Anda di halaman 1dari 12

Peran Indonesia Pada Masa Perang

Dingin

XII IPS
Sejarah Peminatan
Peran Indonesia pada Perang Dingin

 Memprakarsai Gerakan Non Blok


 Menengahi konflik melalui ASEAN
Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok (GNB)
 Pertarungan Gerakan Blok memberikan dampak negatif
bagi beberapa negara di dunia misalnya Jerman terbagi
menjadi 2 bagian, perang Vietnam, serta Semenanjung
Korea yang sampai saat ini masih terbelah menjadi 2.
 GNB terlepas dari Blok Barat dan Blok Timur.
 GNB lahir karena peran Soekarno dalam menjunjung
tinggi kebebasan dan kedaulatan bagi negara lain.
 Soekarno menolak tegas pengaruh kedua negara tersebut.
Hal ini, ditunjukkan dengan mengajak dan menghimpun
pemimpin dunia ketiga untuk menyatakan sikap menolak
Gerakan Blok. Gerakan ini memusatkan pada sosial dan
ekonomi setelah terlepas dari penjajahan.
 Lima kepala negara yang memprakarsai GNB :

1. Soekano (Presiden Indonesia)


2. Josip Broz Tito (Presiden Yogoslavia)
3. Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir)
4. Pandit Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India)
5. Kwame Nkrumah (Presiden Ghana)
Berbagai pertemuan dilakukan dalam
membentuk GNB
 Tanggal 28 April-2 Mei 1954 diadakan pertemuan
pertama di Kolombo, Srilanka. Nehru menyampaikan
lima prinsip dasar GNB:
1. Saling menghormati kedaulatan teritorial.
2. Tidak saling melakukan agresi.
3. Tidak saling mencampuri urusan dalam negeri.
4. Setara dan saling menguntungkan.
5. Hidup berdampingan secara damai.
 Pada tanggal 29 Desember 1954 diadakan pertemuan di
Bogor, membahas tentang rencana mengundang negara-
negara yang akan hadir dalam KAA di Bandung.
 KAA di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955
merupakan momentum lahirnya GNB.
Dalam KAA di Bandung,
29 negara yang hadir
menyepakati Sepuluh
Prinsip yang menjadi
dasar berdirinya GNB,
yang disebut Dasa Sila
Bandung.
 Pada tanggal 5-12 Juni 1961 diadakan pertemuan di
Kairo, Mesir. Pertemuan ini menghasilkan 5 kriteria
keaggotaan GNB.
1. Anggota GNB harus menjunjung tinggi kemerdekaan.
2. Tegas dalam mendukung gerakan kemerdekaan
nasional
3. Tidak boleh menjadi anggota salah satu aliansi militer
negara adikuasa.
4. Kesepakatan bilateral dengan salah satu blokharus
diakhiri dengan cara hati-hati
5. Pangkalan militer negra lain yang diizinkan tidk boleh
berhubungan dengan konflik negara-negra adidaya.
GNB
 Pada KTT I GNB tgl 1-6 Sepetember 1961 yang
dilaksanakan di Beograd,Yugoslavia dideklarasikan secara
resmi berdirinya GNB. Deklarasi ini ditandatangani 25
kepala negara yang hadir dalam KTT tersebut.
 GNB lahir sebagai jalan menghindari keberpihakan
negara-negara Gerakan Blok.
 Presiden Soekarno turut menyumbangkan gagasan dan
pemikirannya demi terciptanya kemerdekaan, keamanan,
dan kedaulatan bagi negara lain.
 Indonesia menganut sistem politik luar negeri bebas
aktif, Indonesia masih tetap bebas berhubungan dengan
negara manapun dan juga aktif dalam kegiatan dan
hubungan luar negeri sesuai dengan kepentingan
nasional.
 Konflik di Asia Tenggara, salah satunya kontroversi
antara Indonesia dan Malaysia. Hal ini, berawal dari
keinginan federasi Malaysia untuk menggabungkan
Brunei, Sabah dan Serawak kedalam federasi Malaysia.
Keinginan tersebut tidak sesuai dengan persetujuan
Manila sehingga ditentang oleh Presiden Soekarno.
 GNB secara rutin menyelengarakan KTT antar negara
anggotanya setiap 3 tahun sekali. Dalam
konfereni tersebut membahas berbagai isu
global.
Ikut Menggagas Gerakan Non-Blok (GNB)
 Sebelum GNB terbentuk, gagasannya sudah ada terlebih dahulu
lima tahun sebelumnya. Kala itu, Presiden Soekarno
mengadakan pertemuan dan mengundang pemimpin negara di
Asia dan Afrika yang baru merdeka ke Bandung.
 Pertemuan itu melahirkan sebuah gagasan yang disebut dasasila.
Gagasan ini yang kemudian menjadi cikal bakal terlahirnya
gagasan GNB. Pertemuan ini dikenal sebagai Konferensi Asia
Afrika (KAA).
 Melalui gagasan itu, terciptalah Gerakan Non-Blok yang dirintis
oleh beberapa pemimpin negara. Para pemimpin negara yang
terlibat di antaranya, Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito,
PM India Jawaharlal Nehru, Presiden Mesir Gamal Abdel
Nasser, PM sekaligus Presiden Ghana Kwame Nkrumah,
dan Presiden Indonesia Soekarno.
Memimpin Gerakan Non-Blok
 Setelah aktif terlibat merintis GNB, Indonesia akhirnya
berkesempatan memimpinnya. Kepemimpinan
Indonesia dimulai dari tahun 1992-1995, dipimpin oleh
Presiden Soeharto. Selain itu, Indonesia juga menjadi
tuan rumah Konverensi Tingkat Tinggi X Gerakan Non-
Blok pada 1-6 September 1992.
Mengupayakan Perdamaian Dunia
 Salah satu pokok gagasan dari Gerakan Non-Blok ialah
politik bebas aktif. Bebas artinya tidak memihak salah satu
blok kekuatan. Dan aktif artinya giat menciptakan
perdamaian dunia.
 Dalam beberapa pertemuan GNB, Indonesia
mendukung kemerdekaan Palestina, meminta
diskriminasi ras di Afrika Selatan diakhiri, dan
menolak penggunaan senjata nuklir. Indonesia juga
turut membantu meredakan ketegangan di Yugoslavia pada
tahun 1991.

Anda mungkin juga menyukai