PROPOSAL PENELITIAN
Oleh
i
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh,
Disetujui oleh,
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahamat dan
Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu
Selama proses penyusunan proposal penelitian ini, penulis tidak lepas dari
berbagai kendala dan hambatan yang dapat melemahkan semangat, namun atas
dorongan, bimbingan, dan arahan dari para dosen pembimbing segala hambatan
tersebut dapat penulis atasi. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
1. Dr. H. Cucu Hidayat, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
penelitian ini.
iii
4. Melya Nur Herliana, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah
penelitian ini yang tidak dapat disebut satu persatu, semoga Allah memberi
Semoga segala bimbingan, bantuan dan dukungan dari semua pihak diberi
balasan oleh Allah SWT, Aamiin. Penulis menyadari bahwa proposal penelitian
ini masih jauh dari sempurna, baik materi maupun cara penyajiannya. Namun
sumbangan pikiran serta manfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi semua
pembaca. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima semua saran dan
kritik yang membangun untuk memperbaiki supaya proposal penelitian ini lebih
baik lagi.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................... v
JUDUL .......................................................................................................... 1
v
Halaman
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3 Tes Ketepatan Forehand Drive (Tomoliyus, 2012, hlm. 11) ..... 40
vii
KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI
MATA TANGAN TERHADAP HASIL KETEPATAN PUKULAN
FOREHAND DRIVE DALAM PERMAINAN TENIS MEJA
(Studi Penelitian Kuantitatif Deskriptif pada Mahasiswa UKM Tenis Meja
Universitas Siliwangi)
nasional. Hal ini berjalan seiring dengan semakin banyaknya kompetisi dan
Olahraga pretasi mulai banyak dilirik oleh para orang tua demi masa depan
anaknya. Tenis meja juga menjanjikan prestasi yang dapat diraih sama seperti
gedung (indoor) yang dimainkan oleh dua atau empat orang pemain. “Cara
memukul bola (celluloid) melewati jaring yang tergantung di atas meja yang
dikaitkan pada dua tiang jaring” (Hodges, 2011, hlm. 1). Permainan ini
ada. Teknik yang biasa digunakan dalam permainan tenis meja yaitu teknik
salah satu teknik yang sering digunakan untuk menyerang dan bertahan dalam
1
2
ketepatan. Akan tetapi ada teknik yang dominan untuk melakukan teknik
tenis meja ialah forehand drive. “Pukulan forehand drive merupakan salah
satu teknik pukulan yang sangat penting dalam permainan tenis meja” (Larry
Hodges, 2007, hlm. 33). Pukulan tersebut merupakan salah satu teknik yang
sering digunakan untuk menyerang dan bertahan dalam permainan tenis meja.
Menurut Tomoliyus (2012, hlm. 3), “Forehand drive adalah salah satu
senjata offensive yang paling efektif dalam tenis”. Lebih lanjut Hodges (2007,
hlm. 33) menyatakan bahwa “pukulan forehand drive dianggap pukulan yang
drive bisa menjadi pukulan utama untuk melakukan serangan. Untuk itu
adalah salah satu diantara komponen dasar yang dibutuhkan dalam setiap
akurasi akan menentukan ketepatan bola ke arah atau sasaran yang dituju.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat tersebut yaitu koordinasi akan
permainan.
waktu yang sesingkat- singkatnya dengan perkenaan atau mencapai bola yang
maksimal. Menurut M. Sajoto (2005, hlm. 8), “Power adalah gerakan yang di
lakukan secara eksplosif. Lengan adalah organ tubuh yang panjangnya dari
sendi bahu sampai keujung jari tengah”. Dengan demikian Power otot lengan
adalah salah satu kemampuan yang penting dalam permainan tenis meja.
target yang ditentukan. Ukuran lapangan permainan yang kecil yaitu berupa
4
sebuah meja serta ukuran bola yang kecil menyebabkan ketepatan memukul
dan menempatkan bola menjadi sangat penting dalam permainan tenis meja.
yang dilakukan.
menyelaraskan suatu gerakan anggota tubuh yang akan digunkaan. Selain itu
baik.
drive masih ada yang belum diteliti, salah satunya yaitu power otot lengan
dan koordinasi mata tangan. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti seberapa
penyerangan dan pertahanan dalam suatu permainan. Hal ini juga dilandasi
Pengenalan ini tidak cukup diberikan saat pembelajaran saja, perlu adanya
memiliki ketepatan sasaran yang baik dalam memukul bola. Hal ini terlihat
dari permainan tenis meja gerakan mahasiswa dalam memukul bola saat
dalam permainan tenis meja sangatlah penting guna untuk menempatkan bola
dalam peremainan tenis meja diperlukan teknik pukulan yang penting dalam
permainan tenis meja salah satunya adalah forehand drive. Teknik ini perlu
dikuasai oleh mahasiswa, bahkan menjadi satu teknik wajib yang harus
dengan intensif dan terprogam. A.M Bandi Utama (2004, hlm. 3) mengatakan
mampu mengikuti permainan yang sangat cepat, tepat dan singkat, mengingat
meja, maka penelitian ini mengambil judul: “Kontribusi Power Otot Lengan
2. Rumusan Masalah
a. Apakah terdapat kontribusi yang berarti dari power otot lengan terhadap
hasil ketepatan pukulan forehand drive dalam permainan tenis meja pada
c. Apakah terdapat kontribusi yang berarti antara power otot lengan dan
Universitas Siliwangi?
3. Definisi Operasional
power otot lengan dan koordinasi mata tangan terhadap hasil ketepatan
2,7 kg. (Achmad Damiri dan Nurlan Kusmaedi, 2012, hlm 189).
lawan. Menurut Hodges (2011, hlm. 1), “Pukulan forehand drive yaitu
dimana setiap pukulan yang dilakukan dengan bet yang gerakan ke arah
kanan siku untuk pemain yang menggunakan tangan kiri, dan kiri bagi
memainkan bola. Hal ini dikarenakan daya pantul bola yang relatif tinggi
dengan meja maupun dengan bet yang dilapisi karet, dimainkan dalam
meja yang relatif kecil (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, 2013: 2).
4. Tujuan Penelitian
5. Kegunaan Penelitian
penelitian itu sendiri. (Sudaryono, 2018, hlm. 119). Dengan adanya penilitian
ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Adapun
manfaat yang dapat di ambil dari penelitian ini antara lain adalah :
a. Kegunaan Teoretis
drive.
b. Maanfaat Praktis
optimal.
2) Bagi pelatih sebagai salah satu cara model latihan untuk meningkatkan
6. Tinjauan Teoretis
dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error).
(Sugiyono, 2012, hlm. 52). Tinjauan teori ini merupakan ciri bahwa
dipantulkan ke meja sendiri lalu melewati atas net dan memantul di meja
pukulannya.
Permainan tenis meja dapat dimainkan baik orang tua, remaja maupun
bola ke meja lawan dan diharapkan pihak lawan tidak dapat mengembalikan
bola.
11
adalah permainan dimana sebuah bola kecil yang putih dipukul bolak- balik
dapat mengembangkan teknik bermain tenis meja dengan baik, maka harus
penting dalam permainan tenis meja ada tujuh macam, yaitu pukulan drive,
1) Drive
dasar dari berbagai jenis pukulan serangan. Drive merupakan salah satu
12
pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas
2) Push
biasanya merupakan pukulan jarak dekat dan jarak tengah. Teknik ini
Teknik pukulan ini merupakan salah satu pukulan penting bagi para
mengembalikan backspin.
3) Block
macam pukulan block, yaitu block datar dan block redam. Menurut
Hodges (2011, hlm. 72), “Block adalah pukulan yang dilakukan tanpa
4) Chop
pukulan lawan.
bertahan”.
5) Service
service seorang pemain sudah harus bisa menentukan bola yang akan
6) Smash
7) Flick
Damiri dan Kusnaedi (2012, hlm. 59), “Flick adalah gerakan memukul
bola pendek yang agressif, pukulan ini dilakukan bila bola tersebut akan
pengembalian bola yang agresif jika bola ditempatkan dekat net dengan
pukulan serangan.
8) Loop
Dengan menguasai pukulan loop dengan baik pemain tenis meja dapat
keluar dari posisi tertekan. Menurut Hodges (2011, hlm. 78), “Loop
adalah pukulan topspin yang sangat keras yang dilakukan hanya dengan
melakukan kegiatan dalam cabang olahraga apa pun. Karena itu kondisi
sendiri. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Harsono (2001, hlm. 153)
keadaan atau status tiap komponen itu dan untuk keperluan apa keadaan
komponen kondisi fisik, yaitu power oto lengan dan koordinasi mata-
unjuk kerja dan sangat menentukan kualitas kondisi fisik seseorang dan
beban dalam.
(Suharno, 2005, hlm. 24). Kekuatan menurut Sajoto (2002, hlm. 16)
keseluruhan.
kontraksi otot yag dicapai dalam sekali usaha maksimal”. Dapat pula
(resistence exercise).
untuk mengatasi beban yang diukur dengan hand medicine ball putt
cepat dan tepat secara efisien”. Hal senada juga diutarakan oleh
daya tahan, fleksibilitas dan juga sangat penting untuk mempelajari dan
tingkat kesulitan secara cepat dan tepat. Seorang pemain tenis meja
keterampilan secara sempurna, akan tetapi juga mudah dan cepat dapat
juga dapat mengubah dan berpindah secara cepat dari pola gerak yang
141).
pukulan (stroke) dimulai sikap bet tertutup dan gerakan bet dari bawah
meskipun tidak begitu terlihat. Pukulan drive adalah salah satu pukulan
dasar yang dapat dikembangkan menjadi pukulan serangan. Hal ini sama
dengan yang dijelaskan oleh Alex Kertamanah (2003, hlm. 27) “drive
adalah pukulan yang paling kecil tenaga gesekannya. Pukulan drive, yang
sering disebut juga lift, merupakan dasar dari berbagai jenis pukulan
serangan. Oleh karena itu, pukulan drive disebut pula induk teknik dari
Drive adalah teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari
bawah serong ke atas dan sikap bet tertutup. Besarnya sudut yang
jatuhnya bola, kecepatan bola, putaran bola yang datang dari lawan
(Achmad Damiri dan Nurlan Kusnaedi, 2011, hlm. 59). “Teknik forehand
pergelangan tangan dan siku ketika menyentuh bola” (Agus Salim, 2008,
hlm. 47).
drive adalah teknik pukulan (stroke) dimulai sikap bet tertutup dan gerakan
bet dari bawah serong ke atas diakhiri di depan dahi, besarnya sudut yang
jatuhnya bola, kecepatan bola, putaran bola yang datang dari lawan dan
memiliki putaran atau gesekan yang kecil. Selain itu pukulan ini hanya
dapat digunakan untuk mengembalikan bola yang bersifat topspin atau bola
Ketepatan berasal dari suku kata tepat yang berarti sesuai dengan yang
Drive adalah salah satu teknik pukulan yang pasti dikuasai setiap
pemain tenis meja. Pukulan drive biasanya diajarkan diawal latihan atlet
utama dalam permainan tenis meja. Menurut Sridadi (2004, hlm. 5),
dalam hitungan waktu tertentu memantulkan bola dengan bet ini dapat
Hodges (2011, hlm. 33), “Pukulan forehand yaitu pada setiap pukulan
yang dilakukan dengan bet yang gerakan kearah kanan siku untuk pemain
yang paling kuat dan digunakan sebagai senjata untuk mematikan lawan
lawan.
26
oleh beberapa hal yaitu koordinasi, kecepatan datangnya bola, feeling atlet,
penguasaan teknik dan posisi memukul. Hal ini sama seperti yang
adalah:
bermain tenis meja pada klub atlet indonesia muda tahun 2013”. Penelitian
keterampilan bermain tenis meja pada klub atlet Indonesia muda tahun
digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Tes power otot lengan, diukur
dengan tes two hand medicine ball push, (2) Tes keterampilan bermain
Tenis Meja diukur dengan 6 item test diantaranya (a) Memantulkan bola
selama 30 detik, (b) pukulan forehand, (c) pukulan backhand (d) servis (e)
yang positif dan signifikan antara power otot lengan dengan keterampilan
bermain tenis meja pada atlet klub indonesia muda (rxy = 0.80). Power
dilatar belakangi unsur-unsur kodisi fisik dalam olahraga tenis meja antara
dengan hasil service forehand sidespin pada permainan tenis meja. Teknik
158).
penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka
koordinasi mata dan tangan yang baik serta power lengan untuk
forehand drive” (Hodges, 2011, hlm. 17). Forehand drive dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain koordinasi, besarnya sasaran, ketajaman indra dan
tangan yang baik akan membuat gerakan menjadi selaras, efektif dan efisien
30
kekuatan pada suatu gerakan pukulan. Secara bersamaan power lengan dan
Timing yang tepat akan menentukan akurasi atau ketepatan sasaran pukulan.
koordinasi mata dan tangan yang saling berintegrasi pada suatu gerakan dan
gerakan pukulan forehand drive yang sesuai dengan teknik yang ada.
Menurut Sukadiyanto (2012, hlm. 60) bahwa salah satu manfaat dari
latihan kekuatan dalam hal ini adalah power lengan dapat membantu dalam
penguasaan teknik. Selain itu Alex (2015, hlm. 140) menegaskan bahwa besar
terhadap bola. Bola- bola yang ada di area meja harus ditangani dengan
power otot lengan dan koordinasi mata tangan terhadap hasil ketepatan
pukulan forehand drive dalam permainan tenis meja pada Mahasiswa UKM
7. Hipotesis Penelitian
2012, hlm. 64). Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat
a. Terdapat kontribusi yang signifikan dari power otot lengan terhadap hasil
hasil ketepatan pukulan forehand drive dalam permainan tenis meja pada
Universitas Siliwangi.
8. Prosedur Penelitian
60).
32
keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya
peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih,
sudah ada.
menjadi objek penelitian, yang ditatap dalam suatu kegiatan penelitian yang
Sugiyono (2011, hlm. 60-64) Variabel adalah “Suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Adapun variabel-
kekuatan otot lengan maksimum, yang diukur dengan hand medicine ball
meja.
34
mengetahui hubungan antara power otot lengan (X1) dan koordinasi mata
tangan (X2) dengan ketepatan hasil pukulan forehand drive (Y). Metode yang
dan pengukuran. Hal ini digunakan untuk menentukan ada tidaknya suatu
tidaknya hubungan itu Suharsimi Arikunto (2012, hlm. 239). Adapun desain
Gambar 1
Desain Penelitian
Keterangan :
X1 : Power Otot Lengan
X2 : Koordinasi mata-tangan
Y : Ketepatan pukulan forehand drive
Rx1y : Power otot lengan dengan ketepatan pukulan forehand drive
Rx2y : Koordinasi mata-tangan dengan ketepatan pukulan forehand
drive
Ry(x1.x2): Power otot lengan dan Koordinasi mata-tangan terhadap
ketepatan pukulan forehand drive
a. Populasi Penelitian
jumlah terhingga, yaitu populasi yang terdiri atas elemen dengan jumlah
jumlah tak terhingga, yaitu populasi yang terdiri dari elemen yang sukar
berjumlah 40 mahasiswa.
b. Sampel Penelitian
(Arikunto, 2012, hlm. 109). Teknik sampel dalam penelitian ini adalah
183) yaitu:
orang atlet.
data, dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
Menurut Zainal Mustafa (2013, hlm. 160) instrumen adalah alat bantu
peneliti dalam kegiatan pengukuran obyek atau variabel dengan kata lain alat
sebagai berikut:
Two-Hand Medicine Ball Put. Menurut Putut Indramawan (2016, hlm. 48)
tes ini mempunyai validitas 0.77 dan relialibilitas 0,81 putri dan 0,84
putra.
mahasiswa
4) Alat dan fasilitas : Bola Medicine seberat 2,7 kg, kapur atau pita buat
jarak tolakan dari garis batas sampai dengan jatuhnya bola yang
dinyatakan gagal bila bola tidak ditolak dengan kedua tangan secara
bersama.
4) Alat dan fasilitas : Bola tenis, kapur atau pita untuk membuat batas,
sasaran dari lingkaran terbuat dari kertas dengan garis tengah 30 cm,
peserta tes. Peserta berdiri dibelakang garis batas lemparan sejauh 2,5
meter. Peserta tes diberi dua kali kesempatan untuk melempar bola ke
lemparan kedua. Skor yang dihitung adalah lemparan yang sah, yaitu
Jumlah skor yang mungkin dicapai adalah 20. Menurut Fakhrur Rozy
(2015, hlm. 31). Tes ini dipilih karena cukup mudah dilaksanakan dan
Gambar 2
Tes Koordinasi Mata Tangan (Rony Dwi Saputro, 2017, hlm. 29)
3) Alat dan fasilitas : Bola tenis meja, bet, meja, stop wacth dan skor shet
4) Tanda meja : Tanda untuk dua sasaran sebelah kiri testi yaitu pertama
tanda sasaran
40
satu orang mengamati bola yang masuk ke sasaran, bola yang masuk
daerah 60 cm persegi beri nilai 3 dan bola yang masuk sasaran sisanya
sebagai berikut:
Gambar 3
Tes Ketepatan Forehand Drive
(Rony Dwi Saputro, 2017, hlm. 32)
41
a. Uji Prasyarat
1) Uji Normalitas
datanya menyimpang atau tidak dari distribusi normal. Data yang baik
data yang memiliki distribusi normal. Konsep dasar dari uji normalitas
antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi
Keterangan
X2 : chi-kuadrat
Oi : frekuensi pengamatan
Ei : frekuensi yang diharapkan
k : banyaknya interval
Sumber: (Sutrisno Hadi, 2011, hlm. 4)
42
2) Uji Linearitas
eksperimen atau alat eksperimen dan menguji model linier yang telah
Kererangan
Freg : Nilai garis regresi
N : Cacah kasus (jumlah respnden)
m : Cacah predictor (jumlah predictor/variabel)
R : Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor
RKreg : Rerata kuadrat garis regresi
RKres : Rerata kuadrat garis residu.
Sumber: (Sutrisno Hadi, 2011, hlm 4)
3) Uji Hipotesis
Keterangan:
X : Variabel Prediktor
Y : Variabel Kriterium
N : Jumlah pasangan skor
43
dilakukan analisis varian garis regresi (Sutrisno Hadi, 2011, hlm. 26)
Keterangan :
F : harga F
N : cacah kasus
M : cacah prediktor
R : koefisien korelasi antara kriterium dengan predictor
Sumber: (Sutrisno Hadi, 2011, hlm. 5)
harga F hitung lebih besar atau sama dengan harga F tabel, maka ada
hlm. 5).
a. Memilih permasalahan
c. Bombing proposal
d. Penyusunan proposal
e. Revision proposal
g. Ujian proposal
i. Melanjutkan skripsi
j. Bimbingan skripsi
k. Siding skripsi
a. Waktu Penelitian
b. Tempat Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Adi, S. & Mu’arifin. (1994). Sosiologo Olahraga. Upt Perpus Um, Malang.
Bompa, T.O. (2007). Theory and Methodology of Training (Teori dan Metodologi
Latihan, Alih bahasa: Sarwono). Surabaya: Universitas Airlangga.
Fakhrur Rozy. (2015). Kontribusi Kecepatan Reaksi Dan Koordinasi Mata tangan
Terhadap Ketepatan Pukulan Forehand Drive Pada Permainan Tenis Meja.
Skripsi : FIK UNY
Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. Jakarta: Pusat Ilmu Olahraga KONI
Pusat.
Hodges, L. (2011). Table tennis: steps to success (Tenis Meja: tingkat pemula).
Penerjemah Eri D. Nasution. Jakarta: Universitas Siiwangi.
Kertamanah, A. (2003). Teknik dan Taktik Dasar Permainan Tenis Meja. Jakarta:
Universitas Silliwangi
Muhtar, T. & Sulistyo, W. (2005). Tenis Meja (Modul Mata Kuliah Pilihan 1).
Jakarta: Universitas Siliwangi
Permendik bud (2013) Peraturan Menteri Nomor 81A Tahun 2013 tentang
ImplmentasiKurikulum.Diaksesdari:http://luk.tsipil.ugm.ac.id/atur/bsnp/Per
mendikbud81A- 2013ImplementasiK13Lengkap.pdf. Pada tanggal 20
Agustus 2021, pukul 08.30
45
46
Rony Dwi Saputro. (2017). Hubungan Koordinasi Mata Tangan Dan Power Lengan
Terhadap Ketepatan Pukulan Forehand Drive Peserta Ekstrakurikuler Tenis
Meja SM N 1 Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul. Skripsi Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta.
Utama, A.M.B. (2005). Kemampuan Bermain Tenis Meja, Studi Korelasi Antar
Kelincahan dan Kemampuan Pukulan dengan Kemampuan Bermain Tenis
Meja. Laporan Penelitian. Yogyakarta: FIK UNY.