Anda di halaman 1dari 13

Geometri Transformasi

1. diketahui garis-garis dari t, serta titik

P dan Q seperti tampak

berikut
lukislah !
a. A =
b. B =
c. C =
d. D =

Penyelesaian :
a.

b.

Sri Endah Handayani

Page 1

Geometri Transformasi

c.

d.

2. Andaikan s

a. Lukislah p =

dan Q =

b. Bentuk apakah segiempat PPQQ


c. Berikan alasan tentang pendapat anda
Penyelesaian :

Sri Endah Handayani

Page 2

Geometri Transformasi

a.
b. Jajar genjang PPQQ
c. Karena pencerminan (s dan t) sejajar maka menghasilkan
bantuk yang sejajar pula
PQ//PQ, PP//QQ
3. Jika B (1,-3), tentukanlah
a.

jika D(-3,4)

b. E jika
c.

=(-2,5)
jika P(x,y)

d. Persamaan dua garis s dan t sehingga


Penyelesaian :
a.

=(2a-x, 2b-y)
= (2,1-(-3),2(-3)-4)
= (5,-10)

b.

=(-2,5)
(2.1)-x, 2(-3), 2(-3)-4)
(2-x, -6-y) = (-2,5)
2-x= -2
-6-y=5
-x= -4
-y=11
X=4
y=-11
Jadi, E(4,-11)

Sri Endah Handayani

Page 3

Geometri Transformasi

c.

=(2a-x, 2b-y)
=(2.1-x, 2(-3-y)
= (2-x, -6-y)

d.

t dan berpotongan di B (1,-3)


Missal :
B = 2x+y+1=0

= -1
=

melalui B(1,-3)

Subtitusi
= m (x-y)

Y+3=

(x-1)

Y+3=

x-

2y+6= x-1
x-2y-7=0 y garis t

Sri Endah Handayani

Page 4

Geometri Transformasi

GESERAN
(TRANSLASI)
Definisi :
Suatu padanan G dinamakan suatu geseran apabila ada dua garis
berarah

, sehingga setiap P pada bidang menjadi P dengan G(P) = p

dan
Setiap suatu garis berarah menentukan sebuah translasi. Jika
garis berarah maka dengan lambang
yang sesuai dengan

suatu

kita maksud sebuah geseran

. Nanti akan dibuktikan bahwa suatu geseran

adalah suatu transformasi.


Teorema 10.1
Andaikan g dan h dua garis yang sejajar. Apabila ada dua titik A dan B
maka

dengan A =

dan B =

Bukti : sistem koordinat dengan misal g sebagai sumbu y dan sebuah


garis tegak lurus pada g, sebagai sumbu x

Sri Endah Handayani

Page 5

Geometri Transformasi

Definisi : suatu padanan G dinamakan suatu geseran apabila ada ruas


garis berarah

sehingga setiap titik P pada bidang menjadi P pada

bidang menjadi P dengan G(P) = P dan


Teorema 10.2
Apabila

maka

Bukti : jika X sembarang, maka harus dibuktikan


Teorema 10.3
Andaikan g dan h dua garis yang sejajar dan
tegak lurus pada g dan C
Apabila

maka

dan D

sebuah garis berarah

h.

Bukti : andaikan P sebuah titik sembarang . Jika P =

(P) dan P =

(P), maka harus dibuktikan bahwa P = P

Teorema 10.4
Jika

sebuah geseran maka

Bukti : oleh karena himpunan isometri-isometri merupakan grup bagian


dari grup transformasi, maka setiap geseran memiliki balikan
HASIL KALI GESERAN
Teorema 10.5
Jika

sebuah geseran sedangkan C dan D adalah dua titik sehingga

=2

maka

Sri Endah Handayani

Page 6

Geometri Transformasi

Bukti : andaikan g =

k g di C, m g di D

Teorema 10.6
Komposit suatu geseran dan suatu setengah putaran adalah suatu
setengah putaran.
Bukti : andaikan

suatu geseran dan C sebuah titik sembarang.

Andaikan E titik (tunggal) sehingga


maka

=2

Andaikan D titik tengah

(teorema 10.5)

=
Akibat :

dan

masing-masing setengah putaran, maka

dengan D sebuah titik sehingga


Bukti : kita peroleh berturut-turut :

jadi,

Teorema 10.7
Hasilkali dua translasi adalah sebuah translasi
Apabila

maka

=i

Teorema 10.8
Jika

sebuah translasi yang ditentukan oelh titik-titik 0(0,0) dan A(a,b)

dan T transformasi yang didefinisikan untuk semua titik P (x,y) sebagai


T(P) = (x+a,y+b) maka T =
Bukti : untuk P=(x,y), T(P)=(x+a, y+b). Andaikan P=

(P), maka

sehingga P=(x+a-0, y+b-0)=(x+a, y+b)


Jadi T(P)=

(P),

Sri Endah Handayani

. Artinya

=T

Page 7

Geometri Transformasi

PUTARAN
(ROTASI)
Definisi : sebuah sudut berarah adalah suatu sudut, yang salah satu
kakinya ditentukan sebagai kaki awal dan kaki yang lain sebagai akhir.
Catatan : bandingkan dengan ruas garis berarah. Di sini ada titik awal
dan titik akhir
ketentuan dan sifat sederhana putaran
Bahwa hasilkali transformasi yang terdiri atas dua reflexsi adalah suatu
setengah putaran dengan pusat titik potong sumbu-sumbu reflexi
apabila sumbu-sumbu ini tegak lurus.
Sumbu reflexi itu sejajar maka hasilkali dua reflexsi menghasilkan suatu
geseran (translasi)
Hasilkali dua reflexi yang sumbu-sumbunya tidak tegak lurus dan tidak
pula sejajar didefinisikan sudut yang berarah.
Teorema 11.1
Andaikan s dan t dua garis yang tidak saling tegak lurus dan yang
berpotongan di titik A. andaikan P dan Q dua titik yang berlainan dengan
A. maka

m(

PAP)= m (QAQ), dengan P=

dan Q=

(Q)
Teorema 11.2
Jika s dan t dua garis yang tidak tegak lurus dan yang berpotongan di A
dan jika sudut antara garis s ke garis t adalah

, maka

Akibat 1: hasilkali dua reflexi pada 2 garis adalah suatu rotasi atau suatu
translasi
Akibat 2: setiap rotasi adalah suatu isometri langsung

Sri Endah Handayani

Page 8

Geometri Transformasi

11.2 KOMPOSISI HASILKALI PUTARAN


Definisi : sebuah putaran dengan pusat yang sama atau adalah
transformasi identitas. Transformasi identitas sebagai sebuah putaran
pula dengan sudut putar sebesar 0.

Teorema 11.3
Hasilkali dua rotasi adalah sebuah rotasi atau sebuah translasi

Sri Endah Handayani

Page 9

Geometri Transformasi

Andaikan ada rotasi

dan rotasi

tarik garis s =

, jika m ( XAY)

=
m

( XAZ)

apabila u

maka

t, maka

dan

jadi

adalah suatu geseran. Kalau u dan t

berpotongan di C maka
andaikan

adalah suatu rotasi yang berpusat di C.

hubungan apakah yang terdapat antara

dan

PENCERMINAN GESER
(REFLEKSI GESER)
12.1 ketentuan dan beberapa sifat refleksi geser
1. Hasilkali (produksi) dua translasi adalah sebuah translasi
2. Hasilkali dua refleksi pada dua garis adalah sebuah rotasi atau
sebuah translasi
3. Hasilkali dua rotasi adalah sebuah rotasi atau sebuah translasi
Teorema 12.1
Hasilkali sebuah rotasi dan sebuah translasi adalah sebuah rotasi yang
sudut rotasinya sama dengan sudut rotasi yang diketahui.
Teorema 12.2
Setiap hasilkali sebuah refleksi pada sebuah garis dengan sebuah rotasi
mengelilingi suatu titik yang tidak terletak pada garis tersebut adalah
suatu refleksi geser.
Akibat 1 : apabila ada ruas garis berarah
s. maka hasilkali suatu geseran

tidak tegak lurus pada garis

dengan sebuah refleksi

adalah

sebuah refleksi geser

Sri Endah Handayani

Page 10

Geometri Transformasi

Akibat 2 : apabila garis r, s dan t tidak berpotongan pada satu titik dan
tidak ada pasangan yang sejajar, maka setiap hasilkali refleksi-refleksi
dan

adalah suatu refleksi geser.

LANJUTAN ISOMETRIC
13.1 pendahuluan
Terdapat 4 isometri dasar, yakni :
1. Refleksi pada garis
2. Translasi
3. Rotasi
4. Refleksi geser
Teorema 13.1
Diketahui 3 titik yang tak kolinear A, B dan C jika ada 3 titik lain A, B, C
maka ada paling banyak satu isometric yang memetakan A pada A, B
pada B dan C pada C.
Bukti : andaikan ada 2 isometri

Karena

dan

sehingga

isometri-isometri maka AB =A B AC = AC dan BC =

B C. oleh karena A, B, C tak segaris maka A B C juga tak segaris.


Teorema 13.2
Jika s sebuah garis melalui titik asal sebuah system koordinat orthogonal
dan jika

memetakan A = (1,0) pada B = (h, k) dan P = (x, y) maka

Bukti :

Sri Endah Handayani

Page 11

Geometri Transformasi

Andaikan T memetakan P = (x,y) pada titik (hx + ky, kx hy), T(P) =


(hx+ ky, kx hy)
Akan kita buktikan bahwa T =

. Buktikan T sebuah isometric. Andaikan

dua titik sebarang,


maka

dan

Oleh karena B =

dan

OA = 1 dan OB =

maka

, maka OB = OA. Berhubung


, jadi

Sehingga T sebuah isometric, kemudian kita peroleh :


T(O) = (0,0)
T(A) = (h,k)
T(B) =

TRANSFORMASI KESEBANGUNAN

Sri Endah Handayani

Page 12

Geometri Transformasi

Definisi :
Suatu transformasi T adalah suatu transformasi kesebangunan, apabila
ada sebuah konstanta k

0 sehingga untuk setiap pasang titik P, Q jarak

PQ = kPQ dengan
T(P) = P dan T(Q) = Q
Teorema : Sebuah kesebangunan T
1. Memetakan garis pada garis
2. Mengawetkan ukuran sudut
3. Mengawetkan kesejajaran

AFINITAS
Suatu kesebangunan adalah suatu afinitas akan tetapi suatu afinitas
tidak perlu memiliki suatu konstanta k

0 sehingga untuk setiap dua

titik P dan Q berlaku PQ = kPQ.


Sifat-sifat afinitas :
1. Mengawetkan ke-antara-an titik-titik yang segaris. Artinya jika P
antara A dan B maka P antara A dan B
2. Mengawetkan rasio perbandingan antara ruas-ruas garis
Artinya kalau P antara A dan B dengan

maka

3. Memetakan ruas garis pada ruas garis


4. Memetakan garis pada garis
5. Mengawetkan kesejajaran

Sri Endah Handayani

Page 13

Anda mungkin juga menyukai