Anda di halaman 1dari 5

Rais,dharma,elisa,fari,widya,mona

GERAKAN NON BLOK

a. Pengertian
Gerakan Non-Blok atau Non-Alignment Movement memiliki pengertian yaitu salah satu tindakan
yang tidak memihak antara satu blok kekuatan manapun di dunia.

b. Latar belakang
Akibat dari perang dunia ke-2, tersisakan 2 negara adidaya yang memiliki perbedaan
ideology, ekonomi, dan masing-masing memiliki kekuatan militer yang besar. Karena perbedaan
tersebut dunia terpecah menjadi 2 blok, blok barat dan blok timur. Blok barat dikuasai Amerika
yang berpaham liberal dan blok timur yang dikuasai oleh Uni Soviet yang berpaham komunis.
Antara kedua blok tersebut terjadi ketegangan politik dan militer yang disebut perang dingin.
Beberapa negara memilih untuk memihak salah satu dari blok tersebut, sedangkan yang lainnya
memilih untuk tetap netral dengan mendirikan Gerakan Non-Blok.
Konferensi Asia-Afrika (KAA) di bandung tahun 1955 merupakan proses awal lahirnya
GNB. KAA ditujukan untuk mengidentifikasi dan medalami masalah-masalah dunia waktu itu dan
berupaya membuat kebijakan bersama negara-negara pada konferensi tersebut pada tatanan
hubungan internasional.
Sejak saat itu, proses pendirian GNB semakin mendekati kenyataan. Pembentukan GNB
diprakarasai oleh :
 Soekarno (Indonesia)
 Joseph Broz Tito (Yugoslavia)
 Gamal Abdul Nasser(Mesir)
 PM Pandit Jawaharlal Nehru(India)
 PM Kwame Nkrumah(Ghana)

GNB berdiri saat diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi(KTT) I GNB di Beogard,


Yugoslavia, tahun 1961 yang dihadiri 25 negara(anggota pertama GNB), terdiri dari 14 negara
Asia, 9 negara Afrika, 1 negara Eropa, dan 1 negara Amerika Latin. Dalam KTT I tersebut
menghasilkan 3 dokumen yaitu :

 Pernyataan tentang bahasa perang dan appeal untuk perdamaian


 Deklarasi mengenai prinsip-prinsip non-alignment, bersama dengan 27 ketentuan
persetujuan tentang pemecahan masalah-masalah dunia waktu itu
 Surat bersama kepada Presiden Kennedy dan PM Kruschev.

Keanggotaan GNB terus bertambah pada KTT berikutnya. Hingga saat ini, terdapat 120 negara
yang menjadi anggota dari GNB ditambah 17 negara pengamat.

c. Tujuan
Ada beberapa tujuan yang dimiilki oleh GNB dan berkaitan dengan perdamaian dunia ini. Secara
umum tujuan dari berdirinya Gerakan Non Blok tercantum di dalam Deklarasi Havana (1979).
Berikut ini penjelasan lengkap dari tujuan Gerakan Non Blok bagi dunia:

1. Menjaga Perdamaian Dunia


Dengan adanya Gerakan Non Blok, diharapkan negara yang terkena pengaruh dari kedua blok
tersebut dapat diminimalkan sehingga pihak yang ikut serta dalam perang tidak bertambah
banyak dan perdamaian dunia dapat terjaga.

Pada kenyataannya ada begitu banyak negara yang bergabung dengan organisasi ini sehingga
dapat dikatakan bahwa Gerakan Non Blok telah mencapai tujuannya dan terus berupaya untuk
menjaga perdamaian dunia sehingga organisasi ini akan terus melakukan kegiatannya dalam
rangka mencapai dan menjaga tujuan tersebut.

2. Menjamin Kemerdekaan dan Kedaulatan Serta Kesatuan Wilayah Negara Anggota


Tujuan kedua dari Gerakan Non Blok ialah menjamin kemerdekaan, kedaulatan dan kesatuan
wilayah dari negara anggota. Ada berbagai program yang dilakukan dalam rangka menjamin
ketiga hal tersebut. sebut saja kerja sama internasional di bidang militer seperti mengadakan
pelatihan bersama untuk mempertahankan wilayah perairannya.

Dengan adanya tujuan ini, maka di antara negara anggota yang satu dengan negara anggota
yang lainnya tidak diperkenankan untuk saling menyerang karena hal ini dapat mengganggu
pelaksanaan kedaulatan rakyat dan kemerdekaan negara yang terkait. Di sisi lain, hal ini juga
dapat memecah kesatuan wilayah dari negara anggota yang diserang. Sejatinya tujuan ini
pernah terlanggar dengan adanya pertempuran di antara negara India dan Pakistan.

Saat itu banyak negara anggota Gerakan Non Blok yang berusaha untuk mendamaikan mereka.
Hal tersebut menyebabkan pasang surut di dalam organisasi tersebut. namun seiring konflik
tersebut mulai mendingin, kegiatan dari Gerakan Non Blok untuk mencapai tujuannya semakin
terlihat dampaknya. Bahkan hingga masa dimana perang dingin berakhir, Gerakan Non Blok
masih tetap berusaha untuk menjamin kemerdekaan, kedaulatan, dan kesatuan wilayah dari
setiap negara anggota yang tergabung di dalamnya.

3. Menentang Segala Bentuk Penjajahan


Tujuan ketiga dari adanya Gerakan Non Blok di dunia yaitu menentang segala bentuk penjajahan
yang ada di dunia. penjajahan yang dimaksud seperti kolonialisme, imperialisme, neo-
kolonialisme, rasisme, apartheid, dan setiap bentuk penyerangan atau agresi militer, dominasi
negara asing, pendudukan, dan intervensi negara lain terhadap urusan dalam negeri. Segala hal
tersebut harus ditentang agar perdamaian dapat tercipta.

Gerakan Non Blok teramat menentang segala bentuk penjajahan mengingat bahwa anggota dari
gerakan ini adalah negara-negara yang dijajah oleh negara lainnya.

4. Menentang Segala Bentuk Blok Politik


Tujuan keempat dari Gerakan Non Blok bagi perdamaian dunia ini ialah menentang segala
bentuk blok politik dalam artian setiap negara anggota tidak akan memihak ke dalam salah satu
blok yang melakukan perang dingin sehingga dampak perang tidak semakin besar dan
perdamaian dunia dapat senantiasa terjaga.
Sedikit banyak adanya Gerakan Non Blok telah memberikan dampak pada perang dingin.
Beberapa waktu setelah adanya Gerakan Non Blok, perang dingin akhirnya berakhir.

Adanya blok politik ini tidak menghasilkan keuntungan sama sekali bagi negara-negara anggota
mengingat bahwa kondisi masing-masing negara juga berbeda dengan negara blok barat dan
negara blok timur. Ada perbedan ideologi yang mungkin tidak cocok dan juga negara-negara
yang baru merdeka itu tidak ingin lagi terlibat dengan perang agar dapat membangun negaranya
dengan baik.

5. Menjaga Keamanan Negara-Negara Anggota


Tujuan adanya Gerakan Non Blok yang terakhir dibahas dalam kesempatan ini yaitu menjaga
keamanan dari negara-negara anggota. Tujuan ini sangat penting karena keamanan merupakan
salah satu hal yang harus senantiasa dijaga agar setiap warga negara dapat menjalankan
kehidupannya dengan tenang dan nyaman.

Tanpa keamanan, tentu akan sulit bagi seisi negara untuk melaksanakan segala bentuk aktivitas
kesehariannya. Ketika rakyat sulit untuk secara penuh beraktivitas, maka negara juga akan
mendapat akibatnya seperti kurangnya prestasi dan inovasi yang dapat memicu kemajuan dari
negara tersebut. maka dari itu, menjaga keamanan negara merupakan hal yang penting untuk
dilakukan dan dijamin oleh Gerakan Non Blok.

d. Fungsi GNB bagi dunia


1. Penjaga Perdamaian Dunia
Fungsi ini dapat dikatakan merupakan fungsi paling utama dari organisasi ini. Keberadaan
Gerakan Non Blok menjadi penghalang bagi efek perang dingin agar tidak semakin bertambah
luas. Hal tersebut sangat membantu bagi terjaganya perdamaian dunia.

Fungsi ini terus dipertahankan hingga saat ini karena ia berhubungan erat dengan tujuan
diadakannya Gerakan Non Blok. Segala upaya dilakukan oleh organisasi ini untuk menjaga
perdamaian dunia, seperti mengadakan kerja sama internasional untuk memperkuat integritas
teritori negara-negara anggota.

Setidaknya terdapat 120 negara anggota dan 17 negara peninjau di dalam Gerakan Non Blok.
Jumlah tersebut mewakili 55 % penduduk bumi ini yang tidak menginginkan adanya peperangan
antar negara. tentu jumlah tersebut cukup besar untuk memiliki pengaruh terhadap perdamaian
dunia sehingga memungkinkan organisasi ini untuk menjaga perdamaian dunia dengan caranya
sendiri.

2. Mediator Kerja Sama Internasional yang Setara


Sebagai mediator atau penghubung bagi kerja sama internasional yang setara artinya tidak ada
negara yang derajatnya lebih tinggi atau lebih rendah dari negara yang lainnya. Oleh karena itu,
kerja sama internasional yang diadakan di antara negara-negara anggota Gerakan Non Blok
dapat berlangsung secara setara.
Tidak ada negara yang saling merugikan ketika melakukan kerja sama internasional, baik yang
berupa kerja sama bilateral (antar dua negara) atau multilateral (kerja sama beberapa negara).
segala kerja sama itu dilakukan di berbagai bidang, seperti bidang politik, ekonomi, budaya,
sosial, pertahanan, keamanan dan berbagai bidang lainnya.

Adanya kerja sama internasional ini juga memperbaiki iklim hubungan internasional sehingga
hal ini juga turut mewujudkan perdamaian internasional. Maka dari itu, Gerakan Non Blok
memiliki pengaruh yang luar biasa bagi perkembangan hubungan internasional di dunia
sehingga Gerakan ini sangat penting untuk dilanjutkan.

3. Wadah Bagi Negara-Negara yang Berkembang


Seperti yang kita ketahui, pada masa setelah perang dunia, ada banyak negara yang baru saja
merdeka sehingga negara-negara tersebut tergolong sebagai negara berkembang. dikatakan
negara berkembang karena pada masa itu mereka masih berusaha untuk mendirikan negaranya
dengan semestinya.

Gerakan Non Blok merupakan wadah bagi negara-negara yang berkembang tersebut.
sebenarnya wadah pertama bagi mereka ialah Konferensi Asia Afrika yang diadakan di Bandung
pada tahun 1955. Wadah selanjutnya adalah Gerakan Non Blok yang merupakan tahap lebih
lanjut dari Konferensi Asia Afrika dimana negara-negara peserta kemudian bergabung karena
keinginan yang sama untuk tidak memihak blok mana pun dalam perang dingin.

Setelah perang dingin berakhir, eksistensi Gerakan Non Blok semakin menjadi tempat dari
negara berkembang untuk terus memajukan negaranya melalui kerja sama dengan negara
anggota Gerakan Non Blok yang lainnya. Sudah begitu banyak negara anggota organisasi
tersebut yang saling melakukan kerja sama sehingga kemajuan yang terjadi semakin pesat dan
perlahan meninggalkan status negara berkembangnya menjadi negara maju.

e. Peran Indonesia
 Presiden Sokekarno merupakan salah satu pemimpin dunia yang berperan dalam
mendirikan Gerakan Non Blok (GNB).
Indonesia juga aktif dalam mempersiapkan penyelenggaraan KTT GNB pertama di Beogard,
Yugoslavia, pada tahun 1961.
 Pada tahun 1991, Indonesia diberikan wewenang dalam memimpin GNB. Pada saat itulah
ketua GNB dipegang oleh Presiden Soeharto. Selain itu Indonesia juga berhasil menggelar
KTT X GNB yang bertempat di Jakarta.

Menyusul runtuhnya Tembok Berlin pada tahun 1989 dan kekuatan militer-politik
komunisme di Eropa Timur, muncul perdebatan mengenai relevansi, manfaat dan
keberadaan GNB. Muncul pendapat yang menyatakan bahwa dengan berakhirnya sistem
bipolar pada konstelasi politik dunia, eksistensi GNB menjadi tidak bermakna. Namun,
sebagian besar negara mengusulkan agar GNB menyalurkan energinya untuk menghadapi
tantangan-tantangan baru dunia pasca-Perang Dingin, di mana ketegangan Utara-Selatan
kembali mengemuka dan jurang pemisah antara negara maju dan negara berkembang
menjadi krisis dalam hubungan internasional. Perhatian GNB pada masalah-masalah terkait
dengan pembangunan ekonomi negara berkembang, pengentasan kemiskinan dan
lingkungan hidup, telah menjadi fokus perjuangan GNB di berbagai forum internasional
pada dekade 90-an.

Dalam KTT GNB ke-10 di Jakarta pada tahun 1992, sebagian besar ketidakpastian dan
keraguan mengenai peran dan masa depan GNB berhasil ditanggulangi. Pesan Jakarta, yang
disepakati dalam KTT GNB ke-10 di Jakarta, adalah dokumen penting yang dihasilkan pada
periode kepemimpinan Indonesia dan memuat visi baru GNB, antara lain:
 Mengenai relevansi GNB setelah Perang Dingin dan meningkatkan kerja sama
konstruktif sebagai komponen integral hubungan internasional.
 Menekankan pada kerja sama ekonomi internasional dalam mengisi kemerdekaan
yang berhasil dicapai melalui perjuangan GNB sebelumnya.
 Meningkatkan potensi ekonomi anggota GNB melalui peningkatan kerja sama
Selatan-Selatan.
Selaku ketua GNB waktu itu, Indonesia juga menghidupkan kembali dialog konstruktif
Utara-Selatan berdasarkan saling ketergantungan yang setara (genuine interdependence),
kesamaan kepentingan dan manfaat, dan tanggung jawab bersama. Selain itu, Indonesia
juga mengupayakan penyelesaian masalah utang luar negeri negara-negara berkembang
miskin (HIPCs/Heavily Indebted Poor Countries) yang terpadu, berkesinambungan dan
komprehensif. Guna memperkuat kerja sama Selatan-Selatan, KTT GNB ke-10 di Jakarta
sepakat untuk mengintensifkan kerja sama Selatan-Selatan berdasarkan prinsip collective
self-reliance. Sebagai tindak lanjutnya, sesuai mandat KTT Cartagena, Indonesia bersama
Brunei Darussalam mendirikan Pusat Kerja Sama Teknik Selatan-Selatan GNB.
 Peran Indonesia dalam gerakan non blok selanjutnya ialah meredam ketegangan pada
daerah bekas Yugoslavia pada tahun 1991.
 Membantu negara Bosnia-Herzegovina agar PBB mencabut embargo senjata terhadap
negara tersebut
 Menyelesaikan konflik perbatasan Kamerun dan Nigeria.

f. Sisi positif GNB bagi kepentingan Indonesia


 Tujuan Indonesia, yaitu mencapai kedamaian dunia bisa tercapai.
Dengan tujuan-tujuan dari gerakan non-blok yang sudah disebutkan, kedamaian dunia
bisa terjaga.
 Indonesia semakin diperhitungkan dalam politik dunia
Indonesia merupakan salah satu yang memprakarsai gerakan non-blok(Presiden
Soekarno) dan dengan aktif di GNB nama Indonesia semakin dikenal oleh negara lain.
 Kerjasama bilateral maupun multilateral dengan anggota-anggota negara nonblok
Dari kerjasama internasional, tentu pastinya Indonesia mendapat keuntungan,
 Transfer informasi dan teknologi dengan anggota GNB lainnya.

Anda mungkin juga menyukai