Anda di halaman 1dari 2

NAMA : REZKI FEBRIANSYAH

NPM : 20060009
PRODI : EKONOMI SYARIAH
KELAS :B
MATA KULIAH : USHUL FIQH 1
DOSEN : ULIL ALBAB S.E.I.ME
TUGAS : RESUME MATERI HUKUM SYARA’

HUKUM SYARA'
Hukum Syara adalah seperangkat peraturan berdasarkan ketentuan Allah tentang tingkah laku
manusia yang diakui dan diyakini berlaku serta mengikat untuk semua umat yang beragama Islam.

Pembagian Hukum Syara

Hukum syara terbagi dua macam:

a. Hukum taklifi adalah firman Allah yang menuntut manusia untuk melakukan atau
meninggalkan sesuatu atau memilih antara berbuat atau meninggalkan.
b. Hukum wadh’i adalah firman Allah swt. yang menuntut manusia untuk menjadikan sesuatu
sebab, syarat atau penghalang dari sesuatu yang lain.

A. HUKUM TAKLIFI
1. Wajib
Wajib adalah Sesuatu yang diperintahkan/diharuskan oleh Allah dan RasulNya untuk
dilaksanakan oleh orang mukallaf (objek hukum) dan apabila dilaksanakan akan mendapat
pahala dari Allah, sebaliknya jika tidak dilaksanakan diancam dosa.
Contoh : mengerjakan sholat lima waktu, mengeluarkan zakat, dan puasa.
2. Mandub
Mandub adalah suatu perbuatan yang dianjurkan oleh Allah dan RasulNya dimana akan
diberi pahala orang yang melaksanakannya, namun tidak dicela orang yang
melaksanakannya.
Contoh : mencatat utang, shalat sunah, dan mengucapkan salam.
3. Haram
Haram adalah sesuatu yang dilarang oleh Allah dan RasulNya, dimana orang yang
melanggarnya dianggap durhaka dan diancam dengan dosa, dan orang yang
meninggalkannya karena menaati Allah diberi pahala.
Contoh : berzina, mencuri, minum khamar, membunuh tanpa hak, memakan harta orang
dengan zalim, dan lain-lain.
4. Makruh
Makruh adalah ssesuatu yang dianjurkan syariat untuk meninggalkannya, dan jika
ditinggalkan akan mendapat pujian dan jika dilanggar tidak berdosa.
Contoh : merokok, memakan makanan yang menimbulkan bau yang tidak sedap,
menghamburkan harta.
5. Mubah
Mubah adalah sesuatu yang apabila dikerjakan atau ditinggalkan tidak mendapat pujian.
Contoh : main bola, duduk-duduk, bersiul, berburu setelah melakukan haji, bertebaran
setelah shalat jumat.
B. HUKUM WADH’I
1. Sabab
Sabab adalah sesuatu yang keberadaannya dijadikan syar’i sebagai pertanda keberadaan
suatu hukum, dan ketiadaan sabab sebagai pertanda tidak adanya hukum.
Contoh : masuknya bulan Ramadhan menjadi petanda datangnya kewajiban puasa
Ramadhan. Masuknya bulan Ramadhan adalah suatu yang jelas dan dapat diukur, apakah
bulan Ramadhan sebab, sedangkan datangnya kewajiban berpuasa Ramadhan disebut
musabbab atau hukum atau disebut juga sebagai akibat.
2. Syarth
Syarth adalah sesuatu yang tergantung padanya keberadaan hukum syar’i dan berada
diluar hukum itu sendiri, yang ketiadaannya hukum pun tidak ada.
Contoh : Wudhu adalah syarat sahnya shalat, tanpa wudhu maka tidak sah mendirikan
shalat, tetapi tidak berarti adanya wudhu menertapkan adanya shalat. Dengan demikian,
antara syarat dan yang disyarati itu merupakan bagian yang terpisah.
3. Mani’
Mani’ adalah sifat zhahir yang dapat diukur yang keberadaannya menyebabkan tidak
adanya hukum atau ketiadaan sebab.
Contoh : apabila seseorang mempunyai keluarga atau kerabat sebagai ahli waris, apabila
mereka lain agama, maka tidak memperoleh harta waris.
4. Sah, Fasad, dan Batal
 Sah yaitu tercapainya sesuatu yang diharapkan secara syara’, apabila sebabnya ada,
syaratnya terpenuhi, halangan tidak ada, dan berhasil memenuhi kehendak syara’ pada
perbuatan itu.
Contoh : salat yang dilakukan sesuai rukunnya
 fasad sama dengan batal yaitu tidak tecapainya suatu perbuatan yang memberikan
pengaruh secara syara’
Contoh : melakukan salat tanpa penyempurnaan rukun
5. ’Azimah
‘azimah adalah hukum-hukum yang telah disyari’atkan Allah kepada seluruh hambaNya
sejak semula.
Contoh : berpuasa pada bulan Ramadhan wajib hukumnya bagi mukallaf, namun bisa
menjadi rukhsah untuk orang yang sakit atau dalam perjalanan dengan menggantinya di
hari lain
6. Rukhshah
Rukhshsah adalah keringanan dan kelapangan yang diberikan kepada seorang mukallaf
dalam melakukan perintah dan menjauhi larangan.
Contoh :  Pendapat bolehnya mencukur jenggot, Pendapat bolehnya membayar zakat fitrah
dengan uang, Pendapat bolehnya meminum semua yang memabukkan kecuali yang dari
anggur.

Anda mungkin juga menyukai