Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

DAN KEWARGANEGARAAN

PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA

DISUSUN OLEH :

WIDIA ELLEN TANIA

KELAS XII IIS

SEKOLAH LENTERA HARAPAN JATIAGUNG

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT
karena berkat limpahan berkah dan karunia rahmat-Nya, saya dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah yang berjudul “PERAN
INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA” ini dibuat dengan tujuan untuk
mengedukasi dan menambah wawasan bagi para pembacanya.

Terimakasih saya sampaikan kepada semua pihak yang membantu dalam


penulisan makalah ini, termasuk orang tua, penyedia referensi bacaan, guru
pengampu, hingga teman-teman yang selalu mendukung.

Saya menyadari bahwasanya makalah yang saya buat ini belum sempurna
karena banyak keterbatasan seperti waktu, pengalaman, pengetahuan, serta
referensi yang kami dapatkan. Oleh karena itu, saya mengharapkan tanggapan
berupa kritik dan saran yang membangun supaya saya dapat menyempurnakan
lagi dalam hal membuat tulisan seperti makalah ini.

Dan yang terakhir, saya berharap makalah yang saya tulis ini dapat
memberikan informasi pengetahuan dan wawasan bagi para pembacanya serta
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan pada umumnya, dan
di lingkup SMA pada khususnya.

Lampung, 28 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………… 1

A. Latar Belakang …………………………………………… 1


B. Tujuan …………………………………………… 2
C. Rumusan Masalah …………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………… 3

A. Perdamaian Dunia …………………………………………… 3


B. Komitmen Indonesia terhadap Perdamaian Dunia …………... 3
C. Aksi Indonesia dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia …… 5
D. Cara Mewujudkan Perdamaian Dunia …….……………… 8

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN …………………………… 11

A. Kesimpulan …………………………………………… 11
B. Saran …………………………………………… 11

DAFTAR PUSTAKA …................................................................ 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Uni Republik Sosialis Soviet atau Uni Soviet adalah negara sosialis
yang pernah ada antara tahun 1922-1991. Negara ini didirikan oleh RSFS
Rusia, RSFS Transkaukasia, RSS Ukraina, dan RSS Byelorusia. Sayang,
negara yang pernah menjadi negara adidaya menjadi Amerika Serikat ini,
tak berumur panjang. Para awal tahun 1991 Uni Soviet mulai menunjukan
gejala-gejala perpecahan. Para pemimpin Rusia, Ukraina, dan Belarusia
menandatangani perjanjian yang mengatur negara-negara persemakmuran
negara-negara merdeka pada 8 Desember 1991. Dari situlah tanda awal
bubarnya Uni Soviet. Seiring runtuhnya Uni Soviet, berakhir juga perang
dingin antara Blok Barat dan Blok Timur, berkurangnya kecemasan dunia
akan terjadinya Perang Dunia III, banyak negara komunis berubah menjadi
negara demokrasi, serta tumbangnya komunisme di beberapa negara Eropa
Timur. [ CITATION TIM19 \l 1033 ]
Runtuhnya tembok berlin menjadi tanda bersatunya Jerman Barat
dan Jerman Timur. Dampaknya pun masih terasa hingga kini, salah
satunya adalah dalam sestem keuangan. Kejatuhan ekonomi Jerman Timur
yang cepat pada pertengahan 1990 membuat para pemimpin Jerman Timur
banyak kehilangan pengaruh begitu mata uang Jerman Barat
diperkenalkan ke Jerman Timur. Jerman Timur yang sudah terpapar oleh
disintegrasi blok Soviet secara drastic tidak mampu bersaing. Secara lebih
global, jatuhnya Tembok Berlin menandai akhir simbolis perang dingin.
[ CITATION Wul21 \l 1033 ]
Pada detik ini, hubungan Indonesia dengan negara internasional
dapat dibilang sangat baik, termasuk dengan negara bekas Uni Soviet dan
Negara Jerman. Politik Indonesia yang bebas dan aktif membuat Indonesia
melakukan hubungan internasional yang bebas tidak memihak kepada
negara manapun dan blok manapun, serta aktif dalam kerja sama
internasional serta upaya menegakan perdamaian dunia.

1
Pada makalah ini saya akan mencoba memaparkan bagaimana
peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia. Setelah itu
diharapkan makalah ini dapat menjadi sebuah referensi maupun sebagai
sumber wawasan kepada para pembacanya
.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan perdamaian dunia?
2. Bagaimana komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia?
3. Apa saja yang sudah dilakukan oleh Indonesia dalam mewujudkan
perdamaian dunia?
4. Bagaimana cara mewujudkan perdamaian dunia?

C. TUJUAN DAN MANFAAT


1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan perdamaian dunia dan
urgensinya.
2. Mengetahui komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia.
3. Mengetahui aksi Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia.
4. Mengetahui cara mewujudkan perdamaian dunia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perdamaian Dunia
Perdamaian dunia adalah sebuah gagasan kebebasan, perdamaian,
dan kebahagiaan bagi seluruh negara dan bangsa. Perdamaian dunia
melintasi perbatasan melalui hak asasi manusia, teknologi, pendidikan,
teknik, pengobatan, diplomat serta akhir dari pertikaian.
Perdamaian dapat dicerna dalam dua pengertian. Pertama,
perdamaian adalah kondisi dimana tidak ada atau minimnya semua tindak
kekerasan. Dan yang kedua, perdamaian adalah pergerakan konflik kreatif
tanpa kekerasan. Dari dua pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa perdamaian adalah apa yang kita miliki saat pergerakan atau
perubahan konflik yang kreatif terjadi tanpa kekerasan. Perdamaian juga
merupakan suatu proses kreatif tanpa kekerasan yang dialami dalam
transformasi suatu konflik. Lebih jauh dari itu perdamaian seharusnya
mengandung pengertian keadilan serta kemajuan. Perdamaian dunia tidak
akan tercapai bila tingkat penyebaran ketidakadilan tidak dapat
diminimalisir. Perdamaian bukan soal penggunaan metode kreatif
nonkekerasan terhadap setiap bentuk kekerasan, tapi semestinya dapat
menciptakan sebuah situasi yang seimbang dan harmoni, yang tidak berat
sebelah bagi pihak yang kuat tetapi sama-sama sederajat dan seimbang
bagi semua pihak. Jadi perdamaian dunia merupakan tiadanya kekerasan,
kesenjangan, terjadinya konflik antar negara di seluruh dunia . [CITATION
Kri20 \l 1033 ]
B. Komitmen Indonesia terhadap Perdamaian Dunia
Perserikatan Bangsa-Bangsa didirikan di San Fransisco, Amerika
Serikat pada 24 Oktober 1945 setelah Perang Dunia II. Namun, Sidang
Majelis Umum yang pertama baru diselenggarakan pada 10 Januari 1946
di Church House, London yang dihadiri oleh wakil dari 51 negara.

3
Gambar 2.1 Sidang umum pertama PBB

Sejak didirikan, PBB berkomitmen penuh untuk memelihara


perdamaian dan keamanan internasional, mengembangkan hubungan
persahabatan antar negara, mempromosikan pembangunan sosial,
peningkatan standar kehidupan yang layak, dan Hak Azasi Manusia.
Ruang lingkup peran PBB mencakup penjaga perdamaian,
pencegahan konflik dan bantuan kemanusiaan. Selain itu, PBB juga
menangani berbagai permasalahan mendasar seperti pembangunan
berkelanjutan, lingkungan dan perlindungan pengungsi, bantuan bencana,
terorisme, pelucutan senjata dan non-proliferasi, mempromosikan
demokrasi, hak asasi manusia, kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan, pemerintahan, ekonomi dan pembangunan sosial, dan lainnya.
Sekilas Diplomasi Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa
Indonesia resmi menjadi anggota PBB ke-60 pada tanggal 28
September 1950 dengan suara bulat dari para anggota. Indonesia dan PBB
memiliki keterikatan sejarah yang kuat mengingat kemerdekaan Indonesia
yang diproklamasikan pada tahun 1945, tahun yang sama ketika PBB
dibentuk. Oleh sebab itu, banyak negara yang mendaulat Indonesia sebagai
“truly a child” dari PBB.
Indonesia terpilih sebagai Dewan Keamanan PBB, Dewan
Ekonomi dan Sosial PBB, serta Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Hal

4
tersebut sebagai bukti komitmen dari peran aktif Indonesia dalam
mewujudkan perdamaian dunia. [ CITATION Geo20 \l 1033 ]

C. Aksi Indonesia dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia


Indonesia selalu berkomitmen untuk melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial. Hal ini merupakan amanat dari alenia ke IV Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Salah satu
perwujudan dari komitmen ini adalah peran Indonesia dalam Misi Garuda.
Misi Garuda merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam
melaksanakan Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB. Misi Garuda adalah
pasukan garuda yang terdiri dari TNI yang ditugaskan sebagai pasukan
perdamaian di negara lain. Pembentukan Pasukan Garuda diawali dengan
munculnya konflik di Timur Tengah pada 26 Juli 1959. Tiga negara yang
terdiri dari Inggris, Prancis, dan Israel melancarkan serangan gabungan
terhadap mesir. Hal ini pun akhirnya menimbulkan perdebatan diantara
negara-negara lainnya.

Gambar 2.2 (Pasukan Garuda)


Peran Indonesia dalam Misi Garuda diwujudkan dengan
dikirimkannya Kontingen Garuda ke berbagai negara. Rincian dari peran
Kontingrn Garuda beserta misi yang dilakukan adalah sebagai berikut :

5
Kontingen Garuda I dikirim pada 8 Januari 1957 ke Mesir. 
Konga II dikirim ke Kongo pada 1960 dan dipimpin oleh Letkol
Inf Solichin GP.
Konga III dikirim ke Kongo pada 1962. Konga III berada di bawah misi
UNOC dan dipimpin oleh Brigjen TNI Kemal Idris dan Kol Inf Sobirin
Mochtar.
Konga IV dikirim ke Vietnam pada 1973. Konga IV berada di bawah
misi ICCS dan dipimpin oleh Brigjen TNI Wiyogo Atmodarminto.
Konga V dikirim ke Vietnam pada 1973. Konga V berada di bawah misi
ICCS dan dipimpin oleh Brigjen TNI Harsoyo. Kepala Staf Konga
Kolonel Art. E Bintoro Hardjono, Kra IV kursus egular Seskoad dan
Lemhanas.
Konga VI dikirim ke Timur Tengah pada 1973. Konga VI berada di bawah
misi UNEF dan dipimpin oleh Kol Inf Rudini. 
Konga VII dikirim ke Vietnam pada 1974. Konga VII berada di bawah
misi ICCS dan dipimpin oleh Brigjen TNI S. Sumantri Digantikan oleh
kharis suhud. Untuk kedua kalinya, E Bintoro Hardjono ditugaskan ke
Vietnam sebagai penasihat militer di Konga VII
Kontingen Garuda VIII dikirim dalam rangka misi perdamaian PBB di
Timur Tengah paska Perang Yom Kippur antara Mesir dan Israel yang
berlangsung dari tanggal 6 sampai dengan 26 Oktober 1973,
Konga IX/1 dikirim ke Iran-Irak pada 1988. Konga IX/1 berada di bawah
misi UNIIMOG 
Konga X dikirim ke Namibia pada 1989. Konga X berada di bawah
misi UNTAG dan dipimpin oleh Kol Mar Amin S.
Konga XI/1 dikirim ke Irak-Kuwait pada 1992. Konga XI/1 berada di
bawah misi UNIKOM dan dipimpin oleh Letkol Inf Albert Inkiriwang.
Konga XII/A dikirim ke Kamboja pada 1992. Konga XII/A berada di
bawah misi UNTAC
Konga XIII dikirim ke Somalia pada 1992. Konga XIII berada di bawah
misi UNOSOM
Konga XIV/1 dikirim ke Bosnia-Herzegovina pada 1993. Konga XIV/1
berada di bawah misi UNPROFOR
Hingga saat ini, Indonesia sudah mengirimkan sebanyak 39
Pasukan Garuda dalam misi perdamaian dunia. Hal itu tentu sudah
menjadi bukti atas peran nyata Indonesia dalam menjaga keamanan,
ketertiban, dan perdamaian dunia.

6
Selain melalui Misi Pemelihara Perdamaian PBB, kontribusi
Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia :

Konferensi Asia-Afrika

Gambar 2.3 Konferensi Asia-Afrika

Indonesia menjadi salah satu pelopor tercetusnya KAA yang tujuannya


adalah menghimpun persatuan negara-negara asia-afrika yang pada saat itu
baru memperoleh kemerdekaan. Konferensi ini dipelopori oleh menlu
Indonesia pada kabinet Ali Sastroamidjojo, beserta empat pemimpin
negara lainnya.

Gerakan Non-Blok

Gambar 2.4 Gerakan Non-Blok

7
Indonesia menjadi salah satu pelopor yang tergabung dalam gerakan non-
blok. GNB adalah sebuah perhimpunan dari bangsa-bangsa yang tidak
beraliansi dengan negara yang berkekuatan besar. Pada saat itu Soekarno
bersama pemimpin negara lainnya mendeklarasikan keinginan mereka
untuk tidak memihak blok manapun.

Pembentukan ASEAN

Gambar 2.5 ASEAN

ASEAN dipelopori oleh lima negara dimana salah satu negara pelopornya
adalah negara Indonesia. ASEAN diciptakan untuk menjaga perdamaian
antar negara dikawasan Asia Tenggara.

D. Cara Mewujudkan Perdamaian Dunia


Menurut Cipto Wardoyo yang harus dilakukan untuk mewujudkan
perdamaian dunia, antara lain :
 Melalui Pendekatan Budaya
Menurut penulis untuk mewujudkan perdamaian kita harus
mengetahui budaya tiap-tiap masyarakat ataupun sebuah Negara.
Jika tidak akan percuma saja segala upaya kita. Dengan
mengetahui budaya tiap-tiap masyarakat atau sebuah Negara maka
kita bisa memahami karakteristik dari masyarakat atau Negara

8
tersebut.Atas dasar budaya dan karakteristik masyarakat atau suatu
Negara, kita bisa mengambil langkah-langkah yang tepat dan
efektif dalam mewujudkan perdamaian disana. Menurut penuulis
pendekatan budaya ini merupakan cara yang paling efektif dalam
mewujudkan perdamaian di masyarakat Indonesia serta dunia.
 Melalui Pendekatan Sosial dan Ekonomi
Dalam hal ini pendekatan sosial dan ekonomi yang penulis
maksudkan terkait masalah kesejahteraan dan factor-factor sosial di
masyarakat yang turut berpengaruh terhadap upaya perwujudan
perdamaian dunia.Ketika masyarakatnya kurang sejahtera tentu
saja lebih rawan konflik dan kekerasan di dalamnya. Masyarakat
atau Negara yang kurang sejahtera biasanya akan “cuek” atas isu
dan seruan perdamaian. “Boro-boro mikirin perdamaian dunia,
buat makan untuk hidup sehari-hari saja susahnya minta ampun”,
begitu fikir mereka yang kurang sejahtera.Maka untuk mendukung
upaya perwujudan perdamaian dunia yang harus dilakukan terlebih
dahulu adalah meningkatkan pemerataan kesejahteraan seluruh
masyarakat dan Negara di dunia ini.
 Melalui Pendekatan Politik
Menurut analisis penulis, melalui pendekatan budaya dan sosial
ekonomi saja belum cukup efektif untuk mewujudkan perdamaian
dunia. Perlu adanya campur tangan politik, dalam artian ada
agenda politik yang menekankan dan menyerukan terwujudnya
perdamaian dunia. Terlebih lagi bagi Negara-negara maju dan
adidaya yang memiliki power atau pengaruh dimata dunia.Negara-
negara maju pada saat-saat tertentu harus berani menggunakan
power-nya untuk “melakukan sedikit penekanan” pada Negara-
negara yang saling berkonflik agar bersedia berdamai
kembali.Bukan justru membuat situasi semakin panas, dengan
niatan agar persenjataan mereka terus dibeli. Ini tentu sekali lagi
butuh kesadaran dan komitmen bersama. Yang jadi pertanyaan
dibenak penulis terhadap Negara-negara adidaya, katanya cinta

9
damai tapi mengapa terus berlomba-lomba membuat senjata
perang yang super canggih dan mematikan yang bersifat masal.
 Melalui Pendekatan Religius
Pada hakikatnya seluruh umat beragama di dunia ini pasti
menginginkan adanya perdamaian. Sebab saya kira tidak ada
agama yang mengajarkan kejahatan, kekerasan ataupun
peperangan. Semua Negara mengajarkan kebaikan, yang
diantaranaya kepedulian dan perdamaian. Maka dari itu setiap kita
yang mengaku beragama dan berTuhan tentu harus memiliki
kepedulian dalam turut serta mewujudkan perdamaian di
masyarakat maupun di kancah dunia. Para tokoh agama yang
dianggap memiliki charisma dan pengaruh besar di masyarakat
harus ikut serta aktif menyerukan perdamaian.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perdamaian dunia adalah sebuah gagasan kebebasan, perdamaian,
dan kebahagiaan bagi seluruh negara dan bangsa. Perdamaian dunia
melintasi perbatasan melalui hak asasi manusia, teknologi, pendidikan,
teknik, pengobatan, diplomat serta akhir dari pertikaian.
Indonesia bergabung dengan PBB dan terpercaya menjadi anggota
dan presiden dari dewan di PBB. Ruang lingkup peran PBB mencakup
penjaga perdamaian, pencegahan konflik dan bantuan kemanusiaan. Selain
itu, PBB juga menangani berbagai permasalahan mendasar seperti
pembangunan berkelanjutan, lingkungan dan perlindungan pengungsi,
bantuan bencana, terorisme, pelucutan senjata dan non-proliferasi,
mempromosikan demokrasi, hak asasi manusia, kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan, pemerintahan, ekonomi dan pembangunan
sosial, dan lainnya.
Peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia adalah
dengan melaksanakan konferensi asia-afrika, gerakan non-blok, dan
kontingen garuda. Untuk mewujudkan perdamaian dunia dapat ditempuh
dengan beberapa cara :
 Melalui Pendekatan Budaya
 Melalui Pendekatan Sosial dan Ekonomi
 Melalui Pendekatan Politik
 Melalui Pendekatan Religius

B. SARAN
Setelah menulis dan mereview makalah ini, penulis mengharapkan
pembaca mampu :
1) Memahami arti dari perdamaian dunia.
2) Mengetahui peran Indonesia dalam perdamaian dunia.
3) Berkontribusi aktif dalam menjaga perdamaian dunia.

11
DAFTAR PUSTAKA

George Clooney, O. m. (2019/2020). Indonesia dan Perdamaian Dunia. 2-6.

Subakti, K. (2019/2020). INDONESIA DAN PERDAMAIAN DUNIA.


Kewarganegaraan.

TIM REDAKSI. (2019, Desember 26). Mengenang Runtuhnya Uni Soviet.


Retrieved Maret 25, 2021, from voi.id:
https://voi.id/memori/1156/mengenang-runtuhnya-uni-soviet-26-desember

Wulan. (2021, Februari 25). Awal Mula Runtuhnya Tembok Berlin dan Dampak
yang Terasa Hingga Kini. Retrieved Maret 26, 2021, from matamatapoltik
berita politik dunia: https://www.matamatapolitik.com/belajar-politik-
listicle-20-bentuk-pemerintahan-di-dunia-yang-perlu-kita-tahu/

Hutabarat, L. F. (2018). Diplomasi Indonesia dalam Misi Pemeliharaan


Perdamaian PBB. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 6(2), 75-96.

Raharjo, S. N. I. (2016). Peran Indonesia Dalam Penyelesaian Sengketa Laut


Tiongkok Selatan. Jurnal Penelitian Politik, 11(2), 16.

Endang Suharni, E. (2020). PELAKSANAAN PRAKTIK BELAJAR PPKN DALAM


PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK
DENGAN MATERI DINAMIKA PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN
DUNIA DI SMK HEMAZ KARANGWARENG (Doctoral dissertation, Universitas
Pancasakti Tegal).

12

Anda mungkin juga menyukai