Anda di halaman 1dari 8

Nama : I Wayan Benny Saputra

No : 13

Kelas : VIII F

Pentingnya menjaga kelestarian air


Pernah dengar kabar kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta mengalami penurunan
permukaan tanahnya? Bukan itu saja beberapa titik lahan di wilayah DKI Jakarta juga
mengalami penurunan lahan. Sumber Badan Geologi ESDM menyebutkan, lahan daerah Kapuk
mengalami penurunan terbesar, sampai tercatat angka 9,89 cm pada pemantauan 2011-2012.

Penyebabnya, konon akibat dampak dari banyaknya hotel dan mal yang menyedot air bawah
tanah. Eksploitasi air tanah pun tak terkendali. Penggunaan, penyedotan air tanah berlebihan
tanpa diikuti pengelolaan yang benar menjadi pemicunya dan berefek daya dukung tanah
berubah. Nah jika dibiarkan terus menerus, bisakah dibayangkan apa yang terjadi?

Kasus di atas menyiratkan tentang pentingnya pengelolaan sumber daya air bagi pelestarian air
dalam kehidupan kita. Air adalah unsur penting dalam kehidupan kita. Bumi kita yang
prosentase unsur didominasi air menjadi pengingat bahwa air menjadi denyut nadi kehidupan
manusia. Kadang menjadi ‘lawan’ terkadang menjadi ‘kawan’. Menjadi lawan saat menggenangi
rumah-rumah pemukiman bahkan ibukota Jakarta menjadi langganan genangan air. Banjir
menjadi semacam agenda ritual tahunan yang belum teratasi hingga saat ini. Tentu bukan tanpa
sebab, bahwa air adalah unsur hidup yang mempunyai sirkulasi kehidupan sebagai bagian
penting di muka bumi. Pesan bijak untuk dimaknai bahwa air haruslah menjadi pendamping
hidup manusia yang perlu mendapat perhatian terkait kelestariannya. Air yang telah terbentuk
harus bertahan sebelum mencapai kepunahan bumi itu sendiri. Kelestarian air adalah bertalian
erat dengan kehidupan manusia.

AIR ADALAH SUMBER KEHIDUPAN

Mengenal manfaat air yang paling dekat adalah dalam kehidupan sehari-hari kita. Aktivitas
minum. Air yang sehat adalah komponen penting bagi asupan tubuh kita. “Apa yang pertama
kali kita lakukan saat membuka mata pagi hari? Cobalah minum segelas air.”

Kesegaran yang terasa saat air membasuh kerongkongan hingga mengalir ke pencernaan. Tanpa
terasa minum air menjadi cara mengembalikan cairan yang dipergunakan untuk metabolisme
tubuh. Cairan tubuh menjadi seimbang. Bahkan air menjadi unsur vital dalam menjaga kesehatan
ginjal kita. Sekedar menengok data penderita ginjal di Indonesia sendiri mencapai 400 per satu
juta penduduk. Angka yang tak boleh dibilang kecil! Seandainya ginjal merupakan sebuah
mesin, maka air adalah bahan bakarnya. Terbayangkan, seberapa penting air bagi tubuh kita?

Itu hanya salah satu contoh pentingnya air dalam kehidupan kita untuk skala kecil. Maksudnya
skala tubuh kita. Terbayangkah peran air bagi kehidupan di bumi? Seberapa besar peran air bagi
lingkungan?

Beberapa pertanyaan yang tentu sangat mudah menjawabnya. Bahwa setiap makhluk hidup tak
lepas dari ketergantungan akan air. Air bersih. Hewan, tumbuhan, hutan, gunung, sungai serta
manusia dan segenap makhluk hidup bergantung salah satu unsur kehidupannya pada air.

AIR HARUS DILESTARIKAN

Melihat faktanya, bumi kita didominasi lapisan air. Data National Geographic menyebutkan
bahwa dari total air di Bumi, ada 97,5 persen adalah air asin. Sedangkan sisanya, 2,5 persen
adalah air tawar. 2/3 dari air tawar tersebut terdiri atas lapisan es, gletser dan salju. Sisanya
barulah air permukaan dan air tanah. Air tanah yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan kita.
Tentu saja air tanah itu harus tetap dipertahankan masa umurnya di tanah agar bisa tetap menjadi
cadangan air untuk kehidupan kita. Mengapa demikian?

Pada proses alamiahnya, air memiliki system sirkulasi alami yang menjaga keberadaannya tetap
lestari. Mulai dari air laut yang mendominasi 97,5 air asin di laut, lalu berproses hingga kembali
ke laut. Sirkulasi air dari air laut, berputar melalui siklus awan, kondensasi menjadi curah hujan
lalu turun ke bumi meressap ke dalam tanah dan kembali ke laut. Sirkulasi alami ini tak boleh
putus. Air tak bertambah. Seberapa besar air yang ada di dalam tanah dan ‘bertahan’ lebih lama
adalah air yang bisa digunakan untuk kebutuhan kita. Mencukupi di saat kemarau dan tak
berlebih di saat hujan. Prinsipnya adalah bagaimana kita melestarikan air dan tidak merusak
system sirkulasi alaminya. Tentu dengan mempertahankan habitat yang diperlukan oleh air untuk
tetap bertahan sebagai air tanah. Lalu bagaimana cara pelestariannya? Apa peran dan fungsi
pelestarian air?

Cara Pelestarian Air

Kalau kita sempat mampir ke Waduk Pluit di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, telah berwajah
baru, setelah pemerintah DKI Jakarta membenahinya. Waduk yang dulunya dipenuhi oleh
pemukiman liar. Rehabilitasi waduk bertujuan untuk mengembalikan fungsi penggunaannya.
kemampuan daya tampung terhadap peningkatan debit air dilakukan. Pembersihan meningkatkan
kualitas air yang sebelumnya banyak tercemar dan terjadi pendangkalan.

Langkah mengembalikan fungsi dan sarana itu merupakan upaya untuk melestarikan air dengan
fungsi menampung dan mempertahankan air untuk kebutuhan. Lingkungan menjadi lebih hijau
dengan tanaman yang sengaja ditanam untuk mengikat air agar tidak langsung mengalir menuju
laut. Tanaman hijau itu juga sangat berfungsi menahan laju air agar tidak membawa sedimen-
sedimen yang akan membawa efek abrasi dan tentu juga pendangkalan waduk.

Pelestarian air mengandung pengertian melindungi sumber-sumber air. Sumber air kecuali
adalah mata air, juga di sekitar kita terkait sumur, danau, sungai dan lain-lain. Tentu air disini
adalah air yang berkualitas dan bisa digunakan untuk mencukupi segala kebutuhan kita.
Memanfaatkan air dengan benar adalah cara bijak kita dalam upaya melestarikan air. Upaya itu
dapat dilakukan dengan upaya-upaya dalam kegiatan keseharian kita di rumah. Sebagai contoh
kecil seperti:

- Menampung air hujan untuk dimanfaatkan menyiram tanaman, mencuci kendaraan. - Perangkat
kamar mandi menggunakan shower, bukan berendam ataupun bak mandi yang mengakibatkan
banyak air yang terbuang. Dengan shower air bisa digunakan sesuai keperluan mandi kita.
Hemat. Catatan, bahwa membiarkan air mengucur selama 4 menit akan membuang 20-40 galon
air. - Memastikan pipa-pipa air maupun keran air tidak bocor. Kebocoran membuat air banyak
terbuang. Satu tetes air perdetik yang bocor setahun akan terkumpul menjadi 2700 galon air per
tahun. - Gunakan air minum dan es batu bekas untuk hewan maupun pemeliharaan tanaman. -
Tidak mencairkan bahan makanan beku menggunakan air, namun cukup dengan
mengeluakannya dari pendingin lebi awal. - Air bekas cucian buah-buahan, sayuran dapat
ditampung dan dipergunakan untuk kebutuhan menyiram tanaman.

Cara pelestarian air seperti itu bukan hanya dapat dilakukan oleh warga, namun juga instansi-
instansi swasta maupun pemerintahan. Hal ini sebagai wujud tanggungjawab melestarikan air
ada di pundak kita semua. Seperti yang telah dilakukan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (Kemenpupera) RI, yang telah menciptakan sistem air daur ulang dalam
upaya melestarikan air. Melalui sistem daur ulang tersebut, air yang telah digunakan, tidak
dibuang percuma, namun digunakan untuk kebutuhan lain seperti mencuci mobil, menyiram
tanaman dan lain-lain.

Peran Pelestarian Air


Mengingat pentingnya melestarikan ketersediaan air maka banyak hal bisa kita lakukan, sebagai
salah satu yang turut bertanggungjawab terhadap pelestarian air. Peran dalam pelestarian telah
banyak dilakukan orang. Sebut saja Pak Mukarim, yang menggagas ‘Sabuk Hijau Pasuruan’
dengan mangrove yang ditanamnya bertahun-tahun di lokasi tempat tinggalnya sebagai nelayan.
Kegigihan dari buah kesadaran akan pentingnya menanam mangrove jenis Rizhopora apiculata
yang berguna untuk melindungi kampungnya di Penunggul Desa Nguling, Kabupaten Pasuruan
dari genangan lumpur akibat abrasi pantai. Bukan itu saja Mukarim juga melakukan penanaman
pohon di lahan tanah seluas 120 hektar. Kesadaran tentang penghijauan merupakan upaya
pelestarian lingkungan untuk mengamankan sumber-sumber air tanah yang lestari.

Peran yang sama saya lihat di Pulau Harapan Kepulauan Seribu. Hutan mangrove yang
melindungi pulau kecil berpenduduk minim itu menjadi sarana penting terhadap abrasi pantai.
Fenomena lainnya ada di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu. Sebuah hutan mangrove
dikembangkan dan dirawat dengan baik disana. Memang belumlah besar, namun dampak
kesadaran menciptakan hutan mangrove menjadi hal yang utama. Lalu apa yang bisa kita
lakukan untuk melestarikan ketersediaan air? Keseimbangan dalam penggunaan air perlu
dipahami oleh masyarakat. Bahwa setelah air diambil, harus dipikirkan cara untuk
mengembalikannya. Langkah Konservasi air banyak dilakukan dengan berbagai cara.
Pengelolaan drainase yang benar. Mempertahankan keberadaan lahan hijau / reboisasi yang
sangat membantu ketersediaan air. Artificial recharge, yakni memasukkan air di permukaan
tanah dengan teknik resapan buatan, seperti sumur resapan, waduk-waduk ataupun biopori.
Semakin banyak Artificial recharge maka akan berdampak pada peningkatan permukaan air
tanah dan meningkatkan cadangan air.

Fungsi Pelestarian Air

Patut diketahui adalah bahwa pemanfaatan air tanah adalah langkah kedua setelah pengelolaan
air permukaan dengan benar. Baik itu dari jumlah debit, pencegahan pencemaran, maupun
penggunaan air untuk kebutuhan air minum. Tentu pelestarian air dilakukan adalah karena
fungsinya dalam pemenuhan kebutuhan warga akan air yang berkualitas. Kualitas air yang
memadai maka baru bisa difungsikan untuk kebutuhan kita. Air sehat dan bersih.

Air sehat dan bersih yang harus dijaga. Di negeri Barat air publik saking terjaga dan diolah segi
higienisnya, maka bisa menjadi air minum. Bahkan tak perlu memasaknya. Nah, pentingnya
menjaga air dengan selalu bersih bisa dilakukan dengan beragam upaya, seperti menjaga
kebersihan lingkungan, meminimalkan ponggunaan bahan kimia. Jika membuang bahan kimia
mesti dengan benar, tidak membuangnya ke sungai. Memanfaatkan air dengan bijak serta
melakukan penanaman pohon.

AQUA MELESTARIKAN SUMBER DAYA AIR

Sedemikian pentingnya air bagi kehidupan manusia, membuat air adalah harta yang dikuasai
Negara untuk digunakan demi kemakmuran rakyat, seperti termaktub pada pasal 33 Undang-
Undang Dasar 1945. Mitra Negara dalam hal ini, melibatkan peran warga negaranya melalui
perusahaan pengelolaan yang tentu dikendalikan oleh Negara melalui aturan-aturannya.

Grup Aqua sebagai salah satu perusahaan pengelola air, turut dipercaya mengelola sumber daya
air (SDA). Grup Aqua yang berdiri sejak 1973 oleh pengusaha bernama Tito Utomo, memulai
usahanya dengan PT Golden Mississippi. Dalam perkembangannya nama perusahaan berubah
menjadi PT Aqua Golden Mississippi. Saat ini Grup Aqua terdiri dari PT Aqua Golden
Mississippi, PT Tirta Investama dan PT Tirta Sibayakindo. Hingga pada 1998 terjadi aliansi
strategis PT Tirta Investama dengan DANONE, sebuah kelompok usaha multinasional.

Grup Aqua mengelola sumber daya air merujuk pada Undang-Undang No 7 Tahun 2004 tentang
Sumber Daya Air dan Peraturan Pemerintah No 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber
Daya Air.

Sehubungan dengan pengelolaan SDA, Grup Aqua menjalankan program kemitraan dengan
melibatkan pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta masyarakat setempat.
Sebagai contoh Aqua mengembangkan program-program pertanian berkelanjutan bersama
dengan masyarakat untuk memastikan bahwa selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
juga menjaga sumber daya air dari pencemaran kimia. Selain itu juga merehabilitasi infrastruktur
irigasi sehingga pengelolaan air untuk pertanian menjadi efesien.

40 tahun berdiri, Grup Aqua memiliki 17 pabrik yang tersebar di wilayah Indonesia dan telah
difungsionalkan. Ditambah satu mini plant Legos di Sukabumi. Sumber air yang digunakan
adalah sumber air alami pegunungan yang mengalir sendiri (mountain self-flowing spring)
dengan pertimbangan bahwa air bahan baku mengandung komposisi mineral alami. Dalam upaya
menyelaraskan usaha, masyarakat dan lingkungan, AQUA sejak 2006 telah menciptakan AQUA
LESTARI Lestari sebagai payung inisiatif keberlanjutan Grup Aqua yang diwujudkan dalam
program-program sosial lingkungan dari hulu ke hilir. Aqua Lestari memiliki 4 pilar, yakni:
Pelestarian Air dan Lingkungan, Pelibatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Praktik Perusahaan
Ramah Lingkungan dan Pengelolaan Distribusi Produk.

1. Pelestarian Air dan Lingkungan

Pelestarian air dan lingkungan merupakan upaya perusahaan menjaga kualitas dan kuantitas air,
baik untuk bisnis maupun lingkungan.Ada Kebijakan DANONE AQUA terhadap perlindungan
Sumber daya air. Kebijakan ini menjadi dasar dari program-program pelestarian air dan
lingkungan berbasis pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dari hulu ke hilir. Programnya
meliputi, pendidikan lingkungan hidup, penanaman pohon, sumur resapan, perbaikan saluran
irigasi, penelitian sumber daya air dan lain-lain.

Nah, untuk mendukung program dan kegiatan positif itu, salah satunya melalui Model
Konservasi Pancawati yang terletak di Ciherang, Bogor Jawa Barat, yakni melakukan konservasi
dengan dukungan LSM dan masyarakat. Tujuan model Konservasi Pancawati ini adalah
menciptakan stabilisasi dan meningkatkan penyediaan air di wilayah perkotaan dan semi
perkotaan. Salah satunya bersinergi dengan Yayasan Gamelina dalam beragam aksi lingkungan,
misalnya penanaman 1200 pohon adopsi yang ditanam pada lahan 3 hektare milik Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Blok Pasekon pada 2012 silam. Penanaman pohon
itu bukan hanya sekedar menanam saja namun dirawat dan dipantau perkembangannya. Bahkan
untuk memantaunya pihak PT Tirta Investama sudah memakai teknologi modern dengan
pesawat Drone.

“Dengan menggunakan Drone dalam pengawasan tanaman, maka lebih efektif karena bisa
menjangkau area lumayan jauh,” kata Pak Arif Fatullah dari pihak PT Tirta Investama, di
hadapan 25 orang Kompasianer yang berkunjung dalam acara “Aqua Visit” Kompasiana yang
diikuti Penulis, pada Sabtu 25 April 2015.

Lebih jauh dijelaskan Pak Arif, bahwa selain itu penduduk juga diberikan pelatihan seperti
pembuatan biopori, penyemprotan pohon juga perendaman daun kering.

2. Pelibatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Pelibatan dan pemberdayaan masyarakat adalah inisiatif perusahaan untuk penguatan


kemandirian social ekonomi masyarakat agar tercipta kohesi social. Beragam program dilakukan
antara lain pertanian organic terpadu, usaha mikro dan koperasi, akses modal dan pasar, akses air
bersih dan penyehatan lingkungan, serta tanggap bencana.

Pelibatan masyarakat terkait konservasi dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat


untuk turut menjaga dan bertanggungjawab terhadap pelestarian air dan lingkungannya. Menurut
Direktur Yayasan Gamelina, Dangdang Mulyadi, saat mengisi sesi acara kunjungan acara “Aqua
Visit” Kompasiana yang diikuti Penulis, pada Sabtu 25 April 2015 menyatakan bahwa semua
kegiatan konservasi dilakukan bersama masyarakat setempat, dengan maksud untuk memahami
bersama soal pentingnya kelestarian air yang menjadi milik dan tanggungjawab bersama.

“Kelestarian air adalah tanggungjawab kita bersama. Itu harus dipahamkan pada segenap orang,”
katanya di hadapan Kompasianer dan masyarakat yang tergabung dalam Ko BEM, juga pihak PT
Tirta Investama.

Lebih jauh lagi menurut Dangdang Mulyadi, selain pelibatan konservasi, Model Konservasi
Pancawati juga ikut dalam program peningkatan ekonomi masyarakat sekitar. Ada banyak
kegiatan, seperti peternakan ayam ataupun kambing, budidaya lele, penanaman sayuran di lahan
TNGGP, juga pelatihan soal membuat kripik buah. Program peningkatan ekonomi bersama
petani dan peternak yang digalang PT Tirta Investama adalah Konservasi Berbasis Ekonomi
Masyarakat (Ko-Bem). Masyarakat anggota Ko-BEM inilah salah satunya yangberhasil
membuat aneka kripik buah, seperti nangka, salak, rambutan dan lain-lain. Juga sayuran segar
dan pupuk. Nah, program-program itu tentu dapat meningkatkan pendapatan penduduk sekitar
area konservasi.

3. Praktik Perusahaan Ramah Lingkungan


Program ini merupakan komitmen perusahaan dalam menjalankan bisnis operasi secara ramah
lingkungan dengan mengedepankan nilai-nilai Hak Asasi Manusia (HAM), kesehatan dan
keselamatan kerja, kualitas dan kepatuhan pada peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku. Program yang dilakukan meliputi: pengurangan jejak karbon, penghematan energy, air,
bahan baku plastik dan kemasan, manajemen lingkungan dengan melakukan audit
lingkungan GREEN dan mengacu pada proper dan lain-lain.

Sebagai catatan, mengelola dan mengurangi jejak karbon ini, sepanjang tahun 2008 – 2012,
sesuai ketentuan DANONE Direct Responsibility Scope, Grup Aqua berhasil menurunkan
hampir 20 persen jejak karbon dari total emisi karbon yang berasal dari kegiatan di pabrik-
pabriknya.

4. Pengelolaan Distribusi Produk

Program ini adalah bentuk komitmen perusahaan untuk mengelola dampak yang ditimbulkan
akibat proses pendistribusian produk dari pabrik ke konsumen. Sebagai contoh adalah meliputi:
keselamatan pengemudi dan pengguna jalan, perbaikan jalan, penempatan rambu-rambu lalu
lintas, komitmen menjajagi transportasi alternatif, pengelolaan sampah kemasan dan lain-lain.
Soal transportasi alternatif, pihak PT Tirta Investama menjajagi moda transportasi kereta api.
tentu saja kereta api menjadi pilihan yang paling memungkinkan dan tentu berdampak
mengurangi kemacetan jalan.

Grup Aqua dengan program-program mengacu pada pelestarian sumber daya air, mulai dari hulu
ke hilir berusaha menyelaraskan dengan masyarakat dan lingkungannya. Hal itu sesuai dengan
kebijakan perlindungan sumber daya air yang didasarkan pada semangat menjamin kemurnian
dan kualitas air, menjaga kelestarian sumber daya air, berkontribusi terhadap pembangunan di
wilayah operasi, serta melindungi dan turut mempromosikan adat dan cagar budaya di sekitar
wilayah operasi.

Tak heran beragam penghargaan diraih Grup Aqua selama 2011 -2012. Penghargaan diperoleh
dari pemerintah maupun swasta. Seperti The Best of Economic CSR Program 2011 dari Dompet
Dhuafa, Penghargaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) atas kontribusi
besar dalam sosialisasi hidrasi untuk kesehatan dan membangun pusat Hidrasi untuk kesehatan
Indoensia di Departemen Nutrisi FKUI pada 2011, Certificate of Recognition dari Kementrian
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) atas usaha perusahaan dalam
memberikan perhatian pada pelaku usaha mikro dan koperasi tahun 2012 dan masih banyak lagi.

Dalam hal ini PT Tirta Investama meliputi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang
masih terjaga dengan baik. Hutan dan satwa liar dapat hidup selaras dengan alam. Hutan pun
sangat vital berperan dalam pelestarian air. Seperti ditekankan Pak Dadang, Petugas TNGGP
bahwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrangolah salah satu yang menyelamatkan ibukota
Jakarta dari ancaman banjir yang lebih parah. Air yang mengalir dari gunung ini masih jernih.
Disyukuri bahwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango masih bisa terjaga dengan baik,
aliran sungainya masih jernih mengalir jauh ke Sungai Cisadane dan Sungai Ciliwung. Dan jika
kita tak bisa menjaga daerah aliran sungai dengan baik, maka kehidupan kita akan terganggu dan
malah bisa berakibat fatal. Jadi menjaga lingkungan dan bijak berupaya melakukan pelestarian
air adalah tak bisa ditawar lagi. Kelestarian air adalah tanggungjawab bersama. Karena Air
adalah sumber kehidupan hingga akhir nanti diwarisi anak cucu. Menjaga Kelestarian Air adalah
Menjaga Kehidupan Kita. Dan kita patut renungi makna terdalam dari ungkapan “Wariskan mata
air, bukan air mata bagi anak cucu kita.” #SalamMencintaiKehidupan

Anda mungkin juga menyukai