Anda di halaman 1dari 11

KLIPING

ISU LINGKUNGAN

Disusun oleh :

DIAN AGUSTINI (5230019053)

Dosen Pengampu :

MUHAMMAD TAUFIQ S.Si, M.Pd.

UNIVERSITAS
NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
Tahun 2019/2020
KLIPING MENGENAI LINGKUNGAN
Analisi isu lingkungan
Pada artikel yang pertama berjudul “Perubahan Iklim Ganggu Berbagai Aspek”,
membahas tentang dampak emisi gas rumah kaca yang terus meningkat namun upaya
mengurangi pemanasan global tidak memadai. Kepala PSLH mengatakan bahwa
dibutuhkannya strategi kebijakan dan program untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim.
Pada artikel kedua menjelaskan tentang pembuatan modul mengenai lingkungan
hidup. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan serta nilai dan sikap terhadap
lingkungan sekitar yang harus dimiliki oleh guru dan siswa. Rencana nya lembaga penelitian
dan pengabdian masyarakat UGM dan dinas pendidikan bekerja sama untuk memasukan
materi ini ke dalam kurikulum
Pada artikel ketiga membahas tentang kekeringan yang terjadi di Kabupaten
Tangerang yang mengakibatkan sejumlah warga mengkonsumsi air yang tidak layak.
Menipisnya air bersih akibat musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan sejumlah
kecamatan pada kabupaten tersebut menggunakan air situ di kawasan Pusat Pemerintahan
Kabupaten Tangerang yang merupakan air sisa galian.
Kemudian artikel keempat menjelaskan pemanfaatan mineral zeolite sebagai katalis
dalam pengelolaan penambangan, dengan zeolite tersebut maka efektivitas kerja akan
meningkat hingga 1.000.000 kali, namun sayang pabrik pembuatan katalis ini sudah tidak
berproduksi, dan juga inovasi anak negeri mengenai katalis baru kurang mendapat respon
pemerintah sendiri.

Pada artikel kelima berisi tentang konservasi hutan lindung di gunung sindoro dan
prau dengan bentuk pelarangan menanam tanaman satu musim. Hal ini dilakukan untuk
menjaga stabilitas hutan lindung. Apabila dilakukan penanaman tanaman satu musim, maka
jika musimnya tidak cocok akan mengakibatkan erosi tanah

Pada artikel keenam membahas tentang Peringatan Hari Bumi di Palangkaraya.


Aliansi Bumi membagikan 100 bibit pohon yang diakhiri dengan penanaman bibit tersebut.
Peringatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk melindungi sumber daya alam bumi
yang mencakup udara, air, tanah, serta flora dan fauna, serta agar menumbuhkan kesadaran
dan kepedulian masyarakat untuk melestarikan sumber daya yang ada.
Pada artikel ke tujuh membahas mengenai pencemaran lingkungan yang sudah mulai
tahap degradasi. Hal ini dapat diketahui dari arus molekuler, yakni dengan cara mengetahui
zimogram aloenzim sebagai mekanisme adaptasi terhadap bahan pencemar
Artikel yang kedelapan membahas tentang demo yang dilakukan oleh aktivis
lingkungan pada pabrik kulit. Para aktivis menilai perusahaan tersebut belum peka terhadap
lingkungan karena diduga masih membuang limbah sembarangan. Limbah berupa limbah
cair yang berbau busuk dan limbah padat dibuang oleh truk-truk perusahaan tersebut yang
tertangkap basah oleh warga membuangnya ke badan aliran sungai.

Pada artikel ke Sembilan membahas tentang pengolahan limbah menjadi bahan bakar.
Hal ini ditegaskan oleh UGM dan Universitas Boras di swedia bahwa limbah dari pasar buah
di daerah gamping, sleman akan dikonversikan menjadi bahan bakar yang lebih berguna. 2
ton limbah di pasar ini dapat di olah menjadi 700 kubik gas metan

Pada artikel terakhir membahas tentang naiknya tingkat penderita asma di daerah
Yogyakarta. Sudah 15%-20% warga Yogyakarta terkena penyakit ini, hal ini dikarenakan
tingginga polusi udara yang disebabkan oleh pembangunan yang berkembang serta
bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di yogyakarta
Solusi isu lingkungan
Dari isu lingkungan diatas dapat kita temui perbedaannya. Yaitu adanya isu lingkungan yang
berdapak positif namun disisi lain terdapat dampak negatif yang perlu kita cari solusinya.

Solusi yang dapat saya sarankan adalah sebagai berikut :

A) Solusi mengurangi emisi rumah kaca

- Hemat energi listrik. Gunakan pemakaian listrik seperlunya saja.

- Beralih dari pupuk nonorganik ke pupuk organik.

- Menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.

- Mengolah limbah peternakan.

- Menggalakkan reboisasi.

- Batasi penggunaan plastik.

B) Solusi mengurangi kekeringan

- Penghijauan merupakan cara sederhana mengatasi kekeringan saat musim


kemarau.Penghijauan alangkah baiknya dilakukan didaerah hulu diikuti dengan melakukan
pengurangan konversi lahan didaerah hulu.

- Konversi lahan bisa mengurangi kemampuan lahan dalam menyerap air hujan.

- Membuat penampungan air (embung) yang berfungsi sebagai penampung air saat hujan.

- Melakukan perbaikan saluran dan sarana irigasi.

- Mengatasi pendangkalan waduk

- Membangun Hutan Kota.

C) Solusi Degradasi Lingkungan

- Sosialisasi, pentingnya pengetahuan tentang lingkungan hidup yang lestari dan bahaya
kerusakan lingkungan. Untuk itu dapat dibuat suatu buku mengenai hal tersebut yang disusun
secara sederhana, praktis, mudah difahami oleh siapa saja.Ada baiknya buku itu seperti
berbentuk komik bergambar yang menceritakan/menggambarkan suatu tragedi yang
diakibatkan oleh perusakan hutan misalnya.Bisa juga berupa selebaran yang secara
kronologis menggambarkan tragedi tersebut untuk dipasang/ditempel di tempat umum seperti
terminal, stasiun dan lain-lain.

- Menyusun peraturan perundang-undangan seperti penguatan dan pengayaan (Repowerring


and Enrichment) peraturan/UU yang sudah ada. Peraturan perundang-undangan yang telah
ada dirasakan masih kurang dan perlu direvisi.Diperlukan peraturan jabaran seperti PP,
Keppres, Permen/Kepmen dan Perda sampai ke petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk
teknis (Juknis), untuk petugas lapangan.

- Mereformasi Sisdiknas yang dapat menghasilkan “SDM Siap Pakai” dan mengembangkan
pendidikan “Vocational”.Untuk mewujudkan hal tersebut di atas yang perlu dikembangkan
adalah pendidikan keterampilan kerja berupa pendidikan kejuruan (Dikjur) dan kursus-kursus
keterampilan.Namun agar diperhatikan bahwa dikjur dan kursus keterampilan itu harus sesuai
dengan potensi sumber daya yang ada di setiap daerah.Termasuk di dalamnya adalah
pendidikan keterampilan pengelolaan sumber daya laut yang potensinya begitu besar.

- Pemberian sangsi hukum yang berat dan tegas tanpa pandang bulu kepada para penjahat
lingkungan. Peraturan yang ada sekarang mengenai pengelolaan lingkungan hidup (UU
No.23/1997) belum memuat sangsi hukum yang jelas dan tegas terhadap pelaku pelanggaran
dan kejahatan lingkungan.Dikarenakan lingkungan merupakan sistem yang komplek yang
menyangkut sejumlah komponen, seperti flora, fauna, lahan, perairan dan lain-lain, dalam
penanganannya menghendaki sistem peradilan adhoc (melibatkan ahli dari berbagai bidang
terkait). Patokan penjahat lingkungan yang telah terbukti bersalah melalui proses peradilan
yang terbuka dan transparan, perlu di-ekspose dalam berbagai bentuk mass media, untuk
memberikan “Shock Therapy” kepada para pelaku/calon pelaku kejahatan lingkungan.

- Perlunya ada “statement” dan komitmen politik dari pemerintah yang menyatakan bahwa
para pelaku kejahatan lingkungan sebagai pelaku kejahatan luar biasa yang harus diperangi
bersama. Hal itu dapat diwujudkan dalam bentuk pengeluaran kebijakan yang sangat ketat
dalam eksploitasi sumber daya alam (SDA), sangat hati-hati dalam memberikan ijin
pengelolaan SDA di dalam hutan lindung. Pemerintah juga tidak sembarangan memberi ijin
untuk suatu kegiatan/usaha yang akan memberikan akses dan dampak kerusakan lingkungan
yang besar dan meluas, (mempunyai efek bola salju).

D) Solusi agar kegiatan pabrik tidak melakukan pencemaran limbah

- memperhatikan AMDAL pada saat sebelum proses pembuatan pabrik industri

- membuat kanal pembuangan limbah yang aman

- membuat penyaringan dan daur ulang limbah

- melokalisir semua limbah industri sehingga jauh dari aktivitas masyarakat.


E) Solusi mengurangi peningkatan penderita asma akibat polusi udara

- Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

- Memelihara lebih banyak tanaman.

- Menghentikan kebiasaan merokok.

- Tidak membakar sampah.

- Menjaga rumah tetap bersih.

Namun ketika sudah terjangkiti asma maka segeralah lakukan beberapa hal berikut :

- Biasakan menggunakan inhaler setiap hari

- Selalu membawa inhaler untuk mencegah gejala asma menjadi lebih parah

- Memeriksa kondisi polusi sebelum keluar rumah

- hindari area yang tinggi polusi udara seperti jalan raya stasiun parkiran dan lain-lain

- Periksa ke dokter jika gejala asma semakin parah

Anda mungkin juga menyukai