Organisasi Gerakan Non-Blok muncul di tengah persaingan dua kekuatan besar dunia, yaitu
Blok Barat dan Blok Timur. Persaingan kedua blok terjadi pada masa perang dingin.
Negara-negara Blok Barat dipimpin Amerika Serikat, sementara Blok Timur dipimpin Uni Soviet.
Tiap-tiap blok berusaha menarik dukungan dari negara-negara lain.
Agar negara-negara berkembang tidak terkena pengaruh Blok Barat maupun Blok Timur, didirikan
organisasi Gerakan Non-Blok.
Berdasarkan hasil Konferensi Asia Afrika tersebut, lahirlah organisasi Gerakan Non- Blok pada
tanggal 1 September 1962.
Gerakan Non-Blok diprakarsai oleh pemimpin-pemimpin negara merdeka, yaitu Presiden
Gamal Abdul Nasser (Mesir), Presiden Kwame Nkrumah (Ghana), Presiden Joseph Broz Tito
(Yugoslavia), Perdana Menteri Pandit Jawaharlal Nehru (India), dan Presiden Ir. Soekarno
(Indonesia).
2) Turut serta meredakan ketegangan dunia akibat perebutan pengaruh Amerika Serikat dan
Uni Soviet dalam perang dingin.
3) Membendung pengaruh negatif baik dari Blok Barat maupun Blok Timur ke negara-negara
anggota Gerakan Non-Blok.
Meskipun persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur telah berakhir, organisasi Gerakan Non-
Blok tetap berjalan. Hal ini disebabkan GNB lahir dari keinginan dan semangat mencegah
perang dan memperkukuh perdamaian.
Setelah perang dingin berakhir, perang dan konflik bersenjata masih muncul di beberapa
negara. Ketegangan pada era perang dingin sering dipicu oleh pertarungan ideologi.
Saat ini dunia dilanda masalah kesenjangan ekonomi dan tatanan dunia yang tidak adil.
Permasalahanpermasalahan tersebut berusaha diselesaikan oleh negara-negara yang
tergabung dalam GNB.