Jawab: Kognitif atau pemikiran adalah istilah yang digunakan oleh ahli psikologi untuk
menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan
pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan,
memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang
berkaitan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan,
memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya. (Desmita, 2009)
Jawab : Ada empat tahap perkembangan kognitif siswa menurut Piaget, yaitu:
Pada tahap sensori motor (0-2 tahun) seorang anak akan belajar untuk menggunakan dan
mengatur kegiatan fIsik dan mental menjadi rangkaian perbuatan yang bermakna. Pada tahap
ini, pemahaman anak sangat bergantung pada kegiatan (gerakan) tubuh dan alat-alat indera
mereka.
Pada tahap pra-operasional (2-7 tahun), seorang anak masih sangat dipengaruhi oleh hal-hal
khusus yang didapat dari pengalaman menggunakan indera, sehingga ia belum mampu untuk
melihat hubungan-hubungan dan menyimpulkan sesuatu secara konsisten
Pada tahap Operasional konkret (7-11 tahun), umumnya anak sedang menempuh pendidikan
di sekolah dasar. Di tahap ini, seorang anak dapat membuat kesimpulan dari suatu situasi
nyata atau dengan menggunakan benda konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek
dari suatu situasi nyata secara bersamasama (misalnya, antara bentuk dan ukuran).
Pada tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun), kegiatan kognitif seseorang tidak mesti
menggunakan benda nyata. Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam perkembangan
kognitif.
3. Ada berapa tahapkah perkembangan moral menurut Teori Kohlberg? Jelaskan secara
singkat!
Jawab: Ada tiga tahap perkembangan moral menurut Teori Kohlberg, yaitu: Penalaran
prakovensional, konvensional, dan pascakonvensional.
Penalaran prakonvensional adalah tingkat yang paling rendah dalam teori perkembangan
moral Kohlberg. Pada tingkat ini, anak tidak memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral,
penalaran moral dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan hukuman ekternal.
1
Contoh dalam dunia pendidikan: Peserta didik mau belajar kalau mendapatkan hadiah uang.
Penalaran konvensional adalah tingkat kedua atau tingkat menengah dari teori perkembangan
moral Kohlberg. Seorang menaati standar-standar (internal) tertentu, tetapi mereka tidak
mentaati standar-standar (internal) orang lain, seperti orangtua atau masyarakat.
Contoh: siswa di satu kesempatan mau belajar dengan tekun karena kesadaran sendiri tetapi tidak
mau menaati perintah orang tua yang mengharuskan belajar dari pukul 19.00 sampai dengan
pukul 21.00
Contoh : Anak dengan penuh kesadaran menaati tata tertib sekolah baik diawasi atau tidak,
ada sanksi atau tidak.
Jawab: Bekal ajar awal peserta didik dapat pula diartikan kemampuan awal (entry behavior)
adalah kemampuan yang yang telah diperoleh peserta didik sebelum dia memperoleh
kemampuan terminal tertentu yang baru. Kemampuan awal menunjukkan status pengetahuan
dan keterampilan peserta didik sekarang untuk menuju ke status yang akan datang yang
diinginkan guru agar tercapai oleh peserta didik. Dengan kemampuan ini dapat ditentukan
darimana pengajaran harus dimulai.
Jawab: Menurut Hamalik kesulitan belajar dapat diartikan sebagai keadaan di mana peserta
didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Wood (2007:33) menyatakan kesulitan
belajar adalah suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-
hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan tersebut diakibatkan
oleh faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik maupun luar diri peserta didik.
Jawab: ada empat jenis kesulitan/gangguan belajar dalam perkembangan seorang anak, yaitu:
a. Kesulitan belajar akademis, meliputi kesulitan membaca, kesulitan menulis, dan kesulitan
berhitung.
2
d. Ganguan sosial-emosional, yaitu gangguan yang berasal dari lingkungan dan emosi
dalam diri anak.
b. Faktor kondisi fisik dan kesehatan, termasuk kondisi kelainan, seperti kurangnya gizi pada
ibu hamil, bayi dan anak, kerusakan susunan dan fungsi otak, dan penyakit persalinan;
d. Faktor keluarga, seperti keadaan keluarga yang tidak baik dan kurangnya dukungan belajar
dari orang tua.
Anak yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan hendaknya mengambil posisi
tempat duduk bagian depan.
b. Gangguan kesehatan
Anak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya diistirahatkan di rumah dengan tetap
memberinya bahan pelajaran dan dibimbing oleh orang tua dan keluarga lainnya.
c. Program remedial
Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu ditolong
dengan melaksanakan program remedial.
Penggunaan alat peraga pelajaran dan media belajar kiranya cukup membantu siswa yang
mengalami kesulitan menerima materi pelajaran. Misalnya, karena materi pelajaran bersifat
abstrak sehingga sulit dipahami siswa.
Suasana belajar yang nyaman dan menggembirakan akan membantu siswa yang mengalami
hambatan dalam menerima materi pelajaran.
Jawab: Kurikulum adalah suatu rencana pendidikan, yang memberikan pedoman tentang
jenis, lingkup, urutan isi, serta proses pendidikan. Dengan program itu para siswa melakukan
berbagai kegiatan belajar sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku pada
dirinya. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran juga diartikan sebagai seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
3
10. Apa sajakah fungsi kurikulum? Jelaskan secara singkat!
a. Fungsi penyesuaian
Kurikulum mengarahkan peserta didik agar memilki sifat untuk mampu menyesuaikan
dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial.
b. Fungsi pengintegrasian
Kurikulum untuk mendidik peserta didik agar memilki pribadi yang integral. Siswa pada
dasarnya merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat.
c. Fungsi perbedaan
d. Fungsi persiapan
Kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut
untuk suatu jangkauan yang lebih jauh, baik dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi
ataupun dalam memasuki kehidupan dalam masyarakat.
e. Fungsi pemilihan
f. Fungsi diagnostik
Kurikulum membantu dan mengarahkan peserta didik untuk dapat memahami kemampuan
dan potensi yang ada dalam dirinya.
a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam kurikulum harus benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
b. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, serta teknik dan instrumen penilaian.
c. Relevan
4
d. Ketercukupan
Cakupan indikator, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem
penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
e. Menyeluruh
f. Fleksibel
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
memerhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan
peristiwa yang terjadi.
Jawab: Teori belajar tingkah laku (behaviorisme) memandang belajar sebagai hasil dari
pembentukan hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus) seperti ‘2 + 2’ dan balasan dari
siswa (response) seperti ‘4’ yang dapat diamati. Semakin sering hubungan (bond) antara
rangsangan dan balasan terjadi, maka akan semakin kuatlah hubungan keduanya (law of
exercise). Teori belajar tingkah laku ini menekankan adanya ganjaran (reward) atau penguatan
(reinforcement). Semakin banyak ganjaran yang diberikan maka respon yang diharapkan dari
siswa akan lebih baik. Selain itu, jika respon siswa di luar yang diinginkan maka diperlukan
adanya konsekuensi hukuman (punishment) sebagai stimulus agar respon yang muncul
berbeda dengan respon yang sudah ada atau, dengan kata lain, agar perilaku siswa sesuai yang
diinginkan.
Jawab: Menurut Piaget, struktur kognitif atau skemata (schema) adalah suatu organisasi mental
tingkat tinggi yang terbentuk pada saat orang itu berinterkasi dengan lingkungannya. Dua
proses yang sangat penting adalah asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah suatu proses di
mana suatu informasi atau pengalaman baru dapat disesuaikan dengan kerangka kognitif yang
sudah ada di benak siswa; sedangkan akomodasi adalah suatu proses perubahan atau
pengembangan kerangka kognitif yang sudah ada di benak siswa agar sesuai dengan
pengalaman yang baru dialami.
Jawab: Bruner berpendapat bahwa belajar dengan penemuan adalah belajar untuk menemukan
(learning by discovery is learning to discover). Para siswa dihadapkan dengan situasi di mana
ia bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and
error), mencari dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus
beserta bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu.
17. Apakah perbedaan antara pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran?
6
18. Apa sajakah kriteria penyeleksian dan pemilihan materi pembelajaran? Jelaskan
secara singkat!
Jawab: kriteria penyeleksian dan pemilihan materi pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Sahih (Valid)
Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan
kesahihannya.
1). Bagaimana intensitas tingkat kepentingan materi tersebut sehingga harus dipelajari?
Dengan demikian, materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar
diperlukan oleh siswa.
c. Kebermanfaatan (utility)
Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara akademis maupun nonakademis. Bermanfaat
secara akademis artinya guru harus yakin bahwa materi yang diajarkan dapat memberikan
dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang
pendidikan berikutnya. Bermanfaat secara nonakademis maksudnya bahwa materi yang
diajarkan dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skills) dan sikap yang dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari
Materinya memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya (tidak terlalu
mudah, atau tidak terlalu sulit), maupun aspek kelayakannya terhadap pemanfaatan bahan ajar
dan kondisi setempat.
Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa untuk
mempelajarinya lebih lanjut. Setiap materi yang diberikan kepada siswa harus mampu
menumbuhkembangkan rasa ingin tahu sehingga memunculkan dorongan untuk
mengembangkan sendiri kemampuan mereka.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dilaksanakan dengan lima langkah yang disingkat
dengan 5M, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah
informasi/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
a. Mengamati
7
Kegiatan Belajarnya mengamati: melihat, membaca, mendengar, menyimak (tanpa atau dengan
alat).
b. Menanya
Kegiatan Belajarnya: Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa
yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).
Kegiatan Belajarnya: Melakukan eksperimen, Membaca sumber lain selain buku teks,
Mengamati objek/kejadian, Aktivitas Wawancara dengan narasumber
Kegiatan Belajarnya
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi
e. Mengkomunikasikan
Model Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran
yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi
diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
21. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran Problem Based Learning
(Pembelajaran berbasis masalah ) ? Jelaskan langkah-langkah Problem Based Learning
dan buatlah contoh dalam perencanaan pembelajaran
8
menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk
memecahkan masalah dunia nyata (real world)
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the
Project)
Evaluasi (evaluation) adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat atau kegunaan suatu
objek (Stufflebeam dan Shinkfield, 1985 dalam Depdiknas, 2004:11).
Pengukuran (measurement) adalah proses penetapan angka terhadap suatu gejala menurut aturan
tertentu (Guilford, 1982 dalam Depdiknas, 2004:9). Safari (1997:3) mengartikan pengukuran
sebagai suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi/data secara kuantitatif.
Tes adalah seperangkat pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah.
9
Penilaian (assessment) merupakan suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk
menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu (Griffin dan Nix, 1991 dalam Depdiknas,
2004:10).
Jawab: Prinsip umum dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik sebagai berikut.
a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai.
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi, dan gender.
d. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan
dari kegiatan pembelajaran.
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat
diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
f. Holistik dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek
kompetensi dan dengan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik.
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku.
h. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.
i. Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan peserta didik dalam
belajar.
10
26. Apakah yang dimaksud dengan dimensi pengetahuan berupa fakta, konseptual,
procedural, dan metakognitif?
a. Pengetahuan faktual; pengetahuan terminologi atau pengetahuan detail yang spesifik dan
elemen.
b. Pengetahuan konseptual; pengetahuan yang lebih kompleks berbentuk klasifikasi, kategori,
prinsip dan generalisasi.
d. Pengetahuan metakognitif; pengetahuan tentang kognisi, merupakan tindakan atas dasar suatu
pemahaman, meliputi kesadaran berpikir dan penetapan keputusan tentang sesuatu.
27. Apa sajakah teknik dan intrumen penilaian aspek Keterampilan?
Unjuk kerja/ kinerja / praktik · Daftar cek, dengan menggunakan daftar cek, peserta
didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan
kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.
· Skala Penilaian (Rating Scale). Penilaian kinerja
yang menggunakan skala penilaian memungkinkan
penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan
kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara
kontinum dimana pilihan kategori nilai lebih dari dua.
Projek · Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai pelaporan.
· Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria
penilaian atau rubrik.
Produk · Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)
Jawab: Remedial merupakan suatu treatmen atau bantuan untuk mengatasi kesulitan belajar.
Remediasi mempunyai padanan remediation dalam bahasa Inggris.
Remediasi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk membetulkan kekeliruan yang dilakukan
siswa. Kalau dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran, kegiatan remediasi dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang
kurang berhasil. Kekurangberhasilan pembelajaran ini biasanya ditunjukkan oleh
ketidakberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran.
11
pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi
peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka dapat
mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya.
Jawab: pada dasarnya PTK terdiri dari 4 (empat) tahapan dasar yang saling terkait dan
berkesinambungan: perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing),
dan refleksi (reflecting).
Rencana tindakan disusun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditentukan.
Rencana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci. Segala keperluan
pelaksanaan PTK, mulai dari materi/bahan ajar, rencana pengajaran yang mencakup metode/
teknik mengajar, serta teknik atau instrumen observasi/ evaluasi, dipersiapkan dengan matang
pada tahap perencanaan ini. Dalam tahap ini perlu juga diperhitungkan segala kendala yang
mungkin timbul pada saat tahap implementasi berlangsung. Dengan melakukan antisipasi
lebih dari diharapkan pelaksanaan PTK dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan
hipotesis yang telah ditentukan.
Tahap ini merupakan implementasi ( pelaksanaan) dari semua rencana yang telah dibuat. Tahap
ini, yang berlangsung di dalam kelas, adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik
mengajar yang telah disiapkan sebelumnya. Langkah-langkah yang dilakukan guru tentu saja
mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan hasilnya diharapkan berupa peningkatan
efektiftas keterlibatan kolaborator sekedar untuk membantu si peneliti untuk dapat lebih
mempertajam refleksi dan evaluasi yang dia lakukan terhadap apa yang terjadi dikelasnya
sendiri. Dalam proses refleksi ini segala pengalaman, pengetahuan, dan teori pembelajaran
yang dikuasai dan relevan.
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan
pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta
dampaknya terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu
instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti. Terdapat empat metode observasi,
yaitu : observasi terbuka; observasi terfokus; observasi terstruktur dan dan observasi
sistematis. Beberapa prinsip yang harus dipenuhi dalam observasi, diantaranya: (a) ada
perencanaan antara dosen/guru dengan pengamat; (b) fokus observasi harus ditetapkan
bersama; (c) dosen/guru dan pengamat membangun kriteria bersama; (d) pengamat memiliki
keterampilan mengamati; dan (e) balikan hasil pengamatan diberikan dengan segera. Adapun
keterampilan yang harus dimiliki pengamat diantaranya: (a) menghindari kecenderungan
untuk membuat penafsiran; (b) adanya keterlibatan keterampilan antar pribadi; (c)
merencanakan skedul aktiftas kelas; (d) umpan balik tidak lebih dari 24 jam; (d) catatan harus
teliti dan sistemaris.
Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan.
Data yang didapat kemudian ditafsirkan dan dicari eksplanasinya, dianalisis, dan disintesis.
Dalam proses pengkajian data ini dimungkinkan untuk melibatkan orang luar sebagai
kolaborator, seperti halnya pada saat observasi.
12
30. Apakah yang dimaksud dengan refleksi pembelajaran?
Jawab: Refleksi adalah kegiatan penilaian dalam berbagai bentuk yang dilakukan oleh peserta
didik terhadap proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan oleh pendidik dengan maksud
untuk memperbaiki proses belajar yang dilaksanakan oleh pendidik pada waktu yang akan
datang.
13