Anda di halaman 1dari 11

GERAKAN NON-BLOK

Nama : Syaela Rizkiah

Kelas : XII IPS 1


Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.

Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Jakarta, 8 September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................1

DAFTAR ISI...............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................3

Latar Belakang...........................................................................................................3

Rumusan Masalah......................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3

Jelaskan latar belakang Gerakan Non-Blok .............................................................4

Jelaskan tujuan Gerrakan Non-Blok ........................................................................6

Sebutkan peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok…..............…………..……..9

BAB III PENUTUP.................................................................................................11

Kesimpulan..............................................................................................................11

Saran........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

GNB bermula dari sebuah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika atau
Konferensi Asia-Afrika (KAA), sebuah konferensi yang diadakan di Bandung, tahun 1955.
Konferensi ini dihadiri oleh pemimpin negara dari 29 negara berkembang di Asia-Afrika.
Konferensi ini mendiskusikan tentang masalah-masalah yang dihadapi negara-negara bekas
koloni Barat yang baru saja berkembang. Namun KAA saja tidak cukup. Karena ada negara
berkembang yang baru merdeka juga, yaitu Yugoslavia yang berada di luar Asia-Afrika.

Maka setelah KAA Bandung, pada 1956 ada pula Deklarasi Brijuni yang digelar di Pulau
Brijuni, Yugoslavia. Deklarasi tersebut ditandatangani Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito,
Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, dan Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser. Setelah
Perang Dunia II, AS dan Uni Soviet mengalami Perang Dingin. Perang Dingin adalah
ketegangan plitik yang terjadi antara Barat (AS dan Sekutu NATO) dengan Uni Soviet dan
negara satelitnya. Yang menjadi sasaran adalah negara-negara berkembang yang baru
merdeka, seperti Indonesia dan India.

Kondisi inilah yang kemudian membuat Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri India, dan
pemimpin dunia lainnya mencetus GNB. GNB terbentuk melalui Konferensi Beograd yang
digelar pada 1961. Di sana, para negara yang tidak berpihak pada blok tertentu
mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat-
Timur.

Lahirnya GNB ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran para pemimpin negara dunia
terutama dari Asia-Afrika terhadap munculnya ketegangan dunia karena adanya persaingan
antara Blok Barat (Amerika) dan Blok Timur (Uni Soviet/Rusia).
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa masalah yang akandibahas dalam

makalah ini, yaitu:

1. Jelaskan latar belakang?Gerakan Non-Blok ?

2. Jelaskan tujuan Gerakan Non-Blok ?

3. sebutkan peranan Gerakan Non-Blok ?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Gerakan Non Blok Didirikan pada Tahun 1961

Latar belakang pendirian Gerakan Non-Blok tidak terlepas dari peta politik global setelah
Perang Dunia II. Kala itu, dunia terbelah menjadi 2 blok utama: Barat-Timur. Blok Barat
merupakan aliansi politik pengusung ideologi Liberalisme-Demokrasi-Kapitalisme yang
berada di bawah pengaruh Amerika Serikat dan Inggris. Sebaliknya, Blok Timur menjadi
aliansi negara-negara pendukung ideologi sosialis-komunis yang kala itu dipimpin Uni Soviet
(Rusia).

Berdasarkan catatan Nansy Rahman dalam Modul Sejarah (2020:13) terbitan Kemdikbud,
meskipun kekuatan dua blok itu mendominasi percaturan politik dunia, masih banyak negara-
negara lain yang sebenarnya bersikap netral. Negara-negara itulah yang kemudian bergabung
dalam Gerakan Non-Blok (GNB).

Sudah disebutkan bahwa dua blok lahir sebelum GNB didirikan. Blok Barat terdiri dari 8
negara, yakni Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Belanda, Norwegia, Luxemburg, dan
Kanada. Sedangkan Blok Timur, memiliki anggota sejumlah 4 negara, mulai dari Uni Soviet,
Cekoslovakia, Jerman Timur, dan Rumania.

Hubungan negara yang sudah tidak perang namun masih berbeda kubu ini menjadi masalah
dalam kehidupan internasional. Menanggapi situasi ini, negara-negara yang baru mendapatkan
kemerdekaan di kawasan Asia-Afrika pun melakukan diskusi, tepatnya melalui Konferensi
Asia-Afrika (KAA) di daerah Bandung, Jawa Barat.Mengutip situs Kemlu RI, Konferensi Asia-
Afrika memiliki hubungan erat dengan Gerakan Non-Blok. Di pertemuan negara-negara
anggota KAA di Indonesia pada 1955 lahir kesepakatan “Dasasila Bandung.” Di dalamnya,
termuat prinsip penyelenggaraan kerja sama internasional.
Berlanjut setelah itu, tepatnya pada 1-6 September 1961, diadakan lagi Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) I di Beogard, Yugoslavia. Bertepatan dengan konferensi yang dihadiri oleh 25
negara ini, termasuk Indonesia, lahir organisasi negara netral, yakni GNB. Oleh karena itu,
GNB ditetapkan resmi berdiri pada 1 September 1961.

B. Tujuan Gerakan Non-Blok

Setidaknya terdapat tiga kesepakatan yang melandasi tujuan Gerakan Non-Blok, yakni
Dasasila Bandung, pidato Jawaharlal Nehru, dan Deklarasi Havana 1979. Berdasarkan
ketiganya, tujuan GNB pada akhirnya dirumuskan.

Secara ringkas, tujuan GNB adalah mengawasi kedaulatan negara-negara netral (anggota
GNB) serta menentang seluruh kejahatan internasional.Bentuk-bentuk kejahatan internasional
yang ditentang Gerakan Non-Blok adalah imperialisme, neo-kolonialisme, kolonialisme,
apartheid, rasisme, agresi militer, dan dominasi satu kubu di politik dunia. Lalu, perang dingin
yang terjadi saat itu antara dua kubu juga menjadi alasan GNB untuk memiliki tujuan sebagai
blok yang dapat mengakhiri perang tersebut.

C. Peranan Indonesia daam Gerakan Non-Blok

Indonesia memiliki peran penting dalam pendirian Gerakan Non Blok maupun aktivitas
organisasi tersebut. Mulai dari langkah Indonesia sebagai negara yang baru merdeka dan ingin
meredakan ketegangan dunia akibat perang dingin, hingga upaya memelihara perdamaian
internasional.

Berikut ini beberapa poin tentang peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok.

1. Menjadi pelopor GNB Soekarno, selaku presiden pertama Indonesia, bersama empat
pemimpin dunia lainnya menjadi pelopor berdirinya Gerakan Non-Blok. Presiden Soekarno
juga memelopori penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika yang punya peran penting dalam
pendirian GNB.

2. Menjadi tuan rumah pertemuan Peran Indonesia bisa dilihat dari pelaksanaan KAA yang
dilaksanakan pada 1955 di Bandung, Jawa Barat. Kala itu, negara-negara yang tidak memihak
dua blok yang ada akhirnya menyatakan keinginan untuk bersikap netral. Ada 29 kepala
negara Asia-Afrika yang baru merderka hadir dalam forum KAA 1955. Indonesia pun pernah
menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok (GNB) ke-X yang
diadakan di Jakarta, pada tanggal 1-6 September 1992.

3. Menjadi Pemimpin GNB Selain menjadi tuan rumah KTT GNB ke-10, pada tahun 1992,
Presiden Indonesia kedua, Soeharto, juga ditunjuk menjadi Ketua Gerakan Non-Blok.

4. Memiliki prinsip yang sama dengan GNB Indonesia yang telah merdeka menentang keras
kejahatan internasional, terlebih lagi jika dilakukan dengan cara kemiliteran. Perdamaian yang
dijunjung serta politik luar negeri bebas aktif yang dianut Indonesia ternyata sejalan dengan
prinsip GNB.
BAB III

PENUTUPAN

KESIMPULAN

Maka dari penjelasam dan pemaparan makalah di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa
gerakan Non-Blok mempunyai faktor-faktor dan keinginan tersendiri dari setiap Negara yang
menjadi anggota Gerakan Non-Blok. Lahirnya GNB ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran para
pemimpin negara dunia terutama dari Asia-Afrika terhadap munculnya ketegangan dunia karena
adanya persaingan antara Blok Barat (Amerika) dan Blok Timur (Uni Soviet/Rusia).

Sebuah organisasi yang diciptakan dengan tujuan sebagai sarana bagi negara dunia ketiga
menghadapi kubu Barat dan kubu Timur yang sedang bertikai pada saat itu, demi tercapainya
perdamaian dan keamanan dunia. Peran Gerakana Non-Blok diantaranya adalah Menjadi pelopor
GNB Soekarno, selaku presiden pertama Indonesia, bersama empat pemimpin dunia lainnya
menjadi pelopor berdirinya Gerakan Non-Blok. Dan . Menjadi tuan rumah pertemuan Peran
Indonesia bisa dilihat dari pelaksanaan KAA yang dilaksanakan pada 1955 di Bandung, Jawa Barat

SARAN

Kami menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan dalam
penyusunan dan penelitian ini,baik dari isi maupun penulisannya. untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun senantiasa saya harapkan demi penyempurnaan
penuyusunan ini dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

www.crayonpedia.org/.../BSE:Perkembangan_Lembaga-Lembaga_.

http://id.wikipdia.org/wiki/Geraka-Non-Blok, 2008. Dengan pengubahan Soefyan-


muhammad.blogspot.com

https://tirto.id/sejarah-gerakan-non-blok-tujuan-latar-belakang-peran-indonesia-glDa
https://tirto.id/sejarah-gerakan-non-blok-tujuan-latar-belakang-peran-indonesia-glDa
https://mediaindonesia.com/humaniora/431439/contoh-kata-pengantar-untuk-tugas-
makalah-karya-ilmiah-dan-laporan

Anda mungkin juga menyukai