Anda di halaman 1dari 10

GENERAL REVIEW

IUP DI DAERAH KOLO


Kolo, Boba, Morowali Utara,
Sulawesi Tengah
AKSESIBILITAS

Lokasi telaahan tepatnya secara administratif, terdapat di Kec. Boba, Kab. Morowali Utara, Sulawesi Tengah, dengan
aksesibilitas sebagai berikut ;
• Jakarta – Makassar/Palu – Luwuk menggunakan transportasi udara, dengan waktu tempuh± 3 s/d 4 jam
• Luwuk – Desa Mumugi menggunakan kendaraan roda empat, melalui jalan umum sejauh ± 170 km/waktu tempuh ± 3
jam 48 menit
• Desa Mumugi, Kec. Mamosaloto melalui jalan umum sejauh ± 8 km, kearah barat laut
MAP OUT AREA

Areal telaahan tidak tumpang tindih dengan IUP OP lain, dengan IUP OP terdekat PT. Ganesha
Wanau Utama, disebelah timur.
STATUS KAWASAN HUTAN PRODUKSI

Berdasarkan Keputusan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan – SK. 2382/Menhut-


VI/BRPUK/2015, mengenai arahan Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Prop. Sulawesi Tengah,
status kawasan areal telaahan, sebagi berikut :
• APL (Areal Penggunaan Lain) seluas ± 2.197 hektar
• Hutan Produksi tetap (HPT) seluas ± 680 hektar
GEOMORFOLOGI STUDI

Perbukitan lereng agak


Batuan
curam
Bancuh
Koloko

Perbukitan, lereng
landai

Areal telaahan secara roman muka bumi, berupa satuan perbukitan bergelombang lemah hingga
menengah, dengan elevasi antara 5 meter s/d 225 meter dari permukaan air laut/dpal, dengan
kelerengan landai (8% - 13% hingga agak curam (14% - 20%) yang merupakan kelerengan ideal
dalam pembentukan nikel laterit.
GEOLOGI REGIONAL

Batuan bancuh koloko –


batulempung bersisik dan
napalan

Areal telahan terdiri atas daratan seluas ± 2.227,7 hektar dan lautan seluas 694,3 hektar, dimana daratan tersusun atas
batuan sebagai berikut ;
• Formasi Tolaka (Trjt) - batugamping, napal & serpih, seluas ± 424 hektar
• Alluvial sungai (Qa) – dataran limpas banjir dan pantai, seluas ± 226 hektar
• Batuan Ultramafik (Ku) – serpentine, harzburgit, dunit, gabro, basal & diorit seluas ± 1.532,7 hektar
OVERVIEW AREA
INLAND LOGISTIC

± 2,5km

± 1 km
± 0,3 km

Asumsi untuk inland logistic didaerah telaah dari jarak ± 0,3 (terdekat) km s/d 2,5 km (terjauh),
pada asumsi areal prospek (telaah aspek geomorfologi & geologi regional), diperlukan
infrastruktur baru dalam pembangunan jalan angkut dan jetty.
TRANSHIPMENT

SMELTER PT. SMI

Transhipment bijih nikel menuju smelter PT. SMI di Bahodopi, Kab. Morowali, Sulawesi Tengah,
dengan jalur pelayaran sejauh ± 70,2 mil laut
REKOMENDASI
1. Areal telahan terbagi atas daratan seluas ± 2.227,7 hektar dan lautan seluas 694,3 hektar
2. Status lahan areal telahaan hampir 76% luasan (± 2.197 hektar) terdapat di APL dan sisanya 24% ±
680 hektar terdapat di Hutan Produksi (HP) tetap.
3. Secara studi geomorfologi, afreal telaahan merupakan satuan perbukitan bergelombang landai
hingga menengah kuat. Dimana untuk perbukitan landai memiliki kelerengan yang ideal dalam
pembentukan endapan nikel laterit.
4. Secara geologi regional (Peta Geologi Lembar Batui) hanya 53,3% luasan areal telaah yang
tersusun oleh Batuan Ultramafik (Ku) – dunit, harzburgit yang memiliki asosiasi dalam
pembentukan endapan nikel laterit.
5. Overview areal telaah terhadap akses pengangkutan cukup dekat, berkisar antara 0,3 km hingga
2,5 km, dengan pembangunan jalan angkutan maupun jetty.
6. Overview jalur transhipment ke Smelter PT. SMI di Bahodopi, Kab. Morowali, dengan estimasi
jarak berlayar 70,2 mil laut.

Anda mungkin juga menyukai