Anda di halaman 1dari 26

PERHITUNGAN SUPERCORDECK TRANSMART MATARAM PELAT LANTAI DASAR (Drive Way)

A. DATA TEKNIS
Pelat Bondek
Nama Material : Supercordeck
Bahan Dasar : High Tensile Stress ; Z 180 Standart JIS 3302
Lapisan Lindung : Hot DIP Galvanized
Tebal Standart : 0.7 mm BMT
Tinggi Gelombang : 51 mm
Lebar Efektif : 1005 mm
Yield Strength (fy) : 550 MPa
Momen Inersia (I) : 430,023.4141 mm4/m

Pelat Beton
Nama Material : Beton
Berat jenis beton : 2400 kg/m3
Tebal pelat : 150 mm
Panjang bentang : 3.7 m

Komposit Bondek + Beton


Momen Inersia (I) : 196,816,016.82 mm4/m
Titik berat dari serat bawah (Y) : 86.18 mm
Luas Area (A) : 125,288.27 mm2

Tulangan
Nama Material : Wiremesh 8 - 150
Diameter : 8 mm
Luas area tulangan (As Pasang) : 335 mm2/m'

fy tulangan : 500 MPa

B. DATA PERENCANAAN
Beban SDL = 100 kg/m2
Beban LL = 800 kg/m2

C. PEMBEBANAN
Beban Mati
Berat pelat sendiri : 360 kg/m
Berat mati : 100 kg/m
Berat mati total (QD) : 460 kg/m

Beban Hidup
Beban Hidup (QL) : 800 kg/m

Beban Ultimate
Qu = 1,2 QD + 1,6 QL = 1832 kg/m

D. PERHITUNGAN MOMEN ULTIMATE


Keterangan : Perhitungan momen dan penulangan dihitung tiap meter lari, yang digunakan adalah
beban ultimate untuk perhitungan kekuatan. Sehingga perhitungan momen mengacu pada pasal 13.3
Peraturan Beton Bertulang Indonesia untuk pelat persegi.

Lapangan
Mly = Mlx = 0,001 x q x l2 x 35
= 0,001 x 1832 x 3,72 x 35
= 877.80 kgm
= 8,778,028.00 Nmm
Tumpuan
Mty = Mtx = 0,001 x q x l2 x 62
= 0,001 x 1832 x 3,72 x 62
= 1,554.96 kgm
= 15,549,649.60 Nmm

E. PERHITUNGAN GAYA TARIK (T)


Keterangan : Pembebanan dan penulangan dihitung tiap meter lari ( 1 m = 1000 mm ) untuk
perhitungan tegangan (σ) dan gaya tarik (T) digunakan perhitungan secara konvensional sesuai
dengan prinsip-prinsip mekanika bahan.

Lapangan
σ = Mlx x Y / I
= 3.843643 N/mm2

T = 0,5 x σ x Y x 1000
= 165,622.57 N

Tumpuan
σ = Mtx x (tebal plat - Y) / I
= 5.04 N/mm2

T = 0,5 x σ x (tebal plat - Y) x 1000


= 160,895.45 N

F. KONTROL DESIGN PENULANGAN


Keterangan : Pembebanan dan penulangan dihitung tiap meter lari dan diambil kondisi kritisnya
(b = 1 m = 1000 mm)

Diketahui As min tulangan berdasarkan SNI 2847-2002 Pasal 9.12.1


As min = 0,0018 x 450 / fy x b x tpelat
Lapangan
Desain penulangan lapangan menggunakan pelat Supercordeck, diketahui fy = 550 MPa
As min = 0,0018 x 450 / 550 x 1000 x 150
= 222.01 mm2

As pasang = tsupercordeck x b
= 0,7 mm x 1000 mm
= 700 mm2 > 222.01

T = Фt x As pasang x fy
= 0,8 x 700 x 550
= 308,000 N > 165,622.57

# Pelat supercordeck dapat digunakan pada serat bawah pelat

Tumpuan
Percobaan 1 asumsi desain penulangan tumpuan awal menggunakan wiremesh M8 - 150
(As pasang = 335 mm2)
As min = 0,0018 x 450 / 500 x 1000 x 150
= 243.00 mm2

As pasang = 335 mm2

T = Фt x As pasang x fy
= 0,8 x 335 x 500
= 133,973 N < 160,895.45

# Desain Wire mesh dapat digunakan, disarankan menggunakan Tulangan Ekstra

G. KONTROL LENDUTAN
a. Setelah Pengecoran
Beban Mati
Pelat lantai = 2400 kg/m3 x Luas Area = 2400 x (0,15 m x 1 m)
= 360 kg/m
Tambahan = 100 kg/m
Berat sendiri supercordeck = 6.6 kg/m
Beban Mati Total (Qd) = 466.6 kg/m

Beban Hidup
Beban Hidup (QL) = 800 kg/m

Beban Ultimate
Qu = 1,2 Qd + 1,6 QL
= 1,839.92 kg/m

Lendutan Ijin
δ = L / 360
= 370/360
= 1.028 cm

Lendutan yang terjadi


δ = 5/384×(𝑞 × 𝐿^4)/(𝐸×𝐼)
= 0.114 cm
# Lendutan yang terjadi tidak melampaui lendutan ijin.

b. Saat Pengecoran
Beban
Pelat lantai = 2400 kg/m3 x Luas Area = 2400 x (0,15 m x 1 m)
= 360 kg/m
Berat sendiri supercordeck = 6.9 kg/m
Beban Total (Qtotal) = 366.9 kg/m

Lendutan Ijin
δijin = L / 240
= 370/240
= 1.542 cm

Lendutan yang terjadi


δ = 5/384×(𝑞 × 𝐿^4)/(𝐸×𝐼)
= 10.410 cm

Lendutan yang terjadi dengan props


δ = 5/384×(𝑞 × 𝐿^4)/(𝐸×𝐼)
= 1.301 cm < 1.542

# Lendutan yang terjadi tidak melampaui lendutan ijin, setelah pemasangan props
per jarak 2,2 meter.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan pendekatan perhitungan luasan tulangan maka tulangan positif dapat menggunakan
Supercordeck, sedangkan pada tulangan negatif perlu dilakukan penambahan tulangan.
Secara umum, lendutan masih belum melewati lendutan ijin.
Sehingga Supercordeck aman untuk digunakan.
Pendekatan yang diperhitungkan hanya digunakan sebagai referensi dan bukan sebagai
acuan mutlak perhitungan struktur. Pihak Utomodeck tidak bertanggung jawab apabila
terjadi sesuatu pada konstruksi.
AI DASAR (Drive Way)
gunakan adalah
cu pada pasal 13.3

sional sesuai

ndisi kritisnya
OK

OK

NOT OK
OK

menggunakan

kan sebagai
wab apabila
PERHITUNGAN SUPERCORDECK PT KAI DURI

A. DATA TEKNIS
Pelat Bondek
Nama Material : Supercordeck
Bahan Dasar : High Tensile Stress ; Z 220 Standart JIS 3302
Lapisan Lindung : Hot DIP Galvanized
Tebal Standart : 0.7 mm BMT
Tinggi Gelombang : 51 mm
Lebar Efektif : 1005 mm
Yield Strength (fy) : 500 MPa
Momen Inersia (I) : 430,023.4141 mm4/m

Pelat Beton
Nama Material : Beton
Berat jenis beton : 2400 kg/m3
Tebal pelat : 140 mm
Panjang bentang y : 8.00 m
Panjang bentang x : 6.00 m

Komposit Bondek + Beton


Momen Inersia (I) : 158,063,547.08 mm4/m
Titik berat dari serat bawah (Y) : 81.0030 mm
Luas Area (A) : 115,266.26 mm2

Tulangan
B1 (300 x 600)
Nama Material : Tulangan Deform 16 - 150
Diameter : 16 mm
Luas area tulangan (As Pasang) : 1340 mm2/m'
fy tulangan : 500 MPa
B2 (250 x 500)
Nama Material : Tulangan Deform 16 - 125
Diameter : 16 mm
Luas area tulangan (As Pasang) : 1608 mm2/m'
fy tulangan : 500 MPa

B. DATA PERENCANAAN
Beban SDL = 100 kg/m2
Beban LL = 400 kg/m2

C. PEMBEBANAN
Beban Mati
Berat pelat sendiri : 336 kg/m
Berat mati : 100 kg/m
Berat mati total (QD) : 436 kg/m

Beban Hidup
Beban Hidup (QL) : 400 kg/m

Beban Ultimate
Qu = 1,2 QD + 1,6 QL = 1163.2 kg/m

D. PERHITUNGAN MOMEN ULTIMATE


Keterangan : Perhitungan momen dan penulangan dihitung tiap meter lari, yang digunakan adalah
beban ultimate untuk perhitungan kekuatan. Sehingga perhitungan momen mengacu pada pasal 13.3
Peraturan Beton Bertulang Indonesia untuk pelat persegi.

Lapangan
Mly = = 0,001 x q x l2 x 19
= 0,001 x 1163,2 x 8²x 19
= 1,414.45 kgm
= 14,144,512.00 Nmm
Mlx = = 0,001 x q x l2 x 31
= 0,001 x 1163,2 x 6²x 31
= 1,465.63 kgm
= 14,656,320.00 Nmm
Tumpuan
`Mty = 0,001 x q x l2 x 57
= 0,001 x 1163,2 x 8² x 57
= 4,243.35 kgm
= 42,433,536.00 Nmm
Mtx = 0,001 x q x l2 x 69
= 0,001 x 1163,2 x 4² x 69
= 2,889.39 kgm
= 28,893,888.00 Nmm

E. PERHITUNGAN GAYA TARIK (T)


Keterangan : Pembebanan dan penulangan dihitung tiap meter lari ( 1 m = 1000 mm ) untuk
perhitungan tegangan (σ) dan gaya tarik (T) digunakan perhitungan secara konvensional sesuai
dengan prinsip-prinsip mekanika bahan.

Lapangan
σ = Mlx x Y / I
= 7.510940 N/mm2

T = 0,5 x σ x Y x 1000
= 304,204.35 N
Tumpuan
σ = Mtx x (tebal plat - Y) / I
= 10.78 N/mm2

T = 0,5 x σ x (tebal plat - Y) x 1000


= 318,129.63 N

F. KONTROL DESIGN PENULANGAN


Keterangan : Pembebanan dan penulangan dihitung tiap meter lari dan diambil kondisi kritisnya
(b = 1 m = 1000 mm)

Diketahui As min tulangan berdasarkan SNI 2847-2002 Pasal 9.12.1


As min = 0,0018 x 450 / fy x b x tpelat

Lapangan
Desain penulangan lapangan menggunakan pelat Supercordeck, diketahui fy = 500 MPa
As min = 0,0018 x 450 / 500 x 1005 x 140
= 227.93 mm2

As pasang = tsupercordeck x b
= 0,7 mm x 1000 mm
= 700 mm2 > 227.93

T = Фt x As pasang x fy
= 0,8 x 700 x 500
= 280,000 N < 304,204.35

# Pelat supercordeck dapat digunakan pada serat bawah pelat

Tumpuan
Percobaan desain penulangan tumpuan awal menggunakan Tulangan deform 16-
(As pasang =1340 mm2)
As min = 0,0018 x 450 / 500 x 1000 x 140
= 226.80 mm2

As pasang = 1340 mm2

T = Фt x As pasang x fy
= 0,8 x 1340 x 500
= 535,893 N > 318,129.63

Percobaan desain penulangan tumpuan awal menggunakan Tulangan deform 16-


(As pasang =1608 mm2)
As min = 0,0018 x 450 / 500 x 1000 x 140
= 226.80 mm2
As pasang = 1608 mm2

T = Фt x As pasang x fy
= 0,8 x 1608 x 500
= 643,072 N > 227.93
# Desain Wire mesh dapat digunakan, disarankan menggunakan Tulangan Ekstra

G. KONTROL LENDUTAN
a. Setelah Pengecoran
Beban Mati
Pelat lantai = 2400 kg/m3 x Luas Area = 2400 x (0,14 m x 1 m)
= 336 kg/m
Tambahan = 100 kg/m
Berat sendiri supercordeck = 6.6 kg/m
Beban Mati Total (Qd) = 442.6 kg/m

Beban Hidup
Beban Hidup (QL) = 400 kg/m

Beban Ultimate
Qu = 1,2 Qd + 1,6 QL
= 1,171.12 kg/m

Lendutan Ijin
δ = Lx/ 360
= 600/360
= 1.667 cm
= Ly / 360
= 800/360
= 2.222 cm

Lendutan yang terjadi


δ = 5/384×(𝑞 × 𝐿x^4)/(𝐸×𝐼)
= 0.625 cm
= 5/384×(𝑞 × 𝐿y^4)/(𝐸×𝐼)
= 2709.368 cm

# Lendutan yang terjadi tidak melampaui lendutan ijin.

b. Saat Pengecoran
Beban
Pelat lantai = 2400 kg/m3 x Luas Area = 2400 x (0,14m x 1 m)
= 336 kg/m
Berat sendiri supercordeck = 6.9 kg/m
Beban Total (Qtotal) = 342.9 kg/m

Lendutan Ijin
δijin = Lx / 240
= 600/240
= 2.500 cm
= Ly / 240
=
800/240
= 3.333 cm
Lendutan yang terjadi
δ = 5/384×(𝑞 × 𝐿x^4)/(𝐸×𝐼)
= 67.280 cm
= 5/384×(𝑞 × 𝐿y^4)/(𝐸×𝐼)
= 212.640 cm

Lendutan yang terjadi dengan props


δ = 5/384×(𝑞 × 𝐿x^4)/(𝐸×𝐼)
= 1.216 cm < 2.500
= 5/384×(𝑞 × 𝐿y^4)/(𝐸×𝐼)
= 1.216 cm < 3.333

# Lendutan yang terjadi tidak melampaui lendutan ijin, setelah pemasangan props
per jarak 2,2 meter.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan pendekatan perhitungan luasan tulangan maka tulangan positif dapat menggunakan
Supercordeck, sedangkan pada tulangan negatif perlu dilakukan penambahan tulangan.
Secara umum, lendutan masih belum melewati lendutan ijin.
Sehingga Supercordeck aman untuk digunakan.
Pendekatan yang diperhitungkan hanya digunakan sebagai referensi dan bukan sebagai
acuan mutlak perhitungan struktur. Pihak Utomodeck tidak bertanggung jawab apabila
terjadi sesuatu pada konstruksi.
da pasal 13.3
OK

NOT OK

OK
OK
OK

OK
PERHITUNGAN SUPERCORDECK PT KAI DURI

A. DATA TEKNIS
Pelat Bondek
Nama Material : Supercordeck
Bahan Dasar : High Tensile Stress ; Z 220 Standart JIS 3302
Lapisan Lindung : Hot DIP Galvanized
Tebal Standart : 0.7 mm BMT
Tinggi Gelombang : 51 mm
Lebar Efektif : 1005 mm
Yield Strength (fy) : 550 MPa
Momen Inersia (I) : 430,023.4141 mm4/m

Pelat Beton
Nama Material : Beton
Berat jenis beton : 2400 kg/m3
Tebal pelat : 140 mm
Panjang bentang y : 4.00 m
Panjang bentang x : 3.00 m

Komposit Bondek + Beton


Momen Inersia (I) : 158,063,547.08 mm4/m
Titik berat dari serat bawah (Y) : 81.0030 mm
Luas Area (A) : 115,266.26 mm2

Tulangan
Nama Material : Tulangan Deform 8 - 150
Diameter : 8 mm
Luas area tulangan (As Pasang) : 335 mm2/m'
fy tulangan : 550 MPa

B. DATA PERENCANAAN
Beban SDL = 100 kg/m2
Beban LL = 400 kg/m2

C. PEMBEBANAN
Beban Mati
Berat pelat sendiri : 336 kg/m
Berat mati : 100 kg/m
Berat mati total (QD) : 436 kg/m

Beban Hidup
Beban Hidup (QL) : 400 kg/m
Beban Ultimate
Qu = 1,2 QD + 1,6 QL = 1163.2 kg/m

D. PERHITUNGAN MOMEN ULTIMATE


Keterangan : Perhitungan momen dan penulangan dihitung tiap meter lari, yang digunakan adalah
beban ultimate untuk perhitungan kekuatan. Sehingga perhitungan momen mengacu pada pasal 13.3
Peraturan Beton Bertulang Indonesia untuk pelat persegi.

Lapangan
Mly = = 0,001 x q x l2 x 19
= 0,001 x 1163,2 x 4²x 19
= 353.61 kgm
= 3,536,128.00 Nmm
Mlx = = 0,001 x q x l2 x 31
= 0,001 x 1163,2 x 3²x 31
= 366.41 kgm
= 3,664,080.00 Nmm
Tumpuan
`Mty = 0,001 x q x l2 x 57
= 0,001 x 1163,2 x 4² x 57
= 1,060.84 kgm
= 10,608,384.00 Nmm
Mtx = 0,001 x q x l2 x 69
= 0,001 x 1163,2 x 3² x 69
= 722.35 kgm
= 7,223,472.00 Nmm

E. PERHITUNGAN GAYA TARIK (T)


Keterangan : Pembebanan dan penulangan dihitung tiap meter lari ( 1 m = 1000 mm ) untuk
perhitungan tegangan (σ) dan gaya tarik (T) digunakan perhitungan secara konvensional sesuai
dengan prinsip-prinsip mekanika bahan.

Lapangan
σ = Mlx x Y / I
= 1.877735 N/mm2

T = 0,5 x σ x Y x 1000
= 76,051.09 N

Tumpuan
σ = Mtx x (tebal plat - Y) / I
= 2.70 N/mm2

T = 0,5 x σ x (tebal plat - Y) x 1000


= 79,532.41 N

F. KONTROL DESIGN PENULANGAN


Keterangan : Pembebanan dan penulangan dihitung tiap meter lari dan diambil kondisi kritisnya
(b = 1 m = 1000 mm)

Diketahui As min tulangan berdasarkan SNI 2847-2002 Pasal 9.12.1


As min = 0,0018 x 450 / fy x b x tpelat
206.181818181818
Lapangan
Desain penulangan lapangan menggunakan pelat Supercordeck, diketahui fy = 550 MPa
As min = 0,0018 x 450 / 550 x 1005 x 140
= 207.21 mm2

As pasang = tsupercordeck x b
= 0,7 mm x 1000 mm
= 700 mm2 > 207.21

T = Фt x As pasang x fy
= 0,8 x 700 x 550
= 308,000 N > 76,051.09

# Pelat supercordeck dapat digunakan pada serat bawah pelat

Tumpuan
Percobaan desain penulangan tumpuan awal menggunakan Tulangan deform 16-
(As pasang =1340 mm2)
As min = 0,0018 x 450 / 550 x 1000 x 140
= 206.18 mm2

As pasang = 1340 mm2

T = Фt x As pasang x fy
= 0,8 x 1340 x 550
= 589,600 N > 79,532.41

Percobaan desain penulangan tumpuan awal menggunakan Tulangan deform 16-


(As pasang =1608 mm2)
As min = 0,0018 x 450 / 550 x 1000 x 140
= 206.18 mm2

As pasang = 1608 mm2

T = Фt x As pasang x fy
= 0,8 x 1608 x 550
= 707,520 N > 207.21
# Desain Wire mesh dapat digunakan, disarankan menggunakan Tulangan Ekstra

G. KONTROL LENDUTAN
a. Setelah Pengecoran
Beban Mati
Pelat lantai = 2400 kg/m3 x Luas Area = 2400 x (0,14 m x 1 m)
= 336 kg/m
Tambahan = 100 kg/m
Berat sendiri supercordeck = 6.6 kg/m
Beban Mati Total (Qd) = 442.6 kg/m
Beban Hidup
Beban Hidup (QL) = 400 kg/m

Beban Ultimate
Qu = 1,2 Qd + 1,6 QL
= 1,171.12 kg/m

Lendutan Ijin
δ = Lx/ 360
= 300/360
= 0.833 cm
= Ly / 360
= 400/360
= 1.111 cm

Lendutan yang terjadi


δ = 5/384×(𝑞 × 𝐿x^4)/(𝐸×𝐼)
= 0.039 cm
= 5/384×(𝑞 × 𝐿y^4)/(𝐸×𝐼)
= 169.335 cm

# Lendutan yang terjadi tidak melampaui lendutan ijin.

b. Saat Pengecoran
Beban
Pelat lantai = 2400 kg/m3 x Luas Area = 2400 x (0,14 m x 1 m)
= 336 kg/m
Berat sendiri supercordeck = 6.9 kg/m
Beban Total (Qtotal) = 342.9 kg/m

Lendutan Ijin
δijin = Lx / 240
= 300/240
= 1.250 cm
= Ly / 240
=
400/240
= 1.667 cm
Lendutan yang terjadi
δ = 5/384×(𝑞 × 𝐿x^4)/(𝐸×𝐼)
= 4.205 cm
= 5/384×(𝑞 × 𝐿y^4)/(𝐸×𝐼)
= 13.290 cm

Lendutan yang terjadi dengan props


δ = 5/384×(𝑞 × 𝐿x^4)/(𝐸×𝐼)
= 1.216 cm < 1.250
= 5/384×(𝑞 × 𝐿y^4)/(𝐸×𝐼)
= 1.216 cm < 1.667
# Lendutan yang terjadi tidak melampaui lendutan ijin, setelah pemasangan props
per jarak 2,2 meter.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan pendekatan perhitungan luasan tulangan maka tulangan positif dapat menggunakan
Supercordeck, sedangkan pada tulangan negatif perlu dilakukan penambahan tulangan.
Secara umum, lendutan masih belum melewati lendutan ijin.
Sehingga Supercordeck aman untuk digunakan.
Pendekatan yang diperhitungkan hanya digunakan sebagai referensi dan bukan sebagai
acuan mutlak perhitungan struktur. Pihak Utomodeck tidak bertanggung jawab apabila
terjadi sesuatu pada konstruksi.
da pasal 13.3
OK

OK

OK

OK
OK

OK

Anda mungkin juga menyukai