Anda di halaman 1dari 5

Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,

Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur

BAB IV
HASIL PENYELIDIKAN

4.1. Blok / Prospek


4.1.1. Pemetaan Geologi
Dari hasil penyelidikan dan pemetaan geologi yang sudah dilakukan di daerah
penyelidikan maka hasilnya adalah sebagai berikut.
4.1.1.1. Litologi
Berdasarkan hal tersebut daerah tersebut daerah penelitian tersusun oleh batuan
berumur Kuarter yaitu Formasi Endapan Gunungapi Semeru.
 Satuan Endapan Lepas Pasir - Bongkah
Tersusun dari material endapan lepas berukuran pasir, kerikil, kerakal sampai bongkah
yang merupakan hasil sedimentasi pada aliran sungai yang berasal dari material – material
yang dimuntahkan erupsi Gunung Semeru dan diendapkan baik erupsi langsung maupun
pengendapan kembali dari material yang berasal dari lereng atasnya. Endapan berukuran
bongkah umumnya berupa andesit beragam ukuran yang bercampur dengan kerikil berpasir
alamipasir gunungapi. Endapan Pasir merupakan fraksi anorganik yang berukuran 2,00-0,02
mm yang terdiri dari dua, yaitu pasir kasar dan pasir halus.Komposisi mineralnya berupa
silikat, feldspar, dan besi. Sebarannya terutama mengisi wilayah sungai Rejali yang
merupakan daerah kantong Lahar Gunung Semeru. Andesit : abu-abu kehitaman, masif,
kerikil - bongkah, subangular – subrounded.Pasir ini memiliki ukuran butir halus sampai
kasar dan banyak digunakan sebagai bahan bangunan yang ada di Jawa Timur. Kerikil
berpasir alamiLumajang berasal dari campuran muntahan gunung semeru dengan beberapa
kandungan unsur besi.

Bab IV.1
Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur

Gambar 4.1. Kenampakan Sirtu

4.1.1.2. Struktur
Struktur geologi daerah penelitian tidak ditemukan, hal ini disebabkan karena lokasi
penambangan berada di sungai dan batuan penyusun merupakan endapan lepas berumur
Kuarter hasil kegiatan gunungapi.

4.1.2. PemetaanTopografi
Lokasi pemetaan komoditas Sirtu milik Bambang Junaedi ini berada pada lokasi WIUP

dengan luasan ± 5,97 Ha dan luas IUP OP ± 4,17 Ha yang berada di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang. Metode yang digunakan adalah dengan cara
menggunakan analisis peta kontur dari peta RBI Bakosurtanal skala 1 : 25.000.

4.1.3. Karateristik Batuan


Berdasarkan pengamatan dan sampel batuan yang berada di lokasi eksplorasi bahwa
pasir yang dijumpai berupa batupasir vulkanik atau dari letusan abu vulkanik. Sirtu di
wilayah IUP memiliki kenampakan di lapangan mempunyai sifat dan fisik sebagai berikut:
a. Warna : Hitam abu - abu
b. Ukuran besar butir : Pasir sedang (½ - ¼ mm)
c. Pemilahan : Baik - sedang
d. Pembundaran : Membulat.

4.2. Estimasi Sumberdaya


4.2.1. Metoda
Metoda yang digunakan untuk menghitung estimasi sumberdaya dilakukan dengan
cara volumetrik menggunakan bantuan software GIS ArcView extension 3D dengan metode
TIN (Triangular Irregular Network) dari peta kontur ketinggian yang ada, yang telah
dilakukan pengeplotan pada tahap sebelumnya.

4.2.2. Parameter Estimasi


Parameter sumberdaya pada penambangan ini dibagi menjadi 5 blok dengan masing-
masing luasan yang berbeda, yaitu:
 Blok 1 dengan luasan 9.271 m2 atau 0,93 Hektar

Bab IV.2
Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur

 Blok 2 dengan luasan 9.606 m2 atau 0,96 Hektar


 Blok 3 dengan luasan 9.306 m2 atau 0,93 Hektar
 Blok 4 dengan luasan 9.312 m2 atau 0,93 Hektar
 Blok 5 dengan luasan 4.190 m2 atau 0,42 Hektar

4.2.3. Jumlah dan Klasifikasi Sumberdaya


Untuk mengetahui kualitas suatu bahan tambang dikenal istilah sumberdaya
(resource). Karena lokasi tambang berada di sungai maka ada perbandingan jumlah sirtu dan
andesit, persentase sirtu adalah 80% dan persentase andesit adalah 20%. Klasifikasi yang
digunakan untuk perhitungan potensi sumberdaya dan cadangan adalah berdasarkan
klasifikasi perhitungan sumberdaya dan cadangan (SNI 134726-1 9981 Amd 1 : 1999).
 Sumber Daya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resource) adalah sumber daya
mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap Prospeksi.
Dari hasil tahap prospeksi tersebut didapatkan bahwa sumberdaya yang bisa diambil
bisa sampai pada kedalaman 10 meter, jadi sumberdaya tereka yang didapat bisa
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Estimasi Sumber Daya Tereka


VOLUME
LUAS KEDALAMA VOLUME SUMBERDAYA BERAT SUMBERDAYA
BLOK ANDESIT
(m²) N (m) (M³) TEREKA (m³) JENIS TEREKA (Ton)
(m³)
BLOK 1 9.271 10 92.709 18.542 74.168 1,4 103.835
BLOK 2 9.606 10 96.056 19.211 76.845 1,4 107.582
BLOK 3 9.306 10 93.061 18.612 74.449 1,4 104.229
BLOK 4 9.312 10 93.115 18.623 74.492 1,4 104.289
BLOK 5 4.190 10 41.900 8.380 33.520 1,4 46.927
JUMLA
41.684   416.841 83.368 333.473   466.862
H

 Sumber Daya Mineral Tertunjuk (Indicated Mineral Resource) adalah sumber daya
mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap Eksplorasi
Umum. Dari hasil tahap eksplorasi umum tersebut didapatkan bahwa sumberdaya
yang bisa diambil bisa sampai pada kedalaman 9 meter, jadi sumberdaya tereka yang
didapat bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2. Estimasi Sumber Daya Tertunjuk

Bab IV.3
Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur

VOLUME SUMBERDAYA
LUAS KEDALAMA VOLUME SUMBERDAYA BERAT
BLOK ANDESIT TERTUNJUK
(m²) N (m) (M³) TERTUNJUK (m³) JENIS
(m³) (Ton)

BLOK 1 9.271 9 83.439 16.688 66.751 1,4 93.451


BLOK 2 9.606 9 86.450 17.290 69.160 1,4 96.824
BLOK 3 9.306 9 83.755 16.751 67.004 1,4 93.806
BLOK 4 9.312 9 83.804 16.761 67.043 1,4 93.860
BLOK 5 4.190 9 37.710 7.542 30.168 1,4 42.235
JUMLA
41.684   375.157 75.031 300.126   420.176
H

 Sumber Daya Mineral Terukur (Measured Mineral Resource) adalah sumber daya
mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap Eksplorasi
Rinci. Dari hasil tahap eksplorasi rinci tersebut didapatkan bahwa sumberdaya yang
bisa diambil bisa sampai pada kedalaman 8 meter, jadi sumberdaya tereka yang
didapat bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3. Estimasi Sumber Daya Terukur


VOLUME
LUAS KEDALAMA VOLUME SUMBERDAYA BERAT SUMBERDAYA
BLOK ANDESIT
(m²) N (m) (M³) TERUKUR (m³) JENIS TERUKUR (Ton)
(m³)

BLOK 1 9.271 8 74.168 14.834 59.334 1,4 83.068


BLOK 2 9.606 8 76.845 15.369 61.476 1,4 86.066
BLOK 3 9.306 8 74.449 14.890 59.559 1,4 83.383
BLOK 4 9.312 8 74.492 14.898 59.594 1,4 83.431
BLOK 5 4.190 8 33.520 6.704 26.816 1,4 37.542
JUMLA
41.684   333.473 66.695 266.778   373.490
H

Bab IV.4
Laporan Studi Eksplorasi Penambangan Sirtu Lokasi Permohonan IUP Bambang Junaedi di Desa Tegalrejo,
Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur

Tabel 4.4. Estimasi Sumber Daya


Sumberdaya Tahun N - 1
Nama Tereka Tertunjuk Terukur Luas
No. Blok
Volume Tonase Volume Tonase Volume Tonase (Ha)
/prospek
(M3) (Ton) (M3) (Ton) (M3) (Ton)
1 Blok 1 92.709 129.793 83.439 116.814 74.168 103.835 0,93
2 Blok 2 96.056 134.478 86.450 121.030 76.845 107.582 0,96
3 Blok 3 93.061 130.286 83.755 117.257 74.449 104.229 0,93
4 Blok 4 93.115 130.362 83.804 117.325 74.492 104.289 0,93
5 Blok 5 41.900 58.659 37.710 52.793 33.520 46.927 0,42
Total 416.841 583.578 375.157 525.220 333.473 466.862 4,17

Bab IV.5

Anda mungkin juga menyukai