Jawab: Unsur-unsur morfologi sungai, yaitu: a. Tipe Sungai Berdasarkan kontinyuitas aliran - Sungai Permanen Sungai yang pada saat musim kemarau atau musim hujan terdapat air, dengan perubahan debit yang tidak besar. - Sungai Musiman Sungai yang hanya terdapat air pada saat musim penghujan saja. Pada saat musim kemarau, sungai tersebut kering. - Sungai Periodik Sungai yang pada saat musim penghujan debitnya besar, namun pada saat musim kemarau air yang ada sedikit dengan debit yang sangat kecil. Berdasarkan asal sumber air - Sungai Hujan, sungai yang bersumber dari air hujan. - Sungai Gletser, aliran sungai es di daerah kutub dan di daerah gunung yang bersalju. Berdasarkan keterkaitannya dengan air tanah - Sungai Influent, sungai yang airnya ikut mengisi ketersediaan airtanah. Biasanya arah aliran airtanah bersinggungan dengan air sungai namun akuifernya berada jauh di bawah aliran air sungai. - Sungai Efluent, sungai yang ikut disuplai oleh aliran airtanah, sehingga menjadi baseflow di sungai tersebut. Biasanya akuifer berada dekat dengan permukaan, sehingga saat aliran bersinggungan dengan aliran sungai, maka akuifer tersebut ikut mengisi aliran sungai tersebut. Berdasarkan geomorfologi sekitar - Sungai Konsekuen Lateral, sungai yang arahnya menuruni lereng-lereng asli yang ada di permukaan bumi seperti dome, block, mountain, atau daratan yang baru terangkat. Sungai Konsekuen Longitudinal, sungai yang alirannya sejajar dengan antiklinal (bagian puncak gelombang pegunungan). - Sungai Subsekuen, sungai yang terjadi jika pada sebuah sunga konsekwen lateral terjadi erosi mundur akhirnya akan sampai ke puncak lerengnya, sehingga sungai tersebut akan mengadakan erosi ke samping dan memperluas lembahnya. Akibatnya akan timbul aliran baru yang mengikutiarah strike (arah patahan). - Sungai Superimposed, sungai yang mengalir pada lapisan sedimen datar yang menutupi lapisan batuan di bawahnya. Apabila terjadi peremajaan, sungai tersebut dapat mengikis lapisan-lapisan penutup dan memotong formasi batuan yang semula tertutup, sehingga sungai itu menempuh jalan yang tidak sesuai denga struktur batuan. - Sungai Anteseden, sungai yang arah aliurannya tetap karena dapat mengimbangi pengangkatan yang terjadi. Sungai ini hanya terjadi bila pengangkutan tersebut berjalan dengan lambat. - Sungai Resekuen, sungai yang mengalir menuruni dip slope (kemiringan patahan) dari formasi-formasi daerah tersebut dan searah dengan aliran sungai resekwen lateral. Sungai resekwen ini terjadi lebih akhir sehingga lebih muda dan sering merupakan anak sungai subsekwen. - Sungai Obsekuen, sungai yang mengalir menuruni permukaan patahan, jadi berlawanan dengan dip dari formasi-formasi patahan. - Sungai Insekuen, sungai yang terjadi tanpa ditentukan oleh sebab-sebab yang nyata. Sungai ini mengalir tidak mengikuti perlapisan batuan atau dip. Sungai ini mengalir dengan arah tidak tertentu sehingga terjadi pola aliran dendritis. - Sungai Reserve, sungai yang tidak dapat mempertahankan arah alirannya melawan suatu pengangkatan, sehingga mengubah arahnya untuk menyasuaikan diri
Sungai Komposit, sungai yang mengalir dari daerah yang berlainan
struktur geologinya. Kebanyakan sungai yang besar merupakan sungai komposit. - Sungai Anaklinal, sungai yang mengalir pada permukaan yang secara lambat terangkat dan arah pengangkatan tersebut berlawanan dengan arah arus sungai. b. Tipe Genetik Sungai - Konsekuen, sungai yang arahnya mengikuti kemiringan lereng (dip) yang mula-mula. - Subsekuen, sungai yang arah alirannya berubah dari mengikuti dip menjadi mengikuti strike dan struktur. - Obsekuen, sungai yang berlawanan arah dengan kemiringan asal, jadi berlawanan arah dengan sungai semula. - Resekuen, sungai baru yang arahnya sama dengan sungai konsekuen semula. - Insekuen, sungai yang arahnya tidak ditentukan oleh faktor-fakator khusus. Biasanya jenis sungai ini terdapat di daerah yang batuannya terdiri dari batuan sedimen yang homogen atau batuan beku. c. Pola Aliran Sungai - Sentripetal, terbentuk ketika sungai mengalirkan airnya dari segala arah ke danau atau cekungan. - Dendritik, berbentuk menyerupai cabang pohon. Dalam sistem dendritik, terdapat banyak aliran yang kemudian bersatu menjadi anak sungai utama. Pada umumnya, pola dendritik terjadi karena mengikuti litologi batuan yang homogen dan ada di sebuah lembah berbentuk V. - Trellis, terbentuk ketika anak sungai utama mengalir secara sejajar satu sama lain. Lalu, anak sungai sekunder bergabung dalam sudut siku-siku. Radial, pola aliran sungai radial sentrifugal terbentuk ketika sungai yang berasal dari bukit mengalir ke segala arah. Dalam sistem drainase radial, aliran memancar keluar dari titik tinggi pusat. - Rektangular, umumnya terdapat di daerah yang sambungan batuannya membentuk pola persegi panjang. Pola aliran ini banyak ditemukan pada sungai yang berada di daerah bebatuan dengan struktur batuan beku. - Sentrifugal, pola aliran sungai yang menyebar meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini bisa ditemui di daerah gunung. - Pinnate, pola aliran sungai yang muara-muara anak sungai membentuk sudut lancip. - Anular, pola aliran yang sungai utamanya berbentuk lingkaran, pola aliran anak sungainya berbentuk hampir tegak lurus dengan sungai utama. - Paralel, pola aliran yang anak sungainya saling sejajar atau hampir sejajar, anak sungainya bermuara ke sungai utama dengan sudut lancip atau anak sungai langsung bermuara ke laut. Pola aliran ini biasanya berkembang di lereng yang terkontrol oleh proses struktural.
SIMPULAN MORFOLOGI SUNGAI
Morfologi sungai adalah ilmu yang mempelajari tentang geometri (bentuk dan ukuran), jenis, sifat, dan perilaku sungai dengan segala aspek dan perubahannya dalam dimensi ruang dan waktu. Dengan demikian, morfologi sungai ini akan menyangkut juga sifat dinamik sungai dan lingkungannya yang saling terkait.