Anda di halaman 1dari 12

5.

PERENCANAAN KUDA-KUDA (RAFTER)

3 meter
20 meter

5.2 Data Teknis Rafter

- Bentang kuda-kuda = 20 m = 20000 mm


- Tinggi kolom = 3 m = 3000 mm
- Panjang Rafter (miring) Lx = 21 m = 21000 mm
- Jarak antar gording Ly = 1,20 m = 1200 mm
- Jarak antar kuda-kuda = 6,00 m = 6000 mm
- Jumlah gording yang terletak diujung balok = 2 bh
- Jumlah gording yang terletak di tengah balok = 8 bh
- Jumlah total gording = 10 bh
- Jarak antara pengaku vertikal pada badan a = 1,20 m = 1200 mm
- Tebal plat pengaku vertikal pada badan ts = 0,01 m = 10 mm

5.1 Data Profil

Profil yang digunakan = IWF 298.149.5,5.8


sehingga didapat data :

\ H = 298 mm r = 13 mm
B = 149 mm rx = 124 mm
tw = 5,5 mm ry = 32,9 mm
tf = 8 mm Sx = 424000 mm3
A = 4080 mm2 Sy = 59300 mm3
W = 0,32 kN/m
Ix = 63200000 mm4
Iy = 4420000 mm4

Material Propertis
fy = 240 Mpa
fr = 70 Mpa
fu = 160 Mpa
G = 800000 Mpa
σ = 160 Mpa
E = 200000 Mpa
5.3 Perhitungan Pembebanan

5.3.1 Beban Mati


• Gording pada ujung balok = menerima beban setengah jarak gording = 0,6 meter

- Berat sendiri penutup atap : 0,6 x 0,2 kN/m2 = 0,12 kN


- Berat sendiri gording : 0,6 x 0,045 kN/m = 0,027 kN
- Berat kuda-kuda sendiri : 0,6 x 0,32 kN/m = 0,192 kN
- Berat alat penyambung : 10% x BS Kuda-kuda = 0,0192 kN +
Beban Total P ujung : = 0,3582 kN

• Gording pada tengah balok = menerima beban satu kali jarak gording = 1,20 meter

- Berat sendiri penutup atap : 1,2 x 0,2 kN/m2 = 0,24 kN


- Berat sendiri gording : 1,2 x 0,045 kN/m = 0,054 kN
- Berat kuda-kuda sendiri : 1,2 x 0,32 kN/m = 0,384 kN
- Berat alat penyambung : 10% x BS Kuda-kuda = 0,0384 kN +
Beban Total P tengah : 0,7164 kN

Beban mati terpusat dijadikan menjadi beban mati merata (q) :

q = ∑P = ( 2 x 0,3582 ) + ( 8 x 0,7 ) = 0,6141 kN/m


0,5L 0,5 x 21

5.3.2 Beban Hidup


Dipilih beban yang terbesar antara beban orang atau beban air hujan

• Beban Orang = 1,00 kN


• Beban Air Hujan = 40 - 0,8 x α
40 - 0,8 x 10 = 0,32 kN/m2
= ql x jarak gording x jarak antar kuda-kuda
= 0,32 x 1,20 x 6,00 = 2,304 kN

Maka dipilih beban akibat air hujan


q = ∑P = 10 x 2,304 = 2,1943 kN/m
0,5L 0,5 x 21

5.3.3 Beban Angin Pada Bidang Atap


- Beban Angin P = 0,30 kN/m2 (Untuk bangunan yang jauh dari pantai)
- Beban Angin Tekan
Wt = 0,1 x 0,30 x 6,00 = 0,18 kN/m
- Beban Angin Hisap
Whs = -0,4 x 0,30 x 6,00 = -0,72 kN/m

5.3.4 Beban Angin Pada Bidang Dinding


- Beban Angin P = 0,30 kN/m2 (Untuk bangunan yang jauh dari pantai)
- Beban Angin Tekan
Wt = 0,9 x 0,30 x 6,00 = 1,62 kN/m
- Beban Angin Hisap
Whs = -0,4 x 0,30 x 6,00 = -0,72 kN/m

5.3.5 Kombinasi Pembebanan

Merujuk pada ketentuan peraturan SNI 03-1729 Tentang Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung,
Kombinasi pembebanan yang diisyaratkan adalah :

Comb. 1 = 1,4D
Comb. 2 = 1,2 DL + 1,6LL
Comb. 3 = 1,2 DL + 1,6LL + 0,8 qw
Comb. 4 = 1,2 DL + 1,3qw
5.3.6 Skema Pembebanan

Pembebanan Akibat Beban Mati

Pembebanan Akibat Beban Hidup

Pembebanan Akibat Beban Angin


5.3.7 Input Pembebanan
Perhitungan struktur dibantu menggunakan program aplikasi SAP2000
5.4 Hasil Analis Struktur

Dari hasil analisis struktur menggunakan program aplikasi SAP2000, didapat output gaya-gaya dalam dan
maximum sebagai berikut :

- Momen Maksimum akibat beban terfaktor Mu = 6732082,86 Nmm


- Momen pada 1/4 Bentang MA = 76767676 Nmm
- Momen di Tengah Bentang MB = Nmm
- Momen pada 3/4 Bentang MC = Nmm
- Gaya Aksial akibat beban terfaktor Nu = 73776,288 N
- Gaya geser akibat beban terfaktor Vu = 46110,18 N

- Koefisien Momen Tekuk Torsi Lateral Cb = 1,3 (Ketentuan)


- Faktor Reduksi Kekuatan untuk aksial tekan ɸn = 0,85 (Ketentuan)
- Faktor Reduksi Kekuatan untuk Lentur ɸb = 0,9 (Ketentuan)
- Faktor Reduksu Kekuatan untuk Geser ɸf = 0,75 (Ketentuan)

5.5 Cek Profil Rafter


5.5.1 Tahanan Aksial Tekan
Menentukan panjang tekuk rafter (jepit-jepit) :
- Lkx = 21000 x 0,5 = 10500 mm
L
- ky = 1200 x 0,5 = 600 mm

Menentukan parameter kelangsingan rafter :


- λcx = (1/π)*(Lkx/rx)*(√ fy/E) = 0,93
- λcy = (1/π)*(Lky/ry)*(√ fy/E) = 0,20

Menentukan daya dukung nominal rafter :


dengan ketentuan :
1) Untuk λc < 0,25 maka ω = 1
2) Untuk 0,25 < λc < 1,2 maka ω = 1,43/(1,6-0,67*λc)
3) Untuk λc > 1,2 maka ω = 1,43*λc2
maka didapat nilai,

- Untuk λcx < 0,25 = -


- Untuk 0,25 < λcx < 1,2 = 1,468
- Untuk λcx > 1,2 = -
- Maka didapat nilai, ωx = 1,468

- Untuk λcy < 0,25 = 1,000


- Untuk 0,25 < λcy < 1,2 = -
- Untuk λcy > 1,2 = -
- Maka didapat nilai, ωy = 1,000
- Nnx = A*fy/ωx = 667021,6 N
- Nny = A*fy/ωy = 979200,0 N
- Digunakan nilai Nn minimum = 667021,6 N
- Tahanan Aksial Tekan = ɸn * Nn = 566968,4 N
- Syarat yang harus dipenuhi :
Nu / ɸn*Nn < 1
0,130 < 1 = (OK)
5.5.2 Tahanan Momen Lentur
Menentukan Konstata-konstata untuk profil IWF Simetris
- h1 = t2 + r = 21,0 mm
- h2 = H - 2(h1) = 256,0 mm
- h = H - t2 = 290,0 mm
- J = ∑bt3/3 = 48227,3 mm
- lw = (ly * h2)/4 = 92930500000 mm6
- Zx = (b*tf)*(h-tf)+tw*(0,5*h-tf)*(0,5*h-tf) = 439373,5 mm3
- X1 = (π/Sx)*√(E*G*J*A/2) = 29382,2799 Mpa
- X 2 = 4*(Sx/(G*J))^2*lw/ly = 2,3955E-11 mm2 / N2
- Syarat yang harus dipenuhi
untuk balok dengan pengaku : a/h < 3,00
4,0268 < 3,00 = Tidak berlaku rumus balok dg
pengaku
- Ketebalan plat badan dengan pengaku vertikal tanpa
pengaku memanjang harus memenuhi :
h/tw < 7,07*√(E/fy)
52,727 < 204,09332 = Tebal plat badan memenuhi

5.5.3 Momen Nominal Pengaruh Tekuk Lokal


menentukan kuat nominal lentur penampang dengan pengaruh tekuk lokal.
kontrol penampang termasuk kompak, tidak kompak atau langsing

• Untuk tekuk lokal plat sayap:


- kelangsingan penampang sayap
λ = B / tf = 18,625
- Batas kelangsingan maks.u/ penampang kompak
λp = 170/√fy = 10,973
- Batas kelangsingan maks.u/ penampang non kompak
λr = 370 / √ fy-fr = 28,378
λ > λp dan λ < λr
maka termasuk = Penampang non kompak

- Momen Plastis Mp = Zx * fy = 105449640 Nmm


- Momen Batas Tekuk Mr = Sx * (fy - fr) = 72080000 Nmm
- Momen Nominal Penampang
Penampang kompak : λ < λp
Mn = Mp = - Nmm
Penampang non kompak : λp < λ < λr
Mn = Mp-(Mp-Mr)*((λ-λp)/(λr-λp)) = 90779122,8 Nmm
Penampang langsing : λ > λr
Mn = Mr*(λr/λ)2 = - Nmm
- Momen nominal yang digunakan Mn = 90779122,8 Nmm

• Untuk tekuk lokal plat badan:


- kelangsingan penampang badan
λ = h / tw = 54,182
- Batas kelangsingan maks.u/ penampang kompak
λp = 1680/ √ fy = 108,444
- Batas kelangsingan maks.u/ penampang non kompak
λr = 2550 / √ fy = 164,602
λ < λp dan λ < λr
maka termasuk = penampang kompak

- Momen Plastis Mp = Zx * fy = 105449640 Nmm


- Momen Batas Tekuk Mr = Sx * (fy - fr) = 72080000 Nmm
- Momen Nominal Penampang
Penampang kompak : λ < λp
Mn = Mp = 105449640 Nmm
Penampang non kompak : λp < λ < λr
Mn = Mp-(Mp-Mr)*((λ-λp)/(λr-λp)) = - Nmm
Penampang langsing : λ > λr
2
Mn = Mr*(λr/λ) = - Nmm
- Momen nominal yang digunakan Mn = 105449640 Nmm
5.5.4 Momen Nominal Balok Plat Berdinding Penuh
- kelangsingan penampang badan
λ = h / tw = 54,182
- Untuk penampang yang mempunyai ukuran :
syarat : h / tw > λr
54,182 > 28,378 = Harus dihitung dengan rumus: Mn
= Kg*S*fcr
- Untuk kelangsingan : λG < λp fcr = fy
- Untuk kelangsingan : λp < λG < λr fcr = Cb*fy*(1-(λG - λp)/(2*( λr-λp)))
- Untuk kelangsingan : λG > λr fcr = fc*(λr-λG)2

- Untuk tekuk torsi lateral : fc = Cb*fy/2


- Untuk tekuk lokal : fc = fy 2

- Koefisien momen tekuk torsi lateral, Cb = 1,3


- Perbandingan luas plat badan terhadap luas plat sayap,
ar = h*tw / (B*tf) = 1,38
3
- Momen inersia I1 = Iy/2 - 1/12*tw *1/3*h2 = 2208816,9 mm4
- Luas Penampang A1 = A/2 - 1/3*tw*h2 = 1570,7 mm2
- Jari-jari girasi daerah plat sayap ditambah sepertiga bagian
plat badan yang mengalami tekan,
r1 = √(I1/A1) = 37,5 mm

• Momen nominal berdasarkan tekuk torsi lateral :


- Jarak antar pengekang lateral L = 1200,0 mm
- Angka kelangsingan
λg = L / ry = 36,474
- Batas kelangsingan maks.u/ penampang kompak
λp = 1,76*√ (E/fy) = 50,807
- Batas kelangsingan maks.u/ penampang non kompak
λr = 4,40*√ (E/fy) = 127,017
λg < λp dan λ < λr
maka termasuk = penampang kompak
- Tegangan acuan u momen kritis tekuk torsi lateral
fc = Cb*fy/2 = 156,00 Mpa
syarat : Jika fc < fy, maka diambil fc = 156,00 Mpa
Jika fc > fy, maka diambil fc = - Mpa
maka diambil fc = 156,00 Mpa
- Tegangan kritis penampang dihitung sebagai berikut :
syarat :
λG < λp fcr = fy = 240,00 Mpa
λp < λG < λr fcr = Cb*fy*(1-(λG - λp)/(2*( λr-λp)) = - Mpa
λG > λr fcr = fc*(λr-λG)2 = - Mpa
Tegangan kritis penampang, fcr = 240,00 Mpa
syarat : Jika fcr < fy, maka diambil fcr = 240,00 Mpa
Jika fcr > fy, maka diambil fcr = - Mpa
maka diambil fcr = 240,00 Mpa
- Modulus penampang elastis S = Sx = 424000 mm3
- Koefisien balok plat berdinding penuh
Kg = 1-{ar/(1200+300*ar)}*{h/tw-2550/√fcr} = 1,137
- Momen nominal penampang
Mn = Kg*S*fcr = 115739363 Nmm
• Momen nominal berdasarkan tekuk lokal pada sayap :
- Angka kelangsingan
λg = B / tf = 18,625
- Faktor kelangsingan penampang sayap
ke = 4 / √(h/tw) = 0,543
syarat : Jika ke < 0,763, maka diambil ke = 0,543
Jika ke > 0,763, maka diambil ke = -
maka diambil ke = 0,543
- Batas kelangsingan maks.u/ penampang kompak
λp = 0,38*√ (E/fy) = 10,970
- Batas kelangsingan maks.u/ penampang non kompak
λr = 1,35*√ (E/fy) = 38,971
λg > λp dan λ < λr
maka termasuk = Penampang Non Kompak
- Tegangan acuan u momen kritis tekuk lokal
fc = fy/2 = 120,00 Mpa
- Tegangan kritis penampang dihitung sebagai berikut :
λG < λp fcr = fy = - Mpa
λp < λG < λr fcr = Cb*fy*(1-(λG - λp)/(2*( λr-λp)) = 269,35 Mpa
λG > λr fcr = fc*(λr-λG)2 = - Mpa
Tegangan kritis penampang, fcr = 269,35 Mpa
syarat : Jika fcr < fy, maka diambil fcr = - Mpa
Jika fcr > fy, maka diambil fcr = 240,00 Mpa
maka diambil fcr = 240,00 Mpa
- Modulus penampang elastis S = Sx = 424000 mm3
Kg = 1-{ar/(1200+300*ar)}*{h/tw-2550/√fcr} = 1,137
- Momen nominal penampang
Mn = Kg*S*fcr = 115739363 Nmm

5.5.5 Momen Nominal Pengaruh Tekuk Lateral


- Tegangan leleh dikurangi tegangan sisa
fL = fy - fr = 170,00 Mpa
- Momen Plastis
Mp = Zx * fy = 105449640 Nmm
- Momen Batas Tekuk
Mr = Sx * (fy - fr) = 72080000 Nmm
- Koefisien momen tekuk torsi lateral, Cb = 1,30
- Jarak antar pengekang lateral L = 1200,0 mm
- Batas bentang pendek
Lp = 1,76*ry*√ (E/fy) = 1671,5 mm
- Batas bentang sedang
Lr = ry*X1 / fL*√ {1+√(1+X2*fL2)} = 4020,8 mm
L < Lp dan L < Lr
maka termasuk = Bentang Pendek
- Momen Nominal
Bentang pendek : L < Lp
Mn = Mp = 105449640 Nmm
Bentang sedang : Lp < L < Lr
Mn = Cb*{Mr+(Mp-Mr)*(Lr-L)/(Lr-Lp)} = - Nmm
Bentang panjang : L > Lr
2
Mn = Cb*π /L*√ (E*Iy*G*J+(π*E/L) *Iy*Iw) = - Nmm
Mn = 105449640 Nmm
karena = Mn < Mp
- Momen nominal yang digunakan Mn = 105449640 Nmm
5.5.6 Momen Nominal Pengaruh Tekuk Lokal Pada Badan
- Gaya Aksial Leleh
Ny = A * fy = 979200 N
Nu / (b*Ny) = 0,084
- Kelangsingan penampang badan
λ = h / tw = 54,182
- Batas kelangsingan maks.u/ penampang kompak
λp = 1680/ √ fy*(1-2,75*Nu/(b*Ny)) = 83,478
jika Nu/(b*fy) > 0,125 maka, λp = -
- Batas kelangsingan maks.u/ penampang non kompak
λr = 2550/√fy*(1-0,74*Nu/(b*fy)) = 154,405
λ < λp dan λ < λr
maka termasuk = Penampang Kompak

- Momen Plastis Mp = Zx * fy = 105449640 Nmm


- Momen Batas Tekuk Mr = Sx * (fy - fr) = 72080000 Nmm
- Momen Nominal
Penampang kompak : λ < λp
Mn = Mp = 105449640 Nmm
Penampang non kompak : λp < λ < λr
Mn = Mp-(Mp-Mr)*((λ-λp)/(λr-λp)) = - Nmm
Penampang langsing : λ > λr
Mn = Mr*(λr/λ)2 = - Nmm
- Momen nominal yang digunakan Mn = 105449640 Nmm

5.5.7 Momen Lentur


• Momen nominal pengaruh tekuk lokal :
- Momen nominal pengaruh tekuk lokal pada sayap, Mn = 90779122,8 Nmm
- Momen nominal pengaruh tekuk lokal pada badan, Mn = 105449640 Nmm
• Momen nominal balok plat berdinding penuh :
- Momen nominal pengaruh tekuk torsi lateral, Mn = 115739363 Nmm
- Momen nominal pengaruh tekuk lokal pada sayap, Mn = 115739363 Nmm
• Momen nominal pengaruh tekuk lateral: Mn = 105449640 Nmm
• Momen nominal pengaruh tekuk lokal pada badan: Mn = 105449640 Nmm

- Diambil momen nominal minimum Mn = 90779122,8 Nmm


- Tahanan momen lentur, ɸu*Mn = 81701210,52 Nmm

5.5.8 Interaksi Aksial Tekan dan Momen Lentur


- Gaya aksial akibat beban terfaktor, Nu = 73776,288 N
- Momen akibat beban terfaktor, Mu = 6732082,86 Nmm
- Tahanan aksial tekan ɸn*Nn = 566968,4 N
- Tahanan momen lentur ɸb*Mn = 81701210,52 Nmm
Nu/(ɸn*Nn) = 0,13
Syarat yang harus dipenuhi:
Jika, Nu/(ɸn*Nn) > 0,2
Nu/(ɸn*Nn)+8/9*(Mu/(ɸb*Mn)) = -
Jika, Nu/(ɸn*Nn) < 0,2
Nu/(2*ɸn*Nn)+(Mu/(ɸb*Mn)) = 0,733
digunakan nilai, = 0,733

- Interaksi Aksial Tekan dan Momen Lentur


syarat : 0,733 < 1,0 = Konstruksi Aman
5.5.9 Tahanan Geser

- Tahanan geser nominal plat badan dengan pengaku dihitung sebagai berikut:
Tahanan geser plastis : h/tw < 1,10*√(Kn*E/fy)
Vn =0,60*fy*Aw
Tahanan geser elasto plastis : 1,10*√(Kn*E/fy) < h/tw < 1,37*√(Kn*E*fy)
Vn = 0,60*fy*Aw*(1,10*√(Kn*E/fy))/(h/tw)
Tahanan geser elastis: h/tw > 1,37*√(Kn*E*fy)
Vn = 0,90*Aw*Kn*E/(h/tw)2

- Luas penampang badan, Aw = tw*h = 1639,000 mm2


kn = 5+5/(a/h)2 = 5,027
- Perbandingan tinggi terhadap tebal badan, h/tw = 54,182
1,10*√(kn*E/fy) = 71,194
1,37*√(kn*E/fy) = 88,669
h/tw < 1,10*√(kn*E/fy)
dan
h/tw < 1,37*√(kn*E/fy)
- maka termasuk : = Tahanan geser plastis
- Tahanan geser nominal
Vn = 0,60*fy*Aw = 236016 N
Vn = 0,60*fy*Aw*(1,10*√(kn*E/fy))/(h/tw) = - N
Vn = 0,90*Aw*kn*E/(h/tw)2 = - N
- Tahanan geser nominal, Vn = 236016 N
- Tahanan gaya geser, ɸf * Vn = 177012 N
- Gaya geser akibat beban terfaktor Vu = 46110,18 N
- Syarat yang harus dipenuhi :
Vu < ɸf*Vn
46110,180 < 177012,0 = Konstruksi Aman

Vu/ɸf*Vn < 1,0


0,260 < 1,0 = Konstruksi Aman

5.5.10 Interaksi Geser dan Lentur

- Elemen yang memikul kombinasi geser dan lentur harus


dilakukan kontrol sebagai berikut :
- Syarat yang harus dipenuhi untuk interaksi geser dan lentur:

Mu/(ɸb*Mn)+0,625*Vu/(ɸf*Vn) < 1,375

Mu/(ɸb*Mn) = 0,0824
Vu/ɸf*Vn = 0,2605
Mu/(ɸb*Mn)+0,625*Vu/(ɸf*Vn) = 0,2452
Mu/(ɸb*Mn)+0,625*Vu/(ɸf*Vn) < 1,375
0,2452 < 1,375 = Konstruksi Aman

5.5.10 Pengaku Vertikal Pada Badan


- Tebal plat pengaku vertikal pada badan (Stiffner ) ts = 10 mm
- Tinggi plat pengaku hs = H-2*tf = 282 mm
- Luas penampang plat pengaku As = hs*ts = 2820 mm2
- Untuk sepasang pengaku D = 1,0
Cv = 1,5*kn*E/fy*1/(h/tw)^2 = 2,140
0,5*D*Aw*(1+Cv)*(a/h-(a/h)2/√(1+(a/h)2) = 93,609 mm2
- Syarat yang harus dipenuhi :
2 2
0,5*D*Aw*(1+Cv)*(a/h-(a/h) /√(1+(a/h) ) < As
93,6093 < 2820 = OK
- Pengaku vertikal pada plat badan harus mempunyai momen inersia :
Untuk : a/h < √2 Is = 0,75 * h * tw
3

Untuk : a/h > √2 Is = 1,5 * h3*tw3/a2

a/h = 4,027
Is = 2/3*hs*ts3 = 188000,00 mm4

- Batasan momen inersia pengaku vertikal dihitung :


Is = 0,75 * h * tw3 = - mm4
3 3 2
Is = 1,5 * h *tw /a = 4586,333 mm4
Momen inersia minimum = 4586,333 mm4

- Kontrol momen inersia plat pengaku :


188000 > 4586,333 = OK

Anda mungkin juga menyukai