I. PENDAHULUAN
B. ALASAN PENINJAUAN
Berdasarkan laporan terdahulu (Bothe 1928, Junker 1936, Van Bemmelen 1940)
bahwa konkresi-konresi laterit bauksit yang terdapat di Kepulauan Riau dan
Kalimantan Barat terjadi karena proses pelapukan kimiawi dari blok-blok batuan
berkomposisi granitik (granodiorit, tonalit, kuarsa diorit, diorit) dan batuan
sedimen (hornfels) terubah. Batuan terubah yang terjadi di sekitar kontak pada
umumnya telah dipengaruhi oleh larutan hidrothermal kaya akan alkali felspar
dan biotit. Akibat kuatnya proses pelapukan maka alkali felspar dan biotit ini akan
terubah menjadi mineral gibbsite (Al203. 3H20) dan ferousoksida (limonitisasi).
Proses pengendapan laterisasi lebih lanjut (endapan residu) terbentuk pada
daerah topografi relatif datar sampai dengan bergelombang rendah. Pada
umumnya endapan residu ini ditandai dengan lempung berwarna merah dan
kuning pada bagian atasnya, kemudian perlapisan bauksit dengan lempung
merah gelap dengan selang-seling tidak beraturan lapisan limonitik. Sedangkan
endapan dibagian dasarnya ditandai dengan perlapisan silika dan kaolin. JICA
1982, menyebutkan bahwa komplek granitoid Mensibau (diorit kuarsa,
granodiorit biotit-hornblende, monzonit dan granit) dan batuan vulkanik Raya
(lava andesit, dasit dan basal) yang keduanya berumur Kapur bawah,
sebarannya sangat luas mulai di Selatan Singkawang, Bengkayang, Landak
hingga di perbatasan Sanggau. Pada beberapa tempat komplek batuan ini
diterobos oleh dioritik Sintang menghasilkan cebakan-cebakan bijih logam. Hasil
1
PT. ADHILANCAR NUSAMAKMUR, 2006
2
PT. ADHILANCAR NUSAMAKMUR, 2006
C. SCHEDULE PERJALANAN
Route perjalanan dalam rangka peninjauan di Bukit Gondol (Wilayah Kodya
Singkawang), Sungai Raya dan S. Keran (Wilayah Kabupaten Bengkayang) dan
Mancel, Pahuman dan Darit (Wilayah Kabupaten Landak) selama 16 hari peninjauan
termasuk perjalan, terinci sebagai berikut :
3
PT. ADHILANCAR NUSAMAKMUR, 2006
1. Kesampaian lokasi.
Bukit Gondol terletak di tepi pantai pasir panjang dapat ditempuh dari Kota
Singkawang kearah barat dengan kendaraan roda empat sepanjang 10 km
melalui jalan Provinsi kearah Kota Mempawah. Sedangkan S. Raya dan S.
Keran dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua kearah timur lebih kurang
10 km dari Ibukota Kecamatan Sungai Raya.
2. Fisiografi Daerah
Daerah ini merupakan tempat wisata pantai yang dikenal dengan pasir
panjang. Daerah ini nampaknya dari segi tata ruang akan digunakan untuk
lokasi wisata pantai dan bukan untuk tata ruang pertambangan. Dari
kenampakan morfologi, daerah ini dibagi 3 (tiga) satuan, yaitu :
4
PT. ADHILANCAR NUSAMAKMUR, 2006
3. Stratigrafi
Susunan batuan yang menempati medan Satuan dataran rendah/dataran
bergelombang rendah dan satuan bergelombang sedang s/d tinggi tersusun
dari umur tertua s/d termuda, yaitu:
a. Endapan Sedimen Sungai Betung merupakan batuan tertua berumur
Jura, terdiri dari perselingan antara perlapisan batupasir, batulumpur dan
batu lanau pada bagian atasnya ditutupi oleh batupasir tufaan berbutir
halus. Batuan ini hanya tersingkap sempit di sekitar puncak G. Raya,
menutupi endapan vulkanik secara tidak selaras.
b. Endapan Gunungapi Raya berumur Kapur bawah terdiri dari andesit
terubah, dasit, basal (campuran batuan piroklastik, andesit, dasit) dengan
sisipan tipis konglomeratan , batupasir dan batulumpur. Batuan vulkanik
ini pada umumnya telah terubahkan (propilitisasi) banyak mengandung
klorit dan epidot akibat kontak dengan tubuh intrusi batholit berkomposisi
granitik terubah dan tubuh intrusi Dioritik Sintang.
c.Batuan Intrusi Granitik Mensibau terdiri dari granodiorit, diorit kuarsa, diorit,
adamelit, monzonot, tonalit berumur Kapur bawah. Tubuh batuan intrusi
ini berupa batholit tersebar luas kearah bagian Timur dan Tenggara
Singkawang daerah Bengkayang, Keranji, Sebaka, Sebidai, Pakado,
Saringkujang, Darit, Karangan, Pahuman. Batuan Intrusi Dioritik Sintang
terdiri dari diorit, microdiorit, diorit kuarsa, gabro kuarsa dan tonalit
berumur Oligosen. Kelompok batuan ini pada umumnya berupa stocks
menerobos batuan berkomposisi granitik Mensibau dan batuan gunung
api Raya. Menurut JICA 1982, bahwa granitik Mensibau ini adalah
sebagai sumber pembawa mineralisasi logam.
5
PT. ADHILANCAR NUSAMAKMUR, 2006
6
PT. ADHILANCAR NUSAMAKMUR, 2006
1. Kesampaian lokasi.
Darit dan Pahuman yang merupakan Ibukota Kecamatan termasuk kedalam
Wilayah Kabupaten Landak yang beribukota di Ngabang. Kota Ngabang ini
dapat ditempuh dengan 2 (dua) jalan utama (Hotmix), yaitu dari Pontianak
melalui Mandor, Pahuman, Mencal dan Ngabang. sepanjang lebih kurang
200 km. Atau dari Singkawang melalui Bengkayang, Sentibak, Darit, Mencal
dan Ngabang, sepanjang lebih kurang 250 km.
7
PT. ADHILANCAR NUSAMAKMUR, 2006
2. Fisiografi Daerah
8
PT. ADHILANCAR NUSAMAKMUR, 2006
3. Stratigrafi
Susunan batuan yang menempati medan Satuan ini tersusun dari mulai umur
tertua s/d termuda, yaitu:
9
PT. ADHILANCAR NUSAMAKMUR, 2006
d. Batuan Intrusi Dioritik Sintang terdiri dari diorit, microdiorit, diorit kuarsa,
gabro kuarsa dan tonalit berumur Oligosen. Kelompok batuan ini
tersingkap di di daerah Pahuman dan daerah Meranti pada umumnya
berupa stocks menerobos batuan berkomposisi granitik Mensibau dan
batuan gunung api Raya. Menurut JICA 1982, bahwa tubuh granitik
Mensibau yang terdapat di Komplek Raya, Meranti, Darit, Pahuman,
Karangan dan Menjalin dibeberapa tempat diterobos oleh Dioritik Sintang
dan enghasilkan mineralisasi logam mulia dan logam dasar.
10
PT. ADHILANCAR NUSAMAKMUR, 2006
Hasil analisa kimia terhadap 2 ( dua ) contoh laterit eluvial dari lokasi Anik
dan Ual yang batuan induk dibawahnya adalah granodiorit porfir terubah
dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2 berikut ini
1. Lateritik Oksida Besi AD-01 8,95 29,01 34,57 16,23 0,94 Ual
2. Lateritik Oksida besi AD-02 9,68 50,41 17,26 4,83 1,20 Anik
3. Tanah lateritan AD-03 - - - - - Bayung
4 Tanah lateritan AD-04 - - - - - Pelay
11
PT. ADHILANCAR NUSAMAKMUR, 2006
Contoh tanah laterit dari lokasi Darit – Meranti tidak dilakukan analisa
kimia, karena nampaknya prosentase bauksit yang terdapat pada lokasi
endapan ini, kemungkinan rendah (< 20 %). Deskripsi endapan/batuan
dapat dilihat pada Tabel 3, berikut ini :
12
PT. ADHILANCAR NUSAMAKMUR, 2006
Hasil analisa kimia terhadap 2 ( dua ) contoh laterit eluvial dari lokasi Anik
dan Ual yang batuan induk dibawahnya adalah granodiorit porfir terubah
dapat dilihat pada Tabel 4 dan 5 berikut ini
13
PT. ADHILANCAR NUSAMAKMUR, 2006
1. Lateritik Oksida Besi DR-05 25,39 32,65 18,51 23,98 1,44 Bayo
2. Lateritik Oksida besi DR-06 25,40 29,88 17,45 32,96 1,20 Ladangan
3. Tanah lateritan DR-07 - - - - - Bayo
4 - - - - -
Lateritik oksida besi DR-05 Konkresi aluminous tersemenkan limonitik kuat Bayo
warna merah kecoklatan campur dgn redclay.
Lateritik oksida besi DR-06 Konkresi aluminous tersemenkan limonitik kuat Ladagan
warna merah kecoklatan campur dgn redclay.
Tanah Lateritik DR-07 Framen limonitik campur tanah warna merah Bayo
s/d violetmengisi batuan hornfelsik lapuk.
Batuan Induk Granitik DR-08 Granodiorit porfir agak lapuk warna merah Ladagan
keabuan, diseminasi krstal kuarsa dan felspar
terubah ke kaolin.
14
PT. ADHILANCAR NUSAMAKMUR, 2006
Hasil analisa kimia terhadap 1 ( satu ) contoh laterit eluvial dari lokasi Anik
dan Ual yang batuan induk dibawahnya adalah granodiorit porfir terubah
dapat dilihat pada Tabel 6 dan Tabel 7,berikut ini
15
PT. ADHILANCAR NUSAMAKMUR, 2006
III. PEMBAHA
SAN.
16
PT. ADHILANCAR NUSAMAKMUR, 2006
luas. Bila melihat kondisi tofografi kearah tenggara dari lokasi ini ditempati
oleh tanah dataran aluvial melandai rendah, yang pada waktu itu, daerah
pada beberapa tempat terendam airir. Pada daerah ini kemungkinan bisa
terjadi pengendapan laterit residu akibat dari mobilisasi laterit kolovial oleh
media air tanah dan terjadi pengayaan endapan bauksit. Hasil pengecekan
kearah dataran ini, ditemukan endapan kaolin berwarna putih sampai kelabu
sangat pekat pada lokasi dataran bekas banjir. Secara megaskopis endapan
lempung ini mengandung butiran kuarsa ukuran halus s/d sedang dengan
sedikit adanya mineral gibbsit berwana putih kekuningan serta butiran
mineral titanomagnetit. Ada kecenderungan bahwa endapan bauksit pada
tempat ini mempunyai perbandingan volume sangat kecil dengan endapan
lempungnya. Nampaknya bila melihat dari segi lingkungan kedaerahan
bahwa daerah ini merupakan lahan banjir, sehingga dalam pengembangan
ke penambangannya sangat sulit dan banyak resiko negatif.
17
PT. ADHILANCAR NUSAMAKMUR, 2006
18
PT. ADHILANCAR NUSAMAKMUR, 2006
A. KESIMPULAN
B. SARAN - SARAN
1. Daerah Blok Darit, Pahuman dan Mencal seluas lebih kurang 80.000 hektar
sebagaimana terlihat pada peta topogarafi skala 1:250.000, diusulkan untuk
dibuat permohonan Kuasa Pertambangan Penyelidikan Umum kepada Bupati
Kabupaten Landak.
2. Daerah Blok Kuala Behe dan Selatan Serimbu yang mempunyai bentuk
topografi relatif datar, kemungkinan terdapat endapan bauksit residu hasil
mobilisasi endapan laterit kolovial akibat proses air tanah. Untuk itu bisa
dilakukan peninjauan secara seksama.
19