HASRIATI NASUTION,MP
Konservasi air
Pengertian Konservasi Sumber Daya Air
Kualitas Air
Fisika ,warna, bau, temperature, kandungan bahan
padat, kekeruhan, kandungan minyak dan lemak.
Kimia Organik : BOD, COD,TOC,TOD
Anorganik : Salinitas, hardness, pH, keasaman,
kebasaan, besi, mangan, klorida, sulfat, sulfide, logam
berat (air raksa, timbal, krom, tembaga, seng ),
nitrogen dan posporus.
sambungan
Biologi coliforms, faecal coliforms, pathogen dan virus.
Efek pencemar terhadap kualitas air:
Organik terlarut, seperti BOD, menyebabkan penurunan kandungan
oksigen -> Kematian ikan, merusak kehidupan akuatik dan
menimbulkan bau.
Suspended solid menyebabkan penurunan kejernihan air,
mengganggu fotosintesa. Jika mengendap, menimbulkan endapan
lumpur, merubah ekosistem benthic.
Warna, kekeruhan, minyak dan material mengambang
mengganggu estetika, kejernihan air dan fotosintesa.
Nitrogen dan posporus menyebabkan pertumbuhan algae ->
Mengganggu proses pengolahan air.
Asam, basa dan unsur toksik menyebabkan kematian ikan dan
ketidakseimbangan ekosistem.
Limbah panas menyebabkan ketidakseimbangan dan mengurangi
kapasitas asimilatif sungai terhadap pencemar pengadukan dan
menyebabkan stratifikasi temperatur didalam badan air penerima.
Perairan darat
Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan misalnya
seperti rawa-rawa, danau, sungai, dan lain sebagainya.
A.sungai
Sungai adalah air hujan atau mata air yang mengalir secara alami melalui suatu
lembah atau di antara dua tepian dengan batas jelas, menuju tempat lebih
rendah (laut, danau atau sungai lain).
Sungai dapat terjadi melalui 3 cara, yaitu:
a. Yang berasal dari aliran permukaan bumi (misalnya dari air hujan)
b. Yang bersal dari aliran air tanah (misalnya beberapa mata air)
c. Berasal dari campuran keduanya (misalnya air payau)
sungai
Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian
tengah dan bagian hilir.
Bagian hulu sungai terletak di daerah yang relatif
tinggi sehingga air dapat mengalir turun,
bagian tengah sungai terletak pada daerah yang lebih
landai,
dan bagian hilir sungai terletak di daerah landai dan
sudah mendekati muara sungai
Yg mempengaruhi aliran
permukaan
Beberapa keadaan yg mempengaruhi aliran air sungai, yaitu:
Keadaan Daerah
Apabila di sekitar daerah aliran masih banyak terdapat hutan/tanaman, maka akan
mempengaruhi debit air yang ada
Temperatur
Daerah dengan iklim tropis, mengakibatkan bertambah besarnya penguapan sehingga
air akan berkurang.
Topografi
Kelandaian dari sungai akan mempengaruhi besarnya pengaliran dan besar/kecilnya
pengikisan tanah
Sifat permukaan tanah
Daerah dengan daya resap yang tinggi akan mengurangi debit air yang ada di atasnya
Terdapat beberapa jenis-jenis sungai, yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan jenis sumber airnya
- Sungai hujan (sungai yang berasal dari hujan)
- Sungai mata air
- Sungai gletser (dari salju yang mencair)
sambungan
Danau Adalah suatu kumpulan air dalam cekungan tertentu dalam
jumlah besar. Suatu genangan dapat disebut danau jika paling tidak
memiliki tiga kriteria yaitu :
mempunyai permukaan air yang cukup luas sehingga mampu
menimbulkan gelombang.
air cukup dalam sehingga terdapat strata suhu pada kedalaman air
tersebut.
Vegetasi yang mengapung tidak cukup untuk menutupi seluruh
permukaan danau.
Air yang mengisi danau biasanya air tawar. Danau mendapatkan air
dari curah hujan, sungai-sungai, serta air tanah yang keluar dari mata
air.
sambungan
Telaga,Telaga hampir scama dengan danau, hanya
luasnya lebih sempit.
Telaga tidak memiliki tingkatan suhu pada
kedalamannya dan belum ada gelombang yang
mengabrasi.
Munculnya telaga sama dengan awal terjadinya
sebuah danau.
Rawa Adalah suatu daerah datar atau sedikit
cekung yang tergenang oleh air.
Rawa airnya bersifat asam, warna airnya
kemerahan, dan kurang baik untuk irigasi.
2 Perairan Laut
Q = AxV
Q =Debit Aliran (m3/s)
A = Luas Penampang (m2)
V = Kecepatan Aliran (m/s)
Penampang basah (A) diperoleh dengan pengukuran lebar permukaan air
dan pengukuran kedalaman dengan tongkat pengukur atau kabel pengukur.
Kecepatan aliran dapat diukur dengan metode current meter dan metode apung
Slope area methods
Cara slope area dapat digunakan untuk menghitung debit
secara tidak langsung, yaitu setelah banjir surut dengan
menggunakan data bekas banjir pada tebing sungai atau
pelekat yang dipasang pada jarak tertentu. Cara ini
menggunakan rumus hidraulika, yaitu rumus Manning
atau Cherry.
Apabila pemilihan badan air yang akan diprakirakan
kecepatan airnya memiliki aliran yang kurang lebih
seragam.
Rumus :
Dimana:
V = kecepatan aliran (m/detik),
r = jari-jari hidrolik (m),
S = kemiringan permukaan air,
n = koefisien kekasaran manning.
Dilution methods
Pengukuran debit dengan menggunakan bahan-bahan kimia, pewarna
atau radioaktif sering digunakan untuk jenis sungai yang aliran airnya
tidak beraturan (turbulent).
Bahan-bahan tersebut di atas biasanya dalam bentuk:
1) mudah larut dalam air sungai,
2) bersifat stabil,
3) mudah dikenali dalam konsentrasi rendah,
4) tidak meracuni biota perairan dan tidak menimbulkan dampak
negatif yang permanen pada badan perairan,
5) relatif tidak mahal.
Pengolahan Air Permukaan
pada umumnya, sumber air baku dari air permukaan harus
diperhatikan segi kekeruhan dan segi mikrobiologisnya.
Kondisi air baku yang buruk menyebabkan biaya pengolahan yang
dibutuhkan semakin tinggi
karena bahan kimia yang diperlukan akan semakin banyak atau
bahkan diperlukan unit pengolahan yang baru untuk menjaga agar
kualitas air sesuai dengan baku mutu.
Tujuan pengolahan air permukaan adalah agar air permukaan dapat
digunakan oleh masyarakat
sebagai air bersih dan air minum yang sesuai dengan standar kualitas
air bersih dan air minum yang telah ditetapkan oleh pemerintah
Pengolahan Fisik
Pengolahan air minum dapat dilakukan dengan 3
metoda, yaitu : Penglahan fisik, kimiawi, dan
bakteriologis.
Pengolahan Fisik
- Prinsip : menggunakan proses penyaringan dan
gravitasi.
- Tujuan : untuk menghilangkan kekeruhan yang
disebabkan oleh partikel-partikel terlarut dalam air
baku.
sedimentasi
Sedimentasi merupakan unit yang berfungsi memisahkan padatan dan cairan
dengan menggunakan pengendapan secara gravitasi untuk memisahkan
partikel tersusupensi yang terdapat dalam cairan tersebut (Re7.1.1ynols, 1982).
Aplikasi utama dari sedimentasi pada instalasi pengolahan air minum adalah :
1) Pengendapan awal dari air permukaan sebelum pengolahan
menggunakan saringan pasir cepat.
2) Pengendapan air yang telah melalui proses koagulasi dan flokulasi
sebelum memasuki unit saringan pasir cepat.
3) Pengendapan air yang telah melalui proses koagulasi dan flokulasi pada
instalasi yang menggunakan sistem pelunakan air oleh kapur-soda.
4) Pengendapan
Filter Karbon