Transformasi
Definisi 3.1
Jika F dan G adalah dua pemetaan sedemikian sehingga daerah hasil dari F termuat di
dalam daerah asal dari G maka komposisi atau hasil kali merupakan suatu pemetaan yang
didefinisikan untuk setiap titik P pada daerah asal F dengan 𝐺𝑜𝑓( 𝑃)= 𝐺[ 𝐹( 𝑃)]
Contoh:
Misalkan s, t, dan u adalah tiga garis sejajar, B dan C adalah titik-titik yang diketahui
terletak pada t dan u seperti terlihat pada gambar di bawah.
Contoh 3.1
Misalkan s, t, dan u adalah tiga garis sejajar, B dan C adalah titik-titik yang diketahui
terletak pada t dan u seperti terlihat pada gambar di bawah.
Misal A adalah suatu titik pada s sedemikian sehingga AB tegak lurus terhadap t. Selanjutnya
misalkan h adalah fungsi yang didefinisikan untuk setiap titik X pada s dengan h(X) =X° dengan X°
adalah titik pada u sedemikian sehingga // Jika X'' = gof(X) maka // Akibatnya X''=X° Jadi h
adalah suatu fungsi yang memiliki daerah asal sama dengan gof. Akibatnya h dan gof adalah
identik.
Definisi 3.2
Dua fungsi 𝐿 dan 𝑇 dikatakan sama jika kedua fungsi tersebut memiliki daerah asal
yang sama dan jika untuk setiap 𝑋 pada daerah asalnya 𝐿( 𝑥)= 𝑇( 𝑥).
Untuk menunjukkan dua buah fungsi tidak sama maka harus dicari suatu titik 𝑃
sedemikian sehingga 𝐿(𝑃) ≠ 𝑇(𝑃).
Karena suatu transformasi merupakan suatu pemetaan / fungsi maka seperti halnya pada
fungsi kita dapat menyusun komposisi dari dua transformasi. Misalkan dan masing-
masing menyatakan suatu transformasi maka komposisi diartikan sebagai transformasi
baru yang diperoleh dengan mengerjakan transformasi terlebih dahulu kemudian
dilanjutkan dengan transformasi . Dengan dernikian maka dapat dinyatakan .
Untuk notasi selanjutnya, dinyatakan dengan dan dinyatakan dengan
Teorema 3.1
Jika dan masing-rnasing menyatakan suatu transformasi maka komposisi juga
merupakan suatu transformasi.
Bukti:
Karena dan adalah suatu transformasi maka daerah nilai dari adalah seluruh bidang v
dan daerah asal adalah juga seluruh bidang v . Ambil sembarang titik C pada bidang v .
Karena suatu transformasi maka ada suatu titik B sedemikian hingga berlaku . Karena
suatu transformasi maka ada titik A yang memenuhi . Akibatnya, untuk sembarang titik
C maka ada titik A sedemikian sehingga . Jadi surjektif. Misalkan . Akibatnya , .
Karena injektif maka . Karena juga injektif maka . Jadi, injektif.
Teorema 3.1
Misalkan suatu transformasi. Dengan demikian maka untuk setiap titik P ada secara
tunggal titik Q sehingga berlaku . Sebaliknya, untuk setiap titik P ada secara tunggal
titik Q sehingga berlaku . Dari definisi tersebut maka dapat dilihat bahwa juga
merupakan suatu transformasi dimana didefinisikan dengan jika dan hanya jika .
Transformasi disebut transformasi invers dari transformasi T. Misalkan menyatakan
himpunan dari transformasi-transformasi. Jika untuk setiap transformasi T di dalam 𝞨,
maka juga berada di dalam 𝞨 maka 𝞨 dikatakan memiiiki sifat invers.
Contoh 3.2
Andaikan s adalah suatu garis yang diketahui dan S adalah suatu pemetaan yang
didefinisikan dengan
(a) Jika maka
(b) Jika maka adalah titik tengah ruas garis yang tegak lurus dari
P ke s .
Dapat diselidiki bahwa S merupakan suatu transformasi.
Contoh 3.2
Untuk transformasi yang lainnya misalkan t adaiah
garis yang tegak lurus terhadap s dan adalah
pencerminan terhadap garis t. Karena S dan M
masing-masing merupakan transformasi maka
terdefinisi dengan seluruh bidang sebagai daerah
asalnya. Jika Z sembarang titik pada bidang maka ada
suatu titik Y yang merupakan prapeta dari Z di bawah
. Karena S suatu transformasi maka harus ada suatu
titik X sedemikian sehingga . Sehingga, . Maka dapat
disimpulkan bahwa setiap titik pada bidang
merupakan bayangan dari suatu titik di bawah
transformasi . Selanjutnya akan diselidiki apakah .
Untuk itu, ambil s adalah sumbu X dan t adalah
sumbu Y .
Contoh 3.2
dan
Akibatnya
Jadi,
Contoh 3.3
= (P), = ( dan =
](P) = (P)] = ( = =
Jadi () = .
Thanks!
Does anyone have any questions?