Anda di halaman 1dari 17

Gerakan Non

Blok XI MIPA 1
Inilah Anggota
Kami
1.Hanif ah Salsabila Lut hf ina
(13)
2. Hasbi Faishal Ghani (14)
3. Intan Rahmalia (15)
4. Karina Esti Widuri (16)
5. Lathif Akhmad Fadilla (17)
6. Melina Ardianti (18)
Pengert ian
Gerakan non blok atau yang biasa disingkat GNB
atau Non Aligned Movement (NAM) merupakan
sebuah gerakan yang dipelopori oleh negara-
negara dunia ketiga yang mempunyai anggota
lebih dari 100 negara dan berupaya untuk
menjalankan kebijakan luar negerinya dengan
cara tidak memihak siapapun atau tidak
menganggap negaranya sendiri
mempunyai
aliansi dengan Blok Barat ataupun Blok
Timur.
Latar belakang
➫Kata "Non-Blok" diperkenalkan pertama kali oleh Perdana Menteri
India Nehru dalam pidatonya tahun 1954 di Colombo, Sri Lanka.
Dalam pidato itu, Nehru menjelaskan lima pilar yang dapat
digunakan sebagai pedoman untuk membentuk relasi Sino-India
yang disebut dengan Panchsheel (lima pengendali). Prinsip ini
kemudian digunakan sebagai basis dari Gerakan Non-Blok. Lima
prinsip tersebut adalah: (1)Saling menghormati integritas teritorial
dan kedaulatan. (2)Perjanjian non-agresi
(3)Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara
lain (4)Kesetaraan dan keuntungan bersama
(5)Menjaga perdamaian
Latar belakang
➫ Gerakan Non-Blok sendiri bermula dari sebuah Konferensi
Tingkat Tinggi Asia- Afrika sebuah konferensi yang diadakan
di Bandung, Indonesia, pada tahun 1955. Di sana, negara-
negara yang tidak berpihak pada blok tertentu
mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam
konfrontasi ideologi Barat-Timur. Pendiri dari gerakan ini
adalah lima pemimpin dunia: Josip Broz Tito presiden
Yugoslavia, Soekarno presiden Indonesia, Gamal Abdul Nasser
presiden Mesir, Pandit Jawaharlal Nehru perdana menteri
India, dan Kwame Nkrumah dari Ghana
Latar belakang
➫Gerakan ini sempat kehilangan kredibilitasnya pada
akhir tahun 1960-an ketika anggota-anggotanya mulai
terpecah dan bergabung bersama Blok lain, terutama
Blok Timur. Muncul pertanyaan bagaimana sebuah
negara yang bersekutu dengan Uni Soviet seperti Kuba
bisa mengklaim dirinya sebagai negara nonblok. Gerakan
ini kemudian terpecah sepenuhnya pada masa invasi
Soviet terhadap Afghanistan tahun 1979.
SECARA TERPERINCI
L A T A R BELAKANG
GNB
1.Persamaan nasib bangsa-bangsa yang pernah dijajah
2.Menggalang solidaritas untuk
mengenyahkan kolonialisme.
3.Terjadinya perang dingin dan ketegangan dunia
akibat persaingan antara blok Barat dan blokTimur.
4.Terjadinya krisis Kuba yang mengancam
perdamaian dunia.
5.Pada tahun 1961 terjadi pertemuan di Kairo
sebagai persiapan
6.KTT 1 GNB.
Logo Gerakan Non
Blok

Lambang Gerakan Non Blok didominasi oleh gambar burung merpati.


Logo GNB berubah-ubah setiap akan diselenggarakannya Konferensi
Tingkat Tinggi.
Arti dari Lambang GNB yaitu Cintas damai, turut menciptakan perdamaian
di dunia tanpa ada perpecahan dengan semangat cinta kasih yang kuat.
Tujuan Gerakan Non-
Block
Menjamin"kemerdekaan,kedaulatan,integritasteritorial,dan
Keamanandari negara-negara nonblok" dalamperjuangan
mereka,menentangimperialisme,
kolonialisme,neokolonialisme,apartheid,zionisme,rasismedan
segala bentuk agresi militer,
pendudukan,dominasi,interferensiatauhegemonidan
menentang segala bentuk blok politik.
Wadah perjuangan Negara Negara yang
sedangberkembang. Mengurangi ketegangan blok barat
yang dipimpin olehamerika serikat dan blok timur yang
dipimpin oleh uni soviet(rusia).
Tidak membenarkan usaha penyelesaian
sengketa dengankekerasan senjata.
Pertemuan GNB
Normalnya, pertemuan GNB berlangsung setiap tiga tahun
sekali. Negara yang pernah menjadi tuan rumah KTT GNB
di antaranya Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri
Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika
Selatan, dan Malaysia. Biasanya setelah mengadakan
konferensi, kepala negara atau kepala pemerintahan yang
menjadi tuan rumah konferensi itu akan dijadikan ketua
gerakan untuk masa jabatan tiga tahun.
Pertemuan berikutnya diadakan di Kairo pada 1964.
Pertemuan tersebut dihadiri 56 negara anggota di
mana anggota-anggota barunya datang dari negara-
negara merdeka baru di Afrika. Kebanyakan dari
pertemuan itu digunakan untuk mendiskusikan konflik
Arab-Israel dan Perang India-Pakistan.
Pertemuan GNB
Pertemuan pertama GNB terjadi di Beograd pada September 1961 dan
dihadiri oleh 25 anggota, masing-masing 11 dari Asia dan Afrika bersama
dengan Yugoslavia, Kuba dan Siprus. Kelompok ini mendedikasikan dirinya
untuk melawan kolonialisme, imperialisme dan neo-kolonialisme.

Pertemuan pada tahun 1969 di Lusaka dihadiri oleh 54 negara dan merupakan
salah satu yang paling penting dengan gerakan tersebut membentuk sebuah
organisasi permanen untuk menciptakan hubungan ekonomi dan politik.
Kenneth Kauda memainkan peranan yang penting dalam even-even tersebut.

Pertemuan paling baru (ke-13) diadakan di Malaysia dari 20-25 Februari


2003. Namun, GNB kini tampak semakin tidak mempunyai relvansi sejak
berakhirnya Perang Dingin.
Kenggotaan GNB
Gerakan Non-Blok bersifat terbuka terhadap masuknya anggota
baru. Keanggotaan GNB dibedakan menjadi tiga yaitu anggota
penuh atau member, pengamat atau observer, dan tamu atau
guest.
Dasa Sila Bandung menjadi salah satu syarat yang harus
diterima sebagai prinsip dasar gerakan. Untuk anggota GNB,
suatu negara harus mengajukan lamaran tertulis kepada Biro
Koordinasi di New York. Lamaran tersebut akan diajukan ke
KTT, apabila disetujui negara itu akan diresmikan menjadi
anggota penuh.

Pada masa awal berdiri, GNB terdiri dari negara-negara bekas


jajahan dan memperoleh kemerdekaan pasca-perang dunia II.
Jumlah anggota gerakan ini berkembang sangat pesat. Semula
hanya diprakarsai oleh lima negara, kemudian berhasil
mengundang 29 negara dalam KAA di Bandung.
Keanggotaan
GNBAnggota-anggota penting di antaranya
Yugoslavia, India, Mesir, Indonesia, Pakistan,
Kuba, Kolombia, Venezuela, Afrika Selatan,
Iran, Malaysia, dan untuk suatu masa,
Republik Rakyat Tiongkok.
GNB bukan merupakan blok tersendiri

A SA S-A SA S 0
1
dan tidak termasuk kedalam salah
satu blok yang ada
GNB merupakan wadah perjuangan
02
GNB negara- negara yang berkembang
GNB memegang teguh perinsip
perjuangan melawan
03
imperialisme, kolonialisme,
neokolonialisme, rasialisme, dan
zionisme
PERAN INDONISIA D A L A M
GNB
Sebagai perkasa lahirnya GNB
Presiden Soekarno sebagai duta untuk menyampaikan keputusan
KTT Non-Blok1 kepada presiden Amerika Serikat John F. Kennedi
Indonesia menjadi penyelengara selaligus ketua gerakan Non-Blok
dalam KTT GNB di Jakarta pada bulan September 1992
Presiden Soekarno merintis dibukanya kembali dialog Utara Selatan
yang telah lamamengalami pemutusan, yakni dalam KTT G-7 di
Jepang tahun 1993
Indonesia selalu mengusulkan dalam KTT kemajuan ekonomi
penghapusan penjajahan, dan kemurnian GNB tetap dipertahankan
Indonesia juga berperan penting dalam meredakan ketegangan
dikawasan Yugoslavia pada tahun 1996 teks isi
Adakah yang
mau
bertanya?
Sekian dari kami,
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai