Sungai teranyam umumnya terdapat pada daerah datar dengan energi arus
alirannya lemah dan batuan di sekitarnya lunak. Sungai tipe ini bercirikan debit air
dan pengendapan sedimen tinggi. Daerah yang rata menyebabkan aliran dengan
mudah belok karena adanya benda yang merintangi aliran sungai utama.
Tipe sungai teranyam dapat dibedakan dari sungai kekelok dengan sedikitnya
jumlah lengkungan sungai, dan banyaknya pulau-pulau kecil di tengah sungai yang
disebut gosong. Sungai teranyam akan terbentuk dalam kondisi dimana sungai
mempunyai fluktuasi dischard besar dan cepat, kecepatan pasokan sedimen yang
tinggi yang umumnya berbutir kasar, tebing mudah tererosi dan tidak kohesif (Cant,
1982). Biasanya tipe sungai teranyam ini diapit oleh bukit di kiri dan kanannya.
Endapannya selain berasal dari material sungai juga berasal dari hasil erosi pada
bukit-bukit yang mengapitnya yang kemudian terbawa masuk ke dalam sungai.
Runtunan endapan sungai teranyam ini biasanya dengan pemilahan dan kelulusan
yang baik, sehingga bagus sekali untuk batuan waduk (reservoir).
Umumnya tipe sungai teranyam didominasi oleh pulau-pulau kecil (gosong)
berbagai ukuran yang dibentuk oleh pasir dan krikil. Pola aliran sungai teranyam
terkonsentrasi pada zona aliran utama. Jika sedang banjir sungai ini banyak material
yang terbawa terhambat pada tengah sungai baik berupa batang pepohonan ataupun
ranting-ranting pepohonan. Akibat sering terjadinya banjir maka di sepanjang
bantaran sungai terdapat lumpur yang mengusai hampir di sepanjang bantaran
sungai.
Struktur sedimen yang umum terbentuk adalah silang siur, gelembur
gelombang dan ripple cross-lamination. Pada saat air surut terjadi silang siur
dengan perkembangan pada gelembur gelombang dan perarian sejajar. Hal ini
terjadi pula pada permukaan bar. Pola pengendapan pada sungai teranyam pada
skala kecil tidak terlihat pada beberapa pembacaan well log, karena saluran dan bar
dapat berubah-ubah, pengendapan akan terlihat dengan secara acak dalam ukuran
yang besar dan distribusi lateral isi dari fragmen bar dan salluran tersebut.
Jika sungai sedang tidak dalam keadaan banjir maka yang terendapkan
adalah butiran halus dengan laminasi di bagian atas dari kerikil. Sedangkan lempung
banyak terbentuk pada bagian tanggul dari sungai. Diagram dari sungai teranyam,
yang memperlihatkan jika semakin rendah energi arus aliran, maka terbentuklah
gelembur gelombang (ripple) halus pada batuan pasir yang melaminasi di bagian
atas.
Pada umumnya sungai teranyam dicirikan bar yang banyak dan besar pada
sungai dengan ukuran yang sangat bervariasi. Bar ini dapat dibagi dalam:
1. longitudinal
2. linguoid
3. tranverse
Endapan sungai teranyam pada umumnya terdiri atas batu pasir kasar sampai
krikil. Lumpur terendapkan pada bagian dasar aliran sungai. Pada longitudinal bar
cenderung mengubah krikil menjadi pasir. Endapan dari sungai teranyam bervariasi
atas besarnya beban pengendapan yang terkirim, kedalaman dari air sungai dan
variasi pembelokan aliran sungai. Umumnya proses pengendapan rangkaian facies
vertikal juga tidak menunjukan perbedaan khusus .
Scott-type, umumnya terdiri dari batuan kasar, krikil-krikil dan sedikit
adanya sisipan batuan pasir pada sepanjang penampang vertikal dari type ini. Model
ini menunjukan sedikitnya perkembangan dari pengendapan batuan krikil. Donjek-
type, model ini teridi dari variasi lapisan pengendapan pada sungai teranyam dengan
campuran beban pasir dan kekrikil. Batuan berpasir banyak mendominasi pada
Linguoid dan transverse bars. Pada penampang vertikal ini terlihat variasi dari
ketebalan pembentukan lapisan. Platte-type, pengendapan tidak begitu nampak,
sekalipun terindikasi adanya rangkaian pengendapan pada sebagian longitudinal
bar dan superiposes linguoid bars dan ada sedit tanda berupa coal. Bijou Creek-
type, karakteristik proses pengendapan oleh pengendapan superimposes flood sejak
akumulasi arus air pada setiap kali terjadinya banjir.
Morfologi sungai merupakan hal yang menyangkut kondisi fisik sungai tentang geometri, jenis, sifat,
dan perilaku sungai dengan segala aspek perubahannya dalam dimensi ruang dan waktu, dengan
demikian menyangkut sifat dinamik sungai dan lingkungannya yang saling berkaitan antara satu
dengan yang lainnya.