BAB II
DASAR TEORI
A. Kajian Teori
Appropiate Pactice) dan body scalling (ukuran fisik termasuk kemampuan fisik)”.
diharapkan akan meningkatkan motifasi dan minat siswa untuk belajar menjadi
teknik yang buruk atau rendah mengakibatkan permainan kurang menarik. Untuk
itu seorang guru harus mampu mengatasinya. Rusli Lutan dan Adang Suherman
11
2) Guru dapat kembali pada tahapan belajar yang lebih rendah dan membiarkan
menguasai strategi.
3) Guru dapat merubah keterampilan pada level yang lebih simpel dan lebih
modifikasi. Itu artinya pendekatan bermain dapat disebut juga bentuk gabungan
dari berbagai disiplin ilmu. Sebab dalam aktivitas bermain tidak hanya
mengandalkan gerak tubuh yang baik tetapi juga dapat menumbuhkan motivasi,
12
dan benar.
belajar. Hal ini dikarenakan tujuan pengajaran merupakan deskripsi tentang hasil
belajar yang seharusnya dicapai oleh siswa. Penilaian hasil belajar harus mengacu
kepada isi rumusan tujuan pengajaran itu. Menurut Oemar Hamalik (2008: 31)
pengajaran oleh siswa. Menurut Aunurrahman (2016: 36) “Hasil belajar adalah
merupakan hasil belajar yang diperoleh peserta didik atau siswa setelah terjadinya
proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru
yang mencakup aspek psikomotor, aspek kognitif dan aspek afektif setiap selesai
evaluasi. Hasil belajar afektif berkenaan dengan sikap, nilai, minat, perhatian, dan
bidang praktik.
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga lempar dalam atletik
yang dilakukan dengan cara menolak atau mendorong peluru atau bola yang
terbuat dari logam sejauh mungkin dari titik lempar menuju titik pendaratan
lempar lembing, dan lempar martil, tolak peluru dapat dilakukan di lapangan
indoor maupun outdoor. Hal ini disebabkan tolak peluru tidak membutuhkan area
yang tidak dapat dilakukan sembarangan. Ada dua faktor yang menentukan dalam
olahraga tolak peluru, yaitu postur tubuh atlet dan penguasaan tekniknya.
Atlet dengan postur tubuh besar cenderung memiliki energi yang lebih
besar pula sehingga cocok untuk olahraga ini. Baik laki-laki maupun perempuan,
para atlet juara dunia rata-rata memiliki postur tubuh besar dan energi yang kuat
Meski demikian, ada juga atlet tolak peluru yang bertubuh sedang,
bahkan kecil, tetapi mampu melakukan tolakan dengan cukup jauh. Hal ini
Posisi start pada gaya ini adalah kedua kaki parallel dan sedikitberjenjang
derada ditepi belakang dari lingkaran lempar, berat badan penolak dibebankan
pada kaki kanan, dengan punggungnya menghadap kea rah sector tolakan.
Selanjutnya peluru diletakkan pada pangkal jari-jari tangan kanan (ibi jari dan jari
kelingking sedikit diluruskan) dan peluru ditempatkan pada bagian depan leher
(cekungan tulang clavicula) kanan dan siku kanan keluar dengan sudut 45 derajat
terhadap badan.
dengan tanah, kaki kiri sedikit ditekuk, ditarik mendekati kaki kanan/penopang
sebelumnya, setelah kaki ayaun/kaki kiri ditekuk, posisi ini ditahan sebentar
Gerakan ini dimulai dengan pelurusan aktif kaki kiri pada arah lemparan
pada waktu bersamaan sedagai dorongan yang kuat dari kaki kanan. Pusat massa
badan terlebih dahulu dipindahkan dalam arah tolakan. Dorongan kaki kanan
sebagai kaki penopang atas tumit tidak dimulai sampai pusat nassa badan telah
pindah di belakang kaki kanan didalam arah tolakan. Kedua kaki sekarang
diluruskan.
Kaki kanan selanjutnya ditarik aftif dibawah badan tanpa mengangkatnya secara
aktif, pendaratannya adalah pada telapak kaki kanan kira-kira di titik pusat
lingkaran tolakan dan kaki kanan diputar sedikit dalam arah tolakan. Selanjutnya
kedua kaki mendahului badan, dadan bagian atas dan peluru tetap dibelakang
kepala dan lengan kiri mengarah jauh dari arah lemparan,dan poros pinggang dan
c) Power Posisi
kanan pada saat kaki kiri mendarat pinggir depan lingkaran tolakkan, sedangkan
peluru masih dibelakang kaki kanan. Sikap power posisi adalah berat badan
berada pada kaki kanan, dan lutut kaki kanan ditekuk. Tumit kaki kanan dan jari
kaki kiri segaris, pinggang, bahu terpilin, kepala dan lengan kiri dikunci di
belakang, dan siku kanan membentuk sudut siku-siku dengan bedan, serta dagu ,
Pelepasan peluru dimulai dari pelurusan kedua kaki dan suatu pemutaran
torso, dan diawali dengan kaki kanan. Bila dilihat dari urutan gerak adalah kaki
kanan, pinggang kanan torso. Sedangkan sisi kiri badan diblokir, sehingga
bekerjanya seperti pengungkit dan membentuk suatu poros pada sisi kanan badan
untuk berputar. Pada tahap ini kaki kanan agak sedikit ditekuk dan mendorong ke
depan dan ke atas. Pelurusan badan ditopang oleh lengan kiri yang berayun ke kiri
dank e belakang, sampai poros bahu dan pinggang menjadi parallel dan tenaga
Sekali badan telah diluruskan penuh, peluru dilepaskan dengan meluruskan lengan
tolakan dengan suatu pergantian kaki. Gerakan badan ke depan diserap oleh kaki
kanan, kaki kiri dipindahkan ke belakang dan badan bagian atas diturunkan guna
a) Power Posisi
Power posisi dicapai pada saat kaki kiri yang ditekuk diinjakkan pada
balok penahan. Power posisi berbeda dari yang ada pada gaya luncur, dimana kaki
b) Pelepasan Peluru
kecepatan tinggi dari badan bagian atas dan bahu. Menahan lengan kiri
kedua kaki diluruskan sepenuhnya dan terus secara ekplosif kedua kaki lepas
meninggalkan tanah.
20
c) Pemulihan
Pemulihan terjadi pada kaki kanan yang ditekuk dengan menurunkan badan saat
putaran berlanjut.
dibuat oleh penulis agara mempermudah siswa untuk melakukan tolak peluru
gaya O’brien.
menggunakan bermain, bermain merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh
para guru agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar. Dengan adanya
merupakan. istilah yang di gunakan secara bebas sehingga arti utamanya pun
hilang.Arti yang paling tepat ialah setiap kegiatan yang dilakukan untuk
Teknik yang ada dalam tolak peluru tidak dirubah masih sesuai dengan
dengan dimodifikasi yaitu peluru diganti dengan bola kecil yang ukuranya hampir
menyerupai peluru. Bola yang diisi dengan pasir yang tujuannya berfungsi
sebagai peluru.. Dalam pembelajaran tolak peluru gaya O’brien penulis dengan
cara bermain lempar bola pada sasaran tujuannya agar siswa termotifasi untuk
permainan ini adalah melatih kekompakan, ketepatan, koordinasi dan ada unsur
kegembiraanya dan ada juga unsur kompetisinya, untuk jarak pada sasaran adalah
3 meter, cara melakukan permainan ini guru meniup peluit siswa pertama bersiap-
siap digaris star lari ke sasaran mengambil peluru kemudian lari lagi ke star untuk
O’Brien dilanjutkan oleh siswa berikutnya begitu seterusnya dan kelompok mana
yang paling bisa menghabiskan peluru dan memasukan terlebih dahulu melempar
kedalam sasaran itu yang menjadi pemenang, dan kelompok yang kalah diberi
B. Definisi Konsepsional
sebagai brikut:
pembelajaran tolak peluru cenderung pasif, gerakannya juga tidak bebas serta
hanya aspek pisikomotorik saja tetapi juga aspek afektif dan kognitif.
jasmani belum berjalan secara efektif yang disebabkan oleh beberapa faktor.
peluru gaya o’brien. Akibatnya siswa kurang berpartisipasi dan cepat bosan
dengan maksimal. Oleh karena itu, hasil belajar pendidikan jasmani pada
kompetensi tersebut masih rendah, hal itu menuntut guru untuk dapat
jasmani. pendekatan bermain lempar bola pada sasaran tolak peluru gaya o’brien
akan mempermudah siswa melakukan dan lebih mudah untuk memahami materi
23
yang disampaikan guru. pendekatan bermain lempar bola pada sasaran akan
meningkatkan minat siswa karena lebih mudah dan menarik. Apabila anak sudah
bola pada sasaran tolak peluru gaya o’brien tersebut, maka anak tidak akan
partisipasi siswa dan hasil belajarnya sesuai dengan batas ketuntasan sekolah.
C. Hipotesis Tindakan
penelitian tindakan kelas ini adalah hasil belajar tolak peluru gaya O’brien pada