GEOMETRI TRANSFORMASI
TRANSFORMASI &
PENCERMINAN
Dosen Pengampu:
Drs. Toto’ Bara Setiawan, M.Si.
Reza Ambarwati,. S.Pd,. M.pd,. M.Sc
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
2. Injektif Jika 𝐴1 ≠ 𝐴2 dan 𝑇(𝐴1) = 𝐵1, 𝑇(𝐴2) = 𝐵2 maka 𝐵1 ≠ 𝐵2. Atau jika
𝑇(𝑃1) = 𝑄1 dan 𝑇(𝑃2) = 𝑄2 sedangkan 𝑄1 = 𝑄2 maka 𝑃1 = 𝑃2
Pada contoh di bawah ini, anggaplah V adalah bidang Euclides, artinya pada
himpunan titik-titik V diberlakukan sistem aksioma Euclid.
CONTOH 1
Andaikan A ∈ V. Ada perpetaan (padanan) T dengan daerah asal V dan daerah nilai
juga V Dan T :V → V yang didefinisikan sebagai berikut:
1. 𝑇(𝐴) = 𝐴
2. Apabila 𝑃 ≠ 𝐴, maka 𝑇(𝑃) = 𝑄 dengan 𝑄 titik tengah garis 𝐴𝑃 Selidiki apakah
pemetaan 𝑇 tersebut suatu transformasi
PENYELESAIAN
6. Maka dalam hal ini, 𝐴𝑃 dan 𝐴𝑄 memiliki 2 titik sekutu yaitu A dan T(P) = T(Q)
7. Karena 𝐴𝑃 dan 𝐴𝑄 memiliki titik sekutu sehingga kedua sinar garis tersebut
Andaikan 𝑇 𝑃 ≠ 𝑇 𝑄
• Karena 𝑇 𝑃 ∈ 𝐴𝑃 dan 𝑇 𝑄 ∈ 𝐴𝑄 ,maka dalam hal ini garis AP dan AQ memiliki titik
sekutu yaitu titik A
• Hal ini berarti garis AP dn AQ tidak berimpit, sehingga mengakibatkan 𝑄 ∉ 𝐴𝑃.
• Ini berlawanan dengan permisalan P, Q, A segaris.
Dari uraian di atas, tampak bahwa padanan 𝑇 itu injektif dan subjektif, sehingga 𝑇
adalah padanan yang bijektif. Dengan demikian, terbukti bahwa 𝑇 suatu transformasi
dari 𝑉 ke 𝑉, ditulis 𝑇: 𝑉 → 𝑉.
PENCERMINAN
PENCERMINAN
Definisi :
Suatu pencerminan (refleksi) pada sebuah garis s adalah suatu fungsi untuk setiap titik pada bidang
𝑉 sebagai berikut :
(i) Jika 𝑃 ∈ 𝑠 maka 𝑀s (𝑃) = 𝑃. (ii) Jika 𝑃 ∉ 𝑠 maka 𝑀s (𝑃) = 𝑃 ′ sehingga garis s adalah
sumbu 𝑃𝑃′. Pencerminan 𝑀 pada garis s selanjutnya
dilambangkan sebagai 𝑀s. Garis s disebut sumbu
refleksi atau sumbu pencerminan atau singkat cermin
PENCERMINAN
Untuk menyelidiki sifat-sifat pncerminan, akan diselidiki apakah pencerminan itu
suatu transformasi.
Penyelidikan :
Bukti :
1) Dari definisi di atas jelas bahwa daerah asal dan daerah hasil 𝑀 adalah seluruh
bidang 𝑉
2) Akan dibuktikan 𝑀s surjektif
Ambil sebarang 𝑋′ ∈ 𝑉
• Kasus 1 : Andaikan 𝑋′ ∈ 𝑠 . Maka 𝑋 = 𝑋′ sebab Ms (𝑋) = 𝑋 = 𝑋′
• Kasus 2 : Andaikan X ′ ∉ 𝑆
Dari sifat geometri ada X ∈ V sehingga s menjadi sumbu ruas XX ' . Ini berarti bahwa
𝑀𝑠(𝑋) = 𝑋′ . Artinya setiap 𝑋′ memiliki prapeta. Jadi 𝑀s surjektif
• 3) Akan dibuktikan 𝑀s injektif
Ambil A, B ∈ V , A ≠ B
Kasus 1 : A ∈ s dan B ∈ s.
Maka 𝐴′ = 𝑀s (𝐴) = 𝐴 dan 𝐵′ = 𝑀s (𝐵) = 𝐵.
Jadi A′ ≠ B′
Kasus 2 : A ∈ s dan B ∉ s.
Maka 𝐴′ = 𝑀s (𝐴) = 𝐴 dan 𝐵′ = 𝑀s (𝐵) dengan 𝐵′ ∉ 𝑠.
Jadi 𝐴′ ≠ 𝐵′
Kasus 3 : A ∉ ∈ s dan B ∈ s.
Maka 𝐴′ = 𝑀s (𝐴) dan 𝐵′ = 𝑀s (𝐵) = 𝐵
Jadi 𝐴′ ≠ 𝐵′
Kasus 4 : A ∉ s dan B ∉ s.
Andaikan 𝑀s (𝐴) = 𝑀s (𝐵) atau 𝐴′ = 𝐵′
Jadi, A′ A ⊥ s dan 𝐵′ 𝐵 ⊥ s.
Ini berarti dari satu titik 𝐴′ atau 𝐵′ ada dua
garis berlainan yang tegak lurus pada s.
Ini tidak mungkin.
Jadi, pengandaian bahwa jika 𝐴 ≠ 𝐵 maka
𝑀s ( A) = 𝑀s (B) adalah tidak benar maka
pengandaian salah.
TEOREMA 1
Setiap refleksi pada garis adalah suatu
transformasi
Bukti:
Ambil sebarang 𝐴, 𝐵, 𝐴′, 𝐵′ ∈ V dengan Ms (A)=A′ dan
𝑀s (B)=B′ . Akan ditunjukkan A′B′=AB
a. KASUS 1
Jika 𝐴,𝐵 ∈ 𝑠 maka Jadi 𝐴𝐵 = 𝐴′𝐵′.
Jadi, AB = A′B′
b. KASUS 2
Jika A ∈ S , B ∉ s , maka 𝑀𝑠(𝐴) = 𝐴′ dan 𝑀𝑠(𝐵) = 𝐵′.
c. KASUS 3
Jika 𝐴,𝐵 ∉ 𝑆 dan 𝑀s(𝐴) = 𝐴 ′ ; 𝑀s (𝐵) = 𝐵 ′
d. KASUS 4
Jika 𝐴,𝐵 ∉ 𝑆 dan 𝑀s(𝐴) = 𝐴 ′ ; 𝑀s(𝐵) = 𝐵 ′
CREDITS: This template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik