Gambar 1.4
Karena setiap R V mempunyai prapeta oleh fungsi T maka T merupakan
suatu fungsi kepada.
b). Ambil dua titik sebarang, misalnya P dan Q V sehingga T(P) = T(Q). Dari
keadaan ini, terdapat kasus, yaitu P = A, Q = A, P A, dan Q A.
Untuk P = A, T(P) = P = A. Sementara itu, T(P) = T(Q) berarti T(Q) = A.
Jadi, Q = A dan P = Q. Untuk Q = A, T(Q) = Q = A. Telah diketahui bahwa
T(P) = T(Q) maka T(P) = A. Jadi, P = A dan P = Q.
Untuk P A dan Q A. Misalkan T(P) = P dan T(Q) = Q maka P PA
dan Q QA . Karena P PA maka PA AP . Karena Q QA maka QA AQ .
Karena T(P) = T(Q) berarti P = Q dan AP AQ . Dengan demikian, PA QA .
Jadi A, P, dan Q kolinear. Karena A, P, dan Q kolinear. Sementara itu, P = Q
dengan P titik tengah PA dan Q titik tengah AQ maka P = Q.