Anda di halaman 1dari 5

khutbah jum'at "Meningkatkan Ketaqwaan Kepada Allah" Meningkatkan dan mengokohkan ketakwaan kepada Allah swt.

merupakan
suatu keharusan dan kewajiban yang mutlak bagi setiap muslim. Takwa itu sendiri
adalah melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya baik dalam
‫السالم عليكم ورمحة اهلل وبركاته‬ keadaan sepi maupun ramai; pada waktu kita sendiri maupun ketika bersama orang

َ‫ َمن َي ْه ِدى اهللُ فَال‬.ُ‫ي لَ ْو الَ َأ ْن َه َدانَا اهلل‬ ِ ِ ‫هِل‬ ِ َّ ِ lain. Dengan demikian, bertakwa kepada Allah swt. ini harus kita lakukan di mana
َ ‫احلَ ْم ُد هلل الذي َه َدانَا ََذا َو َما ُكنَّا لَن ْهتَد‬ pun serta dalam keadaan bagaimanapun situasi dan kondisinya.

ِ ِ ْ ‫ض َّل لَ ه ومن ي‬
ِ‫م‬ Kalau kemudian ada orang bertanya, “Mengapa ketakwaan kepada Allah
َ ْ‫َأش َه ُد َأ ْن الَ ِإلَ هَ ِإالَّ اهلل َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬
ُ‫ك لَ ه‬ ْ .ُ‫ي لَ ه‬
َ ‫ض ل ْل فَالَ َه اد‬ ُ ْ ََ ُ ُ harus kita tingkatkan terus? “Jawabnya adalah karena orang yang paling bertakwa
kepada Allah, dialah yang paling mulia di sisi-Nya. Allah berfirman,
‫ص ِّل َو َس لِّ ْم َوبَا ِر ْك َعلَى نَبِِّينَ ا‬
َ ‫ اللَّ ُه َّم‬.ُ‫َأن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ الَ نَيِب َّ َب ْع َده‬
َّ ‫َأش َه ُد‬
ْ ‫َو‬ )13 :‫ ِإ َّن اهللَ َعلِْي ٌم َخبِْيٌر (احلجرات‬،‫اهلل َأْت َقا ُك ْم‬
ِ ‫ِإ َّن َأ ْكرم ُكم ِعْن َد‬...
ْ ََ
.‫ص َحابِِه َو َم ْن تَبِ َع ُه ْم ِإىَل َي ْوِم الدِّيْ ِن‬ ِِ ٍ
ْ َ‫حُمَ َّمد َو َعلَى اَله َوا‬ “...Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui

َ َ‫ ق‬.‫اعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُحو َن‬


ُ‫ال اهلل‬
ِ
َ َ‫اي بَِت ْق َواهلل َوط‬ ‫ِإ‬ ِ ِ
َ َّ‫ََّأما َب ْع ُد َفيَاعبَ َاد اهلل اُْوصْي ُك ْم َو ي‬ lagi Maha Mengenal.” (Al-Hujuraat: 13)
Disamping itu, dengan bertakwa kepada Allah, seorang muslim tentu saja

:‫الر ِحْي ِم‬ ِ ‫ بِس ِم‬.‫الر ِجي ِم‬ ِ ِِ ِ ِ ‫يِف‬


َّ ‫اهلل الرَّمْح َ ِن‬ ْ ْ َّ ‫ اَعُوذُ باهلل م َن الشَّْيطَان‬.‫َت َعاىَل ال ُق ْرآن ال َك ِر ِمي‬
menjadi termasuk orang yang bisa menjalani kehidupannya dengan baik dan ini pula
yang menjadi kunci kebahagiaan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh

."‫"يَاَأيُّ َها الَّ ِذيْ َن َآمُن ْوا اَِّت ُق ْوا اهللَ َح َّق ُت َقاتِِه َوالَ مَتُْوتُ َّن ِإالَّ َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬ karena itu, para khatib dan mubalig tidak bosan-bosan mengingatkan diri dan
jamaahnya agar terus memperkokoh ketakwaan kepada Allah swt. sebagaimana
perintah Allah sendiri di dalam Al-Qur’an,

:‫ َوالَ مَتُْوتُ َّن ِإالَّ َوَأْنتُ ْم ُم ْس لِ ُم ْو َن (آل عمران‬،‫يََأيُّ َه ا الَّ ِذيْ َن َآمُن ْوا َّات ُق ْوا اهللَ َح َّق ُت َقاتِ ِه‬
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah.
Haqqo tuqotih dengan sebenar-benar taqwa, menjalankan perintah dan sebisa
mungkin meninggalkan larangan-Nya dan janganlah kita sekali-kali meninggalkan )102
dunia ini, kecuali dalam keadaan beragama Islam dan khusnul khatimah.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan jangan sampai kamu mati kecuali dalam
keadaan muslim (berserah diri kepada Allah).” (Ali Imron: 102)
Karena begitu pentingnya meningkatkan dan mengokohkan ketakwaan bukan berarti yang kita kerjakan hanya shalat, wirid, zikir, dan sejenisnya, melainkan
kepada Allah swt., maka perlu kita pahami bagaimana petunjuk atau cara-cara yang seluruh perbuatan yang kita dari bangun tidur di pagi hari hingga tidur lagi di malam
harus kita lakukan guna meningkatkan dan mengokohkan ketakwaan kepada Allah hari, semua harus bernilai ibadah. Agar seluruh perbuatan kita bernilai ibadah maka
swt. segala perbuatan harus dilandasi dengan niat yang ikhlas, cara yang benar dan
Dalam kesempatan khutbah kali ini, perlu kita kutip pendapat seorang ulama tujuannya dalam rangka mendapat ridha Allah swt.
yang bernama Dr. Abdullah Nashih Ulwan. Beliau menyebutkan dalam bukunya,
Ruuhiyah ad-Daa’iyah, hal-hal yang membuat seorang bisa meningkatkan dan Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
mengkokohkan ketakwaan kepada Allah swt. Langkah kedua yang harus kita tempuh untuk bisa mengokohkan dan
Pertama, Al-Mu’ahadah, yaitu ingat pada perjanjian. Dari segi dengan siapa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. adalah Al-Muraqabah, yaitu merasa
kita berjanji maka janji utama kita adalah kepada Allah swt. yang harus kita penuhi. dekat kepada Allah swt. Hal itu perlu dilakukan oleh seorang muslim karena dengan
Apalagi janji itu sering kali disebut dengan utang yang memang harus dibayar. Sadar merasa dekat kepada Allah, seseorang selalu merasa di awasi oleh Allah yang
atau tidak, manusia sebenarnya sudah berjanji kepada Allah sejak dalam kandungan membuatnya selalu berpikir sebelum berbuat dan tidak berani menyimpang dari jalan
untuk mengakui-Nya sebagai Tuhan yang dengan janji itu konsekuensinya manusia Allah. Sikap Al-Muraqabah memang mutlak harus kita lakukan, mengingat Allah
mau tunduk kepada Allah swt. Bahkan janji tersebut terdapat dalam Al-Qur’an: swt. sebenarnya sudah dekat, hanya kita yang merasa jauh dengan Allah. Allah

)161 :‫العالَ ِمنْي َ (األنعام‬ ِ ‫قُل ِإ َّن صالَيِت ونُس ِكي وحَمْياَي ومَمَايِت‬ berfirman:
َ ‫ب‬ ِّ ‫هلل َر‬ ْ ََ َ ْ ُ َْ َ ْ
ِ ‫ واهلل مِب َا َتعملُو َن ب‬،‫ وهو مع ُكم َأين ما ُكْنتُم‬...
)4 :‫صْيٌر (احلديد‬
“Katakanlah, “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku
َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ْ ََ َُ َ
hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam. (Al-An’am: 161) “...Dan Dia (Allah) bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah
Janji kita juga kita ulangi lagi ketika surah Al-Fatihah dibaca, yaitu: Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hadiid: 4)

)5 :‫اك نَ ْستَعِنْي ُ (الفاحتة‬


َ َّ‫اك َن ْعبُ ُد َوِإي‬
َ َّ‫ِإي‬ Bahkan, di dalam ayat lain Allah juga berfirman,

َّ‫ َو َم ايَ ُك ْو ُن ِم ْن جَنْ َوى ثَالَثَ ٍة ِإال‬،‫ض‬ ِ َّ ‫َأن اهلل يعلَم م ا يِف‬
ْ ‫الس َم َاوات َو َم ا يِف‬
ِ ‫اَألر‬ َ ُ ْ َ َ َّ ‫َأمَلْ َتَر‬
ِ”Kepadamu aku mengabdi dan kepadaMu aku mohon pertolongan” (Al-
ِ ِ
Fatihah: 5) َ ‫ُه َو َرابِعُ ُه ْم َوالَ مَخْ َس ٍة ِإالَّ ُه َو َساد ُس ُه ْم َوالَ َْأدىَن ِم ْن َذل‬
‫ك َوالَ َأ ْكَث َر ِإالَّ ُه َو َم َع ُه ْم َأيْ َن‬
Dengan demikian, setiap kita sudah berjanji untuk menjalankan kehidupan ini
ِ ‫ ِإ َّن اهلل بِ ُكل َشي ٍء علِيم‬،‫القيام ِة‬
)7 :‫(اجملادلة‬ ِ ِ ‫مِب‬
dengan nilai ibadah dan Allah swt. sendiri harus memberikan tugas hidup kepada ٌ ْ َ ْ ِّ َ َ َ ‫ مُثَّ يُنَبُِّئ ُه ْم َا َعملُ ْوا َي ْو َم‬،‫َما َكانُ ْو‬
manusia hanya satu, yaitu ibadah. Kalau tugas kita hanya satu ibadah, yaitu ibadah
“Tidakakah kamu perhatikan bahwa sesungguhnya Allah mengetahui yang
‫ ِإ َّن اهللَ َخبِْي ٌر‬،َ‫ َو َّات ُق ْوا اهلل‬،‫ت لِغَ ٍد‬
ْ ‫َّم‬
ِ َّ
ٌ ‫يََأيُ َه ا الذيْ َن َآمُن ْوا َّات ُق ْوا اهللَ َولَْتْنظُ ْر َن ْف‬
َ ‫س َم ا قَد‬
ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan
Dialah yang keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang melainkan ِ ‫مِب َا َتعملُو َن‬
)18 :‫(احلشر‬
Dialah yang keenamnya. Dan tiada pembicaraan antara (jumlah) yang kurang dari
ْ َْ
itu atau yang lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka di manapun mereka “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan
berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari Kiamat apa hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah di perbuatnya untuk hari esok
yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
sesuatu.” (Al-Mujadilah: 7) apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr: 18).
Jama’ah sidang jum’at yang berbahagia Terakhir yang keempat, diantara yang harus kita lakukan untuk meningkatkan
Langkah ketiga yang harus dilakukan untuk meningkatkan dan dan mengokohkan ketakwaan adalah dengan melakukan apa yang disebut dengan Al-
mengkokohkan ketakwaan adalah dengan melakukan apa yang disebut dengan Al- Mujahadah yang secra harfiah artinya ‘bersungguh-sungguh’ dalam arti bersungguh-
Muhasabah atau menghitung-hitung diri, introspeksi diri yang juga merupakan suatu sungguh dalam menjalankan ajaran Islam. Hal ini karena Islam memang harus
keharusan bagi setiap muslim. Apalagi kelak setiap amal manusia akan dihisab oleh dilaksanakan dengan penuh kesungguhan. Tanpa kesungguhan, sangat sulit
Allah swt. dan sebelum itu manusia harus menghisab sendiri amal-amalnya agar dia seseorang untuk bisa melaksanakan ajaran Islam. Shalat lima waktu menuntut adanya
tahu apakah selama ini dia lebih banyak beramal saleh atau beramal yang salah. kesungguhan, puasa dan infak juga demikian, apalagi jihad di jalan Allah. Apabila
Sahabat Nabi, Umar bin Khathab pernah mengingatkan hal itu dalam satu seseorang memiliki kesungguhan, meskipun nantinya Allah akan memberikan
ungkapannya, kemudahan baginya dalam menghadapi kesulitan itu. Allah berfirman,

ِ ‫اسبوا اَْن ُفس ُكم َقبل اَ ْن حُت‬


ِ )69 :‫ َوِإ َّن اهللَ لَ َم َع الْ ُم ْح ِسنِنْي (األنكبوت‬،َ‫َّه ْم ُسُبلَنا‬ ِ ِ
‫اسُب ْوا‬َ َ ْ ْ َ ْ ُ ‫َح‬ َ ‫َوالَّذيْ َن َج‬
ُ ‫اه ُد ْوا َفْيناَ لََن ْهد َين‬
“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab (di hari Kiamat)” “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari kerihaan) Kami, benar-
Oleh karena itu, ada baiknya seorang muslim melakukan muhasabah atau benar Kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah
introspeksi setiap harinya, misalnya menjelang tidur, dia perlu merenungi perjalanan beserta orang-orang yang berbuat baik” (Al-Ankabuut: 69).
hidupnya hari itu agar dia meningkatkan kualitas hidupnya pada hari esok. Allah swt. Dengan demikian, ketakwaan kepada Allah harus kita mantapkan terus
berfirman, karena dengan demikian seorang muslim akan memperoleh kebahagiaan yang hakiki
di dunia maupun di akhirat.
‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫الذ ْك ِر احلَكْي ِم‪ِ ،‬إنَّهُ‬
‫ات و ِّ‬
‫بَ َار َك اهللُ يِل َولَ ُك ْم يِف ال ُق ْرآن ال َك ِرمْيِ ‪َ ،‬و َن َف َعيِن ْ َوايَّا ُك ْم باآليَ َ‬
‫الر ِحْي ُم‬ ‫ِ‬ ‫الس ِميع العلِيم‪ ،‬فَ ِ‬
‫الع ِظْي َم يِل َولَ ُك ْم انَّهُ ُه َو الغَ ُف ْو ُر َّ‬
‫اسَت ْغف ُر اهللَ َ‬
‫ُه َو َّ ْ ُ َ ْ ُ ْ‬
‫لى َت ْو ِف ْي ِق ِه َو ِامْ ِت َنا ِنهِ‪َ .‬وَأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِا َل َه ِاالَّ‬ ‫لى ِاحْ َسا ِن ِه َوال ُّش ْك ُر َل ُه َع َ‬ ‫هلل َع َ‬ ‫اَ ْل َحمْ ُد ِ‬
‫ْك َل ُه َوَأ ْش َه ُد َأنَّ َسيِّدَ َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه ال َّداعِ ى‬ ‫هللاُ َوهللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري َ‬
‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد ِو َع َلى اَلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َو َسلِّ ْم‬ ‫ِلى ِرضْ َوا ِنهِ‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫ا َ‬
‫َتسْ لِ ْيمًا كِثيْرً ا‬
‫هللا ِف ْي َما أ َم َر َوا ْن َته ُْوا َعمَّا َن َهى‬ ‫أمَّا َبعْ ُد َفيا َ َأ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّتقُوا َ‬
‫َواعْ َلم ُْوا َأنَّ هللا َأ َم َر ُك ْم ِبَأمْ ٍر َب َدَأ ِف ْي ِه ِب َن ْفسِ ِه َو َثـ َنى ِب َمآل ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْدسِ ِه َو َقا َل‬
‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه‬ ‫لى ال َّن ِبى يآ َأ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا َ‬ ‫ُصلُّ ْو َن َع َ‬ ‫هللا َو َمآل ِئ َك َت ُه ي َ‬ ‫َتعا َ َلى اِنَّ َ‬
‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َع َلى ِ‬
‫آل‬ ‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َ‬ ‫َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‪ .‬الل ُه َّم َ‬
‫ض اللّ ُه َّم َع ِن‬ ‫ك َومَآلِئ َك ِة ْال ُم َقرَّ ِبي َْن َوارْ َ‬ ‫يآِئك َو ُر ُسلِ َ‬ ‫َس ِّيدِنا َ م َُح َّم ٍد َو َع َلى َأ ْن ِب َ‬
‫روع ُْث َمان َو َعلِى َو َعنْ َب ِق َّي ِة الص ََّحا َب ِة‬ ‫ْال ُخ َل َفا ِـء الرَّ اشِ ِدي َْن َأ ِبى َب ْك ٍر َو ُع َم َ‬
‫ض َع َّنا َم َع ُه ْم‬ ‫ْن َوارْ َ‬ ‫ان ِا َلى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬
‫َوال َّت ِاب ِعي َْن َو َت ِابعِي ال َّت ِاب ِعي َْن َل ُه ْم ِب ِاحْ َس ٍ‬
‫ِك َيا َأرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن‬‫ِب َرحْ َمت َ‬

‫ت اََألحْ يآ ُء ِم ْن ُه ْم‬ ‫ت َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬ ‫اغ ِفرْ ل ِْلمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬‫اَلل ُه َّم ْ‬
‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْنصُرْ‬ ‫ت الل ُه َّم َأعِ َّز ْاالِسْ الَ َم َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬ ‫َو ْاَألم َْوا ِ‬
‫اخ ُذ ْل َمنْ َخ َذ َل ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو دَ مِّرْ‬ ‫ص َر ال ِّدي َْن َو ْ‬ ‫ادَك ْالم َُوحِّ ِد َّي َة َوا ْنصُرْ َمنْ َن َ‬ ‫عِ َب َ‬
‫ْن‪ .‬الل ُه َّم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َبالَ َء َو ْا َلو َبا َء‬ ‫ِك ِا َلى َي ْو َم ال ِّدي ِ‬‫ْن َواعْ ِل َكلِ َمات َ‬ ‫َأعْ دَا َء ال ِّدي ِ‬
‫الزالَ ِز َل َو ْالم َِح َن َوس ُْو َء ْال ِف ْت َن ِة َو ْالم َِح َن َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن َعنْ َب َل ِد َنا‬ ‫َو َّ‬
‫دَان ْالمُسْ لِ ِمي َْن عآم ًَّة َيا َربَّ ْال َعا َل ِمي َْن‪َ .‬ر َّب َنا آتِنا َ‬ ‫ِا ْن ُدو ِن ْيسِ يَّا خآص ًَّة َو َس ِ‬
‫اِئر ْالب ُْل ِ‬
‫ار‪َ .‬ر َّب َنا َظ َلمْ َنا َأ ْنفُ َس َن َاو ِانْ‬ ‫اب ال َّن ِ‬‫فِى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِى ْاآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫هللا َيْأ ُم ُر َنا ِباْل َع ْد ِل‬ ‫هللا ! اِنَّ َ‬ ‫لخاسِ ِري َْن‪ .‬عِ َبادَ ِ‬ ‫َل ْم َت ْغ ِفرْ َل َنا َو َترْ َحمْ َنا َل َن ُك ْو َننَّ م َِن ْا َ‬
‫ِظ ُك ْم‬ ‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي َيع ُ‬ ‫ان َوِإيْتآ ِء ذِى ْالقُرْ َ‬ ‫َو ْاالِحْ َس ِ‬
‫ِ‬
‫لى ِن َع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم‬‫لعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ َع َ‬ ‫َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكر َ‬
‫ُواهللا ْا َ‬
‫هللا َأ ْك َبرْ‬
‫َو َلذ ِْك ُر ِ‬

Anda mungkin juga menyukai