Proram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Pokok Bahasan
• Attitude dan Skill yang dibutuhkan untuk mengembangkan
critical thinking dan clinical reasoning
• Komponen-komponen dalam Clinical Reasoning
• Strategi Mengintegrasikan Critical Thinking dan Clinical
Reasoning dalam asuhan keperawatan
Apa yang anda
pikirkan
Critical Thinking dan Clinical Reasoning
▪ Potter & Perry (2009) Berpikir kritis sebagai keterampilan menemukan masalah,
menentukan pilihan, dan melakukan sebuah tindakan yang tepat.
▪ Terdapat Keterampilan kognitif, keterampilan untuk mengajukan pertanyaan dan proses
penalaran dimana individu merenungkan dan menganalisis pemikiran diri sendiri dan
orang lain.
▪ Terdapat proses Identifikasi dan asumsi, mempertimbangkan hal penting dalam situasi,
mencari alternatif, dan menerapkan akal dan logika dalam membuat keputusan
▪ Pemecahan masalah pada hakikatnya adalah belajar berpikir (learning to think) atau
belajar bernalar (learning to reason)
Keterampilan berpikir kritis
atau critical- thinking skills
Berfikir kritis
Sikap kritis atau critical-thinking
dispositions
Aspek perilaku berpikir kritis
▪ Relevan yaitu pernyataan yang disampaikan harus saling berkaitan.
▪ Karakter cenderung mencari tahu sesuatu yang mendasari keputusan dan tindakan;
karakter yang tidak memihak dan tidak sewenang wenang; karakter untuk menilai
objektif terhadap fakta-fakta yang relevan; dan karakter bernilai aspek-aspek berpikir
kritis seperti kejujuran intelektual, keadilan, simpatik, dan objektifitas.
▪ Seorang perawat harus selalu memberikan pernyataan yang relevan yaitu harus
sesuai realita atau fakta
▪ Pokok pikiran atau isu dan ide yang disampaikan oleh perawat harus penting.
▪ Aspek novelty yaitu Memberikan informasi atau ide baru dan sikap yang baik
menerima ide baru.
▪ Seorang perawat harus bisa menerima perubahan perubahan atau pembaharuan
dengan sikap yang baik dan terbuka.
Kepercayaan diri
• Proses intelektual dari penerapan proses penalaran yang mahir, sebagai petunjuk ‘untuk
dipercaya’ atau bertindak.
• Proses berpikir dalam usaha untuk memecahkan masalah.
• Berpikir kritis adalah kemampuan yang utama dalam penyediaan pelayanan kesehatan
yang professional.
• Berpikir kritis dalam praktek pelayanan kesehatan, sehingga sesuai dengan intelektual
standard serta keahlian dalam menggunakan penalaran, dan kemampuan untuk
mengambil pertimbangan klinis yang aman.
• Penalaran klinis merupakan proses dalam memecahkan masalah dengan
menggunakan critical thinking.
Karakteristik berpikir kritis dalam clinical
practice
• Knowledge Base, landasan pengetahuan adalah awal mula dari interpretasi dari suatu
masuatu masuatu masalah, semakin bervariasi pengetahuan yang berkaitan dengan
gejala-gejala tersebut makin memungkinkan merumuskan masalah lebih akurat.
• Memory atau daya ingat menunjukan seberapa efektifnya pengetahuan yang dimiliki
untuk digunakan dalam mempelajari atau merumuskan suatu masalah.
• Representation atau mental representative menunjukan representasi masalah yang
dihadapi di dalam pikiran yang biasanya selalu terkait dengan pengetahuannya. Para
pemula biasanya memiliki representasi masalah secara naïf atau terlalu
menyederhanakan.
• Kualitas perumusan masalah, para ahli mengatakan bahwa lima puluh persen masalah
dapat diselesaikan apabila tercapai keberhasilan dalam melakukan perumusan masalah.
Penerapan Critical Thinking dan Clinical Reasoning
dalam pelayanan keperawatan
• Anamesis yang lengkap, menimbulkan perasaan yang nyaman bagi pasien, pasien merasa
diperhatikan yang kemudian akan menimbulkan kepercayaan dan harapan yang lebih
besar. Selain itu juga, anamesis yang lengkap menimbulkan rasa empati
• Penegakan diagnosa keperawatan berdasarkan hasil namnesa dan data pendukung yang
lengkap
• Penetapan rencana tindakan sesuai dengan respon klien dan rencana kolaborasi yang
tepat
• Implementasi dengan memperhatikan aspek ketepatan tindakan
• Evaluasi tindakan sesuai dengan kriteria evaluasi