Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita dengan selalu mengingat Allah, di waktu siang
maupun malam, di waktu kita sempit maupun lapang, sehingga kita bisa menaati perintah-perintah-Nya
serta menjauhi larangan-larangan-Nya.
Orang yang mengingat Allah itu disebut dengan orang yang berdzikir, yang dipuji oleh Allah dan Rasul-
Nya.
Sangatlah besar balasan yang akan Allah berikan kepada hamba-Nya yang selalu mengingat-Nya.
ِ
ْ َأنَا َم َع َعْبدي ِإ َذا ُه َو ذَ َكَريِن َوحَتََّرَك
ُت يِب َش َفتَاه
“Aku bersama hamba-Ku ketika dia mengingat-Ku dan mulutnya bergerak karena-Ku.”
Perlu kita kietahui bahwa menyertainya Allah terhadap hamba-Nya oleh sebagian ulama ditafsiri bahwa,
orang yang berdzikir itu akan mendapat keridaan Allah.
Apabila kita telah mendapatkan rida dari Allah, maka kita telah mendapatkan keberuntungan yang tiada
tara. Karena tujuan tertinggi dari ibadah itu sendiri adalah supaya kita mendapatkan rida dari Allah Swt.
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa:
“Allah memanggil penghuni surga, ‘Wahai penduduk surga.’ Mereka menjawab, ‘Labbaik Ya Tuhanku,
segala kebaikan berada di tangan-Mu.’ Lalu mereka ditanya, ‘Apakah kamu telah puas?’ Mereka
menjawab, ‘Mengapa kami tidak puas, padahal Engkau sudah memberikan kepada kami apa yang tidak
Engkau berikan pada seorang pun dari makhluk-Mu?’ Lantas Allah berfirman, ‘Sukakah bila Aku
memberikan sesuatu yang melebihi dari semua itu?’ Mereka bertanya, ‘Pemberian apakah yang melebihi
dari semua pemberian ini?’ Allah berfirman, ‘Aku tetapkan kepada kalian keridhaan-Ku, maka Aku tidak
akan murka kepada kalian selamanya’,”
Dari cerita itu kita ketahui bersama bahwa rida Allah itu menjadi kenikmatan syurga yang paling
istimewa. Oleh karena itu kita tak heran bahwa para auliya, ulama, dan orang-orang saleh itu bercita-cita
untuk mendapatkan rida dari Allah Swt.
Setiap orang pasti memiliki permasalahan. Dengan kita berdzikir, insyaAllah permasalahan akan
terselesaikan.
Dalam bergaul di masyarakat, kita memerlukan akhlaq. Dengan berdzikir, kita bisa bisa melemaskan
watak, sehingga terbentuklah baiknya akhlak.
Dalam mengerjakan sesuatu terkadang pikiran kita runyam, dengan berdzikir hati kita bisa tentram.
Orang yang selalu berdzikir hatinya bersih, bersinar dan mudah menerima kebenaran. Sebaliknya, orang
yang lalai kepada Allah, hatinya rusak, gelap dan sulit untuk menerima kebenaran.
Diriwayatkan dari Abi Musa Ra. beliau berkata bahwa Nabi Saw. bersabda:
Oleh karena itu, marilah kita membiasakan diri untuk selalu berdzikir kepada Allah supaya kita
mendapatkan rida dari-Nya.
َوَت َقبَّ َل اهللُ ِمنَّا َوِمن ُكم.فيه ِمن آيٍَة َوِذك ِر احلَ ِكي ِم
ِ آن الْع ِظي ِم وَن َفعىِن وِإيَّا ُكم مِب َاِ
ْ َ َ َ َ بَ َارَك اهللُ يِل َولَ ُكم ال ُق ْر
ىِف
ِالس ِميع العل ِ
ُ َ ُ َّ تاَل َوتَهُ َوإنَّهُ ُه َو.
يم