Anda di halaman 1dari 7

Tema : World Water Crisis

Judul Esai : Faktor yang Mempengaruhi Berkurangnya

Persediaan Air di Dunia

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berkurangnya persediaan air tawar

di dunia. Salah satunya adalah manusia  tidak menghargai air dan

membuangnya secara sia-sia. Contohnya saat mencuci piring kran dibiarkan

terbuka dan airnya mengalir serta terbuang sia-sia. Saat ini persediaan air

bersih di seluruh dunia sudah mengalami krisis. Kondisi ini menyebabkan

terjadinya perebutan sumber daya air yang masih tersisa dan dapat memicu

konflik.

Berdasarkan data dari Bureau of Reclamation California (2020), 97% air

berupa air laut,  2% berupa es yang membeku dan 1 % berupa persediaan

air tawar cair. Jika dari 1% itu dibagi lagi, ada kategori air layak minum dan

air yang kualitasnya tidak bagus. Dengan demikian persediaan air kita tidak

banyak lagi dan sudah mencapai titik kritis. Hal ini diperparah  dengan sikap

kita yang sering membuang-buang air dan tidak menghargainya. 


Ada beberapa peristiwa yang menyebabkan persediaan air berkurang di

beberapa negara berdasarkan film dokumenter dengan judul Water Crisis. Di

kota-kota besar seperti Los Angeles, penduduknya menyirami halaman

rumput mereka setiap hari, padahal halaman itu tidak pernah digunakan.

Tindakan mereka sudah  membuang air secara sia-sia. Jika tindakan ini terus

berlanjut maka persediaan air di beberapa tempat akan berkurang drastis

seperti yang sudah terjadi di Sungai Colorado, Amerika Serikat (AS).

Sungai Colorado dibendung menjadi Waduk Hoover yang merupakan waduk

terbesar di AS. Waduk ini mengalami pengurangan debit atau tinggi air

sebesar 120 ft yang setara dengan 35.576 meter dalam waktu 20 tahun

terakhir. Hal ini terjadi karena  air yang masuk dari hulu lebih sedikit dan lebih

banyak air yang digunakan di hilir untuk bidang agrikultur, kebutuhan di kota,

kebutuhan industri, dan lain sebagainya.

Di bidang agrikultur  yang membuat persediaan air terus  berkurang adalah

metode irigasi. Metode irigasi yang digunakan para petani tidak efektif,

mereka lebih cenderung membuang-buang air. Karena mereka membiarkan

air terus mengalir di lahan mereka sehingga banyak air yang terbuang. Bagi

beberapa orang harga air sangat murah, serta air merupakan sumber daya

yang terus terbarukan. Sehingga mereka cenderung membuangnya.


Seharusnya air dijual dengan harga mahal dengan begitu tidak ada yang

akan membuangnya dengan alasan harganya sangat terjangkau.  Tetapi

saat  ini air dalam kondisi tidak menentu bisa saja kehabisan, disaat itulah

kita baru menyadari air itu berharga. 

Saat ini cara terbaik kita adalah menghemat penggunaan air, dengan cara

menggunakan flow reducer valve pada kran-kran dengan begitu tidak banyak

air yang terbuang. Tindakan ini dapat sedikit mengurangi penggunaan air

kita. Jika semua orang menerapkan hal  ini maka kita sudah menghemat

pengeluaran air, dengan begitu tidak banyak air yang terbuang.

Selain itu pakaian yang kita gunakan  mengkonsumsi ribuan galon air,

dikarenakan bahan bakunya adalah kapas. Tanaman kapas menyerap lebih

banyak air dari beberapa tanaman lainnya sehingga untuk produksinya cukup

menghabiskan persediaan air. Jika konsumsi air semakin banyak nilainya

juga terus berkurang. Solusinya yaitu menggunakan produk pakaian less

water atau ramah lingkungan, seperti yang sudah direalisasikan oleh Levi’s

Jeans dan beberapa produk lainnya. 


Kemudian faktor lainnya adalah dimana kita tidak membutuhkan air dan

sering membuangnya secara sia-sia. Padahal jika dicari tau lebih lanjut lagi

banyak sekali negara-negara maju yang memprioritaskan air sebagai sumber

kehidupan mereka. Seperti peradaban yang dahulu pernah singgah yaitu

Peradaban Nil, Peradaban Sungai Kuning, Peradaban Lembah Indus, dan

Peradaban Sungai Tigris-Eufrat. Mereka adalah peradaban lembah sungai,

sekarang mereka lebih maju dan beberapa dari mereka masih bertahan

sampai kini. Beberapa diantara mereka masih bertahan karena pada masa

itu  air sangat penting, sehingga beberapa dari mereka memilih untuk tinggal

di sungai agar dapat memenuhi kebutuhannya.

Tetapi hal ini tidak berlaku pada peradaban Aztec dikarenakan  saat ini di

Mexico City sudah terkena dampak dari berkurangnya persediaan air.

Sebelum daerah itu menjadi Mexico City daerah tersebut adalah tempat 

tinggal suku Aztec, yang dimana  zaman dahulu daerah tersebut dikelilingi

oleh air berupa danau. Akan tetapi mereka  memilih untuk menimbunnya dan

kemudian  membangun infrastruktur yang lebih maju. Sekarang tanah tempat

tinggal mereka mengalami penurunan dikarenakan pengambilannya daerah

resapan air, sehingga tanah di Mexico City menurun dan nantinya kota

tersebut akan tenggelam.


Jika ingin menyelamatkan bumi dari masalah ini, maka jangan mengurangi

penggunaannya saja tetapi pulangkanlah air itu kembali ke tempatnya yaitu di

dalam tanah. Sehingga akuifer terus terjaga dari bencana kekeringan,

tindakan itu dapat mengisi kembali air tanah yang prosesnya beribu-ribu

tahun.  Apabila terus menerus mengambil yang ada di alam maka nantinya

alam akan lebih lama untuk memproduksinya, sehingga tidak ada lagi

persediaan yang tersisa. 

Pola hidup vegan atau vegetarian adalah cara terbaik untuk mengurangi

penggunaan air. Karena dari beberapa ons daging yang dimakan

membutuhkan sekitar 1800-an galon air untuk diproduksi. Jika angka ini

diubah ke  bentuk liter maka  menjadi 8182,962 liter. Sehingga tindakan yang

paling tepat adalah aksi vegan atau vegetarian. Apabila ingin menghemat

penggunaan air, maka kita harus mengubah kebiasaan untuk mengkonsumsi

suatu barang secara berkelanjutan.

Rain Garden merupakan solusi yang tepat apabila  ingin memiliki halaman

yang ramah lingkungan. Taman ini tidak perlu disiram setiap hari, cara

kerjanya adalah dengan memanfaatkan air hujan. Sehingga kita tidak banyak

menghabiskan air pada halaman kita. Tujuan dari rain garden adalah
membantu mencegah erosi, mengarahkan air hujan menuju akuifer. Rain

garden juga menjadi solusi untuk mengatasi banjir. Memiliki rain garden di

rumah adalah tindakan bijak yang dapat membantu memulihkan bumi kita. 

Sebenarnya ada cukup air di bumi untuk membantu proses kehidupan kita,

tetapi hal itu dapat terjadi jika kita menggunakannya dengan benar dan tidak

menyalahgunakannya. Kita perlu memulai untuk memikirkan hubungan kita

pada air, karena segala hal yang dilakukan itu memerlukan air. Sebelum

nantinya air itu turun menjadi tetesan yang terakhir. Karena air merupakan

sumber daya terpenting, jika air berkurang maka dampaknya terlihat pada

semua aspek, sehingga beberapa daerah rela berkonflik demi hal ini.

Jika kita tidak mengubah pola penggunaan air, maka kedepannya persediaan

air akan habis. Seperti yang sudah dialami oleh penduduk Cape Town City.

Cape Town merupakan kota besar yang sudah kehabisan suplai air sehingga

di sana sudah mengalami Day Zero. Day Zero  adalah hari dimana tidak

adanya air, jika  terus  membuang-buang air nantinya kita akan mengalami

sama seperti yang sudah dialami oleh penduduk Cape Town


Daftar Pustaka

Sanjaya, Richard. 2022. Faktor yang Mempengaruhi Berkurangnya

Persediaan Air di Dunia .

The Water Crisis | National Geographic

Explained | World's Water Crisis | FULL EPISODE | Netflix

Rain Garden Solusi Hadapi Musim Hujan : Okezone Economy

Anda mungkin juga menyukai