Anda di halaman 1dari 14

Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,

Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Sumberdaya alam termasuk didalamnya sumberdaya mineral, merupakan salah satu
modal yang perlu dikembangkan dan dioptimalkan untuk menunjang pengembangan suatu
wilayah. Namun, pemanfaatan sumberdaya alam tersebut harus memperhatikan konservasi
dan upaya untuk kelestarian fungsi ekosistemnya. Untuk mendukung keberhasilan usaha
tersebut, perlu diketahui lokasi keterdapatannya dengan pasti potensi dan kondisi sumber daya
yang ada di suatu wilayah, sehingga dapat dibuat perencanaan yang tepat dalam
pengembangan wilayah tersebut. Penggalian potensi pertambangan perlu dilakukan untuk
mengarahkan model wilayah pertambangan yang sesuai dengan kondisi dan daya dukung
wilayah serta sesuai dengan Undang-Undang No 4 tahun 2009 juga diperkuat dengan
keluarnya PP Nomor 22 tahun 2010 tentang wilayah pertambangan. Dengan demikian
degradasi kualitas lingkungan dapat diminimalkan. Penataan kawasan pertambangan perlu
diselaraskan dengan tata ruang wilayah sehingga tercipta sinergi positif antar kawasan
pengembangan pembangunan.
Untuk pengajuan/permohonan ijin usaha pertambangan maka perlu dilakukan kegiatan
pemetaan eksplorasi pertambangan untuk mengetahui potensi sumberdaya mineral dan batuan
yang akan di tambang di suatu wilayah baik letak, posisi sebaran serta cadangan bahan
tambang baik secara kuantitas maupun kualitas agar dapat bermanfaat secara optimal dan
benar serta memenuhi kaidah-kaidah pengendalian dampak lingkungan. Selain itu juga untuk
mengetahui apakan wilayah tersebut masuk didalam wilayah pencadangan sumberdaya
mineral dan batuan atau wilayah pertambangan (WP) yang sudah ditetapkan. Kegiatan ini
juga sebagai syarat untuk permohonan rencana ijin usaha pertambangandi wilayah tersebut.
Penggalian potensi pertambangan melalui pemetaan eksplorasi ini perlu dilakukan
untuk mengarahkan model pengusahaaan / pengelolaan pertambangan yang sesuai dengan
kondisi dan daya dukung wilayah. Dengan demikian degradasi kualitas lingkungan dapat
diminimalkan. Penataan kawasan pertambangan perlu diselaraskan dengan tata ruang wilayah
sehingga tercipta sinergi positif antar kawasan pengembangan pembangunan.
1.1.1. Perizinan
Lokasi rencana permohonan IUP Bambang Junaedi terletak di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang. Berdasarkan S.K. WIUP Mencukupi surat
Bab I.1
Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

Administrator P2T Provinsi Jawa Timur tanggal 05 Januari 2017 nomor:


P2T/16/15.19/I/2017, maka luas WIUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo seluas 5,97
Ha. Peta dan koordinat WIUP dapat dilihat pada gambar dan tabel dibawah. Luas yang
diijinkan pada sekitar area tersebut berdasarkan Rekomendasi Dinas PU Pengairan 22
November 2016 nomor: 503.543/1956/111.7/2016 adalah 5,7 Ha. Lebar yang
diperkenankan untuk ditambang adalah selebar 90 m, kedalaman yang diperkenankan
adalah sedalam 2 m. Peta Overlay Area Rekomendasi Teknis PU Pengairan setelah
dipotong batas WIUP merupakan area IUP Operasi Produksi dan memiliki luas 4,17 Ha.
1.1.2. Status dan Kegunaan Lahan
Lokasi rencana permohonan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) milik Bambang
Junaedi di Desa Tegalrejo, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang ini merupakan
daerah aliran sungai di Desa Tegalrejo. Lokasi tambang permohonan IUP Bambang
Junaedi ini merupakan pertambangan Kerikil Berpasir Alami (Sirtu).

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan Tujuan dari kegiatan ini adalah :
1. Memetakan potensi dan sebaran bahan tambang yaitu keterdapatan, penyebaran,
kuantitas, kualitas dan cara pengelolaannya.
2. Penyusunan data dasar sumberdaya mineral dan batuan berupa data dan informasi
mengenai keberadaan jenis, mutu, dan perkiraan cadangan sumberdaya mineral dan
mineral. Diharapkan hasil eksplorasi ini nantinya memberikan inventarisasi data – data
tentang potensi sumberdaya bahan galian tambang di lokasi wilayah ijin
pertambangan, tentang keterdapatan maupun penyebarannya serta perkiraan jumlah
dan nilai ekonomisnya, sehingga dapat memberi gambaran perencanaan penambangan
dalam waktu ijin kegiatan tambang berlangsung.

1.3. LOKASI DAERAH PENYELIDIKAN


1.3.1. Administratif dan Geografis
Secara administratif terletak diwilayah Desa Tegalrejo, Kecamatan Tempursari,
Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur dengan batas sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Desa Bulurejo dan Desa Purorejo
 Sebelah Timur : Desa Bulurejo dan Samudera Indonesia
 Sebelah Selatan : Desa Lebakharjo dan Samudera Indonesia

Bab I.2
Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

 Sebelah Barat : Desa Lebakharjo


1.3.2. Kesampaian Wilayah
Lokasi penambangan milik Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo, Kecamatan
Tempursari, Kabupaten Lumajang dapat dicapai dengan rute jalur sebagai berikut (Gambar
1.1):
1. Dari Surabaya – ke arah Kecamatan Tempursari : melalui jalan arteri Sidoarjo –
Bangil – Probolinggo – Lumajang – Tempursari – Desa Tegalrejo ke arah Selatan ±
208 Km.
2. Sedangkan dari Lumajang ke Desa Tegalrejo: melalui Selokambang menuju arah barat
daya ± 34,7 Km (1 Jam 11 menit) hingga ke Desa Tegalrejo kondisi jalan aspal baik.
Jalan Masuk – Lokasi Eksplorasi: dari Desa Tegalrejo dilanjutkan melalui jalan
makadam ± 300 m ke arah selatan, menuju lokasi eksplorasi.

Gambar1.1. Lokasi Eksplorasi Sirtu di Desa Tegalrejo, Kecamatan Tempursari,


Kabupaten Lumajang.

Lokasi rencana permohonan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) milik Bambang Junaedidi
Desa Tegalrejo, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang ini berada pada lahan pertanian
dengan luas WIUP ± 5,97 Ha dan luas IUP OP ± 4,17 Ha. Lokasi tambang permohonan IUP
Bambang Junaedi ini merupakan pertambangan Sirtu, memiliki batas patok koordinat, seperti
yang terlihat pada tabel koordinat di bawah ini:
Tabel 1.1. Titik Koordinat Wilayah Ijin Usaha Pertambangan (WIUP).
LINTANG SELATAN
BUJUR TIMUR (BT)
NOMO (LS)
R Deraja Menit Detik Deraja Menit Detik
t (o) (') (") t (o) (') (")
1 112 56 55,100 8 20 34,730

Bab I.3
Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

LINTANG SELATAN
BUJUR TIMUR (BT)
NOMO (LS)
R Deraja Menit Detik Deraja Menit Detik
t (o) (') (") t (o) (') (")
2 113 56 58,130 8 20 34,730
3 113 56 58,130 8 20 35,520
4 113 56 59,570 8 20 35,520
5 113 56 59,570 8 20 36,350
6 113 57 0,940 8 20 36,350
7 113 57 0,940 8 20 37,140
8 113 57 2,340 8 20 37,140
9 113 57 2,340 8 20 37,970
10 113 57 3,850 8 20 37,970
11 113 57 3,850 8 20 38,830
12 113 57 5,400 8 20 38,830
13 113 57 5,400 8 20 39,730
14 113 57 9,650 8 20 39,730
15 113 57 9,650 8 20 44,270
16 113 57 4,540 8 20 44,270
17 113 57 4,540 8 20 43,910
18 113 57 4,000 8 20 43,910
19 113 57 4,000 8 20 43,480
20 113 57 3,460 8 20 43,480
21 113 57 3,460 8 20 43,080
22 113 57 2,950 8 20 43,080
23 113 57 2,950 8 20 42,680
24 113 57 2,450 8 20 42,680
25 113 57 2,450 8 20 42,400
26 113 57 2,050 8 20 42,400
27 113 57 2,050 8 20 42,070
28 113 57 1,690 8 20 42,070
29 113 57 1,690 8 20 41,780
30 113 57 1,260 8 20 41,780
31 113 57 1,260 8 20 41,060
32 113 57 0,860 8 20 41,060
33 113 57 0,860 8 20 41,170
34 113 57 0,500 8 20 41,170
35 113 57 0,500 8 20 40,850
36 113 57 0,110 8 20 40,850
37 113 57 0,110 8 20 40,520
38 113 56 59,680 8 20 40,520
39 113 56 59,680 8 20 40,200
40 113 56 59,240 8 20 40,200
41 113 56 59,240 8 20 39,880

Bab I.4
Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

LINTANG SELATAN
BUJUR TIMUR (BT)
NOMO (LS)
R Deraja Menit Detik Deraja Menit Detik
t (o) (') (") t (o) (') (")
42 113 56 58,850 8 20 39,880
43 113 56 58,850 8 20 39,550
44 113 56 58,450 8 20 39,550
45 113 56 58,450 8 20 39,340
46 113 56 58,130 8 20 39,340
47 113 56 58,130 8 20 39,010
48 113 56 57,730 8 20 39,010
49 113 56 57,730 8 20 38,650
50 113 56 57,300 8 20 38,650
51 113 56 57,300 8 20 38,360
52 113 56 56,900 8 20 38,360
53 113 56 56,900 8 20 38,000
54 113 56 56,470 8 20 38,000
55 113 56 56,470 8 20 37,680
56 113 56 56,290 8 20 37,680
57 113 56 56,290 8 20 37,280
58 113 56 55,540 8 20 37,280
59 113 56 55,540 8 20 36,960
60 113 56 55,100 8 20 36,960

Tabel 1.2. Titik Koordinat Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP).
BUJUR TIMUR (BT) LINTANG SELATAN (LS)
NOMO
R Derajat Menit Detik Derajat Menit Detik
(o) (') (") (o) (') (")
1 112 56 55,176 8 20 34,908
2 112 56 55,608 8 20 34,908
3 112 56 55,608 8 20 35,196
4 112 56 56,470 8 20 35,196
5 112 56 56,470 8 20 35,376
6 112 56 57,084 8 20 35,376
7 112 56 57,084 8 20 35,664
8 112 56 57,840 8 20 35,664
9 112 56 57,840 8 20 35,880
10 112 56 58,560 8 20 35,880
11 112 56 58,560 8 20 36,168
12 112 56 59,208 8 20 36,168
13 112 56 59,208 8 20 36,456
14 112 56 59,928 8 20 36,456
15 112 56 59,928 8 20 36,600
16 112 57 0,540 8 20 36,600

Bab I.5
Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

BUJUR TIMUR (BT) LINTANG SELATAN (LS)


NOMO
R Derajat Menit Detik Derajat Menit Detik
(o) (') (") (o) (') (")
17 112 57 0,540 8 20 36,888
18 112 57 0,828 8 20 36,888
19 112 57 0,828 8 20 37,212
20 112 57 2,196 8 20 37,212
21 112 57 2,196 8 20 38,040
22 112 57 3,708 8 20 38,040
23 112 57 3,708 8 20 38,940
24 112 57 5,256 8 20 38,940
25 112 57 5,256 8 20 39,840
26 112 57 9,540 8 20 39,840
27 112 57 9,540 8 20 44,088
28 112 57 9,216 8 20 44,088
29 112 57 9,216 8 20 43,836
30 112 57 8,496 8 20 43,836
31 112 57 8,496 8 20 43,440
32 112 57 7,596 8 20 43,440
33 112 57 7,596 8 20 43,044
34 112 57 6,804 8 20 43,044
35 112 57 6,804 8 20 42,720
36 112 57 6,048 8 20 42,720
37 112 57 6,048 8 20 42,396
38 112 57 5,364 8 20 42,396
39 112 57 5,364 8 20 42,072
40 112 57 4,752 8 20 42,072
41 112 57 4,752 8 20 41,748
42 112 57 3,780 8 20 41,784
43 112 57 3,780 8 20 41,388
44 112 57 3,024 8 20 41,388
45 112 57 3,024 8 20 41,028
46 112 57 2,268 8 20 41,028
47 112 57 2,268 8 20 40,740
48 112 57 1,368 8 20 40,740
49 112 57 1,368 8 20 40,452
50 112 57 0,684 8 20 40,452
51 112 57 0,684 8 20 40,128
52 112 57 0,072 8 20 40,128
53 112 57 0,072 8 20 39,876
54 112 56 59,460 8 20 39,876
55 112 56 59,460 8 20 39,552
56 112 56 58,992 8 20 39,552
57 112 56 58,992 8 20 39,372
58 112 56 58,596 8 20 39,372
59 112 56 58,596 8 20 39,156

Bab I.6
Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

BUJUR TIMUR (BT) LINTANG SELATAN (LS)


NOMO
R Derajat Menit Detik Derajat Menit Detik
(o) (') (") (o) (') (")
60 112 56 58,236 8 20 39,156
61 112 56 58,236 8 20 38,904
62 112 56 57,876 8 20 38,904
63 112 56 57,876 8 20 38,580
64 112 56 57,444 8 20 38,580
65 112 56 57,444 8 20 38,328
66 112 56 57,012 8 20 38,328
67 112 56 57,012 8 20 37,896
68 112 56 56,616 8 20 37,896
69 112 56 56,616 8 20 37,608
70 112 56 56,400 8 20 37,608
71 112 56 56,400 8 20 37,212
72 112 56 55,644 8 20 37,212
73 112 56 55,644 8 20 36,924
74 112 56 55,176 8 20 36,924

Bab I.7
Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

Gambar 1.2 . Peta Lokasi IUP OP

1.4. KEADAAN UMUM LINGKUNGAN


Kecamatan Tempursari merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten
Lumajang. Luas kecamatan Tempursari adalah 101,62 Km2 atau sekitar 5,67 persen dari luas

Bab I.8
Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

kabupaten Lumajang. Berdasarkan hasil registrasi penduduk tahun 2017 tercatat jumlah
penduduk kecamatan Tempursari sebesar 35.710 jiwa yang tersebar pada 7 desa. Sehingga
kepadatan penduduknya mencapai 791 jiwa/Km2. Secara administratif batas-batas wilayah
kecamatan Tempursari adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Kecamatan Pronojiwo
 Sebelah Timur : Kecamatan Pasirian
 Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
 Sebelah Barat : Kabupaten Malang
Berdasarkan jenis tanah pertanian di kecamatan Tempursari dapat dibedakan menjadi
3 macam, yaitu tanah sawah, tanah kering, dan lainnya. Diantara ketiga jenis tersebut tanah
kering memiliki area terluas, yaitu 2.563,50 hektar atau 64,98 persen dari luas keseluruhan
tanah pertanian.
Lokasi WIUP berada di daerah aliran sungai, lahan di sekitar lokasi rencana
penambangan memang banyak tanaman yang hidup, tetapi tanaman tersebut merupakan
tanaman liar / semak-semak yang tumbuh secara alami dan tidak ditanam oleh warga secara
sengaja.

Gambar 1.3. Kondisi Sekitar Lokasi Eksplorasi

1.5. WAKTU PELAKSANAAN


Adapun jadwal dari pelaksanaan pekerjaan pemetaan eksplorasi di lokasi permohonan ijin
usaha pertambangan milik Bambang Junaedi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Bab I.9
Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

Tabel 1.3. Jadwal dan waktu penyusunan dokumen


Minggu
No Uraian Kegiatan
1 2 3 4
Persiapan        
a. Studi Pustaka        
b. Penyusunan laporan dan Peta        
1
c. Persiapan personil        
d. Persiapan alat        
e. Persiapan administrasi        
Orientasi lapangan        
a. Pengamatan Data primer & sekunder        
2 b. Pengamatan umum        
c. Penyusunan Rencana Kerja        
lapangan
Pekerjaan lapangan        
3 a. Koordinasi dengan institusi terkait        
b. Observasi lapangan        
Analisa, pengolahan data dan pek.
Studio        
4
a. Analisa hasil pengolahan data        
b. Penyajian hasil analisa        
Hasil pekerjaan/laporan        
5 a. Presentasi        
b. Laporan akhir        

1.6. METODA DAN PERALATAN


Penyusunan kegiatan eksplorasi untuk penambangan sirtu lokasi milik Bambang
Junaedi di Desa Tegalrejo, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa
Timur ini dilakukan dengan melalui tahapan kegiatan sebagai berikut.
A. Observasi Awal
Pada tahap ini kegiatan yang akan dilakukan seperti: Persiapan personil, Peralatan
lapangan dan Peta Dasar, Pengumpulan data sekunder dan studi pustaka.
Data – data studi pustaka diperoleh dari beberapa instansi terkait seperti:
 Direktorat Energi dan Sumber Daya Mineral, Bandung.
 Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Bandung.
 Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral, Bandung
 Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi Jawa Timur.

Bab I.10
Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

 Instansi terkait di tingkat Propinsi, Kabupaten dan Kecamatan.


 Perusahaan-perusahaan lainnya yang bergerak di bidang pertambangan.
 Peta Geologi bersistim daerah Kabupaten Lumajang (1 : 100.000) serta peta
topografi skala 1 : 25.000 yang berasal dari Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi (P3G), Bandung dan Badan Koordinasi Survey dan
Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) di Cibinong.
B. Pekerjaan Lapangan
Sebelum melakukan kegiatan pendataan, dilakukan pengkajian terhadap kondisi
lapangan menyangkut aspek kondisi geofisik, sosial, budaya, ekonomi, tata guna lahan serta
aspek keruangan lainnya. Kondisi geofisik terutama menyangkut kondisi geologi serta model
penyebaran bahan galian berdasar data yang sudah ada. Studi tersebut dilakukan guna
mendapatkan gambaran kondisi geologi setempat. Dari hasil studi ini diharapkan dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan penyebaran lateral litologi
bahan tambang galian tambang. Pemetaan situasi/topografi dengan mempergunakan Global
Position System (GPS), kompas geologi, serta pita ukur untuk mengetahui batasan dan sebaran
serta kondisi bahan tambang.
a) Pemetaan situasi/topografi dengan mempergunakan Global Position System
(GPS), kompas geologi, serta pita ukur untuk mengetahui batasan dan sebaran
serta kondisi bahan tambang.
b) Pengamatan / pemetaan kondisi geologi setempat, berupa :
1) Pemetaan geomorfologi, untuk mengetahui kondisi morfologi kawasan
2) Kondisi morfologi kawasan
3) Penyebaran litologi secara vertikal dan horisontal
4) Struktur geologi
5) Sebaran Dimensi dan geometri bahan galian
6) Tipe mineralisasi/model jebakan bahan galian
7) Proses-proses geologi
8) Sarana dan prasarana usaha pertambangan
9) Kawasan peruntukan lahan : kawasan kars, permukiman, lindung dan lain - lain.
c) Pengamatan dan pendataan rona lingkungan.
d) Pembuatan dokumentasi lapangan dengan camera digital untuk menampakkan:
 Bentang Alam wilayah potensi bahan tambang
 Pengambilan contoh (close up)

Bab I.11
Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

 Rona lingkungan
C. Analisa Potensi Sumberdaya
Untuk mengetahui kualitas suatu bahan tambang dikenal istilah sumberdaya
(Resource) dan cadangan (Reserve). Klasifikasi yang digunakan untuk perhitungan potensi
sumberdaya dan cadangan adalah berdasarkan klasifikasi perhitungan sumberdaya dan
cadangan (SNI 134726-1 9981 Amd 1 : 1999)
 Sumber Daya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resource) adalah sumber daya
mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap
Prospeksi.
 Sumber Daya Mineral Tertunjuk (Indicated Mineral Resource) adalah sumber
daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap
Eksplorasi Umum.
 Sumber Daya Mineral Terukur (Measured Mineral Resource) adalah sumber
daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya djperoleh berdasarkan hasil tahap
Eksplorasi Rinci.

Gambar 1.4. Bagan tahapan eksplorasi dan hasil kelayakan kegiatan pertambangan
berdasarkan klasifikasi perhitungan sumberdaya dan cadangan (SNI 134726-1 9981 Amd 1 :
1999)
D. Pengkajian Kelayakan Tambang
Harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
 Pengkajian layak tambang meliputi faktor-faktor ekonomi, penambangan,
pemasaran, lingkungan, sosial, dan hukum /perundang- undangan. Untuk endapan
mineral bijih, metalurgi juga merupakan faktor pengkajian layak tambang,

Bab I.12
Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

 Pengkajian layak tambang akan menentukan apakah sumberdaya mineral akan


berubah menjadi cadangan atau tidak,
 Berdasarkan pengkajian ini, bagian sumber daya mineral yang layak tambang
berubah statusnya menjadi cadangan sedangkan yang belum layak tambang tetap
menjadi sumber daya mineral.
E. Hasil dan Pelaporan
Hasil pekerjaan ini berupa laporan dilengkapi hasil analisa kimia, fisika dan peta-peta
dalam format Sistem Informasi Geografi (SIG). Peta yang disajikan antara lain :
 Peta Geomorfologi
 Peta Geologi
 Peta Hidrogeologi
 Peta Tematik Potensi Bahan Tambang
F. Peralatan yang digunakan
Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini meliputi:
a) Peta dasar, meliputi peta topografi skala 1 ; 25.000, peta Geologi, Peta
hidrogeologi;
b) Palu Geologi ; Kompas Geologi; loupe , larutan HCL dan GPS;
c) Scanner
d) Kamera digital
e) Komputer (PC dan Laptop) + Printer
f) Software GIS Arcview 32, Map Info

Studi data sekunder dan studi pustaka


Persiapan peralatan dan bahan
PENYELIDIKAN
Survey topografi dan situasi
UMUM
Survey pendahuluan

Eksplorasi
STUDI
Survey Geologi
EKSPLORASI
Perhitungan cadangan terukur

Evaluasi dan analisa data eksplorasi


Kajian komponen Sosekbud
STUDI Keterjangkauan dan pemasaran produk
KELAYAKAN Kajian kapasitas tambang, dll.
Bab I.13
Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

Gambar 1.5. Bagan metode penyusunan

1.7. PELAKSANA
Pelaksana kegiatan ini yaitu CV. Bumi Anugerah yang merupakan konsultan yang
bergerak dibidang pertambangan yang ditunjuk oleh Bambang Junaedi untuk melaksanakan
kegiatan dan penyusunan dokumen, tim pelaksana kegiatan ini dibagi menjadi beberapa
bidang, sesuai dengan keahlian masing-masing:
 Ketua Tim (Ahli Geologi)
 Ahli Geologi Eksplorasi
 Ahli GIS (Geographic Information System)
 Surveyor
 Administrasi

Ketua Tim
M. IWAN. K, ST, MT

Tenaga Ahli Tenaga Pendukung

Suyanto (Ahli Geologi Eksplorasi) Agestya (Surveyor)


Trichoto (Ahli GIS) Romi (Administrasi)

Gambar 1.6. Bagan Penyusun Dokumen.

Bab I.14

Anda mungkin juga menyukai