Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MADE TARAYANA AMADA PUTRA

NIM : 202009029

KELAS : PSP 3B

1. Fungsi : Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru,
kurikulum itu berfungsi sebagai pe-doman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi
kepala sekolah dan pengawas, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam
melaksanakan supervisi atau pengawasan.
Kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah/madrasah memiliki peranan yang sangat
strategis dan menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Terdapat tiga peranan Kurikulum
yang dinilai sangat penting, yaitu:
1. Peranan Konservatif.
Peranan ini menekankan bahwa kurikulum sebagai sarana untuk mentrans-misikan
nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini
kepada generasi muda, dalam hal ini para siswa.
2. Peranan Kreatif.
Peranan ini menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembang-kan sesuatu
yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebu-tuhan-kebutuhan
masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang.
3. Peranan Kritis dan Evaluatif.
Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang
hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, se-hingga pewarisan nilai-
nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesu-aikan dengan kondisi yang terjadi
pada masa sekarang.

2. Dalam pengembangan kurikulum, diperlukan landasan-landasan sebagai asas dalam


melakukan kerja pengembangan kurikulum pendidikan. Ini harus dijadikan acuan bagi
seorang perumus kurikulum, jika tidak maka hasil kerja pengembangan tidak akan
memiliki nilai efektifitas terhadap terwujudnya tujuan – tujuan pendidikan. Bagaikan
Sebuah rumah, jika dibangun dengan pondasi yang rapuh, maka rumah tersebut tidak akan
bisa bertahan lama atau bisa saja rumah tersebut akan roboh bila diterpa angin kencang.
Namun, jika suatu rumah dibangun dengn pondasi yang kuat, maka rumah tersebut akan
tahan lebih lama dan bisa bertahan dari terpaan angin kencang. Demikian juga dengan
kurikulum. Kurikulum harus dibangun di atas landasan yang kuat agar tujuan kurikulum
tercapai sesuai dengan kebutuhan. Terdapat 4 landasan-landasan dalam pengembangan
kurikulum yaitu :
A. Landasan Filosofis Kurikulum
Landasan yang pertama adalah landasan filosofis. Filsafat membahas segala permasalahan
manusia, termasuk pendidikan, yang disebut filsafat pendidikan. Filsafat memberikan arah
dan metodologi terhadap praktik-praktik pendidikan. Kemudian, praktik-praktik
pendidikan memberikan bahan-bahan bagi pertimbangan filosofis.
B. Landasan Psikologis Kurikulum
Dalam proses pendidikan yang tejadi adalah proses interaksi antar individu. Manusia
berbeda dengan makhluk lainnya karena kondisi psikologisnya. Kondisi psikologis
sebenarnya merupakan karakter psikofisik seseorang sebagai individu yang dinyatakan
dalam berbagai bentuk perilaku interaksi dengan lingkungannya.
C. Landasan Sosial Budaya
Kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan pada suatu negara atau wilayah
tertentu. Pendidikan diharapkan mampu menghasilkan masyarakat-masyarakat yang tidak
asing dengan masyarakat.
D. Landasan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS)
Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik (siswa) menghadapi lingkungan
hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat. Perubahan masyarakat mencakup
nilai yang disepakati oleh masyarakat tersebut.

3. Pengembangan kurikulum 2013 sudah sesuai dengan prinsip pengembangan kurikulum,


meliputi prinsip relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efektifitas serta efisiensi. Dan hal yang
paling saya setujui dalam kurikulum 2013 adalah kurikulum ini tidak berfokus pada
kompetensi akademis saja, tetapi mencakup pula aspek karakter dan keterampilan siswa.
Namun menurut saya kurikulum ini masih belum diimbangi dengan kematangan dalam
pengimplementasiannya jadi masih perlu ditingkatkan lagi.
4. Prinsip-Prinsip Dalam Evaluasi Kurikulum
- Bersifat objektif, dalam arti berpijak pada keadaan yang sebenarnya, bersumber pada
data yang nyata dan akurat yang diperoleh dari sumber instrumen yang handal.
- Bersifat komperhensif, mencakup semua dimensi atau aspek yang terdapat dalam ruang
lingkup kurikulum.
- Efesiensi, khususnya dalam penggunaan waktu, biaya tenaga, dan peralatan yang
menjadi unsur penunjang.
- Berkesinambungan, hal ini diperlukan mengingat tuntunan dari dalam dan luar sistem
sekolah, yang meminta diadakannya perbaikan kurikulum.
- Kooperatif dan bertanggung jawab dalam perencanaan. Pelaksanaan dan keberhasilan
suatu program evaluasi kurikulum merupakan tanggung jawab bersama pihak-pihak
yang terlibat dalam proses pendidikan seperti guru, kepala sekolah, orang tua, bahkan
peserta didik itu sendiri, disamping merupakan tanggung jawab utama lembaga
penelitian dan pengembangan.
- Tujuan tertentu, artinya setiap program evaluasi kurikulum terarah dalam mencapai
tujuan yang telah ditentukan secara jelas dan spesifik. Tujuan-tujuan itu yang
mengarahkan berbagai kegiatan dalam proses pelaksanaan evaluasi kurikulum.

5. Aspek penilaian pada Kurikulum 2013:

- Aspek pengetahuan

Aspek yang ada di dalam materi pembelajaran selanjutnya dapat menambah wawasan
peserta didik pada bidang tertentu Di dalam struktur kurikulum ini, jenjang SD memiliki
bobot pengetahuan sebanyak 20% dan 80% aspek karakter, jenjang SMP memiliki bobot
pengetahuan 40% dan 60% aspek karakter, sedangkan jenjang SMA memiliki bobot
pengetahuan 80% dan 20% aspek karakter.

- Aspek keterampilan

Aspek keterampilan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dalam


membuat, melaksanakan, dan mengerjakan suatu soal atau proyek. Aspek keterampilan
dapat berupa keterampilan pengerjaan soal, keterampilan pengerjaan dan pelaksanaan
proyek, keterampilan membuat teks, dan keterampilan dalam menjawab soal lisan.

- Aspek penilaian sikap dan perilaku

Penilaian sikap dan perilaku merupakan aspek penilaian dengan menilai sikap dan perilaku
peserta didik selama proses pembelajaran. Guru melakukan aspek penilaian dalam jurnal
harian, teman sejawat dalam sebuah lembaran nilai.

Anda mungkin juga menyukai