.

ُ‫ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَر َكاتُه‬ َ ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم‬
‫ون‬ َ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬
َّ ‫ين آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬
ِ ‫ِإ ّن ْال َح ْم َد ِهللِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَع ُْو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشر ُْو ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو َسيَّئا‬
‫ت‬ “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan

ُ‫ي لَهُ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلهَ ِإالّ هللا‬ ِ ‫َأ ْع َمالِنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬
janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)
َ ‫ض ّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد‬
ُ‫َوَأ ْشهَ ُد َأ ّن ُم َح ّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه‬ Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …

ِ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن َسا َر َعلَى نَه ِْج ِه القَ ِوي ِْم َو َد َعا ِإلَى الصِّ َر‬
‫اط‬ َ Di hari Jumat ini, kita diperintahkan untuk bershalawat kepada Nabi kita Muhammad shallallahu

‫ال ُم ْستَقِي ِْم ِإلَى يَ ْو ِم ال ِّدي ِْن َو َسلَّ َم تَ ْسلِ ْي ًما َكثِ ْيرًا‬
‘alaihi wa sallam dan itu jadi amalan yang mulia di hari ini.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َّ ‫ َوَأ َرنَا ال َح‬،ً‫ َو ِز ْدنَا ِع ْلما‬،‫ َوا ْنفَ َعنَا بِ َما َعلَّ ْمتَنَا‬،‫اللّهُ َّم َعلِّ ْمنَا َما يَ ْنفَ ُعنَا‬
‫ق َحقّا ً َوارْ ُز ْقنَا‬ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َع ْشرًا‬
َ ً‫اح َدة‬ َّ َ‫صلَّى َعل‬
ِ ‫ى َو‬ َ ‫َم ْن‬
ُ‫اطالً َوارْ ُز ْقنَا اجْ تِنَابَه‬ ِ َ‫اط َل ب‬ ِ َ‫ َوَأ َرنَا الب‬،ُ‫اتِّبَا َعه‬ “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh
Amma ba’du … kali.” (HR. Muslim, no. 408)
Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …
Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, kami meminta tolong kepada-Nya, kami memohon Di antara keutamaan shalawat adalah akan mendapatkan syafaat Nabi shallallahu ‘alaihi wa
ampun kepada-Nya, dan kami meminta perlindungan kepada Allah dari kejelekan diri kami dan sallam pada hari kiamat. Ini suatu yang luar biasa dibandingkan dengan anjuran sebagian orang
kejelekan amal kami. Siapa yang Allah beri petunjuk maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. bahwa shalawat itu untuk mendapatkan kemewahan dunia (seperti hape dan mobil mahal)
Dan siapa yang sesat, maka tidak ada yang dapat memberi petunjuk kepadanya. sehingga cukup jika menginginkan barang mewah tersebut “dishalawatin saja“. Sungguh anjuran
seperti ini sama saja menginginkan gantian yang rendah dibandingkan mendapatkan syafaat
Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat kelak, karena kita sangat butuh pada syafaat
bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya. tersebut.

Semoga shalawat Allah tercurah pada beliau, pada keluarganya, pada sahabatnya, dan pada setiap Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
orang yang mengikuti jalan beliau yang lurus dan yang mengajak pada shirathal mustaqim hingga sallam bersabda,
hari kiamat, semoga keselamatan yang banyak. ْ َّ‫ي َأ ْو َسَأ َل لِي ال َو ِس ْيلَةَ َحق‬
‫ت َعلَ ْي ِه َشفَا َعتِي يَ ْو َم القِيَا َم ِة‬ َّ َ‫صلَّى َعل‬
َ ‫َم ْن‬
“Barangsiapa bershalawat kepadaku atau meminta agar aku mendapatkan wasilah, maka dia
Ya Allah, ajarkanlah kepada kami ilmu yang bermanfaat, dan berilah manfaat pada apa yang berhak mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat nanti.” (Hadits ini terdapat dalam Fadhlu Ash
Engkau ajarkan pada kami. Tunjukkanlah bahwa kebenaran itu benar, dan berilah kami Sholah ‘alan Nabiy no. 50, Isma’il bin Ishaq Al Jahdiy. Dikatakan sahih oleh Syaikh Al-Albani).
kemudahan untuk mengikutinya. Dan tunjukkanlah kebatilan itu batil, dan mudahkanlah kami Dalam ayat disebutkan perintah untuk bershalawat,
untuk menjauhinya.

Dan tak lupa pula khatib selalu ingatkan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah
‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما‬ َ ‫ون َعلَى النَّبِ ِّي يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬
َ ‫ين َآ َمنُوا‬ َ ُّ‫صل‬
َ ُ‫ِإ َّن هَّللا َ َو َماَل ِئ َكتَهُ ي‬
sebagaimana firman-Nya,
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang maka bagaimana kami bershalawat untukmu?” Maka beliau bersabda:
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. “Katakanlah:
Al-Ahzab: 56)
‫ار ْك اللَّهُ َّم‬ ِ ‫ َك َما ُم َح َّم ٍد‬، َ‫ك إ ْب َرا ِهي َم آ ِل َعلَى بَا َر ْكت‬
ِ َ‫آل َو َعلَى ُم َح َّم ٍد َعلَى ب‬ َ َّ‫َم ِجي ٌد َح ِمي ٌد إن‬
Imam Al-Bukhari rahimahullah menyatakan bahwa Abul ‘Aliyah berkata, shalawat dari Allah untuk
nabi maksudnya adalah sanjungan Allah di sisi malaikat. Shalawat dari malaikat untuk Nabi “Ya Allah! Berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau
maksudnya adalah doa. telah memberkati keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkaulah Maha Terpuji lagi
Maha Pemurah.” [Muttafqun ‘Alaihi]
Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan maksud ayat,
‫ بَِأنَّهُ ي ُْثنِي َعلَ ْي ِه‬،‫َأ َّن هللا َ ُس ْب َحانَهُ َأ ْخبَ َر ِعبَا َدهُ بِ َم ْن ِزلَ ِة َع ْب ِد ِه َونَبِيِّ ِه ِع ْن َدهُ فِي ال َمِأَل اَأل ْعلَى‬ Dan dari Abi Hamid As-Sa’id -Radhiyallahu ‘Anhu- berkata: “Mereka bertanya:
‫ ثُ َّم َأ َم َر تَ َعالَى َأ ْه َل ال َعالَ ِم ال ُّس ْفلِي‬.‫صلِّي َعلَ ْي ِه‬ َ ُ‫ َوَأ َّن ال َمالَِئ َكةَ ت‬،‫ِع ْن َد ال َمالَِئ َك ِة ال ُمقَ َّربِي َْن‬ “Ya Rasulullah bagaimana kami bershalawat untukmu? Beliau menjawab:
“Katakanlah:
‫ لِيَجْ تَ ِم َع الثَّنَا ُء َعلَ ْي ِه ِم ْن َأ ْه ِل ال َعالَ ِمي َْن الع ُْل ِوي َوال ُّس ْفلِي‬،‫صالَ ِة َوالتَّ ْسلِي ِْم َعلَ ْي ِه‬
َّ ‫بِال‬
.‫َج ِم ْيعًا‬ ‫ص ِّل اللَّهُ َّم‬ ْ ‫صلَّيْتَ َك َما َو ُذ ِّريَّتِ ِه‬
َ ‫أز َوا ِج ِه َو َعلَى ُم َح َّم ٍد َعلَى‬ َ َّ‫َم ِجي ٌد َح ِمي ٌد إن‬
َ ‫ك إب َْرا ِهي َم َعلَى‬
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan pada hamba-Nya mengenai kedudukan
Nabi Muhamamd sebagai hamba dan Nabi Allah di tempat yang tertinggi. Malaikat terdekat akan ْ ‫إ ْب َرا ِهي َم َعلَى بَا َر ْكتَ َك َما َو ُذ ِّريَّتِ ِه‬
terus menyanjung beliau. Para malaikat juga mendoakan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
ِ َ‫أز َوا ِج ِه َو َعلَى ُم َح َّم ٍد َعلَى َوب‬
‫ار ْك‬
Begitu pula Allah Ta’ala memerintahkan pada makhluk yang berada di bumi untuk mengucapkan Ya Allah! Berilah shalawat untuk Muhammad, istri-istri dan keturunannya,
shalawat dan salam pada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadinya, makhluk di langit dan di sebagaimana Engkau memberi shalawat untuk Ibrahim. Berkatilah Muhammad,
bumi semuanya menyanjung beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6: istri-istri dan keturunannya, sebagaimana Engkau memberkati Ibrahim.
225) Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” [Muttafaqun ‘Alaihi]
Bagaimana Cara Bersholawat ?
Ucapan shalawat yang paling minimal adalah ALLAHUMMA SHOLLI ‘ALA MUHAMMAD. Bacaan
Jadi yang utama adalah dengan menggandengkan shalawat dan salam bersama- shalawat yang paling bagus seperti bacaan shalawat Ibrahimiyyah saat tahiyat.
sama, dengan harapan agar doanya dapat dikabulkan oleh Allah Shallallahu Di antara tempat-tempat yang dianjurkan membaca shalawat pada Nabi kita Muhammad
‘alaihi wa sallam Inilah bentuk shalawat dan salam untuk beliau Shallallahu ‘alaihi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:
wa sallam
Dari Abi Muhammad bin ‘Ajrah -Radhiyallahu ‘Anhu- berkata: “Rasulullah Pertama: Bershalawat pada hari Jumat
Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar kepada kami, lalu saya berkata: “Wahai Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Rasulullah! Kami telah mengetahui bagaimana kami memberi salam kepadamu,
 ِّ‫ى فِى ُكل‬َّ َ‫صالَةَ ُأ َّمتِى تُ ْع َرضُ َعل‬ َ ‫صالَ ِة فِى ُكلِّ يَ ْو ِم ُج ُم َع ٍة فَِإ َّن‬ َّ ‫ى ِم َن ال‬ َّ َ‫َأ ْكثِرُوا َعل‬ berkata, “Orang ini terlalu tergesa-gesa dalam doanya.” Kemudian beliau memanggilnya lalu

ً‫ان َأ ْق َربَهُ ْم ِمنِّى َم ْن ِزلَة‬

َ ‫صالَةً َك‬
َ ‫ى‬ َّ َ‫ان َأ ْكثَ َرهُ ْم َعل‬
َ ‫ فَ َم ْن َك‬، ‫يَ ْو ِم ُج ُم َع ٍة‬
menegurnya atau mengatakan pada lainnya, “Jika salah seorang di antara kalian berdoa, maka
mulailah dengan memuji Allah, menyanjung-Nya, lalu bershalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan wa sallam, lalu mintalah doa yang diinginkan.” (HR. Tirmidzi no. 3477 dan Abu Daud no. 1481.
padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling Abu Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al-Hafizh Abu Thahir menilai
dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra. Dalam Shahih At- sanad hadits tersebut hasan).
Targhib wa At-Tarhib, Syaikh Al-Albani menyatakan bahwa hadits ini hasan lighairihi ‘hasan dilihat
dari jalur lain’).
Keempat: Bershalawat ketika masuk dan keluar masjid
Dari Fatimah, puteri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata bahwa ketika
Kedua: Bershalawat ketika nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk masjid, beliau mengucapkan,
sallam disebut
َ ‫ُول هَّللا ِ اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِى ُذنُوبِى َوا ْفتَحْ لِى َأ ْب َو‬
َ ِ‫اب َرحْ َمت‬
‫ك‬ ِ ‫بِس ِْم هَّللا ِ َوال َّسالَ ُم َعلَى َرس‬
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“BISMILLAH WASSALAAMU ‘ALA ROSULILLAH. ALLAHUMMAGHFIR LII DZUNUUBI WAFTAHLII
َّ َ‫صلِّ َعل‬
‫ى‬ ُ ‫َر ِغ َم َأ ْن‬
ُ ْ‫ف َرج ٍُل ُذ ِكر‬
َ ُ‫ت ِع ْن َدهُ فَلَ ْم ي‬ ABWAABA ROHMATIK (artinya: Dengan menyebut nama Allah dan salam atas Rasulullah. Ya Allah,
“Sungguh celaka, orang yang disebut namaku di sisinya lantas ia tidak bershalawat untukku.” (HR. ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah padaku pintu rahmat-Mu).” Lalu ketika keluar masjid,
Tirmidzi no. 3545. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan). beliau mengucapkan,
Dari ‘Ali bin Abi Thalib, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َ ‫ُول هَّللا ِ اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِى ُذنُوبِى َوا ْفتَحْ لِى َأ ْب َو‬
َ ِ‫اب فَضْ ل‬
‫ك‬ ِ ‫بِس ِْم هَّللا ِ َوال َّسالَ ُم َعلَى َرس‬
َّ َ‫صلِّ َعل‬
‫ى‬ ُ ْ‫ْالبَ ِخي ُل الَّ ِذى َم ْن ُذ ِكر‬
َ ُ‫ت ِع ْن َدهُ فَلَ ْم ي‬ “BISMILLAH WASSALAAMU ‘ALA ROSULILLAH. ALLAHUMMAGHFIR LII DZUNUUBI WAFTAHLII
“Orang yang disebut pelit adalah orang yang ketika disebut namaku di sisinya lalu ia tidak ABWABAA FADHLIK (artinya: Dengan menyebut nama Allah dan salam atas Rasulullah. Ya Allah,
bershalawat untukku.” (HR. Tirmidzi no. 3546. Al-Hafizh Abu Taohir mengatakan bahwa sanad ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah padaku pintu karunia-Mu).” (HR. Ibnu Majah no. 771 dan
hadits ini hasan). Tirmidzi no. 314. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).

Ketiga: Bershalawat ketika berdoa Kelima: Membaca shalawat setelah kumandang azan
Fudhalah bin ‘Ubaid berkata, Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa ia mendengar
- ‫صلِّ َعلَى النَّبِ ِّى‬ َ ُ‫صالَتِ ِه فَلَ ْم ي‬ َ ‫ َر ُجالً يَ ْد ُعو فِى‬- ‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َس ِم َع النَّبِ ُّى‬ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ُ‫ ثُ َّم َد َعاه‬.‫ ا َع ِج َل هَ َذا ب‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ فَقَا َل النَّبِ ُّى‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬ ً‫صالَة‬
َ ‫ى‬ َّ َ‫صلَّى َعل‬ َ ‫ى فَِإنَّهُ َم ْن‬ َّ َ‫صلُّوا َعل‬ َ ‫ِإ َذا َس ِم ْعتُ ُم ْال ُمَؤ ِّذ َن فَقُولُوا ِم ْث َل َما يَقُو ُل ثُ َّم‬
‫صلِّ َعلَى‬ َ ُ‫صلَّى َأ َح ُد ُك ْم فَ ْليَ ْب َدْأ بِتَحْ ِمي ِد هَّللا ِ َوالثَّنَا ِء َعلَ ْي ِه ثُ َّم لِي‬
َ ‫فَقَا َل لَهُ َأ ْو لِ َغي ِْر ِه ا ِإ َذا‬ َّ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه بِهَا َع ْشرًا ثُ َّم َسلُوا هَّللا َ لِ َى ْال َو ِسيلَةَ فَِإنَّهَا َم ْن ِزلَةٌ فِى ْال َجنَّ ِة الَ تَ ْنبَ ِغى ِإال‬َ
.‫ع بَ ْع ُد بِ َما َشا َء ب‬ ُ ‫ ثُ َّم لِيَ ْد‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫النَّبِ ِّى‬ ُ‫ت لَهُ ال َّشفَا َعة‬ ْ َّ‫ون َأنَا هُ َو فَ َم ْن َسَأ َل لِ َى ْال َو ِسيلَةَ َحل‬ َ ‫لِ َع ْب ٍد ِم ْن ِعبَا ِد هَّللا ِ َوَأرْ جُو َأ ْن َأ ُك‬
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar seseorang memanjatkan doa dalam “Jika kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin.
shalatnya, lalu ia tidak memanjatkan shalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau pun Kemudian bershalawatlah untukku. Karena siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah
akan bershalawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali. Kemudian ‫اف اَأل ْنبِيَا ِء َوالمرْ َسلِي َْن نَبِيِّنَا‬
ِ ‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى َأ ْش َر‬ َّ ‫ال َح ْم ُد هللِ َربِّ ال َعال ِمي َْن َوال‬
‫صحْ بِ ِه َأجْ َم ِعي َْن‬
mintalah wasilah pada Allah untukku. Karena wasilah itu adalah tempat di surga yang hanya
diperuntukkan bagi hamba Allah, aku berharap akulah yang mendapatkannya. Siapa yang َ ‫ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو‬
meminta untukku wasilah seperti itu, dialah yang berhak mendapatkan syafa’atku.” (HR. Muslim
no. 384). ‫ث ِم ْنهُ َما‬َّ َ‫ق ِم ْنهَا َز ْو َجهَا َوب‬ َ َ‫اح َد ٍة َو َخل‬
ِ ‫س َو‬ ٍ ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف‬
Keenam: Shalawat pada tasyahud akhir َ ‫ون بِ ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإ َّن هَّللا َ َك‬
‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ َ ُ‫ِر َجااًل َكثِيرًا َونِ َسا ًء َواتَّقُوا هَّللا َ الَّ ِذي تَ َسا َءل‬
Dari Ka’ab bin ‘Ujrah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar
menemui kami, lalu kami berkata, “Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui bagaimana kami ‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِ ْي ًما‬
َ ‫صلُّ ْو َن َعل َى النَّبِ ْى يَا َ يُّهَاالَّ ِذي َْن آ َمنُ ْوا‬ َ ُ‫اِ َّن هللاَ َو َمالَِئ َكتَهُ ي‬
harus mengucapkan salam kepadamu, lalu bagaimanakah kami bershalawat kepadamu?” Beliau
menjawab, “Ucapkanlah:
،‫آل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬ِ ‫ْت َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى‬ َ ‫صلَّي‬
َ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ ِ ‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
ِ ‫ْت َعلَى ِإ ْب َرا ِهي َم َو َعلَى‬
‫آل‬ َ ‫صلَّي‬َ ‫ َك َما‬، ‫آل ُم َح َّم ٍد‬ِ ‫ َو َعلَى‬، ‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫اللَّهُ َّم‬ ‫ت َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى‬ َ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْك‬ ِ ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ ِ َ‫ َوب‬.‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ َ َّ‫ِإن‬
َ َّ‫ ِإن‬،‫آل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
َ ‫ َك َما بَا َر ْك‬، ‫آل ُم َح َّم ٍد‬
‫ت‬ ِ ‫ َو َعلَى‬، ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد‬ ِ َ‫ اللَّهُ َّم ب‬، ‫ك َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد‬
َ َّ‫ ِإن‬، ‫ِإ ْب َرا ِهي َم‬ ِ
‫ك َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد‬ َ َّ‫ ِإن‬، ‫آل ِإ ْب َرا ِهي َم‬
ِ ‫ َو َعلَى‬، ‫َعلَى ِإ ْب َرا ِهي َم‬
“ALLAHUMMA SHOLLI ‘ALA MUHAMMAD WA ‘ALA AALI MUHAMMAD KAMAA SHOLLAITA ‘ALA ِ ‫ت اَألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا‬
‫ت‬ ِ ‫اللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِمي َْن َوالم ْسلِ َما‬
ِ ‫ت َوالمْؤ ِمنِي َْن َوالمْؤ ِمنَا‬
IBROOHIM WA ‘ALA AALI IBROHIM, INNAKA HAMIDUN MAJIID. ALLAHUMMA BAARIK ‘ALA ‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّد ْع َو ِة‬ َ َّ‫ِإن‬
MUHAMMAD WA ‘ALA AALI MUHAMMAD KAMAA BAAROKTA ‘ALA IBROHIM WA ‘ALA AALI
IBROHIMM INNAKA HAMIDUN MAJIID (artinya: Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada
Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, ‫ك َما تُبَلِّ ُغنَا بِ ِه‬َ ِ‫ك َو ِم ْن طَا َعت‬ َ ‫اصي‬ ِ ‫ك َما يَحُو ُل بَ ْينَنَا َوبَي َْن َم َع‬ َ ِ‫اللَّهُ َّم ا ْق ِس ْم لَنَا ِم ْن َخ ْشيَت‬
sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, semoga berkah tercurah kepada
‫ارنَا‬ ِ ‫ص‬ َ ‫ت ال ُّد ْنيَا َو َمتِّ ْعنَا بَِأ ْس َما ِعنَا َوَأ ْب‬
ِ ‫صيبَا‬ ِ ِ‫ك َو ِم َن ْاليَق‬
ِ ‫ين َما تُهَ ِّو ُن بِ ِه َعلَ ْينَا ُم‬ َ َ‫َجنَّت‬
‫ث ِمنَّا َواجْ َعلْ ثَْأ َرنَا َعلَى َم ْن ظَلَ َمنَا َوا ْنصُرْ نَا َعلَى‬ ِ ‫َوقُ َّوتِنَا َما َأحْ يَ ْيتَنَا َواجْ َع ْلهُ ْال َو‬
Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim,
sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia).” (HR. Bukhari no. 4797 dan Muslim no.
َ ‫ار‬
406). ‫صيبَتَنَا فِى ِدينِنَا َوالَ تَجْ َع ِل ال ُّد ْنيَا َأ ْكبَ َر هَ ِّمنَا َوالَ َم ْبلَ َغ ِع ْل ِمنَا‬ ِ ‫َم ْن َعا َدانَا َوالَ تَجْ َعلْ ُم‬
Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …
‫ط َعلَ ْينَا َم ْن الَ يَرْ َح ُمنَا‬ ْ ِّ‫َوالَ تُ َسل‬
Demikian khutbah pertama ini. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah.
‫َأقُ ْو ُل قَ ْولِي هَ َذا َوا ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ال ُم ْسلِ ِمي َْن ِإنَّهُ هُ َو ال َس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬
ُ‫ت ْال َوهَّاب‬
َ ‫ك َأ ْن‬ َ ‫َربَّنَا اَل تُ ِز ْغ قُلُوبَنَا بَ ْع َد ِإ ْذ هَ َد ْيتَنَا َوهَبْ لَنَا ِم ْن لَ ُد ْن‬
َ َّ‫ك َرحْ َمةً ِإن‬
Khutbah Kedua
‫اف َوال ِغنَى‬ َ َ‫ك الهُ َدى َوالتُّقَى َوال َعف‬ َ ُ‫اللَّهُ َّم ِإنَّا نَ ْسَأل‬
 ‫ك َع َّم ْن ِس َوا َ‬
‫ك‬ ‫ك َوَأ ْغنِنَا بِفَضْ لِ َ‬ ‫ك َع ْن َح َرا ِم َ‬ ‫اللَّهُ َّم ا ْكفِنَا بِ َحالَلِ َ‬
‫ور ُكلِّهَا َوَأ ِجرْ نَا ِم ْن ِخ ْز ِ‬ ‫ُأل‬
‫اآلخ َر ِة‬
‫ب ِ‬ ‫ى ال ُّد ْنيَا َو َع َذا ِ‬ ‫اللَّهُ َّم َأحْ ِس ْن َعاقِبَتَنَا فِى ا ُم ِ‬
‫صاَل ُح ْاِإل ْساَل ِم َو ْال ُم ْسلِ ِمي َْن‬‫صاَل ُحهُ ْم َو َ‬ ‫اَللَّهُ َّم َأصْ لِحْ ُواَل ةَ ُأ ُم ْو ِرنَا‪ ،‬اَللَّهُ َّم َوفِّ ْقهُ ْم لِ َما فِ ْي ِه َ‬
‫اص ِحي َْن يَا َربَّ‬ ‫اَللَّهُ َّم َأ ْب ِع ْد َع ْنهُ ْم بِطَانَةَ الس ُّْو ِء َو ْال ُم ْف ِس ِدي َْن َوقَرِّ بْ ِإلَ ْي ِه ْم َأ ْه َل ْال َخي ِْر َوالنَّ ِ‬
‫ْال َعالَ ِمي َْن‬

‫اجنَا َو ُذرِّ يَّاتِنَا قُ َّرةَ َأ ْعي ٍُن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِ َ‬

‫ين ِإ َما ًما‬ ‫َربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن َأ ْز َو ِ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫ان ِإلَى يَ ْو ِم ال ّديْن‬
‫صحْ بِ ِه و َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس ٍ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬ ‫َو َ‬
‫آخ ُر َد ْع َوانَا َأ ِن ْال َح ْم ُد هلل َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‬
‫َو ِ‬