Anda di halaman 1dari 9

Laporan Akhir Eksplorasi Rencana Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP CV.

DAM JAYA MANDIRI di Desa Srigading, Kec.Ngoro,


Kab.Mojokerto, Jawa Timur

BAB II GEOLOGI DAN KEADAAN ENDAPAN

2.1. GEOLOGI REGIONAL

Area pemetaan eksplorasi permohonan ijin usaha pertambangan CV. DAM

JAYA MANDIRIdan sekitarnya secara geologi regional masuk dalam Peta Geologi

Lembar Malang (S. Santoso dan T. Suwarti, 1992). Lembar Malang dibatasi oleh
kordinat 112°30' -113°00' BT dan 7°30' - 8°00' LS. Daerah pemetaan luasnya + 2.800

km persegi, termasuk dalam wilayah Kabupaten Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan,

Malang, Probolinggo dan Lumajang, Propinsi Jawa Timur. Lembar ini di bagian timur
berbatasan dengan Lembar Probolinggo, di selatan dengan Lembar Turen, di barat
dengan Lembar Kediri, dan di utara dengan Lembar Surabaya.

A. Geomorfologi Regional

Lembar Malang terletak pada Lajur Solo -Gunungapi Kuarter yang diapit oleh
Lajur Kendeng di bagian utara dan Lajur Pegunungan Selatan, di bagian selatan, di

luar Lembar (Nachrowi, drr., 1978). Lajur Solo-Gunungapi Kuarter ini terdiri dari

pegunungan dan kerucut gunungapi antara lain G. Kawi, G. Anjasmara, G. Arjuna -

Weli-rang, G. Pananggungan dan Pegunungan Tengger-Semeru. Lajur Pegunungan


Selatan terdiri dari deretan pegunungan, pebukitan dan dataran yang membentang

dari barat ke timur dan ditempati sebagian besar oleh batuan sedimen, piroklastika,
karbonat dan terobosan.

Morfologi daerah Lembar Malang dapat dibedakan menjadi 6 satuan, yaitu :

kerucut gunungapi, pegunungan, pebukitan, dataran tinggi, dataran pasir dan

dataran rendah. Kerucut Gunungapi menempati bagian tenggara dan barat Lembar,

dicirikan oleh ben-tuk strato dan kerucut gunungapi, berketinggian antara 2000 m
dan 3350 m di atas muka laut. Puncaknya, antara lain : G. Arjuna ( + 3339 m), G.
Welirang ( + 3156 m), G. Bromo ( + 2392 m), G. Ider-ider ( + 2617 m), G. Argawulan (

Bab II.1
Laporan Akhir Eksplorasi Rencana Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP CV. DAM JAYA MANDIRI di Desa Srigading, Kec.Ngoro,
Kab.Mojokerto, Jawa Timur

+ 2725 m), G. Ringgi ( + 2477 m) dan G. Tutup ( + 1850 m). Pola aliran sungai
memancar dengan lembah sempit berbentuk V, pada bagian hulu terdapat air terjun

atau jeram. Sungainya besifat berkala, sementara dan tetap. Pada beberapa kerucut

gunungapi, terdapat beberapa kawah atau kaldera, salah satu di antaranya masih

giat, yaitu G. Bromo. Kemiringan lereng sangat terjal sam-pai agak landai. Daerah ini
masih ditutupi hutan tropika yang lebat dan ditempati batuan pirok-lastika berbutir
kasar hingga halus, dan lava an-desit atau basal dan batuan porfiri.

Pola aliran sungai meranting (dendrit), memancar, sejajar, dan bersifat


sementara atau tetap. Su-ngainya bertebing terjal, berlembah agak lebar hingga

sempit, di bagian hulu terdapat beberapa jeram atau air terjun. Pegunungan ini
sebagian besar masih tertutup oleh hutan tropika, dan berkemiringan lereng antara

30° dan 60°, serta ditempati oleh batuan piroklastika dan epiklas-tika. Sungai
utamanya antara lain S. Kromong, S. Brantas, S. Biru, S. Banyugede dan S. Pikatan.

Sungainya berpola aliran memancar, sejajar dan meranting; bersifat sementara dan

berkala. Sungai utamanya, S. Brantas, S. Yilu, S. Bango dan S. Pakel. Dataran ini

ditempati oleh batuan epiklastika, terutama tuf, dan merupakan daerah lahan
pertanian, perkebunan dan pemukiman.

Dataran pasir, menempati dasar Kawah Tengger yang berbentuk seperti tapal

kuda dan mengelilingi kelompok G. Bromo, berketinggian antara 2000 m dan 2100 m
di atas muka laut. Kawah Tengger berukuran 9x7 km. Sungainya berpola aliran

memancar atau sejajar, anomalous, teranyam dan masuk dalam tanah (swallow hole).

Dataran pasir ini ditempati oleh abu sampai bom gunungapi, sebagian ditumbuhi
rerumputan atau perduan.

B. STRATIGRAFI

Di Lembar Malang tersingkap batuan klastika, epiklastika, piroklastika dan aluvium,

yang berumur dari Plistosen Awal hingga Resen. Pada Lajur Solo-Gunungapi Kuarter
tersingkap batuan epiklastika dan piroklastika yang terbagi atas Batuan Gunungapi
Anjasmara Tua, Batuan Gunungapi Kuarter Bawah, Batuan Guriungapi Kuarter Tengah,

Bab II.2
Laporan Akhir Eksplorasi Rencana Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP CV. DAM JAYA MANDIRI di Desa Srigading, Kec.Ngoro,
Kab.Mojokerto, Jawa Timur

Formasi Welang, Tuf Malang, Batuan Gunungapi Arjuna - Weli-rang dan Batuan
Gunungapi Tengger, Batuan Gunungapi Kuarter Atas, Tuf-Rabano, Batuan Gunungapi

Bromo, Pasir Gunungapi Tengger dan Endapan Rombakan Cemaratiga, serta En-dapan

Teras.

Batuan Gunungapi Anjasmara Tua (Qpat), merupakan endapan piroklastika yang


tertua di Lembar Malang, diperkirakan berumur Plistosen Awal hingga Tengah,

umumnya sudah pejal dan termampatkan, bersusunan andesit hingga basal, dan

sebagian terubah. Satuan ini tersingkap sempit di bagian barat Lembar.

Batuan Gunungapi Kuarter Tengah terdiri dari Batuan Gunungapi Kawi-Butak


(Qpvkb), Batuan Gunungapi Ringgit (Qpvr), Batuan Gunungapi Tengger Tua (Qpvt) dan

Batuan Gunungapi Buring (Qpvb), merupakan endapan piroklastika bersifat menengah


hingga agak basa; bersusunan andesit, basal dan batuan por-firi; sebagian telah terubah

dan mengalami pemampatan yang cukup kuat, dan umurnya diperkirakan Plistosen
Tengah sampai Plistosen Akhir bagian awal.

Formasi Welang (Qpw) diduga berumur Plistosen Akhir; tersusun dari bahan-

bahan Batuan Gunungapi Kuarter Bawah yang dien-dapkan pada lingkungan darat dan

tersebar ter-pencar-pencar.
Tuf Malang (Qvtm) merupakan endapan epiklastika yang bahannya berasal dari
Batuan Gunungapi Kuarter Bawah di sekitarnya, dan merupakan runtunan dari berbagai tuf;

umurnya diperkirakan Plistosen-Holosen.

Batuan Gunungapi Arjuna - Welirang (Qvaw) dan Batuan Gunungapi Tengger


(Qvt) diduga berumur Plistosen Akhir dan tersusun dari breksi, tuf, lava, aglomerat dan

lahar.

Tuf Robano (Qvtr) sebagai endapan epiklastika yang bahannya berasal dari

Batuan Gunungapi Kuarter di sekitarnya, merupakan runtunan tuf aneka ragam, dan

berumur Plistosen - Holosen.


Batuan Gunungapi Kuarter Atas terdiri dari Batuan Gunungapi

Penanggungan (Qvn) dan Batuan Gunungapi Panderman (Qvp), merupakan

Bab II.3
Laporan Akhir Eksplorasi Rencana Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP CV. DAM JAYA MANDIRI di Desa Srigading, Kec.Ngoro,
Kab.Mojokerto, Jawa Timur

endapan piroklastika parasit pada lereng G. Welirang dan G. Kawi, umumnya ber-
susunan andesit, dan umurnya diperkirakan Plis-tosen-Holosen.

Batuan Gunungapi Bromo (Qvb), merupakan hasil endapan gunungapi yang

masih giat, bersusunan andesit dan sebagian abu atau kaca gunungapi, dan umurnya

diperkirakan Holosen.
Endapan Rombakan Cemaratiga (Qtt), merupakan endapan hasil rombakan

atau longsoran batuan gunungapi pada lereng G. Tengger sebelah timur,

terutama terdiri dari runtuhan batuan gunungapi dan lahar, umurnya diperkirakan

Holosen dan diduga masih ber-langsung hingga sekarang.


Pasir Gunungapi Tengger (Qvs) merupakan hasil endapan piroklastika dalam

Kawah Tengger yang berumur Holosen. Sebarannya terdapat di sekitar kelompok G.


Bromo danber-bentuk seperti tapal kuda.

Endapan Teras (Qt), merupakan endapan klastika yang bahannya berasal dari
batuan gunungapi yang lebih tua, terutama terendapkan pada lembah sungai;

umurnya diperkirakan Holosen hingga Resen, dan tersebar tidak luas. Aluvium (Qa),

merupakan endapan sungai dan endapan pantai, tersebar cukup luas di sepan-jang

daerah aliran sungai dan dataran pantai; umurnya Resen.


C. Struktur Geologi
Struktur geologi regional yang dijumpai pada area pemetaan eksplorasi dan

sekitarnya berupa kelurusan yang merupakan hasil penafsiran citra inderaan jauh dari

citra satelit. Pada umumnya kelurusan tersebut mencerminkan arah barat – timur,
timurlaut – baratdaya.

D. Sumberdaya

Potensi sumberdaya yang dijumpai di area sekitar pemetaan berupa


sumberdaya potensi bahan galian konstruksi baik berupa batu, tanah urug maupun

pasir pasang bumi. Potensi sumberdaya bahan galian tersebut sebagian telah

diusahakan oleh pihak swasta dan penduduk setempat.

Bab II.4
Laporan Akhir Eksplorasi Rencana Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP CV. DAM JAYA MANDIRI di Desa Srigading, Kec.Ngoro,
Kab.Mojokerto, Jawa Timur

Gambar 2.1. Peta Geologi Regional dan Kolom Korelasi Stratigrafi Regional area
pemetaan eksplorasi yang masuk Peta Geologi Lembar Malang

Bab II.5
Laporan Akhir Eksplorasi Rencana Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP CV. DAM JAYA MANDIRI di Desa Srigading, Kec.Ngoro,
Kab.Mojokerto, Jawa Timur

2.1.1. Geomorfologi
Bentang alam Kabupaten Mojokerto terdiri dari Perbukitan vulkanik Kuarter

dan Perbukitan volkanik Tersier. Perbukitan volkanik Kuarter dengan sumber erupsi

utamanya G. Semeru mempunyai penyebaran terluas di wilayah Kabupaten

Mojokerto, diawali dari puncak G. Semeru, menyebar ke arah timur, timurlaut dan
tenggara. Menurut T.Suwarti dan Suharsono (1992), secara morfografi dan

morfogenesa, wilayah Kabupaten Mojokerto dapat dibagi menjadi lima satuan

bentuklahan yaitu:

1. Dataran Aluvial melampar di sebelah utara sampai selatan di bagian timur


Kabupaten Mojokerto, ketinggian antara 50 sampai 100 m diatas permukaan

laut.
2. Kaki Gunung api melampar di bagian utara ke selatan sampai bagian tengah –

selatan Kabupaten Mojokerto, ketinggian antara 50-150 m diatas permukaan


laut.

3. Lereng Gunungapi terdapat dibagian tengah wilayah yang melampar luas dari

utara sampai selatan Kabupaten Mojokerto dengan ketinggian antara 150- 550

m diatas permukaan laut.


4. Kerucut Gunungapi terletak disebelah Selatan Kabupaten Mojokerto yang
berketinggian antara 550-3265 m diatas permukaan laut dan G.

Penanggungan merupakan puncak tertinggi.

5. Kerucut Parasiter terdapat di bagian tenggara G. Penangungan.


Morfologi regional Kecamatan Kejayan adalah merupakan bagian dari

rangkaian kaki lereng pegunungan yaitu lereng timur dan kaki G. Penanggungan,

dengan kelerengan antara 5 hingga 10, ketinggian berkisar antara 50 – 250 m d.p.l.

dimana sebagian besar wilayahnya adalah diperuntukkan sebagai Pertanian (sawah

dan lahan palawija), dan berkembang kegiatan pertambangan pasir dan batu (sirtu).
Berdasarkan pengamatan di lapangan dan peta topografi, secara keseluruhan, daerah

penelitian merupakan daerah yang sebagian besar merupakan bagian bentang alam
vulkanik yaitu sub bentang alam kaki lereng Vulkanik. Satuan bentang alam ini adalah

Bab II.6
Laporan Akhir Eksplorasi Rencana Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP CV. DAM JAYA MANDIRI di Desa Srigading, Kec.Ngoro,
Kab.Mojokerto, Jawa Timur

dataran Vulkanik. Kemiringan lereng berkisar antara 2% - 15% yang masuk klas relief
topografi lereng dataran bergelombang dengan bentuk lereng relative cembung dan

kelerengan relatif landai yang terbentuk oleh pengendapan dari proses endapan

material vulkanik. Proses pengendapan yang terjadi lebih intensif serta material

utamanya berupa material tuf. Sedangkan morfologi disekitarnya merupakan jajaran


perbukitan yang ada disebelah selatnnya merupakan bagian dari lereng Gunung

Tengger - Semeru.

2.1.2. Litologi

Batuan / litologi didaerah pemetaan eksplorasi secara stratigrafi adalah


termasuk kedalam batuan produk vulkanisme (berdasarkan Peta Geologi Lembar

Malang (S. Santosa & T. Suwarti, tahun 1992) terdiri dari Batuan Gunungapi Kuarter
Atas dan yang akan diuraikan sebagai berikut :

Batuan Gunungapi Kuarter Atas terdiri dari Batuan Gunungapi


Penanggungan (Qvn) dan Batuan Gunungapi Panderman (Qvp), merupakan

endapan piroklastika parasit pada lereng G. Welirang dan G. Kawi, umumnya ber-

susunan andesit, dan umurnya diperkirakan Plis-tosen-Holosen.

2.1.3. Struktur Geologi


Pada area permohonan iup CV. DAM JAYA MANDIRI dan sekitarnya yang
masuk pemetaan eksplorasi tidak dijumpai struktur geologi, berupa sesar, namum

berdasaran peta topografi , pola aliran sungai dan citra satelit nampak adanya pola

kelurusan yang diinterpretasi sebagai struktur geologi.

Bab II.7
Laporan Akhir Eksplorasi Rencana Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP CV. DAM JAYA MANDIRI di Desa Srigading, Kec.Ngoro,
Kab.Mojokerto, Jawa Timur

Gambar 2.2. Peta geologi regional area permohonan IUP

Bab II.8
Laporan Akhir Eksplorasi Rencana Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP CV. DAM JAYA MANDIRI di Desa Srigading, Kec.Ngoro,
Kab.Mojokerto, Jawa Timur

2.2. HASIL PENYELIDIKAN TERDAHULU


Beberapa peneliti terdahulu yang pernah melakukan studi yang di daerah

penelitian yaitu :

a. Van Bemmelen (1949), membagi tujuh bagian zona fisiografi pada pulau

jawa dan memasukan Zona Gunungapi Kuarter kedalam bagian dari


fisiografi.

b. (S. Santosa & T. Suwarti, tahun 1992), menyusun Peta Geologi Lembar

Malang pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi serta meneliti

stratigrafi, morfologi, dan struktur daerah penelitian.

Bab II.9

Anda mungkin juga menyukai