat dan di kunci dengan handle,
sehingga tidak terbuka saat perebusan terjadi. Proses perebusan dilakukan selama 55-70 menit,
dengan tekanan ± 2,8-3,0 bar, dan sebagai pemanas dipakai uap bekas dari turbin pada stasiun
mesin dengan uap yang dihasilkan dari Boiler.
TBS yang telah direbus kemudian di keluarkan untuk proses selanjutnya yaitu perontokan
buah. Thresher adalah suatu mesin yang berfungsi memisahkan atau merontokan berondolan dari
janjang semaksimal dan sasaran memaksimalkan pengambila berondolan dangan mengatur
feeding kedalam thresher dan meminimalisasi losses pada empty bunch batas berondolan yang
tidak terlepas dari janjang (unstrapped bunches)< 2.5% terhadap EFB.
Proses perontokan dapat dilihat pada gambar 3.7, dan proses pembuangan janjangan
kosong sebagai limbah padat bisa dilihat pada gambar 3.8
19
Pengepresan atau pengempaan adalah proses pengambilan minyak dari daging buah yang
sudah di rebus dari sterilizer. Proses pengambilannya perlu dilakukan dengan melumatkan dan
mengepres daging buah. Pada PMKS Raja Marga pelumatan dilakukan dengan digester,
sedangkan pengepresan ini dilakukan dengan kempa ulir (screw press), TBS yang telah dibanting
pada proses thressing tadi selanjutnya dibawa oleh botton conveyor dan dilanjutkan oleh
elevator conveyor untuk dimasukkan ke dalam digester.
1. Pelumatan (Digester)
Untuk memudahkan proses pengepresan, maka daging buah sawit dilumatkan terlebih
dahulu. Alat pelumat daging disebut dengan digester.Berupa sebuah tangki vertical yang
dilengkapi dengan lengan-lengan pencacah dibagian dalamnya berkapasitas 3300 kg brondolan.
Lengan-lengan pencacah ini diputar oleh motor listerik yang dipasang di bagian atas dari alat
pencacah (digester). Tujuan pelumatan agar daging buah terlepas dari biji dan menghancurkan
sel-sel yang mengandung minyak, sehingga minyak ini dapat diperas pada proses pengedapan.
Pelumatan dilakukan dalam digester yang berbentuk silinder tegak, disini terdapat 3 unit
20
digester, namun hanya 2 digester yang digunakan, sisanya untuk cadangan seandainya unit
lainnya mengalami kerusakan. Didalam digester dipasang pengaduk yang berputar pada
sumbunya sehingga diharapkan sebagian besar daging buah terlepas dari bijinya. Pada
pengadukan dilakukan pemanasan untuk memudahkan pelumatan buah dengan menggunakan
steam bertemperatur sekitar 90-95℃, lama pengadukan 15 menit akan terus continue selama
proses berjalan. Digester dapat dilihat pada gambar 3.9
Isi digester minimal 2/3 bagian dari kapasitas full. Bila isi digester kurang dari 2/3
kapasitas, umpan screw press lama-kelamaan akan berkurang dan ini
menyebabkan broken nut menjadi tinggi dari tingginya broken nut kehilangan
kernel pada fibre cylone akan tinggi pula.
2. Pengempaan ( Pressing)
Metode yang paling lazim digunakan untuk mengekstraksi crude oil dari digester fruit
adalah sistem kempa. Tipe kempa yang digunakan adalah batch atau screw press jenis lain
adalah sentrifugal. Press dan sentrifugal diklasifikan pada proses kering, proses yang lain adalah
proses basah dengan penambahan air pada digester dan sistem ini digunakan pada awal industri
CPO.
Alat pressing di PMKS Raja Marga ini ada 3 unit, 2 alat pressing dengan kapasitas 16 ton.
Fungsi dan tujuan pressing adalah mengekstraksi minyak(crude oil) dari brondolan yang telah
dilumatkan dalam digester. Alat pengempaan(Screw Press) adalah alat yang terdiri dari press
silinder dan didalamnya ada 2 buah screw ulir yang berputar berlawan arah. Ampas dari
pengepresan ini dialiri menuju ke boiler dan akan dijadikan bahan bakar untuk boiler. Sedangkan
bijinya akan dibawa menuju ke stasiun kernel. Stasiun pengepresan bisa dilihat pada gambar
3.10
Keuntungan dari alat screw press yaitu secara umum kapasitasnya tinggi, penggunaan
tenaga kerja lebih sedikit, investasi awal mesin lebih rendah, tingkat kekeringan press cake lebih
rendah, pemisahan antara nut dan fibre lebih baik dan oil losses lebih kecil. Sedangkan kerugian
dari alat screw press ini adalah biaya pemeliharaan rutin lebih tinggi, presentase nut pecah lebih
tinggi dan kandungan NOS di crude oil lebih tinggi. Untuk prosedur pengoperasian alat tersebut
adalah sebagai berikut :
- Diperiksa level oli di speed reducer, digunakan oli dengan kekentalan 288-352 centistokes
pada 40 ℃.
- Diperiksa level oli spur gear karena oli dapat meluap dari lubang pengisian.
- Dilumasi semua bagian yang bergerak.
- Dipastikan semua baut mur dalam kondisi terikat dengan baik.
- Diperiksa arah putaran screw press, bila dilihat arah depan screen press yang sisi kiri
bergerak searah jarum jam dan sisi kanan sebaliknya.
- Dipastikan screw bersih dari fibre proses terakhir.
- Dipastikan system trip berfungsi dengan baik.
- Dipastikan digester tidak meninggalkan digester fruit yang sudah bermalam.
- Dihidupkan pisau-pisau saat dalam keadaan kosong kemudian diisi dengan fruit panas dan
selanjutnya tambahkan steam hingga 95 ℃.
- Disaat digester sudah terisi ¾ kemudian dihidupkan screen press dengan menghidupkan
motor.
- Diaduk 15-20 menit selanjutnya buka penuh chute digester.
- Dioperasikan hydraulic cone dengan menual hingga press cake dalam kondisi kering.
- Operator harus menutup cone untuk menghidupkan proses pengempaan, kemudian dibuka
penuh, selanjutnya cone untuk menghidupkan proses pengempaan, kemudian dibuka
penuh, cone secara perlahan ditutup untuk mendapatkan keseimbangan dari tingkat
kekeringan.
Penting sekali untuk mensuplai air panas pada pipa air umpan yang dialir kan melalui
bagian luar dari press. Perawatan alat electomotort ini adalah sekali seminggu bersihkan bagian
luar agar aliran udara pendingin dari kipas berfungsi, pelumasan harus dilakukan dan sistem
beban berlebihan agar dicoba secara teratur. Sedangkan perawatan spur gear diperiksa spur gear
23
pada screw press beroperasi dari dua lubang inspeksi, kondisi bearing dapat diperiksa dengan
cara mendengar suara saat beroperasi dan direkomendasikan penggantian oli sekitar 2500 jam
namun tergantung pada kondisi operasi.
Screw Press tidak terelakkan ketebalan screw press akan berkurang akibat gesekan. Bila
keausan sudah mencapai 20 mm maka saatnya untuk menambah dengan pengelasan. Sebelum
pengelasan berlangsung screw press harus dibersihkan terlebih dahulu dari minyak dan kotoran.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah bersihkan semua peralatan dan pastikan tidak ada
kebocoran, pastikan menggunakan oli dengan kualitas baik, bersihkan atau ganti filter oli, buang
kontaminan dari penyaringan udara dan lakukan service rutin dalam waktu yang teratur.
Hasil dari pengempaan ini akan menjadi 3 bagian, yaitu : minyak kasar, biji(nut), dan serat
(fiber). Minyak kasar yang dihasilkan masih tercampur dengan pasir, kotoran dan air sehingga
ditampung di oil gutter (talang minyak).Selanjutnya dari oil gutter di alirkan ke sand trap tank
untuk menyaring pasir yang terkandung dalam minyak.Setelah itu minyak yang telah terpisah
dari pasir diencerkan dengan ditambahkan air sebelum masuk ke stasiun klarifikasi. Sedangkan
serat dan biji akan masuk ke cake conveyor untuk proses pemisahan nut dengan fiber . Cake
breaker conveyor hasil pengempaan atau ampas press keluar dan dibawa oleh cake breaker
conveyor ke Depericarper. CBC adalah conveyor berbentuk tulang horizontal yang didalamnya
dilengkapi pelat untuk memecahkan dan mendorong ampas ke ujung as. Dua buah ulir bisa
dilihat pada gambar 3.11 dan alat pengempaan bisa dilihat pada gambar 3.12
Minyak yang keluar dari screw press melalui oil gutter dialirkan kedalam sand trap tank
dengan tujuan untuk mengendapkan pasir. Minyak yang diperoleh dari hasil pengempaan masih
pengempaan masih mengandung air dan kotoran, seperti pasir, tanah , sisa-sisa daging buah dan
lain sebagainya. Crude oil yang telah diencerkan dialirkan ke vibrating screen yang berukuran
20-30 mash untuk memisahkan bahan asing.
Proses klarifikasi minyak bertujuan untuk memisahkan kotoran atau benda-benda asing
yang masih tercampur dengan minyak. Tujuan dari klarisifikasi ini adalah untuk melakukan
penjernihan, pengedapan minyak kasar hasil press yang masih mengandung air dan kotoran
lainnya.Melakukan pemisahan, pemisahan minyak dengan air dan zat padat yang ada pada
sludge dengan bantuan decanter atau sentrifuse.Menurunkan kandungan kotoran dan air,
dilakuakan dengan bantuan purifies dan vacuum dryer.Mendapatkan CPO yang memenuhi
standar.
Pengedrainan Sand Trap Tank sebelum start proses dan saat shift selama 5-10 detik
tergantung dari jumlah pasir. Jumlah Sand Trap Tank pada PT. Raja Marga adalah 1 unit dengan
kapasitas 12 m3/jam. Dalam melakukanblow down harus dengan suhu 90℃ sehingga yang
terbuang adalah benar-benar NOS(Non Oil Soild). Pasir sangat perlu dibuang karna pasir bersifat
abrasif terhadap peralatan atau mesin, menurunkan effesiensi proses pengolahan dengan
temperatur 90-95℃ dan mengurangi kapasitas olah karena ruang proses di penuhi pasir.
Vibro separator berguna untuk menyaring Crude Oil dari serabut-serabut yang dapat
menggangu proses pemisahan minyak. Vibro separator mempunyai 3 jenis yang terdiri dari 2
lapisan yaitu Single deck dan double deck dengan ukuran 20-30 mash yang berjumlah 2
unit.konterol kebersihan Vibro separator harus dilakukan secara rutin agar padatan yang
terbuang dari hasil penyaringan Vibro tidak menampung.
26
Decanter bekerja dengan menghasilkan dua jenis phase yaitu memisahkan minyak dari
fraksi air dan fraksi sludge atau lumpur. penempatan alat ini biasanya dapat diletakan sebelum
CST,dimana digunakan untuk memisahkan minyak dan sludge separator,darain tank atau CST.
Reclaimed tank dibuat berada pada posisi di bawahlantai, dan berikan steam coil untuk menjaga
temperatur sludge yang akan dikirim ke continuous setting tank dan oil tank. Reclaimed Tank
dapat dilihat pada gambar 3.13
CST (Continous Setting Tank) atau tangki pemisah ini berfungsi memisahkan crude oil
pada kondisi tertentu menjadi beberapa fraksi. Ada beberapa lapisan saringan, lapisan pertama
terdiri dari minyak murni yang bisa disaring melalui skimmer, lapisan kedua terdiri dari minyak,
air, dan solid, lapisan ketiga atau lapisan dasar bagian sebagian adalah solid atau lumpur dan
pasir.
Jumlah air pengencer harus terukur dengan sentrifuge equipment dan mampu
mempertahankan temperature crude oil 90-95 ℃. Posisi skimmer disesuaikan volume atau
disesuaikan volume atau disesuaikan ketinggian minyak, air dan sludge pada clarifier
tank.Terdapat 2 tangki CST pada PMKS Raja Marga, yaitu CST dengan kapasitas 100 ton dan
40 ton.Namun hanya salah satu yang digunakan, sedangkan satunya untuk cadangan jika terjadi
kerusakan. Minyak mempunyai berat jenis lebih ringan dari Sludge, sehingga di dalam Clarifier
tank terdapat tiga lapisan yang terdiri dari lapisan minyak bagian atas, sludge bagian tengah dan
27
di bagian bawah adalah campuran antara air, kotoran, dan sludge. Agar pemisahan minyak
menjadi sempurna, maka di dalam CST diberikan steam, sehingga temperature akan selalu
terjaga pada suhu yang diinginkan. Selanjutnya minyak akan masuk kedalam oil tank yang
selanjutnya dialirkan ke oil purifier . Fungsi oil purifier yaitu mengurangi kadar kotoran dan
kadar air yang terkandung didalam minyak.
Tangki lumpur (Sludge Tank) berfungsi sebagai tempat penampungan sementara sludge
diolah dengan centrifuge, decenter atau separator.Alat ini umumnya berbentuk silindris bagian
dasarnya berbentuk kerucut badan tangki diisolasi dengan rockwal agar tidak terjadi penurunan
temperature dalam tangki.Sludge yang masuk ke dalam sludge tank, kadar minyak yang
terkandung diharapkan tidak lebih dari 10%, dan temperature yang diperlukan antara 90-95℃,
yang mana hal ini dimaksudkan agar semasa pengolahan pada sludge separator mendapatkan
hasil yang baik.
28
Oil Tank berfungsi tempat penampungan sementara minyak murni hasil pemisahan di CST.
Memanaskan minyak sebelyum di proses ke purifier dan mengendapkan kotoran yang terikut
dalam minyak Oil Tank ini berbentuk silindris dan bagian dasarnya berbentuj kerucut dilengkapi
body isolasi dan memiliki kapasitas ± 10 ton. Selanjutnya minyak yang masihtercampur tersebut
di proses di oil purifier untuk memisahkan fraksi minyak, kotoran, dan air.
- Temperatur harus dipertahankan 80℃ sesuai kebutuhan purifier, sebab apabila kurang
proses pemisahan moist dan dirt akan semakin sulit dan apabila terlalu tinggi akan
menyebabkan terhidrolisa minyak yang akan merubah warna minyak.
- Kadar air (Moist) pada clean oil tank : 0,6-1 %
- Kadar kotoran (Dirt) pada clean oil tank : 0.07-1,5 %
Oil Purifier berfungsi sebagai alat pengolah minyak POT untuk mengurangi kadar kotoran
secara maksimal dan kapasitas 4-7 ton/jam. Sludge Centrifuge memisahkan minyak dari sludge
yang merupakan hasil dari proses pemisahan di Clarifier Tank. Cara kerja ini memanfaatkan
gaya sentrifugal dari pemutaran bowlyang telah diisi penuh dengan sludge atau lumpur. Sludge
yang memiliki berat jenis >1 (heavy phase) akan terlempar keluar melalui nozzle dengan ukuran
tertentu (1,6-1,9 mm), sedangkan minyak yang memiliki berat jenislebih ringan (light phase)
akan terkumpul ditengah bowl dan dialirkan melalui discharge pipa untuk dikirim kembali ke
sand trap tank.
- Diameter lubang nozzle harus tetap dipertahankan sesuai standart (diameter lubang nozzle
awal).
- Kekentalan sludge umpan harus diperhatikan.
- Temperatur harus dipertahankan 90-95℃.
- Pencucian bowl selama operasi maksimal 1 jam sekali.
29
Vacum Dryer berfungsi sebagai alat untuk mengurangi kadar air di CPO. Alat ini
berbentuk tabung silindris berkapasitas 15 ton/jam. Dilengkapi dengan nozzle penyemprot, sight
glass dan katup apung pengontrol CPO dari bahan stainless dan bekerja dengan tekanan -0,7
sampai dengan -0,8 bar. Tekanan kerja pada tabung vacuum dryer minimak 60 cmHg
bertemperatur 80-85℃ supaya kadar air cepat menguap dan uap air tersebut akan terpisah oleh
injection steam, selanjutnya terdorong keluar. PT. Raja Marga memilik satu unit vacum dryer
yang dilengkapidengan steam ejector.Ujung pipa yang masuk ke dalam vacum dryer dibuat
sempit berbentuk nozzle – nozzle sehingga akibat kevakuman tangki minyak terisap dan
mengabut vacuum dryer. Steam yang digunakan pada steam ejector adalah superheated steam
dari boiler kemudian dialirkan ke hot well tank. Minyak yang telah bersih keluar dari bottom
vacuum dryer dan selanjutnya dipompakan ke storage stank melaluioil cooler untuk didinginkan
sampai suhu 50℃ .
- Tekanan steam.
- Kebocoran-kebocoran.
- Kuantitas dan kualitas feeding.
- Kekurangan air pendingin.
30
Fat pit sebelum sludge atau lumpur dibuang ke kolam pengelolaan limbah, terlebih
dahulu ditampung di fat pit dengan maksud agar minyak yang masih terbawa dapat terpisah
kembali. Di PT. Raja Marga, lumpur atau air yang masih mengandung minyak yang keluar saat
proses perebusan (sterilizer) juga ditampung di fat pit. Di fat pit diinjeksikan uap sebagai
pemanas untuk mempermudah proses pemisahan minyak dengan kotoran.
Minyak yang ada pada permukaan dibiarkan melimpah (overflow). Selanjutnya minyak
ditampung pada sebuah bak pada pinggiran kolam fat pit, dan kemudian dipompakan kembali ke
CST. Waktu penimbunan minyak sawit mentah pada bak fat pit itu sendiri. Storage tank tangki
besar ini adalah tempat yang digunakan penyimpanan sementara minyak produksi yang
dihasilkan sebelum dikirim ke pihak atau tempat lain. Hasil akhir proses klarifikasi adalah
ditempat ini dan minyak ini di uji terlebih dahulu di lab PMKS pulau tiga untuk melihat standart
kualitas CPO. Gambar fat pit bisa dilihat pada gambar 3.16
Stasiun kernel merupakan stasiun pengolahan biji, untuk mendapatkan produksi kernel
yang baik sesuai dengan standar yang diinginkan, minyak sawit merupakan hasil utama dari
proses penggolahan TBS (tandan buah segar) yang dikeluarkan dari perebusan dan pemerasan
(pressan) dan dikenal dengan minyak kasar atau crude palm oil (CPO) dengan hasil samping
berupa serabut (fibre), cangkang dan nut. Ampas press yang keluar dari screw press berupa
gumpalan yang terdiri dari fibre, nut dan cangkang selanjutnya akan di pecahkan dangan cake
breaker conveyer (CBC). CBC merupakan jenis conveyer ulir namun memiliki semacam pedel-
pedel dimana fibre akan terpisah oleh fan fibre cyclone dengan nutnya akan turun ke polishing
drum.
Adapun tahap-tahapnya yang harus dilewati untuk mendapatkan inti (kernel) adalah:
dan nut atau biji akan turun ke nut polishing drum, Alat Depericarter Columb dapat
diihat pada gambar 3.18
5. Riplle Mill
Riplle Mill berfungsi untuk memecahkan biji, maka biji yang jatuh dari nut silo di
giling oleh suatu rul yang berputar antara landasan segmen yang bergerigi yang
mempunyai celah renggangan sebesar bulatan inti. Pada PMKS PT. Raja Marga memliki
3 unit yang berkapasitas 6 ton/unit jam. Alat Riplle Milldapat dilihat pada gambar 3.20
berikut.
Gambar 3.22Claybath
8. Kernel Silo
Kernel silo berfungsi sebagai tempat pengeringan atau pemasakan kernel dengan
menggunakan udara panas. Temperature kernel silo dibawah 80℃ dan di atas 60℃ dan
35
lamanya waktu pemasakn selama 3 jam sampai 6 jam. Alat kernel silo dapat di lihat pada
gambar 3.23 berikut.
9. Bangker Kernel
Setelah inti atau kernel di masak akan dibawa ke dalam bengker kernel melalui kernel
transport fan. Fungsi bengker kernel ialah tempat penimbunan semestara kernel masak hasil
produksi sebelum kernel di jual. Tempat penimbunan bengker kernel dapat dilihat pada gambar.
Hal-hal yang perlu di perhatikan sebelum melakuakan pengeporasiannya ialah sebagai berikut:
1. berat jenis air lumpur harus 1,11 samapai 1,12 kg/liter.
2. Kondisi air lumpur apakah jenuh atau tidak.
3. Volume nut silo minimal ¾ dari volume nut silo.
4. Diperiksa terlebih dahulu kondisi mesin-mesin.
Hal-hal yang harus diperhatikan agar mendapatkan hasil yang baik ialah sebagai berikut:
1. Menjaga kotoran yang terkandung di dalam wheat kernel maksimum 5,5%
2. Selalu memperhatikan kondisi air claybath agar pemisahan cangkang dan kernel sempurna.
3. mengawasi lossen di wheat shell agar di bawah 1%
4. Mengawasi agar kotoran di kernel produksi (kernel masak) maksimal 7% dan kadar airnya
maksimum 7,5%
Hal-hal yang harus diperhatikan setelah proses dilakukan ialah sebagai berikut:
1. Matikan semua breaker-breaker yang ada di panel agar kondisi mesin-mesin besar dalam
kondisi mati (OFF)
2. Membersihkan lingkungan sekitar stasiun kernel.
Adapun bagian utama yang ada pada kamar mesin ialah sebagai berikut:
38
1. Steam turbin
Fungsi steam turbin ialah sebagai mesin perubah tenaga potenseal steam menjadi
tenaga mekanis berupa putran rotor. Putaran rotor akan digunakan untuk memutar as
generator sehingga dapat mengasilkan energy listrik. Selanjutnya akan digunakan untuk
penggerak mesin-mesin pengolahan di dalam pabrik. Kapasitas yang di bimiliki turbin
ialah 1000 KW (1MW). Alat steam turbin dapat di lihat pada gambar 3.27
2. Diesel generator
Fungsi deasel generator ialah penghasil tenaga listrik apabila steam turbin tidak
hidup atau saat PLN mati. Pada PT. Raja Marga memiiki 3 unit yang memiliki kapasitas
500 kpa (400KW). AlatDieselgeneratordapat dilihat pada gambar 3.28
39
Gambar 3.28DieselGenerator
3. BPV ( Back Pressure Vessel)
BPV adalah bejana tekanan balik yang berfungsi untuk sebagai penyeimbang
kerja steam turbin dan sebagai pembagi steam ke stasiun pemurnian, stasiun perebusan,
stasiun kernel, dan lain lain. Alat BPV dapat dilihat pada gambar 3.29
Boiler merupakan suatau alat penukar panas (heat exchanger) yang memfasilitasi
perpindahan panas dari bahan bakar ke fluida agar fase yang digunakan untuk menggerakan alat
alat mekanis tersebut berubah. Fluida yang digunakan untuk memanaskan ialah air yang telah
dibersihkan dari senyawa-senyawa kimia, misalnya besi. Boiler berfungsi sebagai mesin
penghasil uap, uap yang dihasilkan tersebut akan digunakan sebagai penggerak utama turbin uap.
Selanjutnya sisa dari uap penggerak turbin tersebut akan digunakan untuk proses TBS
(perebusan TBS dan pemanasan di tangki produksi). Kapasitas boiler di PT . Raja Marga ialah
20 ton uap/jam. Bahan bakar dari boiler tersebut menggunakan fibre hasil pengpresan buah
kelapa sawit dan cangkang hasil pemecahan nut di stasiun kernel. Komposisi bahan bakar ialah
75% fibre an 25% cangkang. Stasiun boiler dapat dilihat pada Gambar 3.30
40
Water Treatment adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk mengolah air dari kualitas
air baku (influent) yang kurang bagus utuk mendapatkan kualitas air pengolahan standartyang di
inginkan agar siap untuk dikonsumsi. Stasiun Water Treatment pada PMKS PT. Raja Marga ini,
kebutuhan air pada pabrik di suplay dari sungai terdekat dari area kebun kemudian di tampung
oleh waduk buatan. Air dalam waduk di pompa dengan menggunakan multistage pump kapasitas
45 Kw ke pabrik melalaui proses injeksi kimia dan diendapkan pada water basin. Air yang
terdapat pada water basin kemudian dipompakan melewati penyaringan pada pressure sand filter
yang di dalamnya pasir kuarsa menuju Over Head Water Tank. Air ini digunakan untuk boiler,
kebutuhan prose panas dan dingin, keperluan domestik, Washer (bersih-bersih pabrik) dan
suplay untuk Fire Hydrant. Tempat penampungan air pada PMKS PT. Raja Marga dapat di lihat
pada gambar 3.31
3.3.13 Laboratorium
Peranan laboratorium di dalam pabrik kelapa sawit adalah melaksanakan fungsi control
kualitas yaitu memberikan data parameter mutu material yang terlibat proses produksi dan
kualitas BTS, fungsi control proses yaitu memberikan data mengenai hasil produksi alat-alat
produksi yang digunakan di dalam pabrik sehingga dapat diketahui kinerjanya. Kontrol kualitas
produksi meliputi crude palm oil (FFA atau ALB, moisture, dirt/kadar kotoran, Nilai Peroksida),
kernel (moisture / kadar air, Dirt/ kadar kotoran, broken kernel/ kadar kernel pecah),
Effluent/Limbah ( Alkanility, VFA volatile fatty acid), padatan total dan padatan tersusupensi, oil
dan grease, BOD, COD, Total nitrogen sebagai N-NH3, dan lain-lain. Ruang laboratorium dapat
dilihat pada gambar 3.32
Pada stasiun gudang di PMKS PT.Raja Marga kegunaanya ialah untuk melancarkan
proses pabrik. Pada stasiun ini yang di simpan ialah ntuk stock keperluan pabrik. Pada gudang
PMKS PT. Raja Marga stock di pabrik bermacam item barang kebutuhan pabrik. Kelompok
barang pada pabrik ini ialah asep, bahan bangunan, bahan cetakan, bahan formulir, bahan kimia,
bahan pembantu dan peralatan kerja, barang BBM, barang jasa pihak ketiga, bahan material
elektrikal dan barang suku cadang pabrik. Stasiun gudang dapat dilihat pada gambar 3.33
Tujuan stasiun limbah secara keseluruhan adalah mendapatkan limbah akhir yang sesuai
dengan kebutuhan land application dan perawatan kolam limbah. Adapun manfaat dari limbah
anaerobic pada PMKS PT.Raja Margaini yaitu limbah tidak dibuang ke sungai sehingga tik
mencemari sungai,bisa jadi pupuk organik, memperbaiki pH tanah,meningkatkan kelembaban
tanah, dan memperbaiki struktur tanah. Adapun 2 jenis limbah yang dihasilkan oleh PMKS ialah
sebagai berikut:
44
1. Limbah padat
Limbah padat yang dihasilkan pada PSKM ialah cangkang dan serambut, yang digunakan
sebagai bakar boiler,janjang kosong dapat dibawa ke lahan sebagai pupuk organik, dan kerek
boiler dimanfaatkan untuk pelapis jalan dan solid dimanfaatkan pupuk organik atau makanan
ternak. .
2. Limbah cair
Limbah cair yang dihasilkan oleh PMKS ialah yang bersumber dari air kondesat,air cucian
pabrik, air Hydrocyclone atau claybath, dan sebagiannya ditampung dan diolah di kolam limbah
sampai memenuhi syarat sehingga dapat digunakan untuk mengairi kebun kelapa sawit.
Limbah pada gambar 3.34
43
4.1 Judul Tugas Khusus
Adapun judul tugas khusus yang akan dikaji selama pelaksanaan kerja praktek di PT.
Raja Marga yaitu “Maintenance Tabung Sterilizer Pada Proses Minyak Kelapa Sawit PT. Raja
Marga”.
Bejana sterilizer merupakan sebuah bejana tekan dengan tipe vertical dilengkapi dua unit
pintu body terbuat dari plat baja dengan ketebalan plate 15 mm, satu buah nozzle steam inlet
pipa 8 inci, satu buah untuk steam exhaust pipa 8 inci, dan satu buah dram kondensat pipa 8 inci,
serta satu buah setety valve pipa 6 inci. Kapasitas satu unit sterilizer 18,4 ton TBS. Dalam
perencanaan kebutuhan unit sterilizer yang di sesuaikan dengan kapasitas pabrik.
Adapun tabung sterilizer yang digunakan di stasion sterilizer merupakan tabung sterilizer
berbentuk vertical.
44
44
Spesifikasi dari unit tabung sterilizer berbentuk vertical pada PT. Raja Marga adalah
sebagai berikut:
Pada tanggal 22 Februari 2021 kegiatan kerja praktek di PT. Raja Marga di mulai, yang
mana kegiatan kerja praktek bertujuan untuk menerapkan ilmu dan aplikasinya dalam situasi dan
kondisi kerja langsung dilapangan. Jadwal kegiatan kerja praktek ini dimulai jadi pukul 8:00 –
18:00 WIB, pada setiap harinya kecuali hari libur kerja yaitu, hari jumat.
Kegiatan praktek ini telah di konsultasi dengan pembimbing lapangan di PT. Raja Marga,
yaitu merangkup masalah kegiatan-kegiatan selama satu bulan.
Pada hari pertama sampai ke tiga peserta kerja praktek melakukan pengenalan
perusahaan PT. Raja Marga. Kemudian peserta menunjungi setiap stasiun yang ada di PT. Raja
Marga. Hari ke 4 barulah pembimbing lapangan membicarakan masalah tugas khusus yang akan
diambil oleh para peserta kerja praktek. Tepatnya di hari ke 5 mulai berlangsung untuk tugas
khusus, dikarenakan mengambil tugas khusus tentang “Tinjauan Maintenance Terhadap Tabung
Sterilizer Pada Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sawit di (PMKS) PT. Raja Marga”, maka
judul ini berkaikatan dengan stasiun sterilizer yang mana di situ melihat sekaligus membantu
para pekerja PT. Raja Marga. Hari selanjutnya langsung ke stasiun sterilizer untuk melihat
proses berlangsungnya tahap perebusan pada stasiun sterilizer bersama operator stasiun
sterilizer. Kegiatan perjam yang dilakukan oleh operator selama proses perebusan yaitu :
48
Minggu kedua dan seterusnya kegiatan perjam tetap berjalan dengan semestinya.
Kemudian dapat ilmu tambahan dan membantu operator dalam proses perawatan harian yang
harus di lakukan setiap hari pada saat tabung sterilizer dibuka:
Membantu menarik tandan buah, berondolan yang jatuh didalam tabung rebusan.
Membantu membersihkan dan melumasi packing pintu
Membantu memperhatikan kebocoran slyt plat
Membantu memperhatikan kebocoran pipa dan valve
Pada hari ke 15 terjadi kerusakan pada bagian door packing tabung sterilizer. Setelah
kerusakan itu terjadi, operator di bagian stasiun sterilizer melaporkan ke asisten bengkel yang
ada di PT. Raja Marga. Kemudian segara melakukan perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh mechanical terdapat beberapa penyebab kerusakan. Dari
hasil wawancara bersama asisten bengkel penyebab pertama kerusakan door packing pada
tabung sterilizer adalah safety valve tidak bekerja dengan baik, artinya safety valve tidak bekerja
pada setting-an seharusnya. Apabila tekanan uap yang berada di dalam tabung melebihi 3,2 bar,
maka safety valve secara otomatis akan membuka untuk mengurangi tekanan yang di dalam
tabung. Pada kondisi ini mechanical mengambil solusi dengan melalukan setingan ulang
terhadap safety valve.
Penyebab kedua kerusakan door packing pada tabung sterilizer adalah kondisi pintu tidak
sejajar terhadap tabung. Penyebab ini ditandai dengan keluarnya uap melalui celah pintu pada
saat sedang terjadi penaikan dan penahan uap di dalam tabung. Dampak yang ditimbulkan dari
kebocoran ini dapat diindikasikan sebagai pemicu pecah door packing. TBS yang keluar dalam
kondisi kurang matang atau mentah akibat tekanan di dalam tabung tidak tercapai. Langkah yang
diambil oleh mechanical adalah dengan melalukan pensetingan pintu agar dapat sejajar kembali
dengan tabung.
Penyebab ketiga kerusakan door packing pada tabung sterilizer adalah alur door packing
sudah tidak mengikat (melebar). Penyabab ini ditandai pada saat pemasangan door packing,
mechanical harus menggunakan kain majun (kain perca) sebagai pelapis packing. Fungsi
pemasangan kain majun ini adalah agar packing dapat terpasang dengan ketat/rapat pada pintu.
Pada minggu terakhir kegiatan perawatan bulanan dilakukan pada tabung sterilizer di PT.
Raja Marga, kegiatan tersebut berupa:
Membantu mengencangkan baut-baut valve uap
Membantu mengencangkan packing valve uap
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tugas khusus pada sterilizer vertikal yang digunakan pada pabrik
pengolahan kelapa sawit PT. Raja marga, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Didalam pabrik PT. Raja Marga terdapat tiga komunity utama yang dihasilkan yaitu:
- Crude palm oil (CPO)
- Palm kernel oil (PKO)
- Cangkang.
2. Sterilizer vertical mempunyai bejana tabung yang tegak. Pada proses perebusan
dilakukan dengan sistem two peak (dua puncak). Dengan waktu perebusan berkisar 70
menit. Target yang harus dicapai di stasiun ini adalah tekanannya 2.8-3.0 kg/cm² dengan
suhu 130-135 °C. Apabila suhu dan tekanan tidak mencapai target, maka akan
mengakibatkan kualitas perebusan TBS tidak baik. Untuk mencegah hal tersebut perlu
memperhatikan kestabilan dalam proses kerja mesin.
3. Adapun hal-hal yang perlu diperiksa pada tabung sterilizer antara lain pada saat sterilizer
dibuka, dilumasi dengan minyak bekas, dan baut-baut valve uap dikencangkan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil kerja praktek yang telah dilakukan, maka dapat diberikan saran-saran
sebagai berikut:
1. Utamakan selalu keselamatan kerja (Safety) kepada seluruh karyawan dan jagan sampai
lalai saat berkerja agar terhinda dari kecelakaan kerja.
2. Perawatan alat-alat pabrik harus menjadi priolitas agar terhindar kecelakaan kerja dan
menjadi kendala produksi.
54
DAFTAR PUSTAKA
Kiswanto. 2008. Teknologi Budidaya Kelapa Sawit. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lampung. Lampung
Sunarko. 2009. Budi Daya dan Pengolahan Kebun Kelapa Sawit dengan Kemitraan. PT
Agromedia Pustaka. Jakarta
Darius, Asyari. 2007. Manajemen Pemiliharaan Mesin. Jakarta : Universitas Darma Persada
https://docplayer.info//113475028-Risfan-jaya-firdana-universitas-sumatera-utara.html diakses
pada tanggal 4 Maret 2021.
LAMPIRAN
SUYANTO,S
MILL ASISTEN KEPALA
MARIO SUHENDERI
Karyawan Karyawan
Krani Timbangan Karyawan Karyawan
Krani Produksi
Personalia
Kasir
54
LAMPIRAN 3: Dokumentasi Lapangan Selama Kerja Praktek
( Dokumentasi Bersama asisten lab PT.Raja Marga serta hari terakhir kerja prakter)
)
LOG BOOK KERJA PRAKTEK
DI
PTRAJA MARGA
ALUE RAMBOT – NAGAN RAYA
Disusun Oleh
NAMA : SAID AFRIZAL
NIM : 1804102010075
NPM :1804102010075
Judul Tugas Khusus : Maintenance Terhadap Tabung Sterilizer Pada Proses Minyak Kelapa
SAID AFRIZAL
NIM. 1704102010075