Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

TA 2022

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon II : Direktorat Air Tanah dan Air Baku
Program : Program Ketahanan Sumber Daya Air
Hasil Outcome Meningkatnya Ketersediaan Air Melalui Pengelolaan
:
Sumber
Kegiatan 5040. Penyediaan dan Pengelolaan Air Tanah dan Air
:
Baku
Paket Pekerjaan : Pembangunan ABSAH di Provinsi Kepulauan Riau
Indikator Kinerja Kegiatan Meningkatnya layanan sarana dan prasarana air tanah dan
:
air baku
Klasifikasi Rincian Output : CBG. Prasarana Bidang SDA dan Irigasi
Rincian Output : CBG.100 ABSAH/ PAH yang Dibangun
Volume Keluaran (Output) : 7 (tujuh)
Satuan Ukur Keluaran (Output) : Unit

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
Dasar hukum untuk melaksanaan kegiatan ini adalah:
a. Undang-Undang No 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 28/PRT/M/2016 Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan
Bidang Pekerjaan Umum;
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum Dan Surat Edaran Nomor: 66/Se/M/2015 Tentang Biaya
Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
a. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 8
Tahun 2018 Tentang Pedoman Swakelola
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 15
/PRT/M/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat, Bidang Kajian Kebijakan dan Kerjasama Pusat Litbang
Kebijakan dan Penerapan Teknologi (Puslitbang KPT) mempunyai tugas
melaksanakan penelitian dan pengembangan, pengkajian kebijakan dan strategi
pengembangan infrastruktur
c. serta penerapan teknologi hasil penelitian dan pengembangan bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
d. Balai Litbang Penerapan Teknologi Sumber Daya Air selaku Unit Pelaksana
Teknis di bawah Puslitbang KPT, berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No.
20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata kerja UPT di Kementerian PUPR
mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan aspek sosial,
ekonomi, dan lingkungan serta penerapan teknologi sumber daya air pada
Kementerian PUPR;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 13/PRT/M2006 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Balai Besar Wilayah Sungai.
f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 136/PMK.02/2014 tentang Petunjuk dan
Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga Tahun
Anggaran 2015.

2. Gambaran Umum
Kondisi permasalahan utama di Provinsi Kepulauan Riau adalah keterbatasan
sumber air baku. Penduduk tidak dapat mengeksplorasi air tanah dan hanya
mengandalkan air permukaan dikarenakan wilayah Provinsi Kepulauan Riau
merupakan wilayah tanpa cekungan air tanah (Non CAT). Dan juga karena karena
Provinsi Kepulauan Riau merupakan suatu gugusan yang terdiri dari pulau – pulau
dimana sumber air dari air permukaan juga menjadi terbatas. Potensi kebutuhan air
di Provinsi Kepulauan Riau hanya berasal dari air permukaan dan air hujan. Dengan
cara memanen yang benar, air hujan dapat memenuhi kebutuhan air minum dan air
baku.
Gambar 1. Peta Lokasi di Provinsi Kepulauan Riau yang akan dibangun ABSAH

B. Penerima Manfaat
Untuk per unit ABSAH jumlah masyarakat yang dapat terlayani sebesar 500 jiwa dan
jumlah tenaga kerja yang terserap sebesar 10 pekerja. Maka untuk 7 unit ABSAH
dibangun ABSAH jumlah masyarakat yang dapat terlayani sebesar 3.500 jiwa dan jumlah
tenaga kerja yang terserap sebesar 70 pekerja.

C. Lingkup Kegiatan
Lingkup pekerjaan meliputi:
1. Survey & Penyiapan Lahan
Penentuan lokasi dilakukan untuk mengetahui kondisi lapangan dan lokasi yang
tepat sebelum pekerjaan pembangunan dimulai dengan berkoordinasi dengan
perangkat pemerintah Kabupaten/Kecamatan dan Desa. Persyaratan yang harus
dipenuhi dari lokasi pembangunan ABSAH sebagai berikut :
a. Tercantum sebagai aset negara atau milik Pemerintah (gedung sekolah, rumah
sakit, kantor Pemerintahan, dan sebagainya)
b. Bukan merupakan lahan sengketa.
c. Dekat dengan permukiman warga .
d. Memiliki akses yang memadai baik saat pembangunan maupun pemanfaatan.
e. Merupakan daerah pemukiman yang membutuhkan air dan bersedia membentuk
organisasi konsumen pemakai air.
f. Tersedia luas atap yang cukup.
g. Tersedia curah hujan yang memadai.
2. Perencanaan Teknis
Kegiatan ini berupa perhitungan dimensi ABSAH dan penyusunan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan.
3. Pelaksanaan Pengawasan Pekerjaan
Memastikan pelaksanaan dilapangan sesuai dengan desain yang telah ditetapkan
mulai dari mutu, biaya dan waktu pelaksanaan.
4. Serah terima/kelola bangunan ABSAH
Setelah tahapan pembagunan selesai maka tahap selanjutnya adalah penyerahan
pengelolaan kepada pihak Desa/Kelurahan. Desa/Kelurahan selanjutnya
membentuk komunitas pengguna air ABSAH atau memanfaatkan lembaga desa yang
sudah terbentuk.
5. Pelaporan pelaksanaan kegiatan (dijabarkan lebih lanjut)
Merupakan kegiatan pembuatan laporan pelaksanaan kegiatan sesuai format yang
berlaku.

D. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan dimulai dari urutan sebagai berikut :
a. Persiapan
Pada awal pekerjaan dilaksanakan pengukuran, mobilisasi peralatan dan
personil dimana unit-unit peralatan kerja yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan. Kapasitas dan jumlah alat yang didatangkan terlebih dahulu telah
diperhitungkan kemampuan produksi berdasarkan kondisi lokasi yang telah
dipelajari untuk menyelesaikan seluruh kuantitas pekerjaan dalam batas waktu
rencana.
b. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Kemudian selama pekerjaan berlangsung penyedia akan melaksanakan
pekerjaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk mencegah dan
menanggulangi kecelakaan dan sakit akibat kerja
c. Galian Tanah
Pekerjaan penggalian tanah dilakukan hingga kedalaman 1,5 meter, dengan
ukuran panjang dan lebar disesuaikan dengan ukuran bangunan ABSAH.
Pekerjaan galian tanah dilakukan secara tradisional menggunakan peralatan
sederhana. Dalam pekerjaan galian ini tetap dilakukan pengawasan untuk
keamanan terutama terhadap potensi runtuhan atau longsoran dinding tanah.
Hal yang juga harus diperhatikan adalah pembuangan disposal galian tanah,
agar aman dan dapat bisa bermanfaat kembali sebagai timbunan setempat.
d. Pondasi Bangunan
Pekerjaan pondasi bangunan bergantung dari jenis tanah pada lokasi bangunan
ABSAH. Dalam rangka menjaga kualitas bangunan agar air tidak bocor pada
saat pekerjaan pembetonan (pengecoran beton) plat dasar bangunan ABSAH
dan dinding terluar, maka diperlukan pengawasan yang cukup ketat.
e. Pembuatan Dinding
Dinding dengan konstruksi beton bertulang tebal 15 cm dengan ketinggian dari
elevasi lantai 2,5 meter.
f. Pembuatan Sekat dan Sumur Pengambilan
Sekat dan sumur pengambilan dibuat dari dinding bata merah dengan acian.
Disetiap sekat diberikan batu kerawang (roster).
g. Pembuatan Tutup Bangunan
Tutup bangunan merupakan beton bertulang dengan dimensi balok 15/20 cm
dan ketebalan plat 12 cm. dan tutup bak tampungan pada manhole dibuat
menggunakan plat bes ukuran 70x70 cm
h. Pemasangan Pompa
Pompa jenis pompa dragon dipasang di plat atas tepat diatas sumur
pengambilan.
i. Pengisian Material Filter
Materila filter terdiri dari krikil kasar, krikil sedang, krikil halus, pasir,
campuran pasir, hancuran bata merah, pasir kasar dicampur gamping, arang
dan ijuk.
j. Pemasangan Talang Air dan Perpipaan
Talang air dipasang sebagai saluran untuk menampung air hujan yang jatuh di
atas atap. Oleh karena itu, talang harus dibuat kokoh agar tidak mudah rusak.
Air dari talang kemudian masuk ke dalam pipa penyalur air menuju bak
pemasukan.
k. Pembuatan Identitas Bangunan
Di bagian akhir adalah pekerjaan pembuatan papan nama yang diberi timbulan
dengan ukuran yang cukup dapat dibaca dari kejauhan.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan pembangunan ABSAH yaitu 60 (Enam Puluh) Hari
Kalander dan unuk tahapan pekerjaan dapat dilihat pada diagram alir berikut :

Gambar 1. Diagram Alir Tahapan Pembangunan ABSAH


3. Tempat Pelaksanaan Kegiatan
No Kab./Kota Provinsi Jum. Titik
1 Tanjungpinang Kep. Riau 2 titik
2 Karimun Kep. Riau 2 titik
3 Bintan Kep. Riau 3 titik
TOTAL 7 titik

4. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


Bulan ke-
Kegiatan
I II III
Survey & Penyiapan Lahan
Perencanaan Teknis
Pelaksanaan & Pengawasan Pekerjaan
Pelaporan pelaksanaan kegiatan
Serah terima/kelola bangunan ABSAH

5. Biaya Yang Diperlukan


Sumber dana yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan 7 Lokasi adalah sebesar Rp.
1.750.000.000,- (Satu Milyar Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) dan dibebankan
kepada DIPA APBN SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera IV Provinsi
Kepulauan Riau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Tahun Anggaran 2022.

Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat sebagai dasar dalam pelaksanaan
kegiatan dan penyusunan Anggaran pada Tahun Anggaran 2022.

Batam, Juli 2021


Kepala SNVT PelaksanaanJaringanPemanfaatan Air
Sumatera IV ProvinsiKepulauan Riau

ADNAN, ST., M.Si


NIP. 19670126 200212 1 001
LAMPIRAN I. Rincian DIPA Kegiatan ABSAH

KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/ PERHITUNGAN TAHUN 2021


KOMPONEN/SUBKOMP/AKUN/DETIL
VOLUME HARGA JUMLAH
SATUAN BIAYA

(1) (2) (3) (4) (5)

5040 Pengembangan Jaringan Air Tanah dan Air Baku 1.750.000.000

5040.CBG Prasarana Bidang SDA dan Irigasi 1.750.000.000

5040.CBG.100 ABSAH/PAH yang dibangun 1.750.000.000

074 Pelaksanaan konstruksi 1.750.000.000

A Pembangunan ABSAH di Provinsi Kepulauan Riau BWS 7 1.750.000.000


Sumatera IV

521211 Belanja Bahan 12.162.000

521213 Belanja Honor Output Kegiatan 12.150.000

522131 Belanja Jasa Konsultan 352.000.000

522141 Belanja Sewa 18.000.000

526115 Belanja barang fisik lainnya untuk diserahkan ke 7 1.355.688.000


masyarakat/ pemda

Batam, Juli 2021


Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera IV
Provinsi Kepulauan Riau

Adnan, ST., M.Si


NIP. 19670126 200212 1 001

Anda mungkin juga menyukai