Indonesia terletak pada posisi bertemunya tiga lempeng benua. Tiga lempeng benua tersebut adalah Eurasia, Pasifik, dan Hindia-Australia. Akibatnya, Indonesia memiliki berbagai bentuk permukaan bumi, diantaranya gunung, pegunungan, bukit, perbukitan, dataran tinggi, dataran rendah, pantai dan laut. Oleh karena itu Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang tersebar di wilayah Indonesia. Disamping itu Indonesia terletak di garis khatulistiwa yang meyebabkan Indonesia mengalami iklim tropis yang baik bagi kehidupan makluk hidup. Indonesiaj juga memiliki beragam hayati, yaitu flora dan fauna. a. Letak Astronomis ( Pengaruh Letak Astronomis Indonesia) Letak Astronomis suatu negara ialah letak suatu tempat didasarkan pada posisinya terhadap garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis- garis yang sejajar dengan khatulistiwa yang melintang mengitari bumi sampai daerah kutub. Sementara, garis bujur merupakan garis tegak yang berjajar menghubungkan wilayah kutub utara dan selatan. Garis-garis tersebut merupakan garis khayal yang dipergunakan sebagai pedoman untuk menunjukkan posisi suatu daerah di muka bumi. Berdasarkan letak astronomisnya, Indonesia berada di antara 6° LU – 11° LS dan antara 95° BT – 141° BT. Dengan letak astronomis tersebut, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis. Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We di Nanggroe Aceh Darussalam yang berada di 6° LU. Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur yang berada pada 11° LS. Wilayah Indonesia paling barat adalah ujung utara Pulau Sumatera yang berada pada 95° BT dan wilayah Indonesia paling Timur di Kota Merauke yang berada pada 141° BT. Adapun Pengaruh letak astronomis Indonesia: 1. Wilayah Indonesia terletak di sekitar khatulistiwa atau secara keseluruhan terletak di daerah lintasan timur dan berada di daerah tropis. Indonesia mempunyai panjang bujur 46° (sama dengan 118 keliling bumi) dan lebar lintang 17°. Garis lintang dipergunakan untuk membagi wilayah iklim di bumi. yang disebut iklim matahari. Berdasarkan letak lintang, Indonesia beriklim tropis dengan ciri-ciri sebagai berikut: ❏ Memiliki curah hujan tinggi. ❏ Memiliki hujan hutan tropis yang luas dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. ❏ Menerima penyinaran matahari sepanjang tahun. ❏ Banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi. 2. Wilayah Indonesia dibagi dalam tiga daerah waktu, dengan selisih waktu masing-masing 1 jam. Ketiga daerah waktu tersebut antara lain: ❏ Waktu Indonesia Barat (WIB), meliputi daerah Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Pusat meridiannya adalah 105° BT dan selisih waktu 7 jam lebih awal dari Greenwich Mean Time (GMT). ❏ Waktu Indonesia Tengah (WITA), meliputi Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Waktu Indonesia Tengah memiliki selisih waktu 8 jam lebih awal dari GMT. ❏ Waktu Indonesia Timur (WIT), meliputi Kepualuan Maluku, Papua, dan pulau- pulau kecil sekitarnya. Waktu Indonesia bagian timur memiliki selisih waktu 9 jam lebih awal dari GMT. b. Letak Geografis Letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra. Benua yang mengapit Indonesia adalah Benua Asia yang terletak di sebelah utara Indonesia dan Benua Australia yang terletak di sebelah selatan Indonesia. Samudra yang mengapit Indonesia adalah Samudra Pasifik di sebelah timur Indonesia dan Samudra Hindia di sebelah barat Indonesia. Indonesia merupakan negara yang paling luas.Wilayah Indonesia juga berbatasan dengan sejumlah wilayah. Batas-batas wilayah Indonesia dengan wilayah lainnya adalah seperti berikut: ❏ Di sebelah utara, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Palau, Filipina dan Laut China Selatan. ❏ Di sebelah selatan, Indonesia berbatasan dengan Timor Leste, Australia, dan SamudraHindia. ❏ Di sebelah barat, Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia. ❏ Di sebelah timur, Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.
1. Pengaruh Letak Geografis terhadap Keadaan Alam
❏ Wilayah Indonesia beriklim laut, karena merupakan negara kepulauan, sehingga banyak memperoleh pengaruh angin laut yang mendatangnkan banyak hujan. ❏ Indonesia memiliki iklim musim, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh angin muson yang berhembus setiap 6 bulan sekali berganti arah. Hal ini menyebabkan musim kemarau dan musim hujan di Indonesia. 2. Pengaruh Letak Geografis terhadap Keadaan Penduduk Karena terletak di posisi silang (cross position) antara 2 benua dan 2 samudera, maka pengaruhnya terhadap keadaan penduduk ialah : ❏ Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan asing, yakni dalam bidang seni, bahasa, peradaban, dan agama. ❏ Indonesia terletak di antara negara-negara berkembang, sehingga memiliki banyak mitra kerja sama. ❏ Lalu lintas perdagangan dan pelayaran di Indonesia cukup ramai, sehingga menunjang perdagangan di Indonesia dan menambah sumber devisa negara.
c. Kondisi Geologi Indonesia
Letak geologis adalah letak suatu wilayah melihat keadaan batu-batuan yang terdapat pada tubuh bumi. Berdasarkan keadaan geologinya, kepulauan di Indonesia dapat dikategorikan menjadi 3 daerah, yaitu: 1) Daerah dangkalan Sunda 2) Daerah dangkalan Sahul 3) Daerah antara dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul, Kepulauan Indonesia juga terletak di antara dua rangkaian pegunungan muda. Pegunungan di Indonesia bagian barat merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sirkum Mediterania, sedangkan pegunungan Indonesia bagian timur merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sirkum Pasifik. Dilihat dari segi jalur pegunungan yang ada, pertemuan dua deretan pegunungan lipatan muda dunia sebagai berikut: a. Sirkum Mediterania berawal dari Pegunungan Alpen di Eropa kemudian menyambung ke pegunungan Himalaya di Asia lalu memasuki Indonesia melalui Pulau Sumatra. Jalur Sirkum Medetarian di Indonesia membentang dari Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku. b. Sirkum Pasifik berawal dari dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan, lalu bersambung ke pegunugan Rocky di Amerika Utara, lalu ke Jepang, Filipina, sampai akhirnya sampai ke Indonesia melalui Sulawesi, kalimantan. Sirkum Pasifik juga bercabang ke Pulau Halmahera dan akhirnya sampai di Papua. Dengan adanya jalur pegunungan dunia, maka Indonesia terdapat tiga sistem gunung api yang terdiri dari: 1) Gunung api di Indonesia yang termasuk jalur pegunungan (sirkum) Medeterania. Jalur pegunungan Medeterania yang melintasi Indonesia terbagi dua rangkaian yang meliputi: a) Jalur gunung api busur dalam (inner arc) yang bersifat vulkanik / aktif.Yang meliputi sepanjang Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Alor, Wetar, Damar sampai laut banda. b) Jalur gunung api busur luar (outer arc) yang bersifat nonvulkanik / tidak aktif.Yang meliputi mulai dari Simeulue (sebelah barat Sumatera), Nias, Batu, Mentawai, Enggano, pegunungan yang tenggelam di selatan Pulau Jawa kemudian muncul kembali lagi Di Pulau Sawu, Rote, Timor, Leti, Sermata, Buru, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. 2) Gunung api di Indonesia yang termasuk jalur pegunungan (sirkum) Pasifik, yang meliputi: Jalur gunung api tersebut melalui Sulawesi Utara, yakni Gunung Lokon, Soputan, Klabat bersambung ke Kepulauan Sangir, Talaud, Tidore, Ternate, serta Lampobatang (Sulawesi Selatan). 3) Gunung api di Indonesia yang termasuk jalur pegunungan lingkar Australia Yang meliputi: Jalur gunung api tersebut berderet di bagian ekor Pulau Irian sampai kepala burung Irian dan berakhir di Pulau Halmahera dan sekitarnya. Akibat dari letak geologis Indonesia tersebut adalah: a) Kepulauan Indonesia memiliki banyak gunung api yang aktif. b) Laut di bagian Indonesia barat dan lndonesia timur dangkal, di Indonesia tengah lautnya dalam c) Indonesia menyimpan banyak barang tambang mineral d) Wilayah Indonesta termasuk daerah yang labil dan sering mengalami gempa bumi tektonik dan vulkanik Pegunungan di Indonesia merupakan rangkaian pegunungan muda Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik. 2. KEADAAN IKLIM INDONESIA Secara umum, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti berikut: 1) Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan. 2) Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan. 3) Iklim tropis (panas), terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan. Adanya letak geografis, menyebabkan terjadinya gerakan angin muson yang melalui Indonesia. Angin muson (musim) di Indonesia terjadi dalam dua periode yaitu : 1) Angin Musim (muson) Barat, terjadi antara bulan Oktober – April. Pada saat musim hujan di Indonesia (Oktober sampai April), angin muson yang bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya coriolis sehingga berubah arahnya menjadi angin barat atau disebut angin muson barat. Pada saat bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik telah membawa banyak uap air sehingga diturunkan sebagai hujan di Indonesia. 2) Angin Musim (muson) Timur, terjadi antara bulan April - Oktober. Bertiupnya angin ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara di belahan bumi selatan dan utara. Pada saat itu selatan musim dingin, sehingga menyebabkan tekanan di selatan lebih tinggi dari pada utara, maka angin bertiup dari selatan (Australia) menuju Asia melewati Indonesia.