I. INFORMASI UMUM :
A. Identitas Modul
1. Nama penyusun : Teim SMK Negeri I
2. Institusi : SMK Negeri 1 Limboto Limboto
3. Tahun Pelajaran : 2021/2022
4. Jenjang Sekolah : SMK Kelas X
5. Alokasi Waktu : 2 Jp
E. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran jarak jauh moda
daring (Blended Learning)
B. Dimensi dan sub elemen dari Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan
Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang betrkaitan dengan projek “Kenali
Perundungan Dunia Maya” Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul
pada peserta didik adalah:
1. Dimensi : Mandiri
Elemen ;
Regulasi diri
Pemahaman diri dan situasi
Sub Elemen ;
Regulasi emosi
Mengembangkan refleksi diri
Target pencapaian diakhir kegiatan adalah diharapkan :
Peserta didik mampu Mengendalikan dan menyesuaikan emosi yang
dirasakannya secara tepat ketika menghadapi situasi yang menantang
dan menekan pada konteks belajar, relasi, dan pekerjaan.
Peserta didik mampu Melakukan refleksi terhadap umpan balik dari
teman, guru, dan orang dewasa lainnya, serta informasi-informasi karir
yang akan dipilihnya untuk menganalisis karakteristik dan
keterampilan yang dibutuhkan dalam menunjang atau menghambat
karirnya di masa depan
C. Tujuan spesifik untuk fase tersebut
menganalisis akibat perundungan bagi kesehatan jiwa dan raga dari pembicara
tamu.unia maya
Persiapan Pembelajaran
1. Sekolah mengundang pembicara tamu untuk memaparkan mengenai akibat
perundungan akan kesehatan jiwa dan raga bagi pelajar di sekolah.
(Apabila sekolah tidak mendapatkan pembicara tamu, sekolah dapat
meminta guru BK/konselor, Atau, sekolah menyiapkan video talk show yang
bahasan topik ini untuk diputarkan)
2. Sekolah perlu mempersiapkan ruangan, perangkat audio dan visual untuk
aktivitas ini. Aktivitas ini dapat dilakukan secara komunal atau per kelas
sesuai dengan kesiapan masing-masing sekolah.
Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan 4 : ( 2 JP)
Pendahuluan (15 menit) :
Senyum, sapa, salam.
Berdoa
Mengisi daftar hadir sesuai link yang dibagikan Google Clasroom.
Kerjakan pretest pada link yang dibagikan melalui Google Clasroom.
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Nama : ………………………..
Kelas : ………………………..
Tanggal : ………………………..
Laporan:
2. Remedial
Untuk kompetensi pengetahuan dapat dilakukan dengan cara
mengulang kembali pembelajaran dari materi yang belum dikuasai atau
dengan penugasan. Remedial dapat juga dilakukan melalui pemberian
bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan atau pemberian tes ulang dengan penyederhanaan.
Dalam melakukan remedial guru perlu memperhatikan pedoman di bawah
ini :
Jika kurang dari 20 % dari seluruh peserta didik belum mencapai
ketuntasan, remedial dilakukan dengan penugasan individual dan tes
individual atau tutor sebaya.
Jika 20 sampai 50 % dari seluruh peserta didik belum mencapai
ketuntasan maka tugas kelompok dan individual.
Jika lebih dari 50 % dari seluruh peserta didik belum mencapai
ketuntasan maka dilakukan pembelajaran ulang.
Meski tidak sedikit pula orang yang sedang dirundung banyak masalah, justru
akal pikirannya sempit yang menyebabkan penyesalan terus menghantui,
sehingga membuat hati dan pikiran tidak tenang, bahkan masalah itu kerapkali
membuat susah tidur nyenyak.
Maka ketika dirundung banyak masalah yang datang bertubi-tubi, hati dan
pikiran haruslah tetap tenang, dan terbuka dengan saudara, kerabat atau teman
dekat untuk membicarakannya, sehingga seiring berjalannya waktu, masalah itu
menemukan solusinya.
Penutupan sekolah dan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh, efektif
menjaga jarak sehat pada komunitas sekolah dari paparan Covid-19. Namun di
sisi lain ada hal yang tidak dapat dijaga jarak sehatnya di masa pandemi ini,
yaitu perundungan.
Kasus perundungan yang selama ini terjadi di sekolah saat pembelajaran
tatap muka, kini mendapat tempat di dunia maya. Penggunaan gawai dan akses
internet yang meningkat termasuk untuk berinteraksi dengan teman sebaya,
berkorelasi pada kasus perundungan siber (cyberbullying)..
VII. LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik
Petunjuk :
Buatlah Laporan dari pembicara tamu atau guru BK/Konselor :
Dengan sistimatika sebagai berikut :
Nama : ………………………..
Kelas : ………………………..
Tanggal : ………………………..
Laporan:
4. Refleksi :
Hal yang mau saya lakukan setelah mengetahui isu
perundungan
Jenis-jenis bullying
Bully adalah segala perilaku kekerasan fisik ataupun mental yang dilakukan satu orang
atau lebih dengan cara melakukan penyerangan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku
kekerasan ini biasanya menimpa anak-anak dan remaja yang secara fisik lebih lemah dari
teman-teman sebayanya.
Korban bullying pun kerap merasa tidak aman, terutama saat berada di lingkungan yang
memungkinkan terjadinya perundungan. Dampak di atas kemungkinan besar akan
terbawa hingga mereka dewasa.
“Bullying yang berulang dapat menyebabkan menurunnya rasa percaya diri dan depresi,
hingga risiko bunuh diri pada anak-anak. Masalah lain seperti gangguan kesehatan
mental atau penyalahgunaan zat terlarang, dampaknya bahkan dapat berlangsung hingga
dewasa,” kata dr. Irma Lidia, tim dokter Jovee.
Bukan cuma kesehatan psikologis, efek negatif bullying juga dapat terlihat dari keluhan
fisik, contohnya sakit kepala, sakit perut, otot jadi tegang, palpitasi atau jantung berdetak
kencang, nyeri kronis.
Perubahan perilaku sebagai tanda-tanda anak di-bully
Anak-anak yang di-bully umumnya akan berbohong dan menyembunyikan faktanya.
Oleh karena itu, sebagai orang tua, Anda harus jeli mengamati perubahan tingkah laku
anak, seperti:
Nafsu makan berkurang
Tiba-tiba tidak punya teman atau menghindari interaksi sosial
Barang-barang miliknya sering hilang atau hancur
Susah tidur
Kabur dari rumah
Terlihat stres saat pulang sekolah atau usai mengecek ponselnya
Muncul luka di tubuhnya
Jika anak Anda menunjukkan ciri-ciri tersebut, cobalah ajak dia bicara empat mata.
Mulailah obrolan dengan cara yang halus agar mereka mau mengutarakan isi hatinya.
Tekankan bahwa mereka tidak pantas diperlakukan seperti itu. Jelaskan juga bahwa Anda
akan selalu ada untuk mereka.
Beri tahu anak bagaimana cara menyikapi perundung tersebut, misalnya menghindar
ketika bertemu. dr. Irma juga menyarankan agar anak memberitahu guru atau orang tua.
Sebisa mungkin jangan mengajari anak untuk membalas perlakuan kasar tersebut kepada
pelaku. Meski begitu, Anda perlu menyemangati anak agar ia tetap tangguh, percaya diri
dan tetap bergaul dengan teman-temannya yang lain. Untuk memastikan kesehatan fisik
anak tetap terjaga, coba berikan anak Blackmores Kids Fruity Fishies 30 Tabs - Omega 3
dan Vitamin Otak Anak (Rp 176.000). Blackmores Kids Fruity Fishies
adalah suplemen dari Omega 3, EPA, DHA dan Vitamin E yang dapat membantu
perkembangan otak dan proses belajar anak
Dampak kasus bullying bagi pelaku
Ternyata tidak hanya korban, tindakan ini juga berdampak buruk terhadap si perundung.
Pelaku bully di usia remaja berisiko mengalami masalah psikologis jangka panjang.
Gangguan tersebut bisa terbawa hingga dewasa jika tidak ditangani dengan tepat.
Perundung dapat tumbuh menjadi pribadi yang tidak bahagia. Mereka pun cenderung
tidak bisa mengendalikan emosinya, sehingga ia akan kesulitan membangun hubungan
sosial maupun romantis.
Secara umum, pelaku bully dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pure bully dan bully-
victim. Pure bully merupakan perundung yang tidak mempunyai pengalaman di-bully.
Mereka memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan harga diri yang tinggi pula. Pure
bully cenderung bersifat agresif, berwatak keras, impulsif, tidak punya empati, toleransi
terhadap frustasi yang rendah, memiliki kebutuhan kuat untuk mendominasi orang lain.
Dengan merundung, pelaku pure bully akan beranggapan bahwa mereka berkuasa. Jika
dibiarkan dan tidak ditangani, tindakan bullying ini dapat berubah menjadi kekerasan
terhadap anak dan perilaku kriminal.
Sementara bully-victim ialah perundung yang dulunya di-bully. Kemungkinan mereka
akan merasa tertekan, cemas, gelisah, kesepian, dan impulsif sampai usia dewasa.
Mereka juga diketahui lebih sering merundung daripada pure bully.
Sama seperti korban kasus bullying, pelaku bully-victim juga berisiko memiliki
pemikiran menyakiti diri sendiri, bunuh diri, depresi, kecemasan dan gangguan
kepribadian antisosial.
Bullying adalah tindakan yang sangat merugikan. Bukan cuma bagi korbannya,
melainkan juga pelakunya. Kalau korban lebih banyak mengalami efeknya terhadap
kesehatan psikologis, dampak bullying bagi perundung tergolong ke dalam perilaku
kriminal. Selain itu, pelaku pun bisa tumbuh menjadi pribadi yang agresif, temperamen,
dan bersikap kasar terhadap orang lain.
C. Glosarium
D. Daftar Pustaka
1. https://jovee.id/dampak-bullying-terhadap-kesehatan-mental-dan-fisik-
anak/
MODUL PROJEK FASE E
TEMA : BANGUNLAH JIWA RAGANYA
TOPIK : CEGAH PERUNDUNGAN DUNIA MAYA
PROJEK: TEMUKAN PERUNDUNGAN DI SEKOLAH (aktifitas 5
Kontektualisasi )
I. INFORMASI UMUM :
A. Identitas Modul
1. Nama penyusun : Dra. Pariah Supar
2. Institusi : SMK Negeri 1 Limboto Limboto
3. Tahun Pelajaran : 2021/2022
4. Jenjang Sekolah : SMK Kelas X
5. Alokasi Waktu : 2 Jp
E. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran jarak jauh moda daring
(Blended Learning)
B. Dimensi dan sub elemen dari Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan
Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang betrkaitan dengan projek “Kenali
Perundungan Dunia Maya” Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada
peserta didik adalah:
1. Dimensi :
Gotong Royong.
Elemen ;
Kepedulian
Sub Elemen ;
Tanggap terhadap lingkungan sosial
Persiapan Pembelajaran:
Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan 5 : ( 2 JP)
Pendahuluan (15 menit) :
Senyum, sapa, salam.
Berdoa
Mengisi daftar hadir sesuai link yang dibagikan Google Clasroom.
Kerjakan pretest pada link yang dibagikan melalui Google Clasroom.
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Definisi Jenis-jenis
Apa
Bagaimana Dimana
mencegahny Bagaimana Dimana terjadi
a
Perundungan
Dunia Maya
Siapa
3. Remedial
Untuk kompetensi pengetahuan dapat dilakukan dengan cara mengulang kembali
pembelajaran dari materi yang belum dikuasai atau dengan penugasan. Remedial
dapat juga dilakukan melalui pemberian bimbingan secara khusus dan
perorangan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan atau pemberian
tes ulang dengan penyederhanaan. Dalam melakukan remedial guru perlu
memperhatikan pedoman di bawah ini :
Jika kurang dari 20 % dari seluruh peserta didik belum mencapai ketuntasan,
remedial dilakukan dengan penugasan individual dan tes individual atau tutor
sebaya.
Jika 20 sampai 50 % dari seluruh peserta didik belum mencapai ketuntasan
maka tugas kelompok dan individual.
Jika lebih dari 50 % dari seluruh peserta didik belum mencapai ketuntasan
maka dilakukan pembelajaran ulang.
Meski tidak sedikit pula orang yang sedang dirundung banyak masalah, justru
akal pikirannya sempit yang menyebabkan penyesalan terus menghantui,
sehingga membuat hati dan pikiran tidak tenang, bahkan masalah itu kerapkali
membuat susah tidur nyenyak.
Maka ketika dirundung banyak masalah yang datang bertubi-tubi, hati dan
pikiran haruslah tetap tenang, dan terbuka dengan saudara, kerabat atau teman
dekat untuk membicarakannya, sehingga seiring berjalannya waktu, masalah itu
menemukan solusinya.
Penutupan sekolah dan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh, efektif
menjaga jarak sehat pada komunitas sekolah dari paparan Covid-19. Namun di
sisi lain ada hal yang tidak dapat dijaga jarak sehatnya di masa pandemi ini, yaitu
perundungan.
Kasus perundungan yang selama ini terjadi di sekolah saat pembelajaran
tatap muka, kini mendapat tempat di dunia maya. Penggunaan gawai dan akses
internet yang meningkat termasuk untuk berinteraksi dengan teman sebaya,
berkorelasi pada kasus perundungan siber (cyberbullying).
VI. LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik
Mind Map (peta konsep)
Definisi Jenis-jenis
Apa
Bagaimana Dimana
mencegahny Bagaimana Dimana terjadi
a
Perundungan
Dunia Maya
Siapa
Verbal
Membentak,
berteriak, memaki,
bergosip,
menghina,
meledek, mencela,
mempermalukan,
dll.
Dampak perundungan
1. Akademis
2. Sosial
Tidak percaya diri, pemalu, tidak mampu menyampaikan
pendapatnya dan cenderung mengikuti kemauan orang lain
Punya sedikit sekali teman, tak populer, cenderung menarik diri
Kurangnya rasa humor
Sering diejek, ditertawakan
Kadang dipukul, didorong, ditendang, tanpa mampu membela
diri
Bahasa tubuhnya lemah, misalnya: tak ada kontak mata, kepala
menunduk, dan badan membungkuk
3. FISIK
Sakit berkelanjutan
Keluhan pusing, sakit perut (mulas)
Gagap
Sulit tidur
Lemah
Mual
Luka-luka pada tubuh korban
Tampak lemah tak berdaya
4. EMOSI
Suasana hati yang berubah-ubah
Sensitif, was-was, takut, cemas, gelisah, tak aman, minta
didampingi ke tempat tempat tertentu di mana dia telah
mengalami perundungan sebelumnya
Murung, sedih, mudah menangis
Menyalahkan diri sendiri
Catatan khusus:
Pada anak-anak tertentu perundungan yang dialaminya
membuatnya menjadiagresif (penuh kemarahan), dengan
ingin membalas sakit hatinya dengan melakukan
perundungan terhadap orang lain. Ia cenderung menjadi
pelaku.
Pelaku, korban, dan respons terhadap perundungan
No Pertanyaan Y T
1 Apakah aku sering memanggil temanku dengan nama panggilan yang
buruk?
2 Apakah aku sering bersikap menentang atau bermusuhan dengan orang
lain?
3 Apakah aku selalu ingin mengendalikan orang lain?
4 Apakah aku sering kasar dengan orang lain, misal mendorong atau
berkelahi?
5 Apakah aku marah jika ada hal-hal yang tidak sesuai dengan
keinginanku?
6 Apakah aku peduli dengan perasaan orang lain?
Jika kamu menjawab ya untuk sebagian besar pertanyaan itu, mungkin saja kamu ter
15
Jika ternyata aku perundung, aku bisa
menghentikannya dengan :
• Meminta maaf kepada orang yang sudah
kita rundung. Jika kamu malu meminta
maaf secara langsung kamu bisa
melakukannya lewat telfon, surat atau
media komunikasi lainnya.
• Bersabarlah ketika kamu tidak langsung
dimaafkan atau teman yang kamu rundung
akan mengabaikanmu karena semuanya
membutuhkan proses.
• Lakukan kerja sosial
• Temukan kegiatan atau bergabung di
klub yang sesuai dengan minatmu.
• Kamu dapat bercerita pada seseorang
yang kamu percaya untuk
meringankan bebanmu dan
menolongmu bebas dari perilaku
merundung.
• Terima konsekuensi dari sekolah, teman
atau lingkungan karena perilaku
merundung yang kamu lakukan.
• Belajarlah untuk saling menghormati
dalam berinteraksi dengan teman dan
lingkungan
C. Glosarium
D. Daftar Pustaka
1. http://repositori.kemdikbud.go.id/11609/1/Stop%20Perundungan.pdf
2. https://www.unicef.org/indonesia/id/child-protection/apa-itu-cyberbull