Anda di halaman 1dari 3

Nama : Joan Prameswari Kusumaning Putri

NRP : 5017231030
Kelas : B

BENTANG ALAM FLUVIAL


1. Jelaskan mengenai bentang alam fluvial!
Bentang alam fluvial atau yang juga dapat disebut sebagai bentang alam
Sungai merupakan bentang alam yang terbentuk oleh aliran air permukaan, baik
berupa proses degradasi (erosi) maupun proses agradasi (deposisi). Aliran air
permukaan tersebut dipengaruhi oleh gravitasi, secara aliran lembaran (run-off)
tanpa adanya alur yang jelas, dan aliran sungai (stream). Proses fluvial terbagi
menjadi 3 fase : erosi, transportasi, dan deposisi.
2. Sebutkan minimal 5 contoh bentang alam fluvial (disertai gambar) dan jelaskan
masing – masing proses pembentukannya!
1) Meander

Meander adalah bentuk aliran sungai yang berkelok – kelok,


sehingga hampir menyerupai huruf “S” yang berulang. Sungai
bermeander terbentuk oleh adanya pergerakan menyamping akibat arus
sungai terhadap formasi dan perubahan bentuk lengkungan sungai.
Pembentukan meander diawali oleh aliran air sungai di hulu yang
bervolume kecil, pada bagian ini sungai belum mengalami pengikisan
dan aliran sungai berusaha menghindari segala penghalang. Lalu pada
bagian tengah sungai dan hilir mulai terjadi pengendapan dan erosi
secara terus menerus. Air mulai mengalir dengan kecepatan berbeda,
ketika mengalir pada lekukan suatu kelokan sungai.
Air yang melewati lekokan yang menjorok keluar (cut bank) akan
menyebabkan terjadinya erosi secara terus – menerus. Sehingga erosi ke
arah samping yang terjadi dalam waktu yang lama akan menyebabkan
cut bank semakin lebar. Sementara itu, di sisi lekukan yang lain akan
terjadi pengendapan yang menyebabkan terbentuknya point bar. Bentuk
dan ukuran point bar bervariasi tergantung pada besarnya alur sungai
serta berkembang pada bagian lengkung dalam (Inner band) alur sungai.
Fenomena ini bila terjadi secara berulang – ulang akan membentuk
kelokan pada sungai. Dan apabila proses ini terjadi pada beberapa bagian
sungai, maka akan membentuk sungai yang berkelok – kelok yang
disebut sebagai meander.
Nama : Joan Prameswari Kusumaning Putri
NRP : 5017231030
Kelas : B

2) Potholes

Potholes merupakan depresi silindris vertikal di dasar sungai.


Terbentuk akibat korasi fragmen batuan yang terperangkap di dalam
aliran air berputar terhadap dasar sungai.
3) Air Terjun

Air terjun (waterfalls) merupakan jatuhnya volume air dalam jumlah


sangat besar dari suatu ketinggian. Air terjun berkembang di bagian hulu
sungai, terkait dengan erosi ke arah hulu (headward erosion) dan
perbedaan resistensi batuan. Headward erosion adalah jenis erosi literal
yang menambah panjang sungai ke arah hulu.
Proses terbentuknya air terjun diawali oleh aliran air sungai yang
relatif deras akan membentuk putaran air di bagian bawah terjunan yang
mengakibatkan batuan di sampingnya terkikis. Proses pengikisan yang
berlangsung terus menerus membentuk rongga di bagian bawah sehingga
batuan bagian atas menggantung. Hal ini mengakibatkan batuan yang
menggantung tersebut lama kelamaan runtuh. Akibat proses erosi dan
Nama : Joan Prameswari Kusumaning Putri
NRP : 5017231030
Kelas : B

runtuhan yang terus menerus akhirnya terbentuk tebing curam yang


disebut dengan air terjun.
4) River Terrace

River terrace merupakan teras sungai yang tampak sepanjang sisi


lembah, biasanya sejajar dengan tembok lembah. Kebanyakan teras
sungai terbentuk ketika erosi pada sungai meningkat dan melewati flood
pain. Teras mencerminkan elevasi lantai lembah purba dan sisa dataran
banjir purba.

5) Danau Tapal Kuda

Danau tapal kuda atau yang juga dapat disebut sebagai oxbow lake
merupakan yang awalnya sebuah meander , namun karena adanya
pemotong pada arus akibat pelurusan air, maka terbentuklah struktur
seperti tapal kuda. Oxbow lake terbentuk dikarenakan proses erosi dan
pengendapan di Kawasan sekitar danau. Erosi terjadi saat sedimen
terbawa, dan pengendapan berlangsung ketika sedimen tertinggal.
Akibatnya, terbentuklah pemandangan danau yang meliuk – liuk.

Anda mungkin juga menyukai