Meander atau sungai yang berkelok, secara umum adalah tikungan dalam aliran air
atau sungai berliku-liku. Sebuah Meander terbentuk ketika air bergerak di sungai mengikis
tepi luar dan memperlebar lembah nya. Sebuah aliran air dalam volume berapapun dapat
mengakibatkan jalur air menjadi berkelok-kelok, berkali kali mengikis endapan atau sedimen
dari luar tikungan dan mengendapkannya mereka di dasar sungai. Hasilnya adalah pola
meliuk seperti ular menerus sepanjang watershed atau daerah aliran sungai.
Sungai berkelok-kelok (meandering) pada suatu dataran aluvial mempunyai
serangkaian tikungan dengan urutan berbalikan yg dihubungkan dengan bagian lurus pendek
yg disebut Pelintas (crossing). Lebar sabuk meander (Width of meandering belt) disimbolkan
"Mb" adalah jarak lintas melintang antara titik puncak dari satu tikungan dengan titik puncak
pada tikungan sebalik yang berikutnya
Penyebab Meandering
Meandering disebabkan terjadinya ekses muatan sedimen waktu banjir, ketika terjadi
ekses aliran turbulen.
Dengan kenaikan aliran menyilang sedikit saja, akan terjadi aliran lebih besar di satu
tebing daripada di tebing yg lain.
Naiknya aliran kemudian akan lebih tertarik kearah tebing tersebut, yg menyebabkan
mengecilnya aliran di tebing yg lain, kemudian membentuk aliran melengkung dan akhirnya
menghasilkan meander pada alur sungai.
dapat didefinisikan sebagai suatu proses terjadinya aliran sungai aluvial yang
memungkinkan suatu lengkungan sungai menghilangkan belokan tertentu dan membuat
aliran utama secara komparatif mengalir melalui alur yg lurus dan lebih pendek.
1.
Sungai mulai berliku. Erosi lebih besar di luar tikungan, deposisi lebih dalam.
2.
3.
Pemotongan sungai melalui Meander, menciptakan sebuah jalur yang lurus dan
bentuk tapal kuda (oxbow lake)
4.