Anda di halaman 1dari 30

PENGARUH METODE DRILL AND PRACTIC TERHADAP

PENINGKATAN KOORDINASI MATA-TANGAN KIPER DI


EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMAN 2 TASIKMALAYA
( Studi Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Futsal SMAN 2 Tasikmalaya
Tahun Ajaran 2021/2022 )

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Seminar Proposal


Penelitian

Oleh ,

KURNIAWAN FAJAR GUMILANG

182191090

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH METODE DRILL AND PRACTIC TERHADAP


PENINGKATAN KOORDINASI MATA-TANGAN KIPER DI
EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMAN 2 TASIKMALAYA

( Studi Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Futsal SMAN 2 Tasikmalaya


Tahun Ajaran 2021/2022 )

KURNIAWAN FAJAR GUMILANG

182191090

Disetujui Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

Nuriska Subekti, M.Pd Fegie Rizkia Mulyana, M.Pd


NIDN. 0408038201 NIDN. 0412068903

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil
kegiatan ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada
rasulullah SAW yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang
terang benderang ini. Penyususnan proposal penelitian ini dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu syarat mengikuti Seminar Proposal Penelitian.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa


dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
ucapan terimakasih kepada :

1. Bpk. Nuriska Subekti, M.Pd selaku pembimbing I dalam penyusunan


proposal penelitian ini.
2. Bpk. Fegie Rizkia Mulyana, M.Pd selaku pembimbing II dalam penyusunan
proposal penelitian ini.
3. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan proposal penelitian ini.

Penulis tentunya menyadari bahwa penulisan laporan hasil kegiatan ini masih
banyak kekurangan serta kelemahan. Oleh sebab itu penulis berharap kepada semua
pihak agar dapat menyampaikan kritik dan saran yang membangun untuk
menambah kesempurnaan proposal penelitian ini. Namun penulis tetap berharap
laporan hasil kegiatan ini akan bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Tasikmalaya, Februari 2022

Penulis

PENGARUH METODE DRILL AND PRACTIC TERHADAP


PENINGKATAN KOORDINASI MATA-TANGAN KIPER DI
EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMAN 2 TASIKMALAYA
Telah di revisi sesuai hasil seminar proposal yang dilaksanakan pada gelombang
12 pada hari Selasa tanggal 4 bulan Juni Tahun 2022

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
1. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
3. Definisi Operassional ....................................................................................... 5
4. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 6
5. Kegunaan Penelitian ........................................................................................ 6
6. Tinjauan Teoritis .............................................................................................. 6
6.1. Kajian Pustaka .......................................................................................... 6

6.1.1. Pengertian Olahraga .......................................................................... 6


6.1.2. Pengertian Kiper................................................................................ 7
6.1.3. Kebugaran Jasmani ........................................................................... 9
6.1.4. Pengertian Latihan .......................................................................... 10
6.1.5. Koordinasi Mata Tangan ................................................................. 11
6.1.6. Metode Drill and Practic ................................................................ 11
6.2. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................ 12

6.3. Kerangka Konseptual ............................................................................. 12

7. Hipotesis ........................................................................................................ 13
8. Prosedur Penelitian ........................................................................................ 14
8.1. Metode Penelitian ................................................................................... 14

8.2. Variabel Penelitian ................................................................................. 14

8.3. Desain Penelitian .................................................................................... 15

8.4. Populasi dan Sample .............................................................................. 16

8.5. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 16

8.6. Instrumen Penelitian ............................................................................... 17

iii
8.7. Teknik Analisis Data .............................................................................. 18

8.8. Langkah-langkah Penelitian ................................................................... 20

8.9. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22

iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Hubungan antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh ............... 15
Tabel 2. Desain Penelitian One-Group Pretest-posttest ....................................... 15

v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. latihan possitioning ............................................................................... 8
Gambar 2. latihan catching ..................................................................................... 8
Gambar 3. latihan shoot stoping ............................................................................. 9
Gambar 4. latihan distribusi .................................................................................... 9
Gambar 5. repeated throw test .............................................................................. 18

vi
PENGARUH METODE DRILL AND PRACTIC TERHADAP
PENINGKATAN KOORDINASI MATA-TANGAN KIPER DI
EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMAN 2 TASIKMALAYA

1. Latar Belakang Masalah

Olahraga memiliki peran penting dalam menunjang kesehatan


tubuh. Dengan berolahraga tubuh akan tetap sehat dan dapat meningkatkan
kinerja otak sehingga dapat bekerja dengan maksimal. Kondisi fisik yang
bugar dan daya pikir yang baik akan meningkatkan rasa percaya diri
seseorang. Bagi sebagian orang aktivitas olahraga tidak hanya untuk
menjaga kondisi fisik saja melainkan untuk hiburan sebagai penghilang
stres akibat rutinitas atau pekerjaan sehari hari, seperti yang dikatakan oleh
Marsden (dalam Sulastri, 2018) bahwasanya olahraga adalah kegiatan yang
dapat mengurangi stres yang bisa dilakukan oleh manusia dengan biaya
yang sangat murah dan mudah dilakukan (hlm.18).

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, masing
masing tim terdiri dari 5 orang pemain yang bertujuan untuk memasukan
bola ke gawang lawan untuk memperoleh poin. Menurut Mulyono (dalam
Wicaksono et al, 2021) futsal merupakan cabang olahraga yang cara
bermainnya hampir mirip dengan sepak bola, hanya saja futsal dimainkan
di lapangan yang lebih kecil (hlm.1). Futsal pertama kali diperkenalkan oleh
Juan Carlos Ceriani seorang guru di montevideo, uruguay pada tahun 1930.
Di Indonesia sendiri perjalanan futsal dimulai pada tahun 1998-1999, tetapi
baru pada tahun 2002 futsal diakui secara resmi di Indonesia.

Futsal merupakan olahraga yang membutuhkan mobilitas atau


pergerakan yang sangat tinggi. Di zaman moderen seperti sekarang futsal
juga tidak luput dari perkembangan, baik itu cara bermain, proses latihan
dan metode lainnya dalam futsal. Untuk menunjang performa tentunya
dibutuhkan kondisi fisik yang prima, adapun beberapa komponen kondisi
fisik menurut Sajoto (dalam Fadi et al, 2019) diantaranya : a. Kekuatan
(strenghth), b. Daya Tahan (endurance), c. Daya Ledak (power), d.

1
2

Kecepatan (speed), e. Daya lentur (fleksibilitas), f. Kelincahan


(agility), g. Kordinasi (coordination), h. Keseimbangan (balance), i.
Ketepatan (accurac ) dan j. Reaksi (reaction) (hlm.2).

Menurut Harsono et al (2005) latihan adalah suatu proses berlatih


yang sistematis yang dilakukan secara berulang ulang dan yang kian hari
beban latihannya semakin bertambah (hlm.43). Tujuan dari latihan adalah
untuk membantu para pemain atau atlet mengembangkan atau
meningkatkan kemampuannya. Menurut Harsono (dalam Fadi et al, 2019)
ada empat aspek yang perlu diperhatikan yaitu : (a) Latihan fisik, (b) Latihan
teknik, (c) Latihan taktik dan (d) Latihan mental (hlm.2). Menurut Harsono
et al (2005) latihan adalah suatu proses berlatih yang sistematis yang
dilakukan secara berulang ulang dan yang kian hari beban latihannya
semakin bertambah (hlm.43).

Agar prestasi dapat meningkat, latihan harus berpedoman teori serta


prinsip latihan yang benar dan sudah diterima secara universal. Menurut
Harsono et al (2005) beberapa prinsip latihan yang paling penting untuk
dijadikan pedoman untuk meningkatkan performa serta prestasinya dalam
olahraga ialah sebagai berikut; pemanasan tubuh, metode latihan, berpikir
positif, prinsip beban lebih, intensitas latihan, kualitas latihan,variasi
latihan, metode bagian dan metode menyeluruh, perbaikan kesalahan,
perkembangan menyeluruh (hlm.44-55).

Hermans dan Engler (dalam Fadi et al, 2019) berpendapat bahwa


ada lima kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang kiper futsal yakni :
kecepatan dasar (basic speed), kecepatan reaksi (fast reaction), kekuatan
umum (general strenght), fleksibilitas (fleksibility) dan kewaspadaan
(alerness) (hlm.2). Peran penting seorang kiper dalam pertandingan
merupakan pemain yang memiliki peran yang begitu penting dalam
menjaga gawang agar tetap aman dari serangan lawan. Adapun beberapa
teknik yang harus dikuasai untuk menjadi kiper futsal adalah pissitioning,
catching, shoot stoping, dive dan distribution. Selain beberapa teknik
3

tersebut, kiper futsal juga dituntut untuk faham mengenai taktik. Situasi
yang berhubungan dengan taktik yang harus dikuasai oleh kiper, berikut
adalah taktikal individu pada kiper diantaranya: decision marking
(pengambilan keputusan), taktik bertahan, taktik bertahan saat bola mati,
taktik bertahan saat transisi dan taktik saat menyerang (Irawan A, 2021,
hlm.37-49).

Seorang kiper yang bagus tentunya akan memberikan rasa nyaman


terhadap pemain yang lain terutama pada situasi dimana pemain lawan
mulai mendekati area circle. Menjadi seorang kiper futsal harus memiliki
reflek dan mampu membaca arah bola dengan baik, serta memiliki timing
yang tepat kapan ia harus menangkap bola dan keluar dari sarangnya
sehingga kiper harus memiliki koordinasi yang baik anara mata dan
tangannya dalam menghalau bola.

Koordinasi adalah suatu kemampuan biomotorik yang sangat


kompleks. Menurut Rusli Lutan et al (dalam Sopyan A. Muhamad, 2018)
koordinasi adalah kemampuan melakukan gerakan dengan berbagi tingkat
kesukaran dengan cepat, efisien dan penuh ketepatan. Menurut M. Sajoto
(dalam Lestari P. Aulia et al, 2016) koordinasi adalah kemampuan
seseorang untuk mengintregasikan bermacam-macam gerakan yang
berbeda kedalam gerakan tunggal secara efektif. Koordinasi mata tangan
adalah gerakan yang terjadi dan informasi yang terintegrasi kedalam
gerakan anggota badan. Jadi meningkatkan kemampuan koordinasi,
dibutuhkan peningkatan kemampuan berfikir dan intelegensi dalam
menganalisis setiap gerakan sehingga menghasilkan gerakan yang halus dan
ketepatan gerak.

Semakin sering seseorang melatih otak dan pola gerakan yang


dibutuhkan maka akan semakin mudah juga seseorang tersebut
berkonsenterasi untuk meningkatkan kecepatan gerak tersebut. Koordinasi
mata tangan sangan penting untuk kiper futsal karena ukuran gawang yang
relatif kecil dibandingkan dengan gawang dalam sepak bola.
4

Untuk meningkatkan koordinasi mata tangan tentunya diperlukan


sebuah latihan yang dilakukan secara terus menerus, salah satunya dengan
menggunakan metode drill and practic (latihan yang dilakukan secara
berulang ulang atau memberikan pengulangan secara terus menerus).
Metode ini merupakan salah satu cara untuk dapat meningkatkan
kemampuan koordinasi mata tangan kiper futsal. Menurut Sagala (dalam
Saputra et al, 2019) metode drill and practic merupakan pembelajaran yang
digunakan untuk bisa memberikan kebiasaan tertentu, juga dapat digunakan
sebagai langkah untuk mendapatkan ketangkasan dan ketepatan suatu
teknik dasar (hlm.2).

Melihat fakta di lapangan koordinasi mata tangan kiper futsal


ekstrakulikulre SMAN 2 Tasikmalaya masih kurang. Terlihat dari setiap
sesi latihan, game internal dan pertandingan yang dilakukan, penjaga
gawang tidak dapat mengantisipasi bola yang datang kegawang meskipun
arah dan laju bola tidak terlalu keras. Melihat pertandingan ketika
AKPARNUS CUP yang dilaksanakan di lapangan BKR Futsal, dimana
SMAN 2 Tasikmalaya dikalahkan dengan skor yang banyak oleh SMAN 1
Singaparna. Salah satu faktor kekalahannya adalah dikarenakan kurangnya
koordinasi mata tangan kiper dalam menghalau bola, terlihat dari gerakan
yang kaku dengan ketegangan segungga gerakan yang dihasilkan atau
dilakukan tidak mulus dan tidak efisien sehingga sering terjadi rebound atau
blunder yang dilakukan kiper. Maka dari itu penjaga gawang ekstrakulikuler
futsal SMAN 2 Tasikmalaya membutuhkan latihan yang dapat
meningkatkan koordinasi mata tangan dalam menangkap atau menghalau
bola, salah satunya dengan menggunakan metode drill and practic.

Metode latihan drill and practic dirasa efektif untuk meningkatkan


kecepatan reaksi, yang mana nantinya akan dilakukan pengulangan
pengulangan materi dalam sesi latihan sehingga materi yang disampaikan
nantinya akan menjadi long therm memory dan menjadi kebiasaan yang
dilakukan oleh para atlet atau kiper futsal SMAN 2 Tasikmalaya sehingga
5

dengan otomatisasi akan meningkatkan koordinasi mata tangan kiper dalam


menangkap atau menghalau bola. Berdasarkan uraian diatas, dalam hal ini
peneliti ingin menerapkan suatu metode latihan yang dapat meningkatkan
kecepatan koordinasi mata tangan kiper futsal melalui studi eksperimen
yang berjudul “Pengaruh Metode Drill and Practic Terhadap Peningkatan
Koordinasi Mata Tangan Kiper di Ekstrakurikuler futsal SMAN 2
Tasikmalaya”.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan diatas, maka
penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut
“Apakah penerapan metode drill and practice berpengaruh secara
segnifikan terhadap peningkatan koordinasi mata tangan kiper di
ekstrakurikuler futsal SMAN 2 Tasikmalaya ?”
3. Definisi Operassional
Untuk memperjelas ruang lingkup dan menghindari salah
penafsiran, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah dalam penelitian
ini, yaitu :
1. Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
daya yang ada atau timbul dari sesuatu (benda atau orang) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.
2. Metode secara harfiah berarti “cara”. Secara umum metode diartikan
sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan
tertentu (Mukrima, 2014, hlm. 45).
3. Menurut kamus bahasa inggris kata Drill : 1. Latihan., 2. Menghapal.,
3. Melatih, sedangkan Practic : 1. Praktis., 2. Mudah dilaksanakan.
4. Menurut Sagala (dalam Saputra et al, 2019) Drill and Practic,
merupakan pembelajaran yang digunakan untuk bisa memberikan
kebiasaan tertentu, juga dapat digunakan sebagai langkah untuk
mendapatkan ketangkasan dan ketepatan suatu teknik dasar (hlm. 2).
6

5. Menurut Rusli Lutan et al (dalam Sopyan A. Muhamad, 2018)


koordinasi adalah kemampuan melakukan gerakan dengan berbagi
tingkat kesukaran dengan cepat, efisien, dan penuh ketepatan.
4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh metode drill and practic terhadap peningkatan koordinasi
mata tangan kiper di ekstrakurikuler futsal SMAN 2 Tasikmalaya.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah ada pengaruh metode drill and practic terhadap peningkatan
koordinasi mata tangan kiper di ekstrakurikuler futsal SMAN 2
Tasikmalaya.
5. Kegunaan Penelitian
Maksud penulis melakukan penelitian ini berharap menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat baik secara praktis ataupun secara teoritis.
1. Secara teoritis penelitian ini bisa menambah ilmu pengetahuan dan
sebagai masukan untuk pelatih dalam memberikan program dan
metode latihan untuk meningkatkan kemampuan atlet.
2. Secara praktis penelitian ini dapat menjadi suatu pertimbangan bagi
para pelatih dalam memberikan metode latihan yang efektif dan efisien
untuk meningkatkan koordinsi mata tangan kiper.

6. Tinjauan Teoritis
6.1. Kajian Pustaka
6.1.1. Pengertian Olahraga
Olahraga tentunya sangat penting untuk menunjang kesehatan
tubuh, salah satunya adalah untuk menjaga kondisi fisik agar tetap bugar.
Bagi sebagian orang olahraga juga tidak hanya untuk menjaga kondisi fisik
7

melainkan sebagai sarana hiburan untuk menghilangkan steres. Menurut


Masden (dalam Sulastri, 2018) olahraga adalah kegiatan yang dapat
mengurangi stres yang bisa dilakukan oleh manusia dengan biaya yang
sangat murah dan mudah untuk dilakukan (hlm.18). Sedangkan menurut
Tandra (dalam Sulastri, 2018) olahraga merupakan sebuah gerakan dari
tubuh yang berirama atau mempunyai irama dan teratur guna memperbaiki
serta meningkatkan kebugaran tubuh (hlm.18). Menurut Pandjaitan (dalam
Mubarok, 2015) olahraga berasal dari istilah “sport” dari bahasa latinnya
“disportore” yang artinya menyenangkan, menghibur, dan bergembira. Jadi
dapat diartikan olahraga adalah kesibukan manusia unrtuk menggembirakan
diri sendiri sambil menjaga kesehatan jasmani (hlm.7).

Olahraga yang paling banyak diminati pada zaman sekarang adalah


futsal, futsal merupakan olahraga yang dimainkan oleh 5 orang pemain dan
dilakukan di dalam ruangan. Menurut Mulyono (dalam jurnal Saputra,
2017) futsal merupakan permainan bola yang dimainkan dalam ruangan
tertutup, permainan dapat dilakukan di ruangan terbuka (hlm.1). Sedangkan
Menurut Mulyono (dalam Wicaksono, 2021) futsal merupakan cabang
olahraga yang cara bermainnya hampir mirip dengan sepakbola, hanya saja
futsal dimainkan di lapangan yang lebih kecil (hlm.1).

6.1.2. Pengertian Kiper

Hermans dan Engler (dalam Fadi et al, 2019) berpendapat bahwa


ada lima kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang kiper futsal yakni :
kecepatan dasar (basic speed), kecepatan reaksi (fast reaction), kekuatan
umum (general strenght), fleksibilitas (fleksibility), dan kewaspadaan
(alerness) (hlm.2). Peran penting seorang kiper dalam pertandingan
merupakan pemain yang memiliki peran yang begitu penting dalam
menjaga gawang agar tetap aman dari serangan lawan. Adapun beberapa
teknik yang harus dikuasai untuk menjadi kiper futsal antara lain:

1. Possitioning, merupakan teknik berdiri yang dilakukan kiper futsal


berdiri dibawah mistar gawang untuk melindungi gawang dari serangan
8

lawan. Tempatkan posisi tubuh searah dengan garis bola, untuk


mempersempit ruang shooting atau mempersempit sudut passing.
2. Catching, teknik tangkpan yang harus dikuasai oleh kiper futsal,
tangkapan bola harus dicengkram dan dikuasai baik bola atas, bawah
ataupun bola sebadan (perut).
3. Shoot stoping dive, penyelamatan bola dengan blok dari segara arah
serangan, pada saat tim kehilangan bola di area setengah lapangan harus
selalu siap menahan serangan.
4. Distribution, teknik mengumpan atau memberikan bola pada rekan satu
tim untuk melakukan serangan.

Selain beberapa teknik tersebut, kiper futsal juga ditintut untuk


faham mengenai taktik. Situasi yang berhubungan dengan taktik yang harus
dikuasai oleh kiper, berikut adalah taktikal individu pada kiper diantaranya:
decision marking (pengambilan keputusan), taktik bertahan, taktik bertahan
saat bola mati, taktik bertahan saat transisi, dan taktik saat menyerang
(Irawan A, 2021, hlm.37-49).

Gambar 1. latihan possitioning

Gambar 2. latihan catching


9

Gambar 3. latihan shoot stoping

Gambar 4. latihan distribusi

Sumber: (Irawan A et al. (2021,hlm.23-32).


Seorang kiper yang bagus tentunya akan memberikan rasa nyaman
terhadap pemain yang lain terutama pada situasi dimana pemain lawan
mulai mendekati area circle. Menjadi seorang kiper futsal harus memiliki
reflek dan mampu membaca arah bola dengan baik, serta memiliki timing
yang tepat kapan ia harus menangkap bola dan keluar dari sarangnya
sehingga kiper harus memiliki koordinasi yang baik anara mata dan
tangannya dalam menghalau bola.

6.1.3. Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani merupakan penunjang utama dalam setiap


cabang olahraga salah satunya adalah olahraga futsal. Kebugaran jasmani
adalah kemampuan tubuh dalam melakukan aktivitas olahraga. Menurut
10

Sumosardjono (dalam Mubarok, 2015) kebugaran jasmani adalah


kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari tanpa rasa
lelah yang berlebih dan mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk
menikmati waktu senggangnya (hlm.8). Dengan kata lain kebugaran
jasmani adalah kemampuan kondisi tubuh dalam melakukan aktivitas gerak
tanpa mengalami kelelahan yang berarti.

Kebugaran jasmani dirasakan merupakan suatu hal yang sangat


penting dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena kebugaran
jasmani mempunyai beberapa komponen penting. Menurut Sajoto (dalam
Fadi et al, 2019) diantaranya : a. Kekuatan (strenghth), b. Daya Tahan
(endurance), c. Daya Ledak (power), d. Kecepatan (speed), e. Daya lentur
(fleksibilitas), f. Kelincahan (agility), g. Kordinasi (coordination), h.
Keseimbangan (balance), i. Ketepatan (accurac ) dan j. Reaksi (reaction)
(hlm.2).

6.1.4. Pengertian Latihan

Menurut Harsono et al (2005) latihan adalah suatu proses berlatih


yang sistematis yang dilakukan secara berulang ulang dan yang kian hari
beban latihannya semakin bertambah (hlm.43). Tujuan dari latihan adalah
untuk membantu para pemain atau atlet mengembangkan atau
meningkatkan kemampuannya. Menurut Harsono (dalam Fadi et al, 2019)
ada empat aspek yang perlu diperhatikan yaitu : (a) Latihan fisik, (b) Latihan
teknik, (c) Latihan taktik dan (d) Latihan mental (hlm.2). Menurut Harsono
et al (2005) latihan adalah suatu proses berlatih yang sistematis yang
dilakukan secara berulang ulang dan yang kian hari beban latihannya
semakin bertambah (hlm.43).

Agar prestasi dapat meningkat, latihan harus berpedoman teori serta


prinsip latihan yang benar dan sudah diterima secara universal. Menurut
Harsono et al (2005) beberapa prinsip latihan yang paling penting untuk
dijadikan pedoman untuk meningkatkan performa serta prestasinya dalam
olahraga ialah sebagai berikut; pemanasan tubuh, metode latihan, berpikir
11

positif, prinsip beban lebih, intensitas latihan, kualitas latihan,variasi


latihan, metode bagian dan metode menyeluruh, perbaikan kesalahan,
perkembangan menyeluruh (hlm.44-55).

6.1.5. Koordinasi Mata Tangan


Koordinasi merupakan salah satu dari komponen kebugaran jasmani
yang harus dimiliki oleh seorang individu, salah satunya harus dimiliki oleh
kiper futsal untuk bisa menangkap atau menghalau bola yang datang
kegawang. Koordinasi adalah suatu kemampuan biomotorik yang sangat
kompleks. Menurut Rusli Lutan et al (dalam Sopyan A. Muhamad, 2018)
koordinasi adalah kemampuan melakukan gerakan dengan berbagi tingkat
kesukaran dengan cepat, efisien, dan penuh ketepatan.
Menurut M. Sajoto (dalam Lestari P. Aulia et al, 2016) koordinasi
adalah kemampuan seseorang untuk mengintregasikan bermacam-macam
gerakan yang berbeda kedalam gerakan tunggal secara efektif. Koordinasi
mata tangan adalah gerakan yang terjadi dan informasi yang terintegrasi
kedalam gerakan anggota badan.
6.1.6. Metode Drill and Practic
Untuk meningkatkan kecepatan reaksi tentunya diperlukan banyak
latihan, salah satunya dengan menerapkan metode drill and practic (latihan
yang dilakukan secara berulang-ulang). Metode ini merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan koordinasi mata tangan kiper dalam menangkap
dan membaca arah bola.

Menurut Sagala (dalam Saputra et al, 2019) metode drill and practic
merupakan pembelajaran yang digunakan untuk bisa memberikan
kebiasaan tertentu , juga dapat digunakan sebagai langkah untuk
mendapatkan ketangkasan dan ketepatan suatu teknik dasar (hlm.2).
Sedangkan menurut Shalahuddin (dalam Sari, 2017) menjelaskan metode
drill and practic merupakan suatu kegiatan dalam melakukan suatu hal yang
sama secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk
menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen (hlm.2).
12

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode


drill and practic adalah suatu pembelajaran yang dilakukan secara continue
untuk menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi sebuah long
therm memory yang nantinya menjadi suatu kebiasaan yang sering
dilakukan.

6.2. Hasil Penelitian yang Relevan


Penelitian yang relevan sangat diperlukan guna mendukung tinjauan
teoritis dan kerangka konseptual yang dikemukakan sehingga dapat
digunakan sebagai acuan. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini
adalah penelitian yang dilakukan oleh Arga Muhamad Sopyan(2018) dari
Pendidikan Kepelatihan Olahraga UPI Bandung dengan judul “Dampak
Latihan Bounce and Catch Terhadap Peningkatan Koordinasi Mata-
Tangan”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
peningkatan koordinasi mata tangan penjaga gawang cabang olahraga
futsal dengan menggunakan metode latihan Bounce and Catch.
Namun terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian yang
penulis teliti: Persamaan terletak pada jenis penelitian kuantitatif dan
variabel terikat yaitu peningkatan koordinasi mata tangan, sedangkan
perbedaannya terletak pada variabel bebasnya, variabel bebas Arga
Muhamad Sopyan yaitu dampak metode bounce and catch sedangkan
variabel bebas penulis adalah penerapan metode drill and practic.

6.3. Kerangka Konseptual


Futsal merupakan olahraga yang dimainkan oleh 5 orang dalam
setiap tim nya dan dilakukan di dalam ruangan. Melihat dari
karakteristiknya futsal merupakan olahraga yang membutuhkan mobilitas
dan pergerakan yang sangat tinggi sehingga setiap pemain harus memiliki
tingkat kebugaran jasmani yang baik. Salah satunya adalah kiper, kiper
merupakan posisi yang sangat penting dalam olahraga futsal. Kiper harus
memiliki tingkat kebugaran jasmani yang baik terutama dalam hal
kecepatan reaksi.
13

Koordinasi adalah suatu kemampuan biomotorik yang sangat


kompleks. Menurut Rusli Lutan et al (dalam Sopyan A. Muhamad, 2018)
koordinasi adalah kemampuan melakukan gerakan dengan berbagi tingkat
kesukaran dengan cepat, efisien dan penuh ketepatan. Koordinasi mata
tangan adalah gerakan yang terjadi dan informasi yang terintegrasi kedalam
gerakan anggota badan. Koordinasi antara mata tangan ini sangat
dibutuhkan kiper untuk dapat menebak dan menangkap atau menghalau
bola yang datang kearah gawang. Untuk meningkatkan koordinasi mata
tangan tentunya dibutuhkan suatu latihan yang dilakukan secara serius,
salah satu cara meningkatkan koordinasi mata tangan adalah dengan
menggunakan metode drill and practic.

Metode drill and practic adalah gerakan yang dilakukan secara


berulang ulang. Metode drill and practic adalah pembelajaran yang
digunakan untuk memberikan kebiasaan tertentu mengenai sebuah gerakan
atau teknik dasar, dengan menerapkan metode ini diharaapkan nantinya
terdapat perubahan peningkatkan kecepatan reaksi kiper futsal.

7. Hipotesis
Hipotesis adalah sebuah pendapat atau kesimpulan yang sifatnya
masih sementara. Budiwanto (2017) menjelaskan bahwa hipotesis
merupakan kemungkinan jawaban dari masalah yang diajukan (hlm.33).
Sedangkan menurut Sugiyono (2008) menjelaskan bahwa hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pernyataan (hlm.64). Dikatakan sementara, karena
jawaban yang diberikan beru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data (Sugiyono, 2013, hlm. 96). Pendapat tersebut selaras dengan
pernyataan Winarno (2013), bahwa hipotesis merupakan dugaan sementara
yang didasarkan pada pendekatan berfikir deduktif (hlm.19).
Berdasarkan anggapan dasar dan pengertian hipotesis diatas, maka
penulis mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikuat :
14

1. Terdapat pengaruh metode drill and practic terhadap peningkatan


koordinasi mata tangan kiper di ekstrakurikuler futsal SMAN 2
Tasikmalaya.

8. Prosedur Penelitian
8.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.


Menurut Sugiyono (2013) metode eksperimen adalah metode penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang terkendalikan (hlm.72).

Berdasarkan pendapat diatas jelas bahwasanya penggunaan metode


eksperimen ini cocok untuk memecahkan masalah yang sedang penulis
hadapi sekarang yaitu Penerapan Metode Drill and Practic Terhadap
Peningkatan Koordinasi Mata-Tangan Kiper di Ekstrakurikuler Futsal
SMAN 2 Tasikmalaya.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis atau peneliti


adalah teknik observasi. Hadi (dalam Sugiyono, 2013) mengemukakan
bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dimana nantinya
peneliti atau penulis akan mengamati apa yang akan ditelitinya secara
langsung dilapangan (hlm.145).

8.2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang


berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi mengenai hal tersebut. Karlinger (dalam Sugiyono,
2013) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk atau sifat yang akan
dipelajari (hlm.38). Dalam penelitian ini terdapat variabel penelitian, yaitu:

a. Metode Drill and Practic (X) merupakan variabel bebas.


15

b. Peningkatan koordinasi mata tangan kiper (Y) merupakan variabel


terikat.

Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)

(Metode Drill and Practic) (Peningkatan Koordinasi Mata


Tangan Kiper)

Tabel 1. Hubungan antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh


(Sumber : Metodologi Penelitian Kuantitatif. Syahrum dan Salim, 201:105)

8.3. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah


One-Group Pretest-posttest. Desain penelitian ini mengkombinasikan
posttest dan pretest dengan mengadakan suatu tes pada pada suatu
kelompok sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan.
Pretest dilakukan pada awal penelitian dan posttest dilakukan pada akhir
penelitian.

Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti akan memberikan


pretest kepada sample dengan tujuan agar mengetahui kemampuan awal
yang dimiliki oleh sample sebelum menerima treatment dari peneliti.
Setelah melakukan treatment peneliti mengadakan posttes untuk
mengetahui apakah terdapat peningkatan kecepatan reaksi kiper setelah
diterapkannya metode drill and practic atau bahkan sebaliknya.

Tabel 2. Desain Penelitian One-Group Pretest-posttest

Pretest Treatment Posttest

O1 X O2

(Sugiyono, 20013, hlm. 75)


16

Keterangan:

O1 = Tes awal (pretest) sebelum perlakuan diberikan

O2 = Tes akhir (posttest) setelah perlakuan diberikan

X = Pemberian perlakuan dengan menerapkan metode drill and practic

8.4. Populasi dan Sample

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau


objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2013, hlm. 80). Populasi dari penelitian ini adalah 6 siswa
SMAN 2 Tasikmalaya yang berposisi sebagai kiper.

Sugiyono (2013) menyatakan bahwa sample adalah bagian dari


jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (hlm. 81). Dengan kata
lain sample merupakan bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian.
Pemilihan sample yang dilakukan adalah menggunakan teknik
nonprobability sampling yang mana di dalamnya terdapat beberapa teknik
pengambilan sample, salah satunya adalah sampling Jenuh. Menurut
Sugiyono (2013) Sampling Jenuh adalah teknik pengambilan sampel bila
semua anggota populasi dijadikan sebagai sample,hal ini sering dilakukan
apabila jumlah populasi relatif kecil (hlm. 85). Peneliti mengambil
keseluruhan dari jumlah populasi untuk dijadikan sample yaitu 6 siswa
SMAN 2 Tasikmalaya yang berposisi sebagai kiper.

8.5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai


sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat
dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium
dengan metode eksperimen , di rumah dengan berbagai responden, pada
suatu seminar, diskusi, dijalan dan lain lain (Sugiyono, 2013, hlm. 137).
17

Teknik pengumpulan data sangat diperlukan untuk memperoleh


informasi yang akurat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi, Hadi (dalam Sugiyono, 2013) mengemukakan bahwa


observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis (hlm.185). Disini
peneliti menggunakan teknik Participant Observation, menurut
Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa observasi ini peneliti terlibat
secara langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati
atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian (hlm.145).
2. Studi pustaka, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan atau
melalu pengkajian berbagai literataur, buku-buku atau materi
perkuliahan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti,
sehingga dapat memperkuat hasil penelitian.
8.6. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap


fenomena sosial maupun alam, karena pada prinsipnya meneliti adalah
melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur
dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2013, hlm. 102). Instrumen
penelitian yang penulis gunakan mengacu pada buku tes pengukuran
pendidikan olahraga oleh Narlan Abdul dan Dicky Tri Juniar (2020) sebagai
berikut.

1. Instrumen penelitian atau tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
untuk mengukur koordinasi mata tangan digunakan tes repeated throw.
a. Tujuan : mengukur komponen koordinasi mata tangan.
b. Perlengkapan : stopwach, kapur atau lakban, bola, serta dinding.
18

c. Pelaksanaan : atlet berdiri dibelakang garis batas sambil


memegang bola. Bila aba-aba ya diberikan subjek dengan segera
melakukan lempar-tangkap ke dinding selama 30 detik.
d. Skor : banyaknya lemparan dalam 30 detik.

Gambar 5. repeated throw test


Sumber : https://123dok.com/document/qvvgkg0q-s-pjkr-chapter.html

8.7. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah


statistik inferesial dengan uji t. Uji beda rata-rata T-test adalah sebuah teori
dalam statistik yang digunakan untuk menguji suatu nilai tertentu (yang
diberikan sebagai pembanding) berbeda secara nyata ataukah tidak dengan
ratarata sebuah sampel. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data
adalah sebagai berikut :

a. Mencari nilai rata-rata (𝑥̅ ) dari setiap kelompok, dengan rumus:


∑𝑥𝑖
𝑥̅ =
𝑛
Keteangan:
𝑥̅ : rata-rata suatu kelompok
𝑛 : jumlah sampel
19

xi : nilai data
∑xi : jumlah data suatu kelompok
b. Mencari Simpangan Baku

∑(𝑥 − 𝑥̅ )2
𝑆=√
𝑛−1

Keterangan:
S : simpangan baku
n : jumlah sampel
∑(𝑥 − 𝑥̅ )2 : jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata
c. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dengan uji liliefors (Z) digunakan
apabila jumlah populasi atau sample sedikit. Terdapat persyaratan
menggunakan metode liliefors, yaitu :
1. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
2. Data tunggal/belum dikelompokan pada tabel distribusi
frekuensi
3. Dapat untuk n besar atau kecil
4. Ukuran sample <= 30

Prosedur penghitungannya adalah sebagai berikut :

1. Mengurutkan data
2. Menghitung nilai rata-rata (𝑋̅) dan simpangan baku (s) kelompok
data tersebut
3. Hitung nilai n normal standar tiap batas kelas atau tepi kelas
𝑥𝑖−𝑥
tersebut dengan rumus 𝑍𝑖 = 𝑠

4. Ubah nilai Z standar dengan menggunakan tabel Z.


5. Tentukan besar peluang masing-masing nilai Z berdasarkan tabel
Z tuliskan dengan simbol F(Zi)
𝑓𝑥
6. Hitunglah FX dari masing-masing nilai Z. S(Zi)= 𝑁
20

7. Kesimpulan, bandingkan hasil perhitungan liliefors hitung


dengan L tabel. Apabila Lhitung ≤ Ltabel maka sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi NORMAL.
d. Menghitung Homogenitas, dengan rumus:
𝑆12
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑆22

Keterangan :
𝑆12 = Variansi Terbesar
𝑆22 =Variansi Terkecil
Terima H0 apabila Fhitung ≤ Ftabel berarti kelompok data
mempunyai varian yang HOMOGEN, berarti menolak H0 apabila
Fhitung > Ftabel yang menyatakan bahwa kelompok data TIDAK
memiliki varian yang HOMOGEN.
8.8. Langkah-langkah Penelitian
Dalam penelitian penulis menentukan langkah-langkah penelitian
dengan maksud untuk memperoleh data yang lebih akurat serta tidak adanya
ketimpangan dalam peneliti. Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan metode penelitian
2. Menentukan populasi dan menetapkan sampel penelitian
3. Pemberitahuan akan diadakannya penelitian kepada sampel yang
menjadi sampel penelitian
4. Menentukan alokasi waktu dan lokasi pengambilan data
5. Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
tes
6. Mengadakan tes kecepatan reaksi
7. Setelah mengambil data, kemudian melakukan pengecekan terhadap
beberapa data
8. Data yang sudah terkumpul dengan menggunakan rumus statistika.
9. Setelah data sudah dihitung kemudian membuat laporan.
21

8.9. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret 2022 setelah seminar
proposal dilaksanakan yang bertempat di Siliwangi Futsal Center, Jl. BKR
No. 9, Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.
22

DAFTAR PUSTAKA

Aquarista, Fenta. (2014). "Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Antara Siswa


yang Mengikuti Ekstrakulikuler Futsal dengan Ekstrakulikuler Bola Basket
di SMP Negeri 2 Cerme Gresik." Jurnal Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan 2.3.

Fadi, Gustian Yusup, and Nina Sutresna. (2019). "Penerapan Metode Latihan 8-
Point Star Drill terhadap Peningkatan Kecepatan Reaksi Penjaga Gawang
Cabang Olahraga Futsal." Jurnal Kepelatihan Olahraga 11.2 : 106-111.

Harsono et al. (2005). Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB.

Haswita&Lina, A. (2014). "Implementasi Metode Drilland Practice Kompetensi


Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler terhadap Peningkatan Prestasi
Belajar Mahasiswa Semester I Prodi DIII Keperawatan Akademi Kesehatan
Rustida." Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida 1.1.

Irawan A et al. (2021). Indonesia Futsal Coaching Manual. Yoogyakarta: CV Budi


Utama.

Julia, Rizki Fitri, and Marta Dinata. (2019). "Kontribusi Kecepatan Reaksi dan
Koordinasi Mata-Tangan terhadap Ketepatan Pukulan Forheand Drive pada
Permainan Tenis Meja di SMA Budaya Bandar Lampung." JUPE (Jurnal
Penjaskesrek) 7.3.

Mubarok, Husni. (2015). Analisis Profil Tingkat Kesegaran jasmani pemain futsal
Anker FC Tahun 2014. Diss. UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

Mukrimah, Syifa S. 2014. 53 Metode Belajar dan Pembelajaran. Bandung:


Universitas Pendidikan Indonesia.

Mustafa, Pinton Setya. Hafidz Gusdiyanto. Andif Victoria. Ndru Kukuh


Masgumelar. Nurika Dyah Lestriningsih. Hnik Maslacha. Dedi Ardiyanto.
2020. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Tindakan
Kelas Dalam Pendidikan Olahraga. Malang: Universitas Negeri Malang.
23

Narlan, A., & Juniar, D. T. (2020). Pengukuran dan Evaluasi Olahraga: prosedur
pelaksanaan tes dan pengukuran dalam olahraga pendidikan dan prestasi.

Saputra, Tri Hardi, Supriatna Supriatna, and Sulistyorini Sulistyorini. (2019).


"Meningkatkan Shooting Futsal Menggunakan Metode Drill." Indonesia
Performance Journal 3.2 : 80-86.

Sari, Mila. (2017). Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Drill And Practice
Terhadap Aktivitas Belajar Siswa (Studi Kasus Mata Pelajaran Akuntansi
Pokok Bahasan Jurnal Umum Kelas X SMAN 5 Kota Sukabumi Tahun Ajaran
2015-2016). Diss. FKIP UNPAS.

Sopyan, Arga Muhamad. 2018. DAMPAK LATIHAN BOUNCE AND CATCH


TERHADAP PENINGKATAN KOORDINASI MATA-TANGAN: Studi
eksperimen pada penjaga gawang PS UPI. Diss. Universitas Pendidikan
Indonesia.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sulastri, Wiwin. (2018). Implementasi Pengadaan Perlengkapan Ekstrakulikuler


Olahraga di SMP Negeri 01 Tanjung Batu Kec. Tanjung Batu Kab. Ogan Ilir.
Diss. UIN RADEN FATAH.

Syahrum. Salim, M.Pd. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung:


Ciptapustaka Media.

Wicaksono, Satrio, and I. Dewa Made Aryananda Wijaya Kusuma. (2021).


"Pengaruh Latihan Menggunakan Bola Tenis terhadap Kecepatan Reaksi
Konsentrasi Kiper Futsal UNNESA." JSES: Journal of Sport and Exercise
Science 3.2 : 56-60.

Anda mungkin juga menyukai