ISU LINGKUNGAN
Disusun oleh :
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS
NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
Tahun 2019/2020
KLIPING MENGENAI LINGKUNGAN
Analisi isu lingkungan
Pada artikel yang pertama berjudul “Perubahan Iklim Ganggu Berbagai Aspek”,
membahas tentang dampak emisi gas rumah kaca yang terus meningkat namun upaya
mengurangi pemanasan global tidak memadai. Kepala PSLH mengatakan bahwa
dibutuhkannya strategi kebijakan dan program untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim.
Pada artikel kedua menjelaskan tentang pembuatan modul mengenai lingkungan
hidup. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan serta nilai dan sikap terhadap
lingkungan sekitar yang harus dimiliki oleh guru dan siswa. Rencana nya lembaga penelitian
dan pengabdian masyarakat UGM dan dinas pendidikan bekerja sama untuk memasukan
materi ini ke dalam kurikulum
Pada artikel ketiga membahas tentang kekeringan yang terjadi di Kabupaten
Tangerang yang mengakibatkan sejumlah warga mengkonsumsi air yang tidak layak.
Menipisnya air bersih akibat musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan sejumlah
kecamatan pada kabupaten tersebut menggunakan air situ di kawasan Pusat Pemerintahan
Kabupaten Tangerang yang merupakan air sisa galian.
Kemudian artikel keempat menjelaskan pemanfaatan mineral zeolite sebagai katalis
dalam pengelolaan penambangan, dengan zeolite tersebut maka efektivitas kerja akan
meningkat hingga 1.000.000 kali, namun sayang pabrik pembuatan katalis ini sudah tidak
berproduksi, dan juga inovasi anak negeri mengenai katalis baru kurang mendapat respon
pemerintah sendiri.
Pada artikel kelima berisi tentang konservasi hutan lindung di gunung sindoro dan
prau dengan bentuk pelarangan menanam tanaman satu musim. Hal ini dilakukan untuk
menjaga stabilitas hutan lindung. Apabila dilakukan penanaman tanaman satu musim, maka
jika musimnya tidak cocok akan mengakibatkan erosi tanah
Pada artikel ke Sembilan membahas tentang pengolahan limbah menjadi bahan bakar.
Hal ini ditegaskan oleh UGM dan Universitas Boras di swedia bahwa limbah dari pasar buah
di daerah gamping, sleman akan dikonversikan menjadi bahan bakar yang lebih berguna. 2
ton limbah di pasar ini dapat di olah menjadi 700 kubik gas metan
Pada artikel terakhir membahas tentang naiknya tingkat penderita asma di daerah
Yogyakarta. Sudah 15%-20% warga Yogyakarta terkena penyakit ini, hal ini dikarenakan
tingginga polusi udara yang disebabkan oleh pembangunan yang berkembang serta
bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di yogyakarta
Solusi isu lingkungan
Dari isu lingkungan diatas dapat kita temui perbedaannya. Yaitu adanya isu lingkungan yang
berdapak positif namun disisi lain terdapat dampak negatif yang perlu kita cari solusinya.
- Menggalakkan reboisasi.
- Konversi lahan bisa mengurangi kemampuan lahan dalam menyerap air hujan.
- Membuat penampungan air (embung) yang berfungsi sebagai penampung air saat hujan.
- Sosialisasi, pentingnya pengetahuan tentang lingkungan hidup yang lestari dan bahaya
kerusakan lingkungan. Untuk itu dapat dibuat suatu buku mengenai hal tersebut yang disusun
secara sederhana, praktis, mudah difahami oleh siapa saja.Ada baiknya buku itu seperti
berbentuk komik bergambar yang menceritakan/menggambarkan suatu tragedi yang
diakibatkan oleh perusakan hutan misalnya.Bisa juga berupa selebaran yang secara
kronologis menggambarkan tragedi tersebut untuk dipasang/ditempel di tempat umum seperti
terminal, stasiun dan lain-lain.
- Mereformasi Sisdiknas yang dapat menghasilkan “SDM Siap Pakai” dan mengembangkan
pendidikan “Vocational”.Untuk mewujudkan hal tersebut di atas yang perlu dikembangkan
adalah pendidikan keterampilan kerja berupa pendidikan kejuruan (Dikjur) dan kursus-kursus
keterampilan.Namun agar diperhatikan bahwa dikjur dan kursus keterampilan itu harus sesuai
dengan potensi sumber daya yang ada di setiap daerah.Termasuk di dalamnya adalah
pendidikan keterampilan pengelolaan sumber daya laut yang potensinya begitu besar.
- Pemberian sangsi hukum yang berat dan tegas tanpa pandang bulu kepada para penjahat
lingkungan. Peraturan yang ada sekarang mengenai pengelolaan lingkungan hidup (UU
No.23/1997) belum memuat sangsi hukum yang jelas dan tegas terhadap pelaku pelanggaran
dan kejahatan lingkungan.Dikarenakan lingkungan merupakan sistem yang komplek yang
menyangkut sejumlah komponen, seperti flora, fauna, lahan, perairan dan lain-lain, dalam
penanganannya menghendaki sistem peradilan adhoc (melibatkan ahli dari berbagai bidang
terkait). Patokan penjahat lingkungan yang telah terbukti bersalah melalui proses peradilan
yang terbuka dan transparan, perlu di-ekspose dalam berbagai bentuk mass media, untuk
memberikan “Shock Therapy” kepada para pelaku/calon pelaku kejahatan lingkungan.
- Perlunya ada “statement” dan komitmen politik dari pemerintah yang menyatakan bahwa
para pelaku kejahatan lingkungan sebagai pelaku kejahatan luar biasa yang harus diperangi
bersama. Hal itu dapat diwujudkan dalam bentuk pengeluaran kebijakan yang sangat ketat
dalam eksploitasi sumber daya alam (SDA), sangat hati-hati dalam memberikan ijin
pengelolaan SDA di dalam hutan lindung. Pemerintah juga tidak sembarangan memberi ijin
untuk suatu kegiatan/usaha yang akan memberikan akses dan dampak kerusakan lingkungan
yang besar dan meluas, (mempunyai efek bola salju).
Namun ketika sudah terjangkiti asma maka segeralah lakukan beberapa hal berikut :
- Selalu membawa inhaler untuk mencegah gejala asma menjadi lebih parah
- hindari area yang tinggi polusi udara seperti jalan raya stasiun parkiran dan lain-lain