Anda di halaman 1dari 7

KEWAJIBAN DAN HAK TERHADAP SUMBER ENERGI

Sumber-sumber energi yang ada di Indonesia yang menyangkut kepentingan orang


banyak dikelola oleh negara dan dipergunakan oleh untuk sebesar-besarnya kemakmuran
atau kesejahteraan masyarakat. Contohnya minyak bumi, batu bara, gas, dan air. Setiap
warga negara juga memiliki kewajiban untuk memanfaatkanya dengan bijak dan hemat.
Berikut hak dan kewajiban setiap warga negara terhadap sumber energi dan
pemanfaatanya.
1. KEWAJIBAN TERHADAP SUMBER ENERGI
Setiap orang memiliki tanggung jawab dan kewajiban yang besar terhadap
lingkungan, dan sumber energi. Setiap aktifitas manusia memiliki pengaruh yang besar
terhadap lingkungan. Manusia dan lingkungan memiliki hubungan yang sangat erat satu
sama lain. Artinya, apa yang dilakukan manusia akan berpengaruh terhadap alam.
Oleh karena besarnya pengaruh manusia terhadap alam, maka manusia
berkewajiban menjaga alam dengan baik.
Berikut kewajiban manusia dalam menggunakan sumber energi dalam kehidupan
sehari hari :
a) Menghemat energi dengan menggunakan seperlunya
b) Memanfaatkan teknologi dan peralatan yang ramah lingkungan
c) Menjaga dan melestarikan alam untuk menjaga keseterdiaan sumber energi
d) Melakukan reboisasi untuk menjaga keseterdiaan sumber air
e) Menggunakan sumber energi alternatif seperti angin, air, atau matahari untuk
menggantikan energi yang tidak dapat diperbarui
Jika semua kewajiban telah kita tunaikan, sudah sepantasnyalah kita memperoleh hak
kita.

2. HAK MEMANFAATKAN SUMBER ENERGI


Setiap orang memiliki hak yang sama untuk menggunakan energi agar dapat
menunjang kegiatanya sehari-hari. Untuk hal-hal tertentu setiap orang pun berhak
mengelola energi. Hak mengelola energi diperbolehkan selama tidak melanggar undang-
undang dan merugikan orang lain.
Jika hak dan kewajiban terhadap sumber energi telah dijalankan dengan baik,
manfaat sumber energi pun dapat kita rasakan dengan baik pula.
Sumber-sumber energi yang ada di Indonesia yang menyangkut kepentingan orang
banyak dikelola oleh negara dan dipergunakan oleh untuk sebesar-besarnya kemakmuran
atau kesejahteraan masyarakat. Contohnya minyak bumi, batu bara, gas, dan air. Setiap
warga negara juga memiliki kewajiban untuk memanfaatkanya dengan bijak dan hemat.

Sumber : http://kerisnacrl.blogspot.com/2017/05/kewajiban-dan-hak-terhadap-sumber-
energi.html; diakses tanggal 17 Agustus 2019
Berikut ini Contoh Kewajiban dan Hak
Terhadap Sumber Daya Alam
Media Pendidikan-Setiap kebutuhan manusia dapat terpenuhi, salah satunya diawali
dengan pemanfaatan sumber daya alam. Sumber daya alam yang ada di Indonesia yang
menyangkut kepentingan orang banyak dikelola oleh negara dan dimanfaatkan sebaik-
baiknya demi kesejahteraan masyarakat. Misalnya minyak bumi, batu bara, gas, air, dan
lain-lain. Oleh karena itu, setiap orang memiliki hak yang sama untuk memanfaatkan dan
menikmatinya. Meskipun demikian, setiap orang juga memiliki kewajiban untuk
memanfaatkannya dengan bijak dan hemat.

1. Kewajiban Terhadap Sumber Daya Alam


Sumber daya alam, khususnya yg tidak dapat diperbarui lama kelamaan semakin
berkurang dan akhirnya habis. Oleh karena itu, kita harus melestarikannya. Usaha
pelestarian sumber daya alam merupakan kewajiban kita sebagai anggota masyarakat.
Kemudian, bagaimana cara melestarikannya? Menghemat pemakaian sumber energi
adalah salah satu contoh cara melestarikan sumber daya alam.
Menghemat sumber daya alam tidak hanya berfungsi untuk melestarikannya saja.
Tindakan ini juga bermanfaat untuk mengurangi bahaya kerusakan lingkungan.
Contohnya penggunaan bensin sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Asap
kendaraan bermotor yang timbul menyebabkan pencemaran udara.
Berikut kewajiban terhadap sumber daya alam dan pemanfaatan energi dalam
kehidupan sehari - hari:
a. Mengurangi kegiatan yang banyak menghabiskan sumber daya alam.
b. Pemanfaatan teknologi dan peralatan yang ramah lingkungan.
c. Menjaga dan melestarikan alam untuk menjaga ketersedian sumber daya alam.
d. Melakukan reboisasi untuk menjaga ketersediaan sumber daya alam terutama air.
e. Menggunakan energi alternatif.

2. Hak Memanfaatkan Sumber Daya Alam


Kekayaan sumber daya alam yg kita miliki, baik yg dapat diperbarui maupun yan tidak
dapat diperbarui bermanfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat. Setiap anggota
masyarakat pun memiliki hak untuk memanfaatkannya.
Hak untuk memanfaatkan sumber daya alam ini bisa dilakukan secara langsung maupun
tidak langsung. Contoh Pemanfaatan secara langsung adalah hasil pertanian yang dapat
langsung dikonsumsi oleh masyarakat.
Adapun pemanfaatan tidak langsung artinya hasil dari sumber daya alam tersebut
haruslah diolah terlebih dahulu agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

https://kurtilas-sd.blogspot.com/2018/04/berikut-ini-contoh-kewajiban-dan-hak.html
HAK DAN KEWAJIBAN ANDA
SEBAGAI KONSUMEN PENGGUNA LISTRIK
A. HAK
Sesuai ketentuan Pasal 29 Undang-Undang No. 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan, Anda sebagai konsumen berhak untuk:
1. Mendapatkan pelayanan yang baik
2. Mendapatkan tenaga listrik secara terus menerus dengan mutu dan keandalan yang
baik
3. Memperoleh tenaga listrik yang menjadi haknya dengan harga yang wajar
4. Mendapatkan pelayanan untuk perbaikan apabila ada gangguan tenaga listrik
5. Mendapat ganti rugi apabila terjadi pemadaman yang diakibatkan kesalahan
dan/atau kelalaian pengoperasian oleh pemegang izin usaha penyediaan tenaga
listrik sesuai syarat yang diatur dalam perjanjian jual beli tenaga listrik

B. Kewajiban
Sesuai ketentuan Pasal 29 Undang-Undang No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan,
1. Kewajiban Anda sebagai konsumen adalah:
 Melaksanakan pengamanan terhadap bahaya yang mungkin timbul akibat
pemanfaatan tenaga listrik.
 Menjaga keamanan instalasi tenaga listrik milik konsumen
 Memanfaatan tenaga listrik sesuai peruntukkannya
 Membayar tagihan pemakaian tenaga listrik
 Menaati persyaratan teknis di bidang ketenagalistrikan
2. Konsumen bertanggungjawab apabila karena kelalaiannya mengakibatkan kerugian
pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik.

Sumber : http://www.positif.or.id/hak-dan-kewajiban-anda-sebagai-konsumen-pengguna-listrik/;
diakses tanggal 17 Agustus 2019
HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI KONSUMEN
PENGGUNA AIR MINUM / AIR BERSIH (PDAM)
1. Pengelola Air Bersih di Kota Bandung
Pengelolaa Air Bersih di Kota Bandung adalah
Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening , Kota
Bandung. Bandung terletak di koordinat 107° BT dan 6°
55′ LS. Luas kota Bandung adalah 16.767 Hektare. Kota
ini secara goegrafis terletak di tengah-tengah provinsi
Jawa Barat, dengan demikian sebagai ibu kota provinsi,
Bandung mempunyai nilai strategis terhadap daerah-
daerah di sekitarnya. Dan Bandung kota berhawa sejuk
dengan suhu rata-rata 25° C yang merupakan kota
metropolitan baru. Karena iklimnya yang sejuk dan
topografinya yang unik maka Bandung dijadikan kota
wisata oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Kota yang
semula dirancang hanya untuk 200.000 penduduk itu kini sudah dihuni oleh lebih dari 2
(dua) juta jiwa karena ada arus pendatang dari wilayah seputar Bandung. Secara
Topografis Bandung merupakan cekungan yang terbentuk dari Danau purba Bandung.
Cekungan Bandung yang luasnya 2.283 Km² itu terdiri dari dua wilayah administratif
yaitu Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. Berkembangnya jumlah penduduk dan
tingginya arus urbanisasi ke kota ini menyebakan tingginya kepadatan penduduk yang
mencapai 10.899 jiwa per Km² dan selaras dengan itu diikuti pula peningkatan
permintaan perumahan dengan sarana penunjang diantaranya air minum dan air limbah.
Sejarah pendirian PDAM Kota Bandung dimulai sejak zaman penjajahan Belanda di
Indonesia. Pembentukan PDAM Kota Bandung sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
berdasarkan peraturan Daerah (Perda) Kotamadya Bandung Nomor 7/PD/1974 jo Perda
Nomor 22/1981 jo Perda Nomor 08/1987 yang telah diubah untuk terakhir kalinya dengan
Perda nomor 15 Tahun 2009, dengan perkembangan organisasi sebagai berikut :
Tahun 1916 – 1928 : Stadsgemente Water Leiding Bandung

Tahun 1928 – 1943 : Technische Ambtenaar

Tahun 1943 – 1945 : Sui Doko

Tahun 1945 – 1954 : Perusahaan Air

Tahun 1953 – 1965 : Dinas Perusahaan Bagian B (DPB)

Tahun 1965 – 1974 : Dinas Teknik Penyehatan (DTP)

Tahun 1974 : Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung

Tahun 1987 : Pengelolaan Air Kotor masuk ke dalam PDAM

Tahun 2009 – PDAM Kota Bandung berganti nama menjadi Perusahaan


:
Sekarang Daerah Air Minum Tirtawening Kota Bandung

Pada tahun 1978 sampai dengan tahun 1985 untuk meningkatkan debit air, mulai
dilaksanakan fisik Pengembangan Air Minum Tahap I atau BAWS I, dengan membuat Sumur
Artesis sepanjang jalan kereta api. Tahun 1985 sampai dengan 1991 membangun Mini Plant
Cibeureum dengan air bakunya dari Sungai Cibeureum, Mini Plant Pakar, air bakunya dari
Sungai Cikapundung dan membangun Intake Siliwangi serta pembangunan saluran air kotor
sepanjang 176,30 km.
Dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, maka masalah-masalah sanitasi
lingkungan merupakan masalah yang cukup penting untuk diperhatikan, diantaranya
masalah pembuangan air kotor.
Pada tahun 1978 – 1979 Pemerintah Kota Bandung melaksanakan studi “Bandung Urban
Development and Sanatary” yang mengusulkan strategi penanganan pengembangan Divisi
Air Kotor Kota Bandung.
Pada tahun 1979 – 1994 Pemerintah Kota Bandung melalui ” Bandung Urban Development
Project (BUDP)” tahap I dan II memperoleh bantuan dana dari Bank Pembangunan Asia (ADB)
dan penyertaan modal dari Pemerintah untuk membangun sarana air limbah dan Instalasi
Pengolahan Pengolahan Air Limbah.
Sarana air limbah yang dibangun berupa jaringan perpipaan air limbah yang berada di daerah
berpenduduk padat yaitu Bandung Barat, Bandung Timur dan Bandung Tengah-Selatan,
sedangkan Instalasi Pengolahan Air Kotor dibangun di Desa Bojongsari Kecematan
Bojongsoang Kabupaten Bandung.

DASAR STATUS HUKUM PENDIRIAN PERUSAHAAN


1) Sejarah pendirian PDAM Kota Bandung dimulai sejak zaman penjajahan Belanda di
Indonesia. Pembentukan PDAM Kota Bandung sebagai Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kotamadya Bandung Nomor
7/PD/1974. Dikukuhkan dan disyahkan oleh Gubernur Jawa Barat tanggal 31 Oktober
1974 No. 340/AU/Perund/SK/1974.
2) Peraturan Daerah No.22/PD/1981 tentang perubahan untuk pertama kali PERDA
tentang pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum Dati II Bandung.
3) Diubah untuk terakhir kalinya dengan Perda Nomor 08 Tahun 1987, Pengelolaan Air
Kotor masuk ke dalam PDAM Kota Bandung.
4) Per tanggal 07 November 2009 PDAM Kota Bandung berganti nama
menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening Kota Bandung yang telah
disahkan oleh Walikota Bandung melalui Peraturan Daerah Kota Bandung No. 15
Tahun 2009 tentang Perusahaan Daerah Air Minum

VISI DAN MISI PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG

VISI :
Visi PDAM Tirtawening Kota Bandung adalah “Menjadi Perusahaan Daerah Yang Handal
dan Berdaya Saing Global Pada Tahun 2021″

MISI :
 Meningkatkan pelayanan dan inovatif dan berteknologi.
 Meningkatkan nilai tambah melalui pemanfaatan sumber daya perusahaan secara
efektif dan efisien.
 Meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan.
 Meningkatkan peran serta seluruh pemangku kepentingan , masyarakat dan swasta
untuk pengembangan perusahaan yang berkelanjutan.
 Meningkatkan kepedulian terhadap pelanggan dan masyarakat.

MAKSUD DAN TUJUAN PDAM KOTA BANDUNG


Sesuai Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 15 Tahun 2009
PDAM Tirtawening Kota Bandung didirikan dengan maksud dan tujuan :
 Menyelenggarakan usaha pengelolaan air minum dan air limbah bagi kepentingan
umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta usaha lainnya di bidang air minum
dan air limbah.
 Memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah Daerah di bidang air
minum dan air limbah dalam rangka menunjang pembangunan dengan menetapkan
prinsip perusahaan.

TUGAS & FUNGSI PDAM


Tugas pokok Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening Kota Bandung sesuai Peraturan
Walikota Bandung Nomor 236 Tahun 2009 adalah bergerak di bidang pengelolaan air
minum dan pengelolaan sarana air limbah di daerah, untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat yang mencakup aspek ekonomi, sosial, kesehatan dan pelayanan umum.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, PDAM menyelenggarakan fungsi-
fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan dan strategi usaha pengelolaan air minum dan sarana air limbah ;
2. Melaksanakan pelayanan umum/jasa kepada masyarakat konsumen dalam penyediaan
air minum dan sarana air limbah ;
3. Perencanaan pembangunan, pemeliharaan dan pengawasan sarana dan prasarana air
minum dan air limbah ;
4. Pengelolaan keuangan Perusahaan Daerah untuk membiayai kelangsungan hidup
Perusahaan Daerah dan Pembangunan Daerah ;
5. Pengelolaan pegawai PDAM ;
6. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan dan usaha PDAM kepada
Walikota melalui Badan Pengawas.

2. Kewajiban Pengguna Air Bersih dari PDAM


 Membayar rekening air dan beban tetap dan denda atas sanksi keterlambatan
pembayaran (jika ada) secara periodik dan konsisten pada tempat-tempat
pembayaran dan fasilitas resmi yang disediakan oleh PDAM
 Memberikan ijin atau akses kepada (petugas) PDAM ke lokasi tanah/bangunan milik
PELANGGAN untuk kepentingan pembacaan/pencatatan stand meter air,
pemeliharaan, perbaikan, pengecekan, penggantian, penyegelan, pemutusan dan
pemindahan instalasi pipa dinas dan meter air serta kepentingan administrasi lainnya
 Memelihara sambungan langganan persil sampai dengan meter air agar selalu dalam
keadaan baik atas biaya PELANGGAN
 Memelihara dan melindungi meter air dari kerusakan, kehilangan dan mempengaruhi
keakurasian meter air
 Melaporkan kepada PDAM apabila terdapat sambungan langganan dan instalasi meter
air yang mengalami gangguan
3. Hak Pengguna Air Bersih PDAM
 Mendapatkan pelayanan yang baik dan jujur dari PDAM
 Mendapatkan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi, prosedur
pemasangan, pemakaian dan pemanfaatan fasilitas pelayanan PDAM
 Mendapatkan informasi tentang besarnya rekening air dan biaya pelayanan lainnya
yang harus dibayar PELANGGAN
 Mengajukan pengaduan tagihan apabila diyakini bahwa tagihan rekening tidak sesuai
dengan penggunaan
 Mengajukan pengaduan apabila pelayanan mengalami gangguan
 Mengajukan permohonan secara tertulis kepada PDAM apabila melakukan
pemindahan atau perubahan terhadap instalasi pipa dinas dan meter air
 Mengajukan permohonan secara tertulis kepada PDAM apabila PELANGGAN
melakukan perubahan identitas PELANGGAN
 Mengajukan permohonan penutupan sementara untuk jangka waktu paling lama 1
(satu) tahun dengan ketentuan terlebih dahulu melunasi seluruh kewajiban termasuk
melunasi abudemen selama penutupan

Anda mungkin juga menyukai