berikut
lukislah !
a. A =
b. B =
c. C =
d. D =
Penyelesaian :
a.
b.
Page 1
Geometri Transformasi
c.
d.
2. Andaikan s
a. Lukislah p =
dan Q =
Page 2
Geometri Transformasi
a.
b. Jajar genjang PPQQ
c. Karena pencerminan (s dan t) sejajar maka menghasilkan
bantuk yang sejajar pula
PQ//PQ, PP//QQ
3. Jika B (1,-3), tentukanlah
a.
jika D(-3,4)
b. E jika
c.
=(-2,5)
jika P(x,y)
=(2a-x, 2b-y)
= (2,1-(-3),2(-3)-4)
= (5,-10)
b.
=(-2,5)
(2.1)-x, 2(-3), 2(-3)-4)
(2-x, -6-y) = (-2,5)
2-x= -2
-6-y=5
-x= -4
-y=11
X=4
y=-11
Jadi, E(4,-11)
Page 3
Geometri Transformasi
c.
=(2a-x, 2b-y)
=(2.1-x, 2(-3-y)
= (2-x, -6-y)
d.
= -1
=
melalui B(1,-3)
Subtitusi
= m (x-y)
Y+3=
(x-1)
Y+3=
x-
2y+6= x-1
x-2y-7=0 y garis t
Page 4
Geometri Transformasi
GESERAN
(TRANSLASI)
Definisi :
Suatu padanan G dinamakan suatu geseran apabila ada dua garis
berarah
dan
Setiap suatu garis berarah menentukan sebuah translasi. Jika
garis berarah maka dengan lambang
yang sesuai dengan
suatu
dengan A =
dan B =
Page 5
Geometri Transformasi
maka
maka
dan D
h.
(P) dan P =
Teorema 10.4
Jika
=2
maka
Page 6
Geometri Transformasi
Bukti : andaikan g =
k g di C, m g di D
Teorema 10.6
Komposit suatu geseran dan suatu setengah putaran adalah suatu
setengah putaran.
Bukti : andaikan
=2
(teorema 10.5)
=
Akibat :
dan
jadi,
Teorema 10.7
Hasilkali dua translasi adalah sebuah translasi
Apabila
maka
=i
Teorema 10.8
Jika
(P), maka
(P),
. Artinya
=T
Page 7
Geometri Transformasi
PUTARAN
(ROTASI)
Definisi : sebuah sudut berarah adalah suatu sudut, yang salah satu
kakinya ditentukan sebagai kaki awal dan kaki yang lain sebagai akhir.
Catatan : bandingkan dengan ruas garis berarah. Di sini ada titik awal
dan titik akhir
ketentuan dan sifat sederhana putaran
Bahwa hasilkali transformasi yang terdiri atas dua reflexsi adalah suatu
setengah putaran dengan pusat titik potong sumbu-sumbu reflexi
apabila sumbu-sumbu ini tegak lurus.
Sumbu reflexi itu sejajar maka hasilkali dua reflexsi menghasilkan suatu
geseran (translasi)
Hasilkali dua reflexi yang sumbu-sumbunya tidak tegak lurus dan tidak
pula sejajar didefinisikan sudut yang berarah.
Teorema 11.1
Andaikan s dan t dua garis yang tidak saling tegak lurus dan yang
berpotongan di titik A. andaikan P dan Q dua titik yang berlainan dengan
A. maka
m(
dan Q=
(Q)
Teorema 11.2
Jika s dan t dua garis yang tidak tegak lurus dan yang berpotongan di A
dan jika sudut antara garis s ke garis t adalah
, maka
Akibat 1: hasilkali dua reflexi pada 2 garis adalah suatu rotasi atau suatu
translasi
Akibat 2: setiap rotasi adalah suatu isometri langsung
Page 8
Geometri Transformasi
Teorema 11.3
Hasilkali dua rotasi adalah sebuah rotasi atau sebuah translasi
Page 9
Geometri Transformasi
dan rotasi
tarik garis s =
, jika m ( XAY)
=
m
( XAZ)
apabila u
maka
t, maka
dan
jadi
berpotongan di C maka
andaikan
dan
PENCERMINAN GESER
(REFLEKSI GESER)
12.1 ketentuan dan beberapa sifat refleksi geser
1. Hasilkali (produksi) dua translasi adalah sebuah translasi
2. Hasilkali dua refleksi pada dua garis adalah sebuah rotasi atau
sebuah translasi
3. Hasilkali dua rotasi adalah sebuah rotasi atau sebuah translasi
Teorema 12.1
Hasilkali sebuah rotasi dan sebuah translasi adalah sebuah rotasi yang
sudut rotasinya sama dengan sudut rotasi yang diketahui.
Teorema 12.2
Setiap hasilkali sebuah refleksi pada sebuah garis dengan sebuah rotasi
mengelilingi suatu titik yang tidak terletak pada garis tersebut adalah
suatu refleksi geser.
Akibat 1 : apabila ada ruas garis berarah
s. maka hasilkali suatu geseran
adalah
Page 10
Geometri Transformasi
Akibat 2 : apabila garis r, s dan t tidak berpotongan pada satu titik dan
tidak ada pasangan yang sejajar, maka setiap hasilkali refleksi-refleksi
dan
LANJUTAN ISOMETRIC
13.1 pendahuluan
Terdapat 4 isometri dasar, yakni :
1. Refleksi pada garis
2. Translasi
3. Rotasi
4. Refleksi geser
Teorema 13.1
Diketahui 3 titik yang tak kolinear A, B dan C jika ada 3 titik lain A, B, C
maka ada paling banyak satu isometric yang memetakan A pada A, B
pada B dan C pada C.
Bukti : andaikan ada 2 isometri
Karena
dan
sehingga
Bukti :
Page 11
Geometri Transformasi
dan
Oleh karena B =
dan
OA = 1 dan OB =
maka
TRANSFORMASI KESEBANGUNAN
Page 12
Geometri Transformasi
Definisi :
Suatu transformasi T adalah suatu transformasi kesebangunan, apabila
ada sebuah konstanta k
PQ = kPQ dengan
T(P) = P dan T(Q) = Q
Teorema : Sebuah kesebangunan T
1. Memetakan garis pada garis
2. Mengawetkan ukuran sudut
3. Mengawetkan kesejajaran
AFINITAS
Suatu kesebangunan adalah suatu afinitas akan tetapi suatu afinitas
tidak perlu memiliki suatu konstanta k
maka
Page 13